Anda di halaman 1dari 54

ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI PADA

PASIEN GERONTIK TN. M. S DI RUANGAN C3


RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO
HIPERTENSI
Hipertensi adalah meningkatnya
tekanan darah sistolik >140 mmHg
dan atau diastolik >90 mmHg pada
dua kali pengukuran dengan selang
waktu 5 menit dalam keadaan cukup
istirahat (tenang).
Hipertensi pada usia lanjut

Hipertensi pada usia lanjut dibedakan menjadi


yaitu:
1. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau >
140mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau
>90mmHg.
2. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan
sistolik >190 mmHg dan tekanan diastolik <90 m
mHg.
Penyebab hipertensi pada lansia

1. Elastisitas dinding aorta menurun


2. Katub jantung menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun
4. Kehilangan elastisitas pembulu darah.
5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
Proses Penuaan
Menua adalah suatu kondisi yang pasti
terjadi pada setiap orang. Kondisi ini di
tandai dengan terjadinya banyak penur
unan baik secara fisik, maupun psikis.

Kondisi tua (lansia) akan cenderung mengala


mi banyak permasalahan baik permasalahan
fisik, psikis, sosial maupun finansial. Masalah
yang sering terjadi pada lansia yaitu rematik.
Tekanan darah tinggi, ketidakmampuan mela
kukan kegiatan dan lain-lain.
Faktor Resiko dan Manifestasi Klinis

Faktor Resiko: Manifestasi Klinis:


1. Usia lanjut 1. Sakit kepala
2. Genetik
2. Epistaksis
3. Obesitas
4. Stres 3. Pusing
5. Merokok, Alkohol dan Kafein 4. Tinitus
Komplikasi

1. Stroke
2. Gagal jantung
3. Gagal ginjal
Pathway
Lansia Faktor resiko:
1. Obesitas
2. Stress
Penurunan fungsi fisiol 3. Konsumsi Na berlebihan
ogis tubuh 4. Genetik

Arteriosklerosis Pembuluh darah menyempit

Hipertensi Peningkatan beban kerja jantung

Kerusakan vaskuler pembuluh


darah
Pathway
Otak Penyumbatan pembuluh
darah
Retina
Resistensi pemb
uluh darah otak
Vasokonstriksi Spasme ot
meningkat
ot

Nyeri kepala Peningkatan


afterload
Resiko tinggi injury

Resiko penuruna
n curah jantung
Asuhan Keperawatan
Data Demografis
Nama : Tn. M. S
Gender : Laki-laki
Usia : 66 Tahun, 7 Bulan
Alamat : Malalayang satu, Ling. IV
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Kristen Protestan
Status : Menikah
Anak :2
Ruangan/medrec : C3/ 70.61.94
Dx Medis : Hipertensi
Dokter : dr. J. Ongkomjaya. SPPD
Keluhan Utama
Sakit kepala

Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST)


Klien masuk RS pada tanggal 28 Oktober 2019 karena
sesak nafas yang dialami sejak tiga hari yang lalu SMRS
dan memberat tadi pagi, sputum tercampur sedikit darah
dan pasien mengalami sakit kepala, pusing, mual, dan
tangan terasa kesemutan
P: Nyeri
Q: Seperti di tindih beban berat
R: Kepala
S: Skala nyeri 7 dari (0-10)
T: Terus menerus
Riwayat Kesehatan
Keluarga
Kelurga klien tidak ada yang
menderita penyakit yang sama
dengan klien

Riwayat Klien pernah menderita pen


Kesehatan yakit hipertensi sejak 1 tahu
n yang lalu, tapi tidak terkont
Dahulu rol dan pernah mengkonsum
si amlodipine, klien menderit
a penyakit hipertensi karena
gaya hidup yang tidak sehat,
yaitu sering merokok dan mi
num alkohol.
Integritas Ego Makanan & Cairan
DS: “…” DS: “Makan 3x sehari, kalau
Aktivitas & Istirahat
makan terasa enak”
DS: “Sus, istirahat terasa tergang
gu pada siang hari karena terasa DO: Klien mengatakan
merasa sedih dan takut DO:
panas dan gerah” - Makanan Lunak: nasi, ikan,
dengan penyakit yang
dideritanya , tampak otot sayur, dan buah, 3x sehari
DO: Pasien tampak gelisah, ADL - Minuman: air mineral 2 L /hari
sebagian dibantu keluarga muka tegang
- NaCl 0.9% 20 gtt/m

Eliminasi Kebersihan Diri


Sirkulasi DS: “Sus, saya BAK DS: “ sudah 9 hari di Rumah
kurang lebih 10x / hari sakit, saya mandi hanya 2x,
DS: “Sesak sus” dan BAB 2x / hari jika tapi tiap hari ganti pakaian sus”
makan banyak”
DO: TD 180/100 mmHg, DO:
N: 143 x/m, SPO2 96%, DO: Konstipasi (-), BAK - Personal hygiene baik
akral hangat, warna kulit kurang lebih 10x / hari, - Pasien tampak bersih
sawo matang, CRT > 2 kurang lebih 2500 ml, bau,
detik. BAB kurang lebih 1x/ hari,
konsisten lembek
Pernafasan Genitalia & Aktivitas
Neurosonsory
DS: “…." Sexual
DS: “…” DS: “…”
DO :
DO: tampak penurunan kekuatan DO: pasein adalah seorang
R : 24x/menit
genggaman tangan, indera penciu suami dan kepala keluarga,
Pasien merokok
man (+), Indera perasa (+), tidak sudah memiliki 2 orang anak
Membran mukosa kering
menggunakan alat pendengar, tre
Terpasang nasal canul 4
mor (-)
L/menit

Interaksi Sosial &


Nyeri/ ketidaknyamanan Ekonomi
Keamanan
DS : “…”
DS: “ nyeri dibagian kepala, skala 7 ( DS : “…”
0-10), rupa di tusuk-tusuk bagitu”
DO : pasien sangat kooperatif
DO : dalam menjawab setiap pertan
DO: pasien tampak gelisah, tampak Tempat tidur pasien terpasang
meringis kesakitan, memegangi area yaan dari perawat dan juga dal
bedside rail, keluarga pasien am mengikuti instruksi/ anjuran
kepala, P= nyeri kepala, Q=seperti di
selalu mendampingi pasien dari tim medis, Ekonomi pasie
tusuk-tusuk, R=bagian kepala, S= sk
ala 7 (0-10), T=saat beraktivitas n menengah keatas
Kemampuan Belajar & Mengajar Discharge Plan Considerations
DS: “…“
DS :
“saya ingin cepat pulang”
DO :
Pasien merupakan tamatan smp, me
DO :
mbaca, menulis dan menghitung dapa
Pasien masuk RS dengan perikiraan
t dilakukan, pasien belum pernah men
lama perawatan tujuh hari, pemulan
dapatkan pendidikan kesehatan tenta
gan ketika adanya status peningkata
ng penyakit yang dideritanya saat ini,
n pasien, danpasien mampu melaku
pasien menggunakan bahasa Indones
kan tindakan yang mempertahankan
ia dengan logat gorontalo
kesehatan, berhenti merokok, pertah
ankan hidup sehat, diet garam, dan
berhenti minum alcohol.
Pengkajian Aspek Spiritual dan Status Fungsional

Pengkajian Status Fungsional


( Barthel Index Scale)
Pengkajian Aspek Spiritual 1. Mengendalikan rangsangan BAB: Mand
iri =2
DS: “Saya suka sekali 2. Mengendalikan rangsangan BAK : Man
pergi ibadah sus” diri =2
3. Membersihkan diri : Mandiri = 1
4. Penggunaan toilet masuk dan keluar :
DO: Pasien sangat rajin Mandiri = 2
5. Makan : Mandiri = 2
dalam mengikuti ibadah 6. Berubah sikap dari baring ke duduk : Ba
kolom dan masuk gerja ntuan sedikit = 2
7. Berpindah/berjalan : Berjalan dengan b
setiap hari minggu antuan 1 orang =2
8. Memakai baju : Mandiri = 2
9. Naik turun tangga : Butuh pertolongan =
1
10. Mandi : Mandiri = 1
(Total skor = 17, perlu bantuan ringan =
12-19)
Pengkajian Resiko Jatuh (Morse Fall Scale)

Gangguangayaberjalan (diseret, menghedak, berayun) :0


Pusing/pingsan pada posisitegak :0
Kebingungansetiapsaat :0
Nokturia/inkontinen :0
Kebingunganintermiten :0
Kelemahanumum :2
Obat-obatberesikotinggi :2
Riwayatjatuhdalamwaktu 12 bulansebelumnya :0
Osteoporosis :0
Gangguanpendengaranataupenglihatan :0
Usia 70 tahunkeatas :0

Total Score : 4 = Resiko Tinggi


(usialanjut> 4)
Pengkajian Resiko Dekubitus (Norton Pressure Sore Risk)

Persepsi sensori : sedikit terbatas (3)


Kelembapan : kadang lembab (3)
Aktivitas : berjalan pada jalan terbatas (3)
Mobilitas : sedikit terbatas (3)
Nutrisi : kurang adekuat (2)
Friksi dan gesekan : potensi masalah (2)

Total skor 16 (kategori resiko sedang 15-19)


Pengkajian Skrining Gizi
1. Apakah pasien mengalami penurunan BB yang tidak di inginka
n dalam 6 bulan terakhir? (Tidak ada penurunan BB) : 0
2. Apakah Asupan makanan berkurang karena tidak nafsu makan
? (Ya) : 1

Total Skor: 1
Pengkajian Status Kognitif

1. Pasien mengetahui tahun, bulan dan tanggal hari ini, namun tidak tahu
hari apa ini
2. Pasien mengetahui nama tempat, wilayah, lantai dan negara
3. Pasien dapat menyebutkan 3 nama objek, 1 objek 1 detik
4. Pasien mampu mengurangi 100 – 7 dan sejenisnya
5. Pasien dapat mengulang 3 objek yang ada di nomor 3
6. Pasien dapat menunjuk pulpen dan kertas

Total Kesalahan: 1 (Fungsi intelektual utuh)


No SKALA DEPRESI LANSIA YESAVVEGE
1. Apakahbapak/ibusebenarnyapuasdengankehidupan bapak/ibu?YaTidak

2. Apakahbapak/ibutelahmeninggalkanbanyakkegiatandanminatataukesenanganbapak/ibu?YaTidak

3. Apakahbapak/ibumerasakehidupanbapak/ibukosong?YaTidak

4. Apakahbapak/ibuseringmerasabosan?YaTidak

5. Apakahbapak/ibumempunyaisemangat yang baiksetiapsaat?YaTidak

6. Apakahbapak/ibutakutbahwasesuatu yang burukakanterjadipadabapak/ibu?YaTidak

7. Apakahbapak/ibumerasabahagiauntuksebagian besarhidupbapak/ibu?YaTidak

8. Apakahbapak/ibuseringmerasatidakberdaya?YaTidak

9. Apakahbapak/ibulebihsenangtinggal di rumahdaripadapergikeluardanmengerjakansesuatuhalyangb
aru?YaTidak
10. Apakahbapak/ibumerasamempunyaibanyakmasalahdengandayaingatbapak/ibudibandingkankeban
yakan orang?YaTidak
11. Apakahbapak/ibupikirbahwahidupbapak/ibusekaranginimenyenangkan?YaTidak

12. Apakahbapak/ibumerasatidakberhargaseperti perasaanbapak/ibusaatini?YaTidak

13. Apakah bapak/ibu merasa penuh semangat? YaTidak

14. Apakahbapak/ibumerasabahwakeadaanbapak/ibutidakadaharapan?YaTidak
Apakahbapak/ibupikirbahwa orang lain lebihbaikkeadaannyadaribapak/ibu? Total Nilai: 11 (Gejalah
15.
YaTidak Depresi Sedang)
Pengkajian Fisik
Bentuk tampak simetris, konjun NORMOCHEPALUS, rambut ber
gtiva anemis, pupil isokor +/+, p uban, dan kelihatan kotoran, luka
englihatan kabur, nyeri (-), benjo (-), nyeri tekan (-), benjolan (-).
lan (-).

Simetris, luka (-), tidak ada secret pada Mukosa mulut tampak kering,
hidung, nyeri tekan (-), penciuman baik gigi tampak kuning

Pembesaran kelenjar tiroid, terdapat


limfoma, luka (-) Bentuk simetris, luka (-), nyer tek
an (-), terdapat sedikit serumen,
pendengaran masih bagus.
Tampak simetris, nyeri tekan (-), bunyi
nafas ronchi Tampak simetris, edema (-), nyeri
tekan (-).

Tidak dikaji
Pengkajian Fisik

Ekstremitas
- Kekuatan otot tangan ka Intergumen
nan dan kiri 4 - Kebersihan cukup
- Kekuatan otot kaki kanan baik
dan kiri 4 - Warna kulit sawo
- Terpasang gelang identit matang
as pada tangan sebelah k - Turgor kulit agak le
anan terpasang infus nacl mbab
0,9% 20gtt/menit pada tan - Terdapat bintik-bint
gan sebelah kiri ik merah pada kulit
Pemeriksaan Peunjang
No Jenis Pemerik Nilai Normal Hasil Interpretasi
saan
1 Hemoglobin 15,0 - 21,0 g/dL 11,3 g/dL Penurunan nilai HB dapat terjadi pada
anemia karena kekurangan Zat besi

2 Hematokrit 45,0 - 67,0 % 32,5 % Penurunan nilai HCT merupakan indik


ator anemia karena berbagai sebab reak
si hemolitik, sitesi, dll
3 MCH 31,0 – 37,0 pg 27,1 pg Penurunan MCH mengindikasikan ane
mia mikrosifik
4 Albumin 3,50 – 5,70 g/dL 3,33 g/dL Menurun pada keadaan infeksi kronik,
edema, nefrotik sindrom, perdarahan
Cont…
5 Clorida Darah 98,0 – 109,0 Meq/ 93,1 Meq/L Disebabkan oleh diabetikasidosis, infeksi
L akut dan kelelahan

6 Kalium Darah 3,50 – 5,30 Meq/ 3,03 Meq/L Pemberian glukosa jumlah besar pada pa
L sien penyakit jantung dapat sebabkan pen
urunan

7 MCV 92,0 – 118,0 fL 77,9 fL Mengindikasikan bahwa mengalami ane


mia

8 Natrium Darah 135 – 153 Meq/L 134 Meq/L Penurunan NA terjadi pada konsidi kekur
angan cairan tubuh
Cont…

Pemeriksaan Penunjang lain :

EKG tanggal 5 November 2019


Diagnosis info :
871 : Atrial Fibrillation
203 : Right Axis Deviation
734 : Suspect Anteroseptal Infraction (V1 dan V2)
633 : ST-T Abnormality (Vs)
Obat- obat
No Drug’s na Dose Content Indications Contraindicati Adverse reacti Nursing Im References
me ons ons plications
1 Ceftriaxon 2gr Ceftriaxon To treat infections of the lowe Calcium conta -Chillis, Fever -Protect po Nurses drug
e e r respiratory tract, bones and j ining iv solutio -headeche,hy wder from l Hand book, 2
oints to tract meningitis, to tre ns, hyperbiliru pertonia ight 015
at acute bacterial otitis media binemt neonat -hypersensitivi -asses for Hal 223.
es, hypersensi ty perineal,fe
tivities to ceftri -allergies ver,malais
axonothercep -dyspnea e,rednessa
holosporine rtharlgia
2 Paraceta 500mg Acetamino Demamringan Hipersensitivit -Kegagalan h -Kaji status Nurses drug
mol phen as, sebelumny epatic hepatot kesehatan hand book, 2
aproduk yang oxicity (overdo danpenggu 015
mengandunga sis), gagalginj naanalkoh
lkohol,aspartu al olsebelum
m, kantung pemberian
-kajijumlahf
rekuensida
njenisobat
Cont…
3. Lanzopraz 50mg Lanzopraz To treat duodenal alcers and m Hypersensitivit -Upper respirat
Give lanzop Nurse’s drug
ole ole aintain healed duodenal ulcers y to Lanzopra ory razole befor hand book, 20
, gastric, gas esophageal refluk zole or itiscom -Tract Infection
e meals ant 15
sdiase ponens s acids mayb Hal 650
-Hyperkalemiae given as
-Aplastic anem
well if need
ia ed
4. Captopril 25mg Captopril To control hypertension to treat Concurentalisk -Cough Closly moni Nurse’s drug
diabetic nephoropaty, left side iren use in pati -Loses of taste
tors patiens hand book,20
heart failure after MI ents with diabe -hypotention blood press 15
tis or patients -Tachycardia ure especia Hal 185
with renal impa lly when the
irement rapy start a
nd dosage i
ncreases
5 Amblodipi 10gr Amlodipin To control Hypertension to ther Hypersensitivit -Arthymia Monitor blo Nurse’s drug
n apy chronic stable angina and y to amlodipine -Chest pain od preasur hand book, 20
prinzmetally angina or its compone -Peripheral ed e while adju 15
nts ema sting dosag Hal 60
-Myalgia e especially
in patients
with heart f
ailure
Analisis Data
“S” and ‘O’ data Etiology Problem
Ds:’sus,, kepala saya sakit sekali” Gangguan sirkulasi
Do: -tampak pada pasien meringis
P= Nyeri kepala
Q= Ditindih beban berat
Otak Nyeri kepala
R=Kepala
S=7 DARI (0-10)
T= Terus menerus
Resistensi pembuluh darah otak

Ds:’sus, saya mempunyai riwayat Kerusakan vaskuler pembuluh darah


hipertensi sudah 1 tahun, tapi tidak
terkontrol’
Do: TD: 180/100 Vasokontriksi Penurunan curah jantung
N:143x/m
R:26x/m
Peningkatan afterload
Tampak lemah dan pucat
Analisis Data
Ds: “Sus mata saya kabur kalau melihat” Gangguan sirkulasi
Do: - pandangan kabur
-konjugtiva(-)
-pupil isokor Retina
-TTV: TD=170/90 N= 84x/m Resiko tinggi injury
Spasme astenol

Pandangan kabur
Ds: sus,,saya jarang minum obat kalau ra Hipertensi
sa sakit baru minum
Do:-Tampak pada pasien binggung denga
n tindakan yang diberikan Perubahan situasi
Difidiensi pengetahuan
- Pasien sering menyangkal dengan pe
nyakitnya
Informasi yang minim
Nursing Diagnosis Prioritas

1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload


2. Nyeri kepala berhubungan dengan resistensi pembuluh darah otak
3. Resiko tinggi injury berhubungan dengan pandangan kabur
4. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan informasi yang minim.
Nursing Care Plane Day
One
Penurunan curah jantung b/d peningkatan afterload

Date/Time:
6 November 2019/14.45

Nursing Diagnosa:
Penurunan Curah Jantung b/d peningkatan afterload yang di tandai dengan:
DS: “Sus, Saya mengidap penyakit hipertensi sudah sejak satu tahun yang lalu”

DO: - TD: 180/100 mmHg


N: 143x/m
R: 26x/m
Tampak Lemah dan Pucat
Planing
Goal: Intervensi:
Setelah dilakukan tindakan kepera 1. pantau TTV
watan selama 1x7 jam diharapkan 2. amati warna kulit, kelembaban,
penurunan jantung dapat berkuran suhu dan masa pengisian kapiler
g secara bertahap dengan kriteria h 3.berikan lingkungan tenang dan
asil: nyaman, kurangi aktivitas
1. TTV dalam rentang normal 4.lakukan tindakan kenyamanan s
TD: 120/80 mmHg eperti pijatan punggun dan leher d
N: 60-100 x/m an meningkatkan kepala tempat ti
S: 36,5 – 37,5 C dur.
R: 16 – 24 x/m 5. ajarkan teknik relaksasi dan akt
2. Dapat mentoleransi aktivitas ivitas pengalihan
Cont…
Rasional: Implementasi:
1. perbandingan dari tekanan dara 15:00 15:40
h memberiikan gambaran yang lebi Memantau Ttv pt Menaikkan kepala tempat
h lengkap tentang keterlibatan bida Bp : 160/80 mmHg P: 92 R: 20 T:
ng masalah kardiovaskuler. 38,8
tidur Semi Fowler Dan pija
2. adanya pucat, dingin,kulit lemba tan pada punggung dan le
b dan masa pengisian kapiler lamb 15:14 her
at berkaitan dengan vasokonstriksi. mengobservasi warna kulit, Pucat,
3. membantu untuk menurunkan ra lembab, dan Crt >2 detik
sangan simpatis dan meningkatkan 5:50
relaksasi. 15:20 melakukan tehnik DBE
4. mengurangi ketidaknyamanan d memberikan lingkungan yang tena
an dapat menurunkan rangsangan ng dan menganjurkan untuk mengu
simpatis rangi aktifitas
5. dapat menurunkan rangsangan
yang menimbulkan stress sehingga
menurunkan tekanan darah.
Evalusi
At 19:40
S : "---"
O : tampak pada pasien warna kulit pucat,
Ttv: Bp: 160/80 mmHg. P:90. R:20. T:36
Crt: >2 detik
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
Nyeri kepala b/d resistensi pembuluh darah otak

Date/Time:
6 November 2019/ 14.30

Nursing Diagnosa:
Nyeri kepala b/d resistensi pembuluh darah otak ditandai dengan:

Ds: “sus kepala saya sakit sekali”


Do: Pasien terlihat meringis kesakitan
P: Nyeri
Q: Ditindih beban berat
R: Kepala
S: Skala 7 dari (0-10)
T: Terus menerus
Planing
Goal: Intervensi: Rasional:
Setelah dilakukan tindaka 1. Kaji intensitas nyeri 1. Memfasilitasi diagnosis
n keperawatan selama 1x 2. Rekomendasikan tind masalah yang sesuai te
7 jam diharapkan nyeri ke akan nonfarmakologi rapi
pala berkurang secara ber untuk bantuan menan 2. Meminimalkan stimulus
tahap denga kriteria hasil: gani nyeri dan meningkatkan relak
1. Skala nyeri berkurang 3. Membantu pasien se sasi
2. Pasien tampak tenang suai kebutuhan 3. Mengurangi/ mengenda
& rileks 4. Kolaborasi dengan ti likan rasa sakit kepala d
3. TTV dalam batas norm m medis dalam pemb engan mengurangi stim
al erian therapi analgeti ulasi gejala
k 4. Dapat mengurangi kete
gangan dan ketidak nya
manan
Cont…
16.00 Evaluasi:
Implementasi: 19.30
14.30 Membantu pasien untuk me
menuhi kebutuhan seperti: S: “masih sakit kepala sus, tapi sudah ag
Mengkaji jenis dan tingkat ak berkurang”
mandi, makan dan minum
nyeri pasien O: pasien terlihat tenang dan rileks
P: Nyeri
P: Nyeri 18.00 Q: Di tindih beban berat
Q: Ditindih beban berat Berkolaborasi dengan tim m R: Kepala
S: 6 (0-10)
R: Kepala edis dalam pemberian obat T: Terus menerus
S: Skala 7 dari (0-10) analgetik: TTV:
1. PCT 500 mg, oral/ 8 jam - TD: 170/90 mmHg
T: Terus menerus - N: 84 x/m
2. Captopril 25 mg, oral - R: 22 x/m
15.00 3. Amlodipin 10 gr - S: 37,2 C
A: Masalah teratasi sebagian
Melakukan teknik relaksas P: Lanjutkan intervensi
i dan latihan nafas dalam
Resiko tinggi injury b/d pandangan kabur
Date/Time: Goal:
6 November 2019/ 15.00
Setelah dilakukan tindakan ke
Resiko tinggi injury b/d pandangan kab perawatan selama 1x7 jam di
ur ditandai dengan harapkan resiko injury dapat t
Ds : klien mengatakan matanya kabur ertangani secara bertahap de
saat melihat sesuatu ngan kriteria hasil:
Do : pandangan kabur, konjungtiva (-), 1. Tidak adanya cedera
pupil isokor, 170/90 mmHg, N: 84x/m
2. Menurunnya resiko cedera
Planing
Intervensi: Rasional:
1. Observasi dan minta klien 1. Mengetahui fungsi penglihat
untuk mengatakan tanda-t an klien dan untuk modifikas
anda penurunan penglihat i
an 2. Menghindari resiko cedera
2. Libatkan keluarga dalam 3. Mengajarkan klien agar terhi
membantu aktivitas klien ndar dari resiko cedera
3. Ajarkan klien untuk memi 4. Dilakukan jika fungsi penglih
nimalisasi resiko menceg atan klien tidak memungkink
ah jatuh yang tidak di ingi an untuk beraktivitas
nkan
4. Kolaborasi dengan dokter
untuk penanganan medis
Cont…
Implementasi:
Evaluasi:
15.30
mengobservasi dan meminta klien untu S 19.00
k mengatakan tanda-tanda penurunan p : “ses, mata saya masih kabur kala
englihatan u melihat”
O : pandangan kabur (+), pupil iso
16.00 kor, konjungtiva (+)
Melibatkan keluarga dalam membantu a
A : masalah belum teratasi
ktivitas klien
P : intervensi di lanjutkan
16.15
mengajarkan klien untuk meminimalisas
i resiko mencegah jatuh yang tidak di in
ginkan

18.00
Kolaborasi dengan dokter dalam pembe
rian obat atau terapi
Defisiensi pengetahuan b/d informasi yang minim

Date/Time: Goal:
6 November 2019/ 15.15 Setelah dilakukan tindakan ke
perawatan 1x7 jam diharapka
n defisiensi pengetahuan dap
Definisi pengetahuan b/d informasi yan at berkurang secara bertahap
g minim dengan kriteria hasil:
1. Pt dapat mengerti tentang
DS: “ sus, saya jarang minum obat, kal penyakitnya
au rasa sakit baru minum” 2. Pt dapat menjelaskan ke
DO: pt tampak bingung dengan tindaka mbali tentang penyakitnya
n yang dilakukan, pt sering menyangka 3. Pt mengikuti terapi hiperte
l penyakitnya nsi
4. Adanya perubahan gaya
hidup
Planing
Intervensi: Rasional:
1. Nilai tingkat pengetahuan pt tenta 1. Informasi memungkinkan pengem
ng proses penyakit dan tingkat pe bangan pengajaran individual
ngobatan 2. Tindakan ini memperlancar kebutu
2. Berikan dukungan emosional kepa han untuk mematuhi lerpasi seum
da pt tentang beradaptasi dengan ur hidup dan mengekspresikan si
penyakit kronis mpati
3. Berikan edukasi tentang proses da 3. Berpengetahuan lebih cenderung
n pengobatan penyakit untuk mematuhi pengobatan
4. Diskusikan perubahan gaya hidup 4. Untuk menjaga kualitas hidup dan
yang diperlukan mencegah komplikasi
5. Ajarkan pentingnya berolahraga d 5. Untuk melatih otot jantung dan me
an mengikuti pola hidup sehat ningkatkan status kesehatan
Cont…
Implementasi: Evaluasi:
15.30 20.00
Menilai tingkat pengetahuan pt: pt kurang men
gerti dengan penyakitnya
S: “sus, saya sudah mengerti t
16.00 entang penyakit saya, teri
Memberikan dukungan emosional pada pt dala
m menghadapi penyakitnya: pt menerima
makasih sus”
O: pt tampak tenang, dan sen
16.50 ang karena sudah mengert
Memberikan penjelasan tentang proses pengo
batan penyakit: pt sudah mulai mengerti
i, pt tampak mulai mengerti
anjuran yang di edukasika
17.30 n oleh perawat
Mendiskusikan perubahan gaya hidup untuk b
erhenti merokok dan alkohol
A: masalah teratasi
P: kaji masalah lain
18.15
Mengajarkan pt untuk melakukan olahraga ring
an seperti joging dan konsumsi makanan
sehat
Nursing Care Plane
Second Day
Nyeri kepala b/d resistensi pembuluh darah otak

Date/Time:
7 November 2019/ 14.00

Nursing Diagnosa:
Nyeri kepala b/d resistensi pembuluh darah otak ditandai dengan:

Ds: “sus kepala saya sakit sekali”


Do: tampak pada pasien terasa masih sakit
P: Nyeri
Q: Ditindih beban berat
R: Kepala
S: Skala 6 dari (0-10)
T: Terus menerus
Planing
Goal: Intervensi: Rasional:
Setelah dilakukan tindaka 1. kaji intesitas nyeri 1. memfasilitasi diagnosis mas
alah yang sesuai terapi
n keperawatan selama 1x
7 jam diharapkan nyeri ke 2. rekomendasikan tinda 2. meminimalkan stimulus dan
pala berkurang secara ber kan nonfarmakologis unt meningkatkan relaksasi
tahap denga kriteria hasil: uk bantuan mengurangi
1. pasien melaporkan sec nyeri 3. mengurangi/mengendalikan
ara verbal nyeri hilang/ ber rasa sakit kepala dan mengura
kurang 3. membantu pasien ses ngi stimulusi gejala
2. nyeri dapat berkurang d uai kebutuhan
4. dapat mengurangi ketegang
ari skala 6-5. (0-10)
an dan ketidaknyamanan
4. kolaborasi dengan tim
medis dalam pemberian
terapi analgetik
Cont…
Implementasi: 16.00 Evaluasi:
19.30
14:30 Membantu pasien untuk me
mengkaji karakteristik lokasi, menuhi kebutuhan seperti: S: “sus, sakit kepala saya sudah berkur
dan durasi nyeri mandi, makan dan minum ang”

P: nyeri O: tampak pada pasien tenang dan rileks


Q: seperti ditindih beban bera 18.00 P: nyeri
t Berkolaborasi dengan tim m Q:ditindih beban
R: kepala
R: kepala edis dalam pemberian obat S: 5, dari (0-10)
S: 6, dari (0-10) analgetik:
T: terus-menerus 1. PCT 500 mg, oral/ 8 jam TTV:
TD: 170/60 MMHG
2. Captopril 25 mg, oral N: 74x/m
15:00 3. Amlodipin 10 gr R:20X/m
melakukan tehnik relaksasi d S:36,5 ˚C

an latihan napas dalam A: Masalah teratasi

P: intervensi di hentikan
Resiko tinggi injury b/d pandangan kabur
Date/Time: Goal:
7 November 2019/ 14.30
Setelah dilakukan tindakan ke
Resiko tinggi injury b/d pandangan kab perawatan selama 1x7 jam di
ur ditandai dengan harapkan resiko injury dapat t
Ds : “sus kalo ba lia so kabur ini mata” ertangani secara bertahap de
Do : pandangan kabur, konjungtiva (+), ngan kriteria hasil:
pupil isokor, 170/60 mmHg, N: 84x/m, 1. Tidak adanya cedera
T: 36,5c. R : 20x/m
2. Menurunnya resiko cedera
Planing
Intervensi: Rasional:
1. Observasi tanda-tanda pe 1. Mengetahui fungsi penglihat
nurunan fungsi penglihata an klien dan untuk modifikas
n i
2. Libatkan keluarga dalam 2. Menghindari resiko cedera
membantu aktivitas klien 3. Mengajarkan klien agar terhi
3. Ajarkan klien untuk memi ndar dari resiko cedera
nimalisasi resiko menceg 4. Mengetahui adanya peningk
ah jatuh yang tidak di ingi atan tanda-tanda vital
nkan 5. Dilakukan jika fungsi penglih
4. Periksa TTV atan klien tidak memungkink
5. Kolaborasi dengan dokter an untuk beraktivitas
untuk penanganan medis
selanjutnya
Cont…
Implementasi:
Evaluasi:
14.30
Mengamati tanda-tanda penurunan penglihata S 19.00
n (jika sudah sore, biasanya pandangan sudah
kabur) : “ses, mata saya kabur kalau meli
hat”
16.00 O : pandangan kabur (+), pupil iso
Melibatkan keluarga dalam membantu aktivitas
klien kor, konjungtiva (+)
A : masalah belum teratasi
16.45 P : intervensi di lanjutkan
mengajarkan klien untuk meminimalisasi resik
o mencegah jatuh yang tidak di inginkan

18.00
Mengkaji TTV dan Kolaborasi dengan dokter d
alam pemberian obat atau terapi: 1. penyiapan
tongkat
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai