TRIGEMINAL NEURALGIA
Pembimbing:
dr. Hanifah Harits W Sp. S
Oleh:
Agung Very Cahyanti
I Gusti Ngurah Lanang Alit
Choirul Ummah
Definisi
• Trigeminal neuralgia pertama kali dikemukakan oleh John
Fothergill pada tahun 1773. Ia mendeskripsikan secara
jelas gambaran klinis yang khas pada Trigeminal neuralgia
seperti nyeri paroksismal pada sebagian sisi wajah dan
dipicu oleh aktivitas seperti makan, berbicara, adanya
sentuhan ringan, dimulai serta berhenti secara tiba-tiba
dan berhubungan dengan kecemasan.
Epidemiologi
• Analisa beberapa studi yang tersedia mengungkapkan bahwa
prevalensi trigeminal neuralgia pada populasi berkisar antara
0.01%-0.3 %, walaupun studi lain pada pusat pelayanan
kesehatan primer menunjukkan bahwa prevalensi trigeminal
neuralgia itu lebih tinggi, yaitu berkisar 12 % per 100.000 orang
setiap tahunnya.
• TN bisa terjadi pada semua umur. Namun, onset penyakit ini
terjadi setelah usia 40 tahun pada lebih dari 90% kasus, dan
puncak onset-nya terjadi antara 50-60 tahun.
Etiologi
• Penyebab trigeminal neuralgia paling sering adalah multifactorial.
Kebanyakan kasus trigeminal neuralgia adalah idiopatik namun
kompresi dari syaraf trigeminal oleh tumor atau kelainan pembuluh
darah dapat menyebabkan nyeri yang hampir mirip.
• Trigeminal neuralgia terbagi menjadi 2 kategori yaitu klasik dan
simptomatik.
Klasifikasi
• Classical trigeminal neuralgia (Idiopatik)
• Painful/simptomatik trigeminal neuropathy
Patofisiologi
Penekana pada
N. Trigeminus
Iritasi
Demielinisasi
Timbul gejala
Manifestasi klinis
Nyeri neuropatik
Nyeri neuropatik
Pencetus
Diagnosis
• Kriteria diagnosis menurut International Headache Society
2. Memiliki karakteristik :
a. Menyebar sepanjang satu atau lebih cabang N. Trigeminus
b. Mendadak, tajam, seperti rasa terbakar
c. Intensitas nyeri berat
d. Faktor presipitasi
e. Diantara masa paroksismal, ada masa asimtomatik