Oleh
Len Satriani Arif
1110070100017
Identitas Pasien
Nama :Tn. Z
Umur : 40 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Minang
Alamat : Dhamasraya
Tgl Masuk : Rabu, 18 Mei 2016
Anamnesis
Seorang pasien laki-laki berumur 40 tahun datang ke IGD RSUD Solok
pada tanggal 18 Mei 2016, pasien kiriman Sp.B sungai dareh. dengan :
a. Status generalisata
Keadaan umum : sakit berat
Kesadaran : compos mentis kooperatif
Tekanan darah : 130/90 mmHg
Nadi : 75x/menit
Nafas : 24x/menit
Suhu : 36.5o C
Kepala : normocephal
Mata : konjungtiva anemis -/-, ikterik -/-
Hidung : normal
Mulut : normal
Telinga : normal
Leher : KGB tidak teraba
JVP 5-2 H2O
Thorak :
Paru Inspeksi : simetris kiri dan kanan dalam keadaan statis dan dinamis
Palpasi : Fremitus sama kanan dan kiri
Perkusi : sonor di kedua lap. paru
Auskultasi : vesikuler, Rh -/-,Wh -/-
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di line midclavicula sinistra RIC V
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Askultasi : bunyi jantung regular , gallop (-), murmur (-)
Regio Abdomen
Inspeksi : distensi (+), darm countour (-), darm steifung (-)
Auskultasi : bising usus meningkat
Palpasi : nyeri tekan (+) hipokondrium kiri, nyeri lepas (-),
Defans Muscular (-)
Perkusi : Hipertympani
Pemeriksaan penunjang :
Laboraturium darah rutin
HB : 16.8 gr/dl
HT : 47,1 %
Leukosit : 8,250 mm
Trombosit : 322.000 mm
Ro. Foto polos abdomen 3 posis :
a. Supine
Gambaran :
Dilatasi usus
penebalan dinding usus
psoas line tidak terlihat
preperitoneal fat menghilang
herring bone appearance (+)
b. LLD ( Left Laterat Dekubitus)
Gambaran :
Air Fluid Level (+)
Step Ladder Appearance (+)
c. ½ duduk
Gambaran :
Air Fluid Level (+)
Udara Bebas (-)
Diagnosa : Ileus Obstruksi e.c Hernia inguinalis lateral sinistra inkaserata
Tatalaksana :
Non farmakologi
•Pasien harus istirahat agar tekanan intraabdominal tidak meningkat.
•Posisikan pasien berbaring terlentang dengan bantal di bawah lutut.
•Pasang NGT alirkan
•Pasang Kateter urin untuk balance cairan
•Puasa sementara
Farmakologi
IVFD RL 8 jam/kolf
Anti biotik : Inj. Cefotaxime 2x1
Analgetik : Inj. Ketorolak 2x1
Klasifikasi Hernia
Berdasarkan terjadinya
1. Kongenital
2. Akuisita
Berdasarkan letak
1. Hernia inguinalis
2. Hernia Femoralis
3. Hernia Diafragmatika
4. Hernia Umbilicalis
Gejala Klinis
Terdapat benjolan dilipat paha yang timbul pada waktu mengedan,
batuk, bersin, berdiri, mengangkat berat dan hilang setelah berbaring
(apabila masih reponibel).
Benjolan tidak berwarna, konsistensi kenyal, tidak terasa nyeri tapi
cukup mengganggu tergantung seberapa besar hernianya.
Keluhan nyeri jarang dijumpai, kalau ada biasanya dirasakan di
daerah epigastrium atau paraumbilikal berupa nyeri viseral karena
regangan pada mesenterium sewaktu satu segmen usus halus masuk
ke dalam kantong hernia.
Gejala dari adanya komplikasi adalah :
Obstruksi usus : nyeri kolik, muntah, distensi, konstipasi.
Strangulasi : tambahan dari gejala obstruksi, rasa nyeri yang
menetap pada hernia, demam, takikardi.
. Radiologis
USG : untuk membedakan adanya massa pada lipat paha atau
dinding abdomen dan juga membedakan penyebab pembengkakan
testis
Prognosis
Tergantung dari umur penderita, ukuran hernia serta kondisi dari
isi kantong hernia. Prognosis baik jika infeksi luka, obstruksi usus
segera ditangani.
Penyulit pasca bedah seperti nyeri pasca herniorafi, atrofi testis,
dan rekurensi hernia umumnya dapat diatasi