Anda di halaman 1dari 9

AUDIT INTERNAL

RANGKUMAN MATERI SESI 7

Disusun oleh :

Muhammad Rizieq Fadilah 16102066


Anisa Kristy Mega Aulia 16102118
Nur Melani Karif 16102099
Siti Iklima Ramandanti 16102108
Yanti
Chapter 7
Pekerjaan Lapangan 2

 Penerapan Teknik-Teknik Audit


1. Teknik audit
Teknik audit seperti melakukan 1. pengamatan (oservasi), 2. Mengajukan pertanyaan, 3. Menganalisis,
4. Memverifikasi, 5. Menginvestigasi dan 6. Mengevaluasi.
2. Audit Fungsional
Audit fungsional adalah audit yang mengikuti proses dari awal hingga akhir, melintasi lini organisasi.
Audit ini lebih berfokus pada tujuan untuk menentukan seberapa baik fungsi-fungsi dalam organisasi akan
saling berinteraksi dan bekerja sama.
3. Audit Organisasional
Audit organisasional tidak hanya memerhatikan aktifitas yang dilakukan dalam organisasi tetapi juga
dengan kontrol administratif yang digunakan untuk memastikan agar aktivitas-aktivitas tersebut
dilaksanakan.
4. Studi dan Konsultasi Manajemen
Setiap organisasi selalu membutuhkan konsultan luar untuk melakukan studi
manajemen, membuat evaluasi dan menawarkan rekomendasi untuk memperbaiki
masalah organsisasi.
Kekecewaan organisasi biasanya bersumber dari berbagai penyebab, diantaranya:
a. Karyawan menganggap konsultan sebagai orang asing
b. Konsultan yang kurang mempelajari tata letak, struktur organisasi, metode dan
prosedur yang ditetapkan, filosofi dan kepribadian, kekuatan, kelemahan, serta hal-
hal yang disukai manajemennya
c. Rekomendasi konsultan luar biasanya dikomunikasikan di pertemuan akhir yang
memancing reaksi defensive, dari klien
d. Konsultan luar biasanya menarifkan harga yang tinggi.
Oleh sebab itu perlunya studi, dan studi tersebut perlu dilakukan secara mendalam,
tidak bisa langsung mengenali masalah. Studi harus dilakukan pendalaman
mendalam atas masalah-masalah berikut :
a. Apa saja masalah-masalah yang mendasar?
b. Apa saja fakta-fakta relevan?
c. Apa penyebabnya?
d. Apa saja solusi yang mungkin?
5. Audit Program
Tujuan auditnya adalah memberikan manjemen informasi mengenai biaya, pelaksanaan dan
hasil-hasil program dan membuat evaluasi yang informative (segala sesuatu yang bersifat
memberikan keterangan), bermanfaat, dan objektif.
6. Audit Kontrak
Kontrak konstruksi biasanya melibatkan uang dalam jumlah besar. Oleh karena itu audit
internal bisa sangat membantu dalam mengaudit kontrak. Kontrak umumnya ada 3 (tiga),
yaitu:
a. Kontak lump-sum (biaya sekaligus)
b. Kontrak cost-plus (biaya tambahan)
c. Kontrak unit-price (harga per-unit)
7. Audit Integrasi
Tingkat integrasi tergantung pada: 1. Ukuran staf audit. 2. Keahlian ang dimiliki staf atau
yang tersedia melalui sumber-sumber luar. 3. Filosofi audit yang dipegang manajemen
organisasi dan organisasi audit. 4. Tingkat aktivitas teknologi di klien dan organisasi audit.
5. Biaya-manfaat
8. Konsultan
Suatu evaluasi audit yang mendalam mungkin membutuhkan jasa dari konsultan teknis. Auditor harus ingat
bahwa konsultan tersebut membantu, tidak mengambil alih evaluasi atau melindungi tanggung jawab auditor.
9. Penggunaan Sumber Daya dari Luar atau dari Mitra
Penggunaan sumber daya dari luar dan dari mitra merupakan hal penting dibanyak bidang spesialisasi.
Misalnya bidang produksi, fisika, layanan kesehatan, pendidikan, kedokteran, kimia, kedokteran hewan, jasa
aktuaria, periklanan dan jumlah penjualan, investasi, dll.
10. Penelaahan Analitis
Penelaahan analitis telah lama digunakan untuk menetukan kewajaran data tertentu. Secara tradisional,
penelaahan ini telah dikaitkan dengan masalah keungan, misalnya :
a. Perbandingan informasi keuangan periode sekarang dengan periode lalu
b. Perbandingan informasi keuangan saat ini dengan yang diharapkan, yaitu dengan anggaran, perkiraan, dan
pengalaman industri
c. Penelaahan hubungan antara informasi keuangan dengan non keuangan.
11. Aktiva Tetap
12. Statistik Karyawan
13. Perputaran Persediaan
Analisis tingkat perputaran, termasuk catatn barang-barang tertentu, bisa mnegungkapkan
berapa banyak persediaan yang lebih dari satu tahun. Pengiriman Persediaan
14. Penyimpanan Perlengkapan dan Alat Tulis Kantor
15. Catatan Bahan Baku
16. Telepon dan Komputer
 Bukti Hukum
1. Hubungan dengan Bukti Audit
Bukti hokum dan bukti audit memiliki banyak kesamaan. Keduanya memiliki tujuan yang
sama yaitu untuk membuktikan bukti, untuk mendorong keyakinan tentang kebenaran atau
kesalahan setiap pernyataan atas suatu masalah.
2. Bukti Terbaik
3. Bukti Sekunder
4. Bukti Langsung
5. Bukti Tidak Langsung
6. Bukti yang Meyakinkan
7. Bukti yang Menguatkan
8. Bukti Opini
9. Bukti Kabar Angin
 
 Bukti Audit
a. Sifat Bukti Audit
Bukti audit harus memberikan dasar nyata untuk opini, kesimpulan, dan rekomendasi audit.
b. Bukti Fisik
Bukti fisik diperoleh dengan mengamati orang, property, dan kejadian. Bukti ini dapat
berbentuk pernyataan observasi oleh pengamat, atau oleh foto, bagan, peta, grafik, atau
gambar-gambar lainnya.
c. Bukti Pengakuan
Bukti pengakuan berbetuk surat atau pernyataan sebagai jawaban atas pertanyaan.
d. Bukti Dokumen
Bukti dokumen merupakam bukti audit yang paling biasa. Dokumen bisa eksternal maupun
internal.
e. Bukti Analitis
Bukti analitis berasal dari analisis dan verifikasi. Sumber-sumber bukti ini adalah
perhitungan, perbandingan dengan standar yang ditetapkan, operasi masa lalu, operasi yang
serupa, dan hukum atau regulasi, pertimbangan kewajaran, dan informasi yang telah
dipecah ke dalam bagian-bagian kecil.
f. Standar-standar Bukti Audit
Semua bukti audit harus memenuhi uji kecukupan, kompetensi, dan relevansi.
g. Penanganan Bukti yang Sensitif
h. Kertas Kerja : Kertas kerja merupakan dasar pegemabangan bukti.

 Pekerjaan Lapangan dalam Lingkungan Berteknologi Tinggi


1. Enterprise Wide Sytem : Memberikan kemungkinan besar bagi terciptanya operasi
yang lebih efisien dan efektif bagi perusahaan dengan menggunakan sistem standar yang
cukup fleksibel terhadap komponen-komponen di Negara yang berbeda-beda dan
menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk tingkat manajemen yang sesuai.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai