Anda di halaman 1dari 21

Tirotoksikosis Periodik

Paralitik (TPP)
KELOMPOK TUTORIAL 7
Anggota :
1. Ajeng Sulistianing Utami
2. Anisa
3. Awang Fatwa W.
4. David Giffard Kawi J.
5. Eva Hikmatul Damayanti
6. Nini Asri
7. Ricky Setyadi Yusuf
8. Sonya Ananda Elia Jhon
2 ADD A FOOTER
Data Pasien, Anamnesis,
Pemeriksaan Penunjang,
Interpretasi Hasil, Arah
Penegakan Diagnosis
DDx AWAL :
Periodic paralysis
Mysthenia gravis
Hyperthyroidism
Grave’s disease
LEMS
Thyroiditis
Thymoma
Neuropathy perifer
Paraparese
4
CKD
CHF
ANAMNESIS
o Nama: Ibu Ani

o Usia: 37 tahun

o Pekerjaan: Kantoran

o Alamat: jl. Mawar, Cakranegara

o Keluhan Utama: Lemah kedua tungkai


sehingga tidak bisa berjalan

5
o Onset: 2 minggu lalu

o Durasi: terus menerus, semakin melemah tiap


harinya

o Faktor memperberat: berjalan, beraktivitas

o Faktor memperingan: istirahat, namun sekarang


sudah tidak bisa jalan

o Riwayat pengobatan: -

o Keluhan penyerta: sulit tidur, sulit


berkonsentrasi, tidak menstruasi sejak 1 bulan,
mata sedikit menonjol, sering berkeringat, sering
berdebar-debar, tangan bergetar namun masih
bisa digunakan, sering BAB (5 kali sehari) dengan
konsistensi cair dan berampas, kadang sesak
6 nafas, di leher ada benjolan
ANAMNESIS

Keluhan serupa: -
Pola makan-minum: nafsu

RPD Riwayat alergi, trauma, RS makan meningkat namun


opname: - berat badan menurun

Riwayat merokok, alkohol,


Keluhan serupa: -
RPK narkoba: -
Penyakit keturunan: -

7
Px. FISIK
o Keadaan Umum: gelisah dan cemas
o TV:
HR: 120x/menit
RR: 25x/menit
TD: 140/90 mmHg
Suhu: 37,8˚C
o BB: 45 kg

8 o TB: 160 cm
o BMI: 17,6
Px.FISIK

KEPALA & LEHER THORAX, JANTUNG, & EKSTREMITAS


 Konjungtiva anemis: -
ABDOMEN  Edema: -

 Sklera ikterik: - Thorax: Normal  Clubbing finger: -


 Retraksi kelopak mata: - Jantung: Normal  Tremor pada
 Exophtalmus: + Abdomen: Normal ekstremitas atas
 Teraba massa di leher  Kekuatan motoric
9
depan, ikut bergerak
ekstremitas bawah 2
ketika menelan
DDx SETELAH
ANAMNESIS &
Px.FISIK

10
Px.PENUNJANG
o Hb: 12,8 (Normal)

o Leukosit: 8700 (Normal)

o Trombosit: 250.000 (Normal)

o HCT: 38,4 (Normal)


DIAGNOSIS KERJA
o TSH:0,02 (Menurun)
Thyrotoxicosis dengan hipertiroidisme
dan komplikasi periodic paralysis o FT4: 45 (Meningkat)

o T3: 13 (Meningkat)

o Na: 136 (Normal)

o K: 2,5 (Menurun)

o Cl: 98 (Menurun)

o BUN: 16 (Normal)
11 o Creatinin: 0,7 (Normal)

o EKG: sinus takikardi


DEFINISI
Tirotoksikosis adalah berlebihnya jumlah kadar
hormon tiroid didalam sirkulasi

Hipokalemi Periodik Paralisis adalah kondisi


hipokalemi yang menyebabkan terjadinya serangan
berulang kelemahan otot. HKPP sering menjadi
komplikasi dari kondisi hipertiroidisme

Hipertiroidisme adalah kondisi klinis yang disebabkan


oleh peningkatan sintesis dan sekresi hormon kelenjar
tiroid yang berefek pada seluruh bagian tubuh.
12 Hipertiroid termasuk kedalam bentuk tirotoksikosis.
MM.DD.20XX
EPIDEMIOLOGI  HKPP sering terjadi pada
ras Asia, lebih sering

o Tirotoksikosis akibat terjadi pada pria

penyakit Graves paling dibandingkan wanita.


