Anda di halaman 1dari 60

DASAR HUKUM PELATIHAN

UU 5 Tahun 2014
ttg Aparatur Sipil Negara

Peraturan Kepala LAN Peraturan Kepala LAN No.22/2016 ttg


No.21/2016 ttg Pedoman Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan I dan II
Dasar Calon PNS Golongan III

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


KURIKULUM DAN PENYELENGGARAAN
1. Mentor
PNS
2. Coach di tempat pelatihan
PROFESIONAL
Agenda IV YANG
Habituasi BERKARAKTER
(Materi Institusional: Kebijakan Evaluasi
SEBAGAI
Pengembangan SDM Aparatur dan MTSL) Akhir
PELAYAN
Agenda II: Nilai-Nilai MASYARAKAT
Dasar PNS
(ANEKA) 1. Pembentukan karakter PNS
2. Penguatan Kompetensi Teknis Bidang
Agenda III: Kedudukan dan Tugas
Peran PNS dalam NKRI
(Manjemen ASN, Pelayanan Publik, WOG)

Agenda I: Sikap Perilaku


(TUS dan Keprotokolan, Kesehatan
Jasmani&Mental , Kesamaptaan)
TERINTEGRASI 1. Teknis Umum/Administrasi; dan
Oreintasi Peserta 2. Teknis Substantif.

Waktu Pelaksanaan Pelatihan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas


Coach di tempat kerja
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
HARI 1 HARI 2 HARI 3
1. Pembukaan 1. Dinamika Kelompok (6 JP)
2. Ceramah Kebij Pengemb
2. Konsepsi Aktualisasi (3 JP)
SDM Aparatur (2 JP) Pembentukan Sikap dan
3. Overview Kebij Perilaku Disiplin PNS (9 JP)
Penyelenggaraan Pelatihan (4 3. Ceramah MTSL (2 JP)
JP)
HARI 4 HARI 5 HARI 6
Pembent Sikap & Perilaku Pembent Sikap & Perilaku Pembent Sikap & Perilaku
Disiplin PNS (9 JP) Disiplin PNS (9 JP) Disiplin PNS (9 JP)
HARI 7 HARI 8 HARI 9
Akuntabilitas PNS (6 JP)
Akuntabilitas PNS (9 JP) Akuntabilitas PNS (9 JP)
Nasionalisme (3 JP)
HARI 10 HARI 11 HARI 12
Nasionalisme (9 JP) Nasionalisme (12 JP) Etika Publik (9 JP)
HARI 13 HARI 14 HARI 15
Etika Publik (6 JP)
Etika Publik (9 JP) Komitmen Mutu (9 JP)
Komitmen Mutu (3 JP)
HARI 16 HARI 17 HARI 18
Komitmen Mutu (12 JP) Anti Korupsi (9 JP) Anti Korupsi (9 JP)
HARI 19 HARI 20 HARI 21
HARI 19 HARI 20 HARI 21
Anti Korupsi (6 JP) Studi Lapangan Internalisasi
Manajemen ASN (12 JP)
Ceramah MTSL (2 JP) Nilai-Nilai Dasar PNS (9 JP)
HARI 22 HARI 23 HARI 24
WoG (9 JP) WoG (9 JP) Pelayanan Publik (12 JP)
HARI 25 HARI 26 HARI 27
Studi Lapangan (Persiapan Ev. Akademik)
Penjelasan Aktualisasi (6 JP)
Pembentukan Pengetahuan Evaluasi Akademik (5 JP)
Peran dan Kedudukan PNS Pembimbingan Rancangan Pembimb. Rancangan
dalam NKRI (9 JP) Aktualisasi (Mandiri) Aktualisasi (Mandiri)
HARI 28 HARI 29 HARI 30
Pembimbingan Rancangan Pembimbingan Rancangan Evaluasi Rancangan
Aktualisasi (9 JP) Aktualisasi (9 JP) Aktualisasi (10 JP)
AKTUALISASI HARI 31 HARI 32
Agenda Habituasi Di Tempat
Pembimbingan Pra Evaluasi Evaluasi Aktualisasi (10
Kerja
Aktualisasi (2 JP) JP)
(4 Bulan)
HARI 33
1. Review Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan (2 JP) PASCA DIKLAT
2. Penutupan
MATA PELATIHAN
1 Konsepsi Aktualisasi (Habituasi)

2 Penjelasan Aktualisasi

3 Pembimbingan Rancangan Aktualisasi

4 Evaluasi Rancangan Aktualisasi

5 Aktualisasi dan Habituasi Di tempat Kerja

6 Pembimbingan pra evaluasi aktualisasi

7 Evaluasi Aktualisasi

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


LATSAR POLA BARU

PENJELASAN AKTUALISASI NILAI-


NILAI DASAR
PROFESI PEGAWAI NEGRI SIPIL

ENDYAH PRASETYASTUTI

BADAN DIKLAT PROV. JATIM


SURABAYA 2016
Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang


Aparatur Sipil Negara;
2. Peraturan Kepala Lan Nomor 24 Tahun 2017
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat
Prajabatan Golongan I dan II
Deskripsi Singkat
Dalam sistem pembelajaran Diklat Prajabatan Pola Baru, setiap
peserta Diklat Prajabatan dituntut untuk mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Melalui proses aktualisasi ini, setiap atau beberapa nilai dasar
ini akan melandasi pelaksanaan setiap kegiatan peserta Diklat
Prajabatan di tempat tugas ataupun di tempat magang.
Dengan proses aktualisasi ini, nilai-nilai dasar tersebut akan
terwujud dan memberi makna terhadap kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan oleh peserta Diklat Prajabatan.

(Perkalan no.38 tahun 2014)


Deskripsi Singkat
Aktualisasi yaitu:
1) proses menjadikan kelima nilai-nilai dasar profesi PNS
(ANEKA) yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi tersebut nyata/
sesungguhnya ada.
2) Proses aktualisasi ini akan melandasi pelaksanaan setiap
kegiatan peserta Diklat Prajabatan di tempat tugas ataupun
di tempat magang.

(Perkalan no.38 tahun 2014)


Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran peserta mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS (ANEKA) yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi serta Pelayanan Publik, MASN dan WoG di tempat
tugas ataupun di tempat magang.

Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti pembelajaran peserta mampu:
1) Menyusun rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS,
2) Mempresentasikan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar
profesi PNS,
3) Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS,
4) Menyusun laporan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS,
5) Mempresentasikan aktualaisasi nilai-nilai dasar profesi PNS
6) Menerima masukan untuk penyempurnaan aktualisasi nilai
dasar.
Ingat akan ISU
Sudahkah menganalisa ISU
PENGERTIAN ISU
Kamus Besar Bhs Indonesia 1993 :
o Masalah yg dikedepankan untuk ditanggapi
o Kabar angin yg tdk jelas asal usulnya dan tdk
terjamin kebenarannya
o Kabar, desas-desus

Kamus Besar Bhs Indonesia 1997 :


o Masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi
o Isu yg sedang berkembang berasal dari substansi
dan implikasinya berkaitan dgn tema yg sedang
terjadi, sedang dalam proses, sedang hangat
dibicarakan di masy, atau diperkirakan muncul dlm
waktu dekat
12
PENGERTIAN ISU AKTUAL
Kamus Inggris – Indonesia (Echols dan Shadely) :
o Pokok persoalan yg didiskusikan, dibicarakan,
dihindari, dihadapi dan diambil keputusan
o Masalah atau pokok persoalan yg dikedepankan,
dikemukakan untuk ditanggapi pihak-2 yg terkait

Kamus Bahasa Inggris :


o Pokok persoalan yang bisa dibahas, dihindari,
dikaburkan, dihadapi, diperselisihkan dan diambil
keputusan
13
PENGERTIAN ISU AKTUAL
Pengertian Aktual :
o Benar terjadi atau akan terjadi, sedang menjadi
perhatian orang banyak dan merupakan berita
hangat

Isu Aktual berarti :


o Masalah atau pokok persoalan yang benar terjadi
atau akan terjadi dan sedang menjadi pembicaraan
orang banyak

14
BERBAGAI PENGGUNAAN ISU
a. To discuss on issue, artinya membicarakan pokok persoalan.
b. To avoid issue, artinya menghindari pokok persoalan. Jadi isu
dlm hal ini ada pengabaian oleh sekelompok masy. atau
pimpinan.
c. To confuse the issue, artinya mengaburkan pokok persoalan.
d. To face the issue, artinya menghadapi pokok persoalan.
e. To force the issue, artinya memaksa mengambil sebuah
keputusan thdp suatu persoalan. Dalam hal yg menyangkut
hajat hidup orang banyak.
f. At issue or the matter of issue, artinya isu yang
diperselisihkan / dipertengkarkan seperti adanya konflik
antara pemerintah dan masy. atau dlm internal organisasi
pemerintahan.

15
KRITERIA ISU AKTUAL
1. Terjadi/akan terjadi :
Isu yg terjadi adalah isu yg sedang terjadi atau sedang
dlm proses, sedang hangat dibicarakan di kalangan
masyarakat. Sedangkan Isu yg akan terjadi adalah isu
yg diperkirakan akan terjadi dalam
waktu dekat

2. Kekhalayakan :
Isu yg mempunyai nilai kekhalayakan adalah isu yg
secara langsung menyangkut orang banyak/pelanggan
dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang tertentu
saja.

16
KRITERIA ISU AKTUAL
3. Problematik :
Isu yg mempunyai nilai problematik adalah isu yg
menyimpang dari harapan, standar, ketentuan yg
menimbulkan kegelisahan yg perlu segera dicari
penyebab dan pemecahan nya

4. Kelayakan :
Kelayakan isu adalah isu yg logis, pantas, realitis
dan dapat dibahas sesuai dgn tugas, hak,
wewenang dan tanggungjawab

17
3 ASPEK ISU AKTUAL
1. Aspek penataan kelembagaan pemerintah daerah,
baik dari aspek struktur organisasi maupun
kebijakan
2. Aspek penataan pelayanan penyelenggaraan
pemerintahan daerah, baik dari aspek tata kerja
maupun sistem kerja
3. Aspek peningkatan kualitas SDM aparatur, baik dari
aspek knowledge, skill, attitude, maupun motivasi

18
Dari hasil analisis terhadap aspek-aspek strategis
sbg solusi thdp isu diatas adl lebih pada aspek SDM
aparatur.
Dengan demikian maka selanjutnya bgmn rumusan utk
memformulasikan dalam tema, yaitu :

PROFESIONALISME APARATUR

SDM Pelayanan Kelembagaan

Kompetensi Penataan sistem Efektif & efisien

Contoh tema :
Dengan Kompetensi Aparatur, kita tingkatkan Penataan
Sistem Pelayanan, guna mewujudkan efisiensi dan
efektivitas organisasi 19
Rumusan Isu
• Untuk menetapkan suatu isu menjadi isu yg
dapat ditindaklanjuti dalam bentuk program,
maka narasi atau pernyataan isu harus jelas,
yg ditandai dengan adanya unsur subyek
atau obyek atau keduanya pada suatu isu ;
• Subyek menandakan ada pelaku dari isu tsb,
sedangkan obyek memperlihatkan adanya
obyek pada isu tsb.

20
Contoh Rumusan Isu Aktual
Masih rendahnya kualitas pelayanan umum
aparatur pemerintah kepada masyarakat
Rendahnya tingkat kesadaran hukum masyarakat

Rendahnya disiplin pegawai negeri sipil

Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam


mewujudkan kebersihan dan keindahan kota

21
APA YANG SDR KETAHUI

1. Apa yang dimaksud dengan Isu


2. Tujuan Penulisan Isu
3. Cakupan Isi Dalam Isu
4. Kriteria Dalam Isu Aktual
5. Sumber Isu
6. Sumber Data Dan Informasi Penulisan isu

22
TEKNIK MENGGALI ISU
A. Sumber Isu
 Sumber isu dari laporan masyarakat
B. Identifikasi Isu
 Identifikasi isu yang dapat digali dari laporan
 Tetapkan sejumlah isu aktual
C. Validasi Isu
 Adakan validasi terhadap sejumlah isu hasil
identifikasi isu berdasarkan kriteria isu
D. Memilih dan Menetapkan Isu
 Pilih dan tetapkan prioritas isu dg menggunakan
teknik USG atau Matriks Prioritas Masalah
23
VALIDASI ISU

