Anda di halaman 1dari 11

DDRT

1. Firmanda
2. Fajri Abhirama
3. Muhammada al faruq
4. Khalisa Mumtasyfana
5. Vida selina
6. Syahrul Abay
7. Fajri A.
Ekonomi Transportasi
• Identifikasi Tarif,ATP (Ability To Pay) dan WTP (Willingness To Pay) dari
Transporatasi Darat Transjakarta.
– Dalam perhitungan tarif/biaya bisa dibedakan menjadi 2 yaitu biaya langsung
dan tidak langsung.Biaya langsung terdiri dari biaya awal proyek yang berupa
biaya pengadaan armada bus Transjakarta dan pembangunan shelter.Biaya rutin
yang berupa Biaya Operasional Kendaraan (BOK).BOK ini juga mencakup
BOK langsung yang mencakup BBM ,oli, spare part.Sedangkan BOK yang tak
langsung berupa gaji pegawai dan sewa kantor.Selain itu terdapat biaya tidak
langsung , yaitu penurunan kesejahteraan dari pengelola bus kota.
• Pengadaan Armada Transjakarta
Perhitungan biaya pengadaan bus Transjakarta ini
dengan cara mengalikan jumlah armada dikalikan
dengan harga bus per unit yaitu Rp.700.000.000.Masa
beroperasi armada adalah 10 tahun ,sehingga jangka
waktu tersebut yang akan digunakan sebagai jangka
waktu proyek ini.
• Pembangunan Shelter
Perhitungan biaya pembangunan shelter
dengan cara mengalikan jumlah shelter dengan
biaya pembangunan per unit shelter Rp.
9.000.000.000, dimana pembangunan ini
mencakup pembangunan shelter dan pembelian
alat.
• Bahan Bakar Yang Digunakan Transjakarta (Solar dan
BBG)
 Solar
Bus Transjakarta terdiri dari 524 buah diantaranya 90 bus
menggunakan bahan bakar berupa solar dan sisanya 434
bus menggunakan BBG). Penghitungan biaya bahan bakar
dengan cara mengalikan jumlah armada dengan
penggunaan masing-masing bahan bakar yaitu solar dan
BBG. Jumlah kebutuhan solar perhari per unit : Rp. 4.500
x 50 L = Rp. 225.000. Sehingga dalam 1 tahun mencapai
Rp. 82.125.000. Untuk 90 unitnya Rp 7.391.250.000.
BBG
Penghitungan biaya BBG dengan cara
mengalikan jumlah armada dengan penggunaan
BBG selama setahun. Jumlah kebutuhan BBG
per hari per unit yaitu : Rp. 3.100 X 17 L = Rp.
52.700. Sehingga dalam setahun mencapai Rp.
19.235.500.
• Oli
Dihitung dengan cara jumlah armada
dengan biaya kebutuhan oli setahun. 524 X
6000.000 = Rp.3.144.000.000.
• Sparepart
Dihitung dengan cara, jika asumsi biaya
spare part setahun satu unit sebesar 10 juta,
maka 10.000.000 juta X 524 unit =
5.240.000.000.000.
• Gaji Pegawai
Jika jumlah pegawai sebanyak 3500 orang
dan rata-rata gaji Rp. 2.000.000 maka dalam
sebulan 3500 X 2.000.000= 7.000.000.000
sehingga dalam 1 tahun 7.000.000.000
• Penurunan Kesejahteraan pengelola bus kota
Penurunan ini dihitung melalui penurunan
pendapatan dari angkutan lain. Pada bab sebelumnya
dikemukakan bahwa jumlah penumpang Transjakarta
perhari sejumlah 282.000 orang sedangkan menurut data
angka perpindahan penumpang dari angkutan umum ke
Trans Jakarta sebesar 15%. Sehingga dapat dihitung
jumlah penumpang yang berpindah sebesar 42.300
orang. Rata-rata per hari angkutan kota Rp. 3000 dikalikan
jumlah penumpang yang pindah ke trnasjakarta menjadi
Rp.126.900.000
Selesai

Anda mungkin juga menyukai