 Tirotoksikosis terjadi sering terjadi pada usia
pada sekitar 2% wanita 20-40 tahun sedangkan
dan 0,2% pria. prevalensi akibat Toxic
 Bentuk tirotoksikosis Nodular Goiter
autoimun lebih umum meningkat dengan
terjadi. bertambahnya usia.
13
ETIOLOGI
TIROTOKSIKOSIS

14
1. Grave’s diseases PATOFISIOLOGI
Hipertiroid akibat penyakit ini disebabkan karena T HIPERTIROID
limfosit yang mengenali antigen didalam kelenjar tiroid 2. Adenoma toksik

akibat hipersensitivitas, dengan memicu T limfosit Merupakan adenoma fungsional yang mensekresi T3 dan T4
untuk menstimulasi B limfosit untuk menghasilkan sehingga menyebabkan hipertiroid. Lesi mulanya nodul

antibodi stimulasi hormon tiroid (TSHAb) atau thyroid fungsional yang kecil timbul dengan sendirinya, kemudian

stimulating immunoglobulin (TSI) yang akan secara perlahan bertambah ukurannya dalam memproduksi

jumlah hormon tiroid. Secara berangsur-angsur menekan


berinteraksi dengan reseptor tiroid di membran epitel
sekresi endogen TSH, hasilnya terjadi pengurangan fungsi
folikel tiroid sehingga merangsang sel folikel tiroid
kontralateral lobus kelenjar tiroid. Adenoma toksik ini
untuk memproduksi atau mensekresi simpanan hormon mempunyai symptom berat badan turun, takikardi,
tiroid (T3 dan T4), hal ini karena reseptor tiroid intoleransi panas, TSH yang menurun, peningkatan T3 dan

tersebut mengenali TSH-Ab sebagai TSH, yang T4 serta nodul pada adenoma dan yang paling menonjol yaitu

sebenarnya bukan merupakan TSH yang dikeluarkan hilangnya fungsi kontralateral lobus kelenjar tiroid terhadap

lobus yang terjadi adenoma toksik.


oleh hipofisis anterior.

15
PATOFISIOLOGI
HIPERTIROID
3. Intake iodine

Intake iodine ditandai dengan peningkatan


tiroglobulin serta peningkatan T3 dan T4.

Peningkatan T3 dan T4 dapat menstimulasi


pompa Na+K+ ATPase di sel otot sehingga
kadar kalium darah menurun, dapat
meningkatkan insulin, dan dapat
meningkatkan respon beta adrenergik.

T3 dan T4 akan mempengaruhi saraf


simpatif ditandai dengan irritable, gelisah,
keringat berlebih, takikardi, dan palpitasi.

16
MANIFESTASI
KLINIS
ANAMNESIS Px.FISIK SPESIFIK GRAVE’S
-Berdebar-debar
DISEAS
- Takikardia / aritmia - Oftalmopati (spasme
-Tremor atrial kelopak mata dengan
-Iritabilitas - Hipertensi sistolik retraksi dan gerakan
dengan nadi lebar kelopak mata yang
-Intoleran terhadap panas lamban, exoftalmus
- Kulit hangat, lembab, dengan proptosis,
-Keringat berlebih dan halus pembengkakan
-Penurunan berat badan - Tremor supraorbital dan
-Peningkatan nafsu makan infraorbital)
- Strae
-Sukar tidur - Edema pretibial
- Mobius sign
-Pembesaran kelenjar tiroid - Kemosis
- Joffrey sign
-Mudah Lelah - Ulkus kornea
- Penurunan berat badan
17 -Diare dengan peningkatan - Dermopati
nafsu makan - Akropaki
-Rambut rontok
- Benjolan pada leher - Bruit
-Penurunan libido,
oligomenore-amenore - Exoftalmus
Px.PENUNJANG
o Penurunan TSH

o Peningkatan FT4 dan T3

o Anti-TPO antibodi (+)  autoimmune


thyroiditis

o TSI / TRAb (+)  Grave’s disease

o USG Tiroid

18
ALUR
DIAGNOSIS

19 ADD A FOOTER MM.DD.20XX


1. Terapi gawat darurat (terkait hipokalemi)

KCl intavena, 25-50 meq/24 jam

Propanolol 20-40 mg, per oral, 3-4 x/hari

2. Terapi definitive (terkait penyebab tirotoksikosis)

TATALAKSANA Obat anti tiroid

 PTU (prophylthiouracil) dosis 200-600


mg/hari

 Methimazole (Neomercazole) dosis 1/10


nya PTU

Tiroidektomi

Radioterapi

20
DAFTAR PUSTAKA
o https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5014602/

o https://emedicine.medscape.com/article/121865-
workup#c10

o Panduan Klinis Interna 2017

o Cooper DS, Greenspan FS, Ladenson PW. The Thyroid


Gland. Dalam : Gardner DG, Shoback D, editor. Greenspan's
Basic & Clinical Endocrinology. Edisi 8. USA : The McGraw
Hill Companies, Inc ; 2007.

o Kowalak JP, Welsh W, Mayer B. Profesional Guide of


Pathophysiology. Dalam : Hanono A, editor. Buku Ajar
Patoflsiologi. Jakarta : EGC ; 2011.
21

Anda mungkin juga menyukai