Data / latar blkg Isu Aktual Kriteria Isu Hasil


Validasi
A A 1. Terjadi/akan terjadi

2. Nilai Kekhalayakan

3. Nilai Problematik
4. Tingkat Kelayakan
B B 1. Terjadi/akan terjadi
2. Nilai Kekhalayakan
3. Nilai Problematik
4. Tingkat Kelayakan
C Hasil Validasi : IsuCAktual A, B dan C memenuhi kriteria sebagai isu aktual

24
TEKNIK USG
No Isu U S G Total
1 Isu A 5 3 3 11

2 Isu B 4 4 4 12

3 Isu C 4 5 5 14

Keterangan :
 Skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10
 U = Urgensi = seberapa mendesak isu tsb harus dibahas
 S = Serious = Seberapa serius isu tsb perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yg mungkin ditimbulkannya
 G = Growth = Seberapa kemungkinan isu tsb berkembang
jika dibiarkan
 Berdasarkan contoh maka isu prioritas adalah Isu C

25
Lembar kerja Diagnosa
ISU/GEJALA PENYEBAB MASALAH AKAR PENYEBAB UTAMA ALTERNATIF REKOMENDASI
MASALAH DAN (LEVERAGE)
AREA SOLUSI SOLUSI
PERUBAHAN

30/11/2019 26
Kontribusi
Output Penguatan
Kegia- Tahapan Nilai nilai terhadap
No. hasil Nilai nilai
tan Kegiatan Dasar Visi Misi
kegiatan Organisasi
Organisassi
1 2 3 4 5 6 7
1.

2.

3.

Formulir I
Alat Bantu Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar
Tahapan
No. Kegiatan Output/ Hasil kegiatan
Kegiatan
1 2 3 4
1 Kegiatan dari Uraian Uraian hasil Kegiatan yang dilandasi Nilai-
SKP, tahapan dari nilai Dasar
Penugasan kolom 2 Dalam mengolah data akreditasi, jika
dari Atasan, terjadi konflik kepentingan dalam diri saya
Inisiatif antara memenuhi keinginan pimpinan
sendiri yang diklat yang subjektif dengan objektivitas
disetujui pengolahan data akreditasi. Saya berupaya
Atasan memahami cara mengolah data yang lebih
Mengolah objektif.
data Dalam pelaksanaan pengolahan data
akreditasi akreditasi, saya akan menggunakan teknik
lembaga berpikir kreatif untuk meningkatkan mutu
diklat. pengolahan data, sehingga selalu terdapat
peningkatan kualitas pengolahan data.
Saya akan menolak gratifikasi dalam
bentuk apapun yang diberikan oleh
pimpinan diklat yang data akreditasinya
saya olah. Saya selalu meningkatkan
kualitas integritas saya.
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai nilai
Nilai nilai Dasar
Visi Misi Organisasi

5 6 7
Nilai Dasar yang Uraian tentang Uraian tentang kontribusi
sesuai dengan kontribusi output output kegiatan dengan
Kegiatan kegiatan dengan Visi Nilai-nilai Organisasi,
Akuntabilitas, Misi Organisasi, Dengan pelaksanaan
Nasionalisme, Dengan kualitas kegiatan akredetasi yang
Etika publik, pelaksanaan yang terhindar dari praktik
komitmen mutu tinggi maka visi misi gratifikasi maka nilai
dan anti korupsi organisasi saya sebagai integritas dapat diperkuat
Instansi Pembina dapat (salah satu nilai organisasi)
terwujud
Empowering Produktifitas

Impersonal Proaktif

Pelayanan
Profesional
Prima

Nilai
Ikhlas
Organisasi Koperatif
Dinas
Perkebunan
Kegiatan Nilai nilai Kontribusi Penguatan Paraf
hasil
No. Tahapan Dasar terhadap Nilai nilai Mentor
kegiatan
Kegiatan ANEKA Visi Misi Organisasi Coach
1 2 3 4 5 6 7
1.

2.
3.
4.
5.

Formulir II
Alat Bantu Pengendalian Aktualisasi
Nilai-nilai dasar profesi
PNS (ANEKA) yaitu
Akuntabilitas,
Nasionalisme,
Etika Publik,
Setiap peserta Komitmen Mutu, dan
LATSAR Anti Korupsi

pelaksanaan setiap
terwujud dan memberi kegiatan peserta
makna terhadap Latsar di tempat tugas
kegiatan-kegiatan yang ataupun di tempat
dilaksanakan oleh magang. Dengan
peserta Latsar memperhatikan M
ASN, Pelayanan
Publik, WoG

(Perkalan no.38 tahun 2014)


-Setiap peserta Diklat Prajabatan menerapkan Nilai-nilai
dasar profesi PNS (ANEKA) yaitu
Akuntabilitas,
,
Etika Publik, Nasionalisme
Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi
-Pelaksanaan setiap kegiatan peserta Diklat Prajabatan di
tempat tugas ataupun di tempat magang
- Terwujud dan memberi makna terhadap kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta Diklat Prajabatan

(Perkalan no.38 tahun 2014)


Untuk mewujudkan kelima nilai dasar
lima rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan oleh setiap
peserta Diklat Prajabatan, yaitu:
1) merancang aktualisasi nilai dasar profesi PNS,
2) mempresentasikan rancangan aktualisasi,
3) mengaktualisasikan nilai dasar di tempat tugas atau tempat
magang,
4) melaporkan pelaksanaan aktualaisasi nilai dasar, dan
5) menyusun rencana aksi penyempurnaan aktualisasi nilai
dasar.

(Perkalan no.38 tahun 2014)


Nilai dasar Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban untuk menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik antara lain adalah:
1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika
terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik
dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
2) memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari
dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
3) memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
4) menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.

(Perkalan no.38 tahun 2014)


Nilai dasar Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting, tidak sekedar wawasan saja
tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya, antara lain :
1) memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan
publik, bangsa dan negara,
2) berpikir tidak lagi sektoral, tetapi akan senantiasa
mementingkan kepentingan yang lebih besar yakni bangsa
dan negara.
3) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika
terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik
dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;

(Perkalan no.38 tahun 2014)


Nilai dasar Etika Publik
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara
Pancasila
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
5) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
6) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada publik.
7) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
(Perkalan no.38 tahun 2014)
Nilai dasar Etika Publik
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
9) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara
Pancasila
10) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun.
11) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
12) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
13) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
14) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
15) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
(Perkalan no.38 tahun 2014)
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
1. Merancang Aktualisasi
penyusunan rancangan aktualisasi nilai dasar,
menghasilkan sebuah dokumen yang disebut dengan
Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar Profesi PNS.
menyusun daftar rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
ketika kembali ke tempat tugas atau tempat magang.
Kegiatan-kegiatan tersebut dapat bersumber dari
-Sasaran Kinerja Pegawai (SKP),
-penugasan khusus dari atasan, dan atau
-kegiatan yang merupakan inisiatif sendiri yang mendapat
persetujuan dari atasan langsung.
merencanakan 6 sampai 8 kegiatan, dengan pertimbangan
bahwa kegiatan tersebut dapat dilaksanakan selama masa
aktualisasi nilai dasar di tempat tugas atau tempat magang.

(Perkalan no.38 tahun 2014)


2. Mempresentasikan Rancangan Aktualisasi
mempresentasikan rancangan aktualisasi nilai dasar tersebut
dalam suatu forum seminar.
Tujuan presentasi ini adalah untuk mendapatkan masukan agar
rancangan aktualisasi nilai dasar tersebut layak diterapkan.
Dalam seminar rancangan aktualisasi nilai dasar, setiap peserta
diberi kesempatan selama 25 menit untuk mempresentasikan
rancangan aktualisasinya.
Komponen utama yang harus dipresentasikan adalah:
a) kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan,
b) nilai-nilai dasar yang akan dipergunakan dan melandasi
pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut,
c) dan teknik-teknik yang dipilih dalam mengaktualisasikan
nilai dasar,
d) proses dan kualitas pelaksanaan kegiatan tersebut, dan
e) kontribusi kegiatan terhadap pencapaian visi organisasi.
(Perkalan no.38 tahun 2014)
3. Mengatualisasikan Nilai Dasar
Setelah berada di tempat tugas atau tempat magang, peserta
dituntut untuk segera melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
telah direncanakan dengan penuh disiplin, sesuai dengan
jadual yang juga telah direncanakan.
Apabila terjadi perubahan jadual atau perubahan kegiatan,
maka peserta Diklat Prajabatan wajib menyampaikan
perubahan-perubahan tersebut kepada Mentor dan Coach.
Coach berkewajiban mengontrol ketepatan nilai-nilai dasar dan
teknik aktualisasi yang dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan
yang berubah.
Coach dan Mentor perlu mengendalikan setiap peserta Diklat
Prajabatan yang menjadi bimbingannya.
menjelaskan nilai dasar yang melandasi pelaksanaan kegiatan,
teknik aktualisasi nilai dasar yang dipergunakan,
manfaat penggunaan teknik tersebut terhadap kualitas
kegiatan, pihak lain, dan perwujudan visi organisasi.
Form3: Pengendalian oleh Coach

Nama Peserta :
Instansi :
Tempat Aktualisasi : Tempat Tugas/ Tempat Magang
Paraf
No. Tgl Catatan Bimbingan Tindak Lanjut Mentor
Coach
1

7
Dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan,
setiap peserta Diklat Prajabatan dituntut untuk
mendokumentasikan kegiatan-kegiatan tersebut berikut
outputnya masing-masing.
Formulir berikut ini dimaksudkan untuk membantu peserta
Diklat Prajabatan dalam mendokumentasikan kegiatan.
Setiap kegiatan menggunakan satu formulir dan dilampiri
dengan output kegiatan, foto sewaktu melaksanakan kegiatan,
dan dokumen lain yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan
tersebut.
Dokumentasi kegiatan-kegiatan ini kemudian disusun dalam
suatu bentuk laporan aktualisasi nilai dasar.
Peserta Diklat Prajabatan bebas memilih format laporan yang
dikehendaki. Laporan dapat berbentuk kertas kerja, banner,
video penjelasan, dan sebagainya. Laporan tersebut harus
disampaikan minimal 1 hari sebelum seminar aktualisasi nilai
dasar dilaksanakan.
4. Melaporkan Atualisasi
peserta Diklat Prajabatan dituntut untuk mempresentasikan
hasil aktualisasi nilai dasar tersebut dalam suatu forum
seminar.
Tujuan presentasi ini adalah untuk mendapatkan masukan agar
ke depan kualitas aktualisasi nilai dasar dapat ditingkatkan.
Dalam seminar aktualisasi nilai dasar, setiap peserta diberi
kesempatan selama 25 menit untuk mempresentasikan.
Komponen utama yang harus dipresentasikan adalah:
a) kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan,
b) nilai-nilai dasar yang telah dipergunakan dan melandasi
pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut,
c) teknik-teknik yang dipilih dalam mengaktualisasikan nilai
dasar, dan
d) manfaat kegiatan tersebut bagi pihak lain dan pencapaian
visi organisasi.
Terdapat dua pihak di dalam seminar tersebut yang akan
memberikan masukan, yaitu atasan langsung peserta Diklat
Prajabatan (Mentor) dan Narasumber (Penguji). Masing-
masing disedikanan waktu selama 10 menit untuk memberikan
masukan.
Di samping memberi masukan, Penguji juga bertugas memberi
penilaian yang bersifat kuantitatif sesuai pedoman yang telah
ditetapkan. Sedangkan Mentor bertugas memberi penilaian
bersifat deskriptif.
5. Menyusun Rencana Aksi Atualisasi
Dari seminar aktualisasi nilai dasar, setiap peserta Diklat
Prajabatan telah mendapatkan masukan bagaimana sebaiknya
suatu nilai dasar diaktualisasikan dengan baik. Ditambah
dengan pengalamannya mengaktualisasikan nilai-nilai dasar,
masukan dalam seminar berperan melengkapi dan
memperjelas bagaimana nilai-nilai dasar dapat berkontribusi
terhadap kualitas pelaksanaan suatu kegiatan yang pada
gilirannya berkontribusi terhadap visi organisasinya.
Berangkat dari pemahaman yang relatif lengkap tersebut,
setiap peserta dituntut untuk menyusun Rencana Aksi
Aktualisasi Nilai Dasar, yang merupakan janji dan komitment
peserta untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar berikut
teknik-tekniknya., seperti terangkum dalam formulir berikut:
Form 4: Rencana Aksi Aktualisasi

