Anda di halaman 1dari 22

KULIAH TUJUH MENIT

ANESTETIK LOKAL

Oleh:
Muhammad Rusdi
1707101030019
Definisi

 Anestetik lokal:
Obat yang menghasilkan blokade
konduksi atau blokade lorong natrium
pada dinding saraf secara sementara
terhadap rangsang transmisi
sepanjang saraf, jika digunakan pada
saraf sentral atau perifer.
Teknik Pemberian

 Anestesi permukaan
 Anestesi infiltrasi
 Anestesi blok
 Anestesi regional intravena
Teknik Pemberian

 Neurological blockade perifer


- Topical
- Infiltration
- Nerve block
- IV regional anestesia
 Neurological blockade sentral
- Anestesia spinal
- Anestesia epidural
Golongan Anestetik Lokal

 Golongan Ester (-COOC-)


 Golongan Amida (-NHCO-)
Lama kerja
Klasifikasi Potensi Mula kerja Toksisitas
(infiltrasi, menit)
Ester

Prokain 1 (rendah) Cepat 45-60 Rendah

Kloroprokain 3-4 (tinggi) Sangat cepat 30-45 Sangat rendah

Tetrakain 8-16 (tinggi) Lambat 60-180 Sedang

Amida

Lidokain 1-2 (sedang) Cepat 60-120 Sedang

Etidokain 4-8 (tinggi) Lambat 240-480 Sedang

Prilokain 1-8 (rendah) Lambat 60-120 Sedang

Mepivakain 1-5 (sedang) Sedang 90-180 Tinggi

Bupivakain 4-8 (tinggi) Lambat 240-480 Rendah

Ropivakain 4 (tinggi) Lambat 240-480 Rendah

Levobupivakain 4 (tinggi) Lambat 240-480


Spinal
Topical Infiltrasi Blok saraf ARIV Epidural
Intratekal
Ester

Prokain
- + + - - +

Kloroprokain
- + + - + -

Tetrakain
+ - - - - +

Amida

Lidokain
+ + + + + +

Etidokain
- + + - + -

Prilokain
- + + + + -

Mepivakain
- + + - + -

Bupivakain
- + + - + +

Ropivakain
- + + - + +

Levobupivakain
- + + - + +
Mekanisme Kerja

 Obat  reseptor spesifik  saluran


natrium  mencegah peningkatan
permeabilitas sel saraf terhadap Na
dan K  depolarisasi pada selaput
saraf  tak terjadi konduksi saraf.

 Protein binding  lama kerja


 Konstanta dissosiasi (pKa)  awal kerja
Obat Anestesi Lokal yang
Ideal
 Tidak mengiritasi atau merusak jaringan
secara permanen
 Batas keamanan lebar
 Mula kerja singkat
 Masa kerja cukup lama
 Larut dalam air
 Stabil dalam larutan, dapat disterilkan tanpa
mengalami perubahan
 Poten dan bersifat sementara
 Harganya murah
Lidokain
 Dosis anestesi infiltrasi: 0,25-0,5 % ;
anestesi blok dan topikal: 1-2%
 Efektif bila digunakan tanpa
vasokonstriktor, tapi kecepatan
absorpsi dan toksisitasnya bertambah
dan masa kerjanya lebih pendek.
 E.S: mengantuk, pusing, parestesia,
kedutan otot, gangguan mental, koma,
dan bangkitan
Bupivakain

 Masa kerja yang panjang, dengan efek


blockade terhadap sensorik > motorik.
 Dosis anestesia infiltrasi: 0,25-0,5%;
Untuk suntikan paravertebral: 0,5%.
 Lebih kardiotoksik daripada lidokain.
Levobupivakain
 Lebih sedikit vasodilatasi dan memiliki duration of
action yang lebih panjang dibandingkan dengan
bupivakain.
 Indikasi: untuk lokal anestesi infiltrasi, blok nervus
oftalmik, anestesi epidural dan intratekal pada
orang dewasa; sebagai analgesia pada anak-anak.
 K.I : untuk regional anastesia IV (IVRA).
 E.S: Efek SSP (gelisah, gatal di sekitar mulut,
tinnitus, tremor, pusing, penglihatan kabur,
seizure) dan efek kardiovaskular (hipotensi,
bradikardi, aritmia, dan/atau henti jantung)
Prokain

 Bekerja dengan durasi yang sangat


singkat.
 Hanya sebagai injeksi dan sering kali
bersamaan dengan adrenalin untuk
memperpanjang daya kerjanya.
 Dosis anestesi infiltrasi : 0,25-0,5 %;
blockade saraf: 1-2 %
 E.S: hipertensi, reaksi alergi.
Tetrakain

 Biasanya digunakan untuk anestesi


pada pembedahan mata, telinga,
hidung, tenggorok, rectum, dan kulit.
 Dosis untuk pemakaian topikal pada
mata : larutan tetrakain hidroklorida
0,5%.
 Kecepatan anastetik 25 detik dengan
durasi aksinya selama 15 menit atau
lebih.
Keuntungan Anestesi Lokal
 Alat minim dan teknik relatif sederhana.
 Relatif aman bagi pasien yang tidak puasa
 Tidak ada komplikasi jalan nafas dan
respirasi.
 Tidak ada polusi kamar operasi oleh gas
anestesi.
 Perawatan post operasi lebih ringan/murah
 Kehilangan darah sedikit.
 Respon autonomic dan endokrin sedikit
Kerugian Anestesi Lokal
 Tidak semua pasien mau
 Membutuhkan kerjasama pasien
 Sulit diterapkan pada anak-anak
 Tidak semua ahli bedah menyukai anestesi lokal
 Pasien lebih suka dalam keadaan tidak sadar
 Tidak praktis jika diperlukan beberapa suntikan
 Ketakutan bahwa efek obat menghilang ketika
pembedahan belum selesai
 Efek samping sangat berat menyebabkan
kematian
Efek Samping terhadap
Sistem Tubuh
 Sistem kardiovaskular
 Sistem pernapasan
 Sistem saraf pusat
 Imunologi
 Sistem muskuloskeletal
Faktor yang Berpengaruh
pada Toksisitas
 Jumlah larutan yang disuntikkan
 Konsentrasi obat
 Ada tidaknya adrenalin
 Vaskularisasi tempat suntikan
 Absorbsi obat
 Laju destruksi obat
 Hipersensitivitas
 Usia
 Keadaan umum
 Berat badan
Toksisitas Lokal dan
Komplikasi
 Terjadi pada tempat suntikan.
 Berupa edema, abses nekrosis dan
gangrene.
 Kelalaian tindakan asepsis dan
antisepsis  infeksi
 Penambahan vasokonstriktor yang
disuntikkan pada daerah end arteri 
iskemia jaringan dan nekrosis
Kesimpulan
 Pada anestesi lokal hilangnya rasa sakit
tanpa disertai hilang kesadaran.
Anastesi lokal terbagi ke dalam gol.ester
dan gol.amida. Mekanisme kerja obat
melalui hambatan hantaran dan
konduksi impuls saraf. Efek samping
dapat mempengaruhi beberapa organ,
misalnya kardiovaskular, paru, SSP,
muskuloskeletal, dan alergi.

Anda mungkin juga menyukai