Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 2

MEGA NADITHA PUTRI


S YA R W I N D A H C A K A R I A H
I S T I A N A Z A K I AT N U R
AT H I R A H K A S M A N
M O N I K A TA M M U
E L LY S A F R I L I A
I TA P U R N A M A S A R I
A S M A W AT I
R I S M A W AT I
SURIANI SARIRA
SITI ROAINUN
ABDULLAH ASSIDIQ NUR
N U R A F I AT A N T O N
J U L I A N TO
F E B R I N A TA M A R A P O N G B U R A
SKIN CLEANSING
AGENT
PATOFISIOLOGI JERAWAT
PADATAN

Kosmetika pembersih kulit dalam bentuk padatan didasarkan pada mekanisme


penyerapan kotoran kedalam serpihan-serpihan padat dan bentuk krim. Bentuk krim tersebut
merupakan bubuk padat yang akan terbentuk setelah cairan pelarut menguap pada permukaan
kulit. Bahan yang biasa digunakan adalah koloidal seperti selulosa atau dari zat protein. Pada
prinsipnya bahan-bahan koloidal tersebut mensuspensi partikel-partikel kotoran. Kosmetika
bentuk padatan ini memiliki daya pembersih yang kuat dan selama tidak berisi alkali tau agrasif
yang kuat atau kadar desinfektan yang tinggi.
ROLLING CREAM

merupakan sediaan emulsi minyak dalam air yang sensitive terhadap tekanan sehingga ketika
diusapkan pada kulit akan membentuk seperti gulungan (rolls) yang lengket. Roll tak beraturan
yang terbentuk ketika krim diaplikasikan ke wajah mengandung kotoran yang diangkat oleh rolling
cream. Tujuannya untuk mengangkat kotoran, minyak, dan sel-sel kulit mati dengan pengelupasan
dan membersihkannya. Bahan aktifnya berupa selulosa, selulosa eter dan kadang-kadang tepung
tapioca atau paraffin wax murni.
SCRUB CREAM