Teknik
Nilai Dasar Gambaran Kualitas yang
No. Kegiatan (bbrp ND yg mendasari) dilandasi
Nilai Dasar
(Proses & Output)
1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6
Rencana Aksi dibuat dalam satu atau dua lembar kertas dan
ditandangani oleh peserta Diklat Prajabatan. Penyelenggara
Diklat menggunakan Rencana Aksi Aktualisasi Nilai Dasar ini
sebagai lampiran dalam surat pengembalian peserta Diklat
Prajabatan ke organisasinya masing-masing setelah selesai
mengikuti Diklat Prajabatan. Dengan demikian, atasan
langsung atau Mentor memiliki pegangan untuk memantau
aktualisasi nilai dasar pasca Diklat Prajabatan.
PENUTUP
Kelima rangkaian kegiatan yang telah diuraikan di atas
merupakan langkah teknis untuk mewujudkan agar nilai-nilai
dasar yang awalnya inivisible menjadi visible atau terlihat.
Sebagai langkah teknis, tentulah rangkaian tersebut belumlah
cukup untuk mengaktualisasikan nilai dasar secara sempurna.
Langkah-langkah teknis ini perlu dilengkapi dimensi afektif atau
kepekaan rasa.
Peserta Diklat Prajabatan dituntut untuk peka terhadap
lingkungan organisasinya. Mereka perlu dibiasakan untuk
melihat dan mengamati berbagai praktik dan hasil-hasil
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pembangunan. Adakah itu
didasari oleh nilai-nilai dasar ANEKA? Jika melihat, misalnya,
jalan yang berlubang karena proses pengerjaannya yang tidak
berkualitas, spontanitas peserta Diklat Prajabatan perlu
bangkit dan bertanya nilai dasar apa yang hilang sewaktu
pembangunan jalan tersebut dikerjakan?
Peserta Diklat Prajabatan perlu dibiasakan untuk memikirkan
dampaknya terhadap keselamatan pengguna jalan, kelancaran
lalu lintas, kelancaran roda perekonomian, dan terhadap
peningkatan kesejahteraan. Peserta Diklat Prajabatan perlu
merenungkan betapa satu kegiatan yang tidak dilandasi oleh
nilai dasar, dapat menimbulkan dampak kemana-mana.
Bagaimana dengan kegiatan-kegiatan yang lainnya? Bagaimana
dengan kegiatan-kegiatan Peserta Diklat Prajabatan itu
nantinya?
Garis Besar Sistematika
Laporan Aktualisasi
Lembar Pengesahan
Form pengendalian dengan coach
Form pengendalian dengan mentor
Lembar Persetujuan
Kata Pengantar
Daftar Isi
I. Pendahuluan
II. Deskripsi tentang Organisasi tempat Aktualisasi
III. Rancangan Aktualisasi Nilai- Nilai Dasar Profesi PNS
IV. Capaian Aktualisasi Nilai- Nilai Dasar Profesi PNS
V. Penutup,
Simpulan dan Saran
Lampiran
Tahap Penilaian Diklat Prajabatan
1. Pemahanan Aneka 30%
2. Aktualisasi 70%
a. Rancangan 15%
- Jumlah Kegiatan 5%
- Relevansi 10%
b. Aktualisasi 55%
- Kualitas Capaian 40%
- Tenik Presentasi 15%
Rancangan Jumlah Kegiatan (5%)
Level Jumlah Kegiatan Rentang Nilai
4 6 >80-100
3 5-6 >60-80
2 3-4 >40-60
1 2 0-40

Relevansi Kegiatan dgn ND Profesi PNS (10%)


Level Relevansi dgn ND Rentang Nilai
4 seluruh >80-100
3 Sebagian besar >60-80
2 separuh >40-60
1 Sebagian kecil 0-40
Aktualisasi Kualitas Capaian (40%)
Level Mampu Rentang Nilai
Melaksanakan
4 6 >80-100
3 5-6 >60-80
2 3-4 >40-60
1 2 0-40

Aktualisasi Teknik Presentasi (15%)


Level Penguji Memahami Rentang Nilai
4 seluruh >80-100
3 Sebagian besar >60-80
2 separuh >40-60
1 Sebagian kecil 0-40
Kualifikasi Kelulusan
Sangat Memuaskan >90-100
Memuaskan >80-90
Cukup Memuaskan >70-80
Kurang Memuaskan >60-70
Tidak Memuaskan <60
Tidak Lulus Tidak hadir 3 sesi atau 9 jp atau satu hari

Catatan:
Tidak Memuaskan ditunda kelulusannya, wajib Remedial
Form Awal
Informasi yang Relevan dengan Nilai Dasar
Indikator Nilai Daftar
No. Kebutuhan Tugas Tugas Tugas Kegiatan
Dasar
Stakes Holder Organi Unit Pegawai
sasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Akuntabilitas Menginginka
mengendepan n PNS
kan mengedepan
kepentingan kan
publik kepentingan
publik
2.
3.
4.
5.
Form1: Keterkaitan Nilai Dasar dengan Kegiatan

No. Kegiatan Nilai dasar Uraian pelaksanaan kegiatan


1 2 3 4
1 Mengolah Akuntabilitas, Dalam mengolah data akredetasi, jika
data komitmen mutu terjadi konflik kepentingan dalam diri
akredetasi dan anti korupsi saya antara memenuhi keinginan
lembaga pimpinan diklat yang subyektif dengan
diklat. obyektivitas pengolahan data akreditasi.
(bersumber Saya berupaya memahami cara
dari Sasaran mengolah data yang lebih obyektif.
Kinerja Dalam pelaksanaan pengolahan data
Pegawai) akreditasi, saya akan menggunakan
teknik berpikir kreatif untuk
meningkatkan mutu pengolahan data,
sehingga selalu terdapat peningkatan
kualitas pengolahan data
Saya akan menolak gratifikasi dalam
bentuk apapun yang diberikan oleh
pimpinan diklat yang data akreditasinya
saya olah. Saya selalu meningkatkan
Form2: Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
No. Nilai dasar dan Uraian penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
teknik aktualisasi dan manfaatnya bagi pihak lain dan perwujudan
visi organisasi
1 2 3
1 komitmen mutu Dengan menggunakan teknik berpikir kreatif,
dengan berpikir maka langkah penyempurnaan pengolahan data
kreatif akreditasi yang ditempuh adalah . . . . .(dijelaskan
langkah-langkah penerapan berpikir kreatif).
Dengan penggunaan teknik berpikir kreatif, maka
kualitas pengolahan data jadi lebih baik.
Sebelumnya, kualitas pengolahan data . . . . (
uraikan kualitasnya). Setelahnya, kualitas
pengolahan data menjadi . . . . (uraikan
kualitasnya). Peningkatan kualitas pengolahan
data memudahkan berbagai pihak seperti assesor
dan pimpinan dalam memberi penilaian,
sehingga turut berkontribusi terhadap
pencapaian visi organisasi.
Form4: Pengendalian oleh Mentor

Nama Peserta :
Instansi :
Tempat Aktualisasi : Tempat Tugas/ Tempat Magang
No. Tgl Kegiatan Output Paraf Mentor

7
Form 5: Laporan Kegiatan

Kegiatan no. :
Tanggal :
Daftar Lampiran : (diisi dengan lampiran, foto, output kegiatan)
Uraian Kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi, teknik aktualisasi
yang dipergunakan, deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan, dan
manfaat kegiatan terhadap pimpinan dan pencapaian visi organisasi

Anda mungkin juga menyukai