Anda di halaman 1dari 46

Pengujian Perbedaan Rata-rata

(Uji-t)

1
Pengujian Perbedaan Rata-rata
• Seorang peneliti ingin rnengetahui pengaruh
atau penggunaan sesuatu utk meningkatkan
prestasi belajar sains siswa kelas II SD.
• Hal ini dapat dilakukan dg dua cara:
(1) Metode rnengajar sama tetapi menggunakan
alat peraga berbeda. Misalnya menggunakan
alat peraga gambar dua dimensi mengajarkn
materi gaya gesekani sedangkan kelompok
lain diajarkan dg menggunakan alat peraga
film yg diputar olen guru.
2
Pengujian Perbedaan Rata-rata
(2) Guru mengajar di kelas II B menggunakan
video yg berisikan pengetahuan sains
ditonton bersama-sama oleh siswa.
• Guru ingin menguji dg memperbandingkan
dua media dlm pelajaran sains bahasan gaya
gesekan manakah hasil yg lebih baik.
Sedangkan yg satu guru ingin melihat
pengaruh media belajar berupa video yg berisi
pengetahuan sains telah mencapai standar
atau kriteria tertentu atau belum.
3
Pengujian Perbedaan Rata-rata
Untuk menjawab permasalahan peneiitian
dipergunakan hasil tes pemahaman dg
memperbandingkan hasil dua ke!ompok yg
masing-masing dikenai media mengajar yg
berbeda atau membandingkan hasil pre-tes
dg pasca-tes pada satu media. Berikut ini
akan dibahas pengujian dua rata-rata
populasi yg berhubungan (korelasi) dan yg
tidak berhubungan.

4
PENGUJIAN PERBEDAAN DUA RATA-
RATA POPULASI TDK BERHUBUNGAN
• Suatu penelitian eksperimen atau percobaan
yg dilakukan oleh seorang peneliti ingin
membandingkan metode mengajar A dg
metode mengajar B dalam pelajaran IPS.
• Masing-masing kelompok atau kelas diberi
perlakuan metode mengajar A dan kelompok
atau kelas yg lain diberi perlakuan metode
mengajar B.

5
PENGUJIAN PERBEDAAN ...
• Kelompok yg dikenai metode mengajar A
dinamakan kelompok eksperimen dan kelompok
yg dikenai metode mengajar B dinamakn dg
kelompok kontrol atau pembanding.
• Penetapan kelompok kontrol berdasarkan
perlakuan yg biasa dilakukan dan kelompok
eksperimen adalah perlakuan baru yg tidak
dilakukan. Kedua kelompok yg diteliti tidak
memiliki hubungan satu dg yg lainnya, atau
benar-benar berasal dari dua populasi berbeda.
6
PENGUJIAN PERBEDAAN ...
• Setelah keduanya diajar dg masing-masing
metode mengajar A dan metode mengajar B,
diberikan tes utk memperoleh data hasil belajar
yg kemudian dibandingkan rata-rata mana yg
lebih tinggi diajar metode A atau metode B.
• Skor yg diperoleh kelompok A diasumsikan
benar-benar tdk memengaruhi atau dipengaruhi
oleh skor keiompok lain, sehingga skor kelompok
A independen dari skor kelompok B.
7
PENGUJIAN PERBEDAAN ...
• Penelitian dilakukan thd dua populasi yg masing-
masing berdistribusi normal, yaitu populasi
kelompok yg diajar dg metode A, maka diperoleh
rata-rata mA simpangan baku sA dan metode B
diperoleh rata-rata mB simpangan baku sB.

8
PENGUJIAN PERBEDAAN ...
• Populasi metode A diambil sampel secara acak
berukuran nA, dan populasi B diambil sampel
acak berukuran nB. Berdasarkan pengambilan
data pada kedua sampel diperoleh X1, S1. Dan X2,
S2, dan yg akan diuji adalah rata-rata mA dan mB.
Pengujian perbedaan dua rata-rata popuiasi yg
tidak berhubungan memiliki ketentuan sebagai
berikut

9
PENGUJIAN PERBEDAAN ...
• Penelitian dilakukan thd dua populasi yg masing-
masing berdistribusi normal, yaitu populasi
metode A, diperoleh rata-rata mA simpangan
baku sA dan metode B diperoleh rata-rata mB
simpangan baku sB.
• Populasi metode A diambil sampel secara acak
berukuran nA, dan populasi B berukuran nB.
• Berdasarkan pengambilan data pada kedua
sampel diperoleh X1, S1. Dan X2, S2, dan yg akan
diuji adalah rata-rata mA dan mB, sbb.
10
PENGUJIAN PERBEDAAN ...
1) Simpangan baku populasi (ơ), ơ1 = ơ2 = ơ
masing2 diketahui menggunakan rumus, yaitu:
𝐳=
ഥ𝟏 − 𝑿
𝑿 ഥ𝟐 atau ditulis 𝐳=
𝑿𝟏 − 𝑿𝟐
𝟏 𝟏 𝝈𝟐𝟏 𝝈𝟐𝟐
ơ 𝒏 + 𝒏 ơ 𝒏 + 𝒏
𝟏 𝟐 𝟏 𝟐
di mana:
X, = rata-rata sampel kelompok 1
X2 = rata-rata sampel kelompok 2
s = simpangan baku populasi perbedaan rata-rata,
diperoleh dari: 𝝈𝟐𝟏 𝝈𝟐𝟐
ơ= +
𝒏𝟏 𝒏𝟐

11
PENGPENGUJIAN PERBEDAAN ...
• Taraf nyata atau signifikansi a, maka kriteria
pengujian dua pihak adalah:
Ho diterima jika –Z1/2(1 - α) < Z < Z1/2(1 - α) harga
Z1/2(1 - α) diperoleh dr daftar distribusi normal
baku dg peluang 1/2(1 - α), sebaliknya Ho ditolak
pd harga lainnya.
• Kriteria pengujian satu pihak adalah:
Ho diterima jika z ≤ z(1-α) dan harga z(1-α)
diperoleh dari daftar distribusi normal baku dg
peluang 1 - α, sebaliknya Ho ditolak pd harga
lainnya. 12
PENGUJIAN PERBEDAAN ...
2) Simpangan baku populasi (ơ), ơ1 = ơ2 = ơ
masing-masing tidak diketahui maka
menggunakan rumus:
𝑿𝟏 − 𝑿 𝟐
𝑿𝟏 − 𝑿𝟐 𝐭=
𝐭=
𝟏 𝟏
𝒔 𝒏 + 𝒏 atau ditulis 𝒔𝟐𝟏 𝒔𝟐𝟐
𝒔 𝒏 + 𝒏
𝟏 𝟐 𝟏 𝟐

di mana:
X, = rata-rata sampel kelompok 1
X2 = rata-rata sampel kelompok 2
s = simpangan baku populasi perbedaan rata-rata,
diperoleh dari: 13
PENGUJIAN PERBEDAAN ...
𝒔𝟐𝟏 𝒔𝟐𝟐
. 𝒔= +
𝒏𝟏 𝒏𝟐

• Kriteria pengujian dua pihak adalah:


Ho diterima jika -t(1-1/2 a)<t<t(1-1/2 a), harga t(1-1/2a)
diperoleh dr daftar distribusi t dg peluang (1-1/2 a),
sebaliknya Ho ditolak pd harga lainnya.
• Kriteria pengujian satu pihak adalah:
Ho diterima jika t ≤ t(1-1/2 a), harga t t(1-1/2 a)
diperoleh dari daftar distribusi normal baku dg
peluang 1-a sebaliknya Ho ditolak pd harga lainnya.
14
PENGUJIAN PERBEDAAN ...
• Pengujian di atas kedua populasi berdistribusi
normal dan variansinya sama, tidak heterogen.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas,
berikut ini diberikan contoh untuk masing-
masing pengujian:
a) Pengujian dua pihak perbedaan dua rata-rata
populasi yang tidak berkorelasi.
• Dua macam metode mengajar A dan B
digunakan untuk mengajar sains pada pokok
bahasan gaya gesekan di kelas V SD.
15
PENGUJIAN PERBEDAAN ...
• Peneliti ingin mengetahui apakah kedua metode
mengajar A dan B berbeda hasilnya pada
pelajaran sains pokok bahasan gaya geseran di
kelas V SD.
• Sampel acak berjumlah 15 siswa diberikan
metode mengajar A dan 14 siswa diberi metode
mengajar B. Hasil pengukuran pada siswa
setelah mengikuti pembelajaran diperoleh data
sebagai berikut:

16
PENGUJIAN PERBEDAAN ...
• Metode A: . 6,7,4,8,8,7,9,5,5,3,9,9,7,7,5
• Metode B: 6,6,5,8,4,5,3,7,7,8,4,3,6,4
• Data di atas keduanya berdistribusi normal dan
variansi kedua populasinya sama besarnya.
• Taraf nyata a = 0,05 dk = n1 + n2 - 2 = 27, ujilah
apakah kedua macam metode A dan B sama
baiknya atau tidak.
• Dari data di atas diperoleh XA = 6,6, XB = 5,4, s2A
= 3,24, s2B = 2,56
17
PENGUJIAN PERBEDAAN ...
• Hipotesis penelitian yang akan diuji adalah:
• Ho: Metode mengajar A sama baiknya dg
metode mengajar B dalam pokok bahasan gaya
geseran mata pelajaran sains di kelas V SD.
• H1: Metode mengajar A berbeda dg metode
mengajar B dalam pokok bahasan gaya geseran
mata pelajaran sains di kelas V SD.
• Dalam bentuk rumusan hipotesis statistik:
• Ho: XA = XB
• H1: XA ≠ XB 18
PENGUJIAN PERBEDAAN ...
• Kriteria pengujian hipotesis adalah:
• Ho diterima jika -t(1-1/2 a) <t< t(1-1/2 a), harga t(1-1/2 a)
diperoleh dari daftar distribusi t dg peluang (1 -
1/2 a), sebaliknya Ho ditolak pada harga lainnya.
• Simpangan baku kedua populasi tidak diketahui,
maka pengujian menggunakan rumus:

𝑿𝟏 − 𝑿𝟐 𝟔, 𝟔 − 𝟓, 𝟒 𝟏, 𝟐
• 𝐭=  𝐭=
𝟑, 𝟐𝟒 𝟐, 𝟓𝟔
+ 𝟏𝟒
=
𝟎, 𝟔𝟑
= 𝟏, 𝟗𝟎
𝒔𝟐𝟏 𝒔𝟐𝟐 𝟏𝟓
𝒔 𝒏 + 𝒏
𝟏 𝟐

19
PENGUJIAN PERBEDAAN ...
• Harga t(0,975) untuk uji dua sisi pada distribusi
student (t) dk = 27 diperoleh ttabel = 2,05. Dari
hasil perhitungan t = 1,90 berada pada daerah
penerimaan H0, maka disimpulkan kedua
metode mengajar A dan B sama baiknya untuk
mengajar materi gaya gesekan pada mata
pelajaran sains di kelas V SD.

20
PENGUJIAN PERBEDAAN ...
b) Pengujian satu pihak perbedaan dua rata-rata
populasi yang tidak berkorelasi.
• Misalnya seorang peneliti mengatakan bahwa
rata-rata skor yang diajar dg metode A
memperoleh skor rata-rata IPS yang lebih tinggi
yang diajar metode B, berarti metode A lebih
efektif dibandingkan metode B dalam
pembelajaran IPS. Bila hipotesis penelitian yang
diajukan dirumuskan dalam hipotesis statistik
satu pihak menjadi:
21
PENGUJIAN PERBEDAAN ...
• Ho : mA = mB
• H1 : mA > mB
atau
• Ho : mA – mB = 0
• H1 : mA – mB > 0

22
PENGUJIAN PERBEDAAN ...
• Dari populasi A diambil sampel acak berjumlah
15 siswa dan populasi B berjumlah 16 siswa.
Kedua sampel berdistribusi normal dan variansi
populasinya sama besarnya atau homogen.
Adapun data untuk masingmasing sampel sbb.
• Data pd sampel A: 6,7,8,8,8,7,9,5,6,9,9,9,7,7,7
• Data pd sampel B: 6,3;5,8,4,5,3,7,4,5,4,3,6,4,4,3
• Taraf nyata a = 0,05, dk = n, + n2 - 2 = 19

23
PENGUJIAN PERBEDAAN ...
• Dari data di atas diperoleh XA = 7,47, XB = 4,63,
s2A = 1 ,44, s2B = 2,10 Kriteria pengujian satu
pihak adalah:
• Ho diterima jika -t(1-1/2 a) <t< t(1-1/2 a), harga t(1-1/2 a)
diperoleh dari daftar distribusi t dg peluang (1 -
1/2 a), sebaliknya Ho ditolak pada harga lainnya.

24
PENGUJIAN PERBEDAAN ...
• Simpangan baku kedua populasi tidak diketahui,
maka pengujian menggunakan rumus:

• Harga t(0,975) untuk uji dua sisi pada distribusi


student (t) dk = 29 diperoleh ttabel = 1,70. Dari
hasil perhitungan t = 5,91 berada pada daerah
penerimaan H0, maka disimpulkan metode A
lebih baik dibandingkan B pada mata pelajaran
IPS di kelas V SD.
25
LATIHAN 8
1. Peneliti ingin menguji apakah kedua metode mengajar
A dan B berbeda hasilnya pada pelajaran IPA di kelas V
SD. Sampel acak berjumlah 20 siswa diberikan mentode
mengajar A dan 18 siswa diberi metode mengajar B.
Hasil diperoleh data sbb:
• Metode mengajar A:
5, 8, 9, 7, 8, 6, 7, 4, 8, 8, 7, 9, 5, 5, 3, 9, 9, 7, 7, 5
• Metode mengajar B:
9, 8, 7, 8, 6, 6, 5, 8, 4, 5, 3, 7, 7, 8, 4, 3, 6, 4
• Kedua data berdistribusi normal dan kedua variansi
sama besarnya. Taraf nyata a = 0,05, dk = n, + n2 - 2.
• Ujilah apakah metode A dan B sama baiknya.
26
LATIHAN 9
2. Populasi A diambil sampel acak berjumlah 20 siswa dan
populasi B berjumlah 19 siswa. Kedua sampel
berdistribusi normal dan variansi populasinya
homogen. Adapun data untuk masing-masing sampel
sebagai berikut:
• Data sampel A: 6,7,8,8,8,7,9,5,6,9,9,9,7,7,7,6,7,4,5,6
• Data sampel B: 6,3,5,8,4,5,3,7,4,5,4,3,6,4,4,3,6,7,7
• Taraf nyata a = 0,05, dk = n1 + n2 - 2.
• Ujilah hipotesis yang menyatakan metode A lebih
efektif dibandingkan dg metode B.

27
• tk

28
PENGUJIAN PERBEDAAN DUA RATA-RATA
POPULASI BERHUBUNGAN
• Sebelumnya telah dibahas cara pengujian
perbedaan dua rata-rata populasi dg uji t, di
mana skor kelompok yg satu tdk bergantung
pada skor kelompok kedua atau yg lainnya. Dlm
situasi tertentu keadaan semacam ini mungkin
tdk terjadi, karena peneliti tdk ingin
membandingkan sesuatu dg yg lainnya. Dg
kalimat lain perlakuan yg diberikan tdk ada
pembandingnya, shg hanya ada satu perlakuan.

29
PENGUJIAN PERBEDAAN DUA RATA-RATA
POPULASI BERHUBUNGAN

• Penelitian semacam ini biasanya menggunakan


in pra-eksperimen yang lebih dikenal dg desain
pre-tes post-tes (one group pretest - posttest
design). Desain ini membandingkan perubahan
yang terjadi sebeIum perlakuan dan sesudah
perlakuan.

30
PENGUJIAN PERBEDAAN DUA RATA-RATA
POPULASI BERHUBUNGAN
• Misalnya seorang guru ingin melihat perubahan
atau peningkatan prestasi belajar akibat peng-
gunaan multimedia yg diberikan dlm pem-
belajaran sains pokok bahasan erosi di kelas VI.
• Misalnya pengajaran matematika dlm topik
penjumlahan dan pengurangan di kelas 1 MI
guru menggunakan media permainan ular
tangga. Guru ingin mengetahui pangaruh
penggunaan permainan ular tangga dalam
pelajaran matematika topik penjumlahan dan
pengurangan di kelas I SD. 31
PENGUJIAN PERBEDAAN DUA RATA-RATA
POPULASI BERHUBUNGAN
• Kedua contoh di atas, perlakuan dalam
pembelajaran yang diberikan oleh guru tanda
adanya perlakuan yang lain, di sini guru hanya
ingin membandingkan satu perlakuan. Peneliti
melakukan pengukuran dua kali, yaitu sebelum
pembelajaran (pre-tes) dan sesudah
pembelajaran (post-tes), kemudian
diperbandingkan rata-ratanya.

32
PENGUJIAN PERBEDAAN