bersifat mengamplas kulit, berguna untuk membersihkan kotoran kulit yang tidak bisa dibersihkan
dengan kosmetik pembersih lain seperti sabun, krim pembersih, susu pembersih. Bertujuan untuk
mengangkat sel-sel mati diepidermis kulit, karena apabila tidak angkat akan menyebabkan kulit
menebal, kusam, dan pori-pori mudah tersumbat sehingga memudahkan timbulnya jerawat. Selain
itu, pergantian sel-sel kulit yang lama menjadi sel kulit yang baru terhambat. Mekanismenya yaitu
mempercepat keratinisasi kulit dan menghapus kotoran serta unsur yang tidak diinginkan,
mengelupas sel kulit mati, meningkatkan absorbs dari zat aktif untuk menjaga kelembutan dan
aktivitas metabolism kulit. Bahan dasarnya yaitu krim namundalam scrub cream terdapat butiran-
butiran kasar yang bersifat abrasive agar dapat mengangkat sel-sel kulit mati.
KOSMETIKA PEMBERSIH KULIT YANG
DIDASARKAN PADA AIR (WATER-BASED
CLEANSER)
Air merupakan bahan pembersih yang paling umum digunakan. Hal ini dikarenakan air memiliki beberapa
kelebihan, diantaranya adalah air mudah didapat serta harganya relative murah, tidak toksik dan sama sekali
tidak berbahaya bagi kulit. Namun, air juga memiliki kekurangannya, yaitu dalam penggunannya air tidak
memiliki daya pembasah yang kuat. Salah satu contoh dari jenis kosmetika ini adalah face lotions yang
biasanya ditambahkan dengan alkohol.
• Penggunaan alkohol sendiri digunakan pada saat pembuatannya dengan tujuan :
• Mengurangi tegangan permukaan kulit sehingga lebih mudah dibasahi
• Memberikan sensasi rasa segar di kulit
• Mengurangi minyak kulit
• Melarutkan parfum
• Menimbulkan efek astringent dan desinfektan
KOSMETIKA PEMBERSIH KULIT YANG
DIDASARKAN PADA AIR (WATER-BASED
CLEANSER) (LANJUTAN . . . )
Selain air dan alkohol bahan-bahan lain yang digunakan biasanya :
• Garam kalium-alumunium-sulfat, zink fenol sulfat, asam tanat dalam jumlah kecil sebagai bahan astringent.
• Gliserol, glikol, atau sorbitol sebagai emolien yang dapat memberikan efek lembut pada kulit.
• Borax yang dapat menambah daya pembersih, tetapi dapat membuat lotion agak akalis.
• Asam borat dan asam benzoate sebagai antiseptic, tetapi dosisnya harus sangat kecil agar tidak
menimbulkan iritasi.
• Parfum dengan pemberian yang sedikit karena baunya mudah terpancar dalam alkohol. Biasanya dilarutkan
dalam mg karbonat atau bahan pelarut (tween 20 atau turkey red oil)
• Pewarna untuk membedakan face lotion dengan air biasa. (Tranggono, Latifah & Djajadisastra. (Ed), 2007)
KOSMETIKA PEMBERSIH KULIT YANG
DIDASARKAN PADA SURFAKTAN
Surfaktan merupakan bahan-bahan yang memperbaiki daya pembersih air dengan cara
memperbesar daya pembasah kulit dan mencegah partikel-partikel kotoran melekat pada kulit
dengan cara mengemulsinya, melarutkannya, dan mendispersikannya.Penambahan surfaktan ke
dalam air akan menghasilkanpembersih yang lebih baik dan lebih kuat daya pembersihnya.Dalam
pemilihan surfaktan harus diperhatikan agar tidak menimbulkan efek yang tidak diinginkan pada
kulit.
KOSMETIKA PEMBERSIH KULIT YANG
DIDASARKAN PADA SURFAKTAN
(LANJUTAN . . . )
Bahan-bahan yang bersifat sebagai surfaktan, antara lain :
1, Sabun
Sabun merupakan produk campuran garam natrium dengan asam stearat, palmitat, dan oleat yang berisi sedikit komponen asam miristat dan
laurat.Surfaktan yang berguna untuk membersihkan kulit biasanya didominasi oleh sabun. Hal ini dikarenakan sabun memiliki beberapa keunggulan,
seperti : memiliki daya pembersih yang kuat, kurang berbahaya bagi kulit dibandingkan surfaktan yang lain, harganya murah dan mudah didapat. Akan
tetapi, sabun juga dapat menimbulkan iritasi dan alergi pada kulit akibat efek dari sejumlah daya kerjanya.Daya kerja sabun yang dapat menyebabkan
iritasi, diantaranya :
• Alkalisasi : Hidroksil bebas [OH-] selalu ada di dalam larutan sabun yang menyebabkan larutan sabun bersifat alkalis dengan pH 9,5-10,8 jauh di atas
pH fisiologis kulit 4,5-6,5 jika pH ini digunakan pada kulit hal ini akan menyebabkan kulit kering dan pecah-pecah.
• Pembengkakan keratin kulit, hal ini diakibatkan adanya perbedaan pH yang jauh dari isoeletrik keratin kulit (pH 5) sehingga terjadi penyerapan
larutan surfaktan oleh keratin kulit. Penyerapan surfaktan ini dapat menyebabkan lapisan stratum korneum melunak dan bahan asing seperti bakteri
memasukinya.
• Penggunaan surfaktan dalam sediaan kosmetik untuk kulit dapat menyebabkan pengurangan minyak kulit. Jika minyak yang berkurang terlalu banyak,
dapat menyebabkan kulit kering dan iritasi.
• Absorbsi sabun oleh keratin kulit : Dapat menghalangi masuknya bahan yang diperlukan kulit, seperti pelembab kulit, sehingga kulit menjadi kering
dan pecah-pecah
KOSMETIKA PEMBERSIH KULIT YANG
DIDASARKAN PADA SURFAKTAN
(LANJUTAN . . . )
2. Produk-produk kondensasi protein-asam lemak
• Produk ini dihasilkan dengan cara mengondensasikan klorida asam lemak dan produk degradasi
protein dan merupakan produk yang disisipi rantai polipeptida di antara rantai alkil dan gugus ujung
kutub.Contoh produk komersial: Maypons&Hostapons. Produk ini memiliki susunan rumus, seperti
berikut :

Bagian hidrofilik dari molekul tersebut diperkuat oleh kelompok amida yang terkumpul sehingga bukan
hanya garam natrium yang larut dalam air, tetapi juga kalsium dan magnesium, karenanya produk ini
efisien di dalam air sadah. Efek pembasahnya lemah, tetapi kemampuan mengemulsi dan mendispersinya
baik. Daya pengurangan minyak pada kulit lebih kuat daripada sabun, tapi masih dapat ditoleransi oleh
pasien yang kulitnya sensitif terhadap sabun biasa.
KOSMETIKA PEMBERSIH KULIT YANG
DIDASARKAN PADA SURFAKTAN
(LANJUTAN . . . )
3. Produk-produk kondensasi asam lemak
Walaupun senyawa ini disiapkan dari asam lemak atau kloridanya, tapi sifatnya berbeda dari sabun.
Gugus karboksil diblokir dan gugus asam sulfonik mrupakan gugus ujung, dengan rumus berikut:

Sediaan jenis ini memiliki efek pembasah, efek deterjen, dan sifat pendispersi yang sangat baik.
Kelebihan dari produk yang mengandung asam lemak terkondednsasi ini yaitu tidak menyebabkan
kulit menjadi alkalis, karena larutan dalam air dari kondensat asam lemak bereaksi netral. Tetapi,
produk ini juga masih memiliki kekurangan karena dapat menyebabkan dehidrasi epidermis jika
pembilasannya kurang bersih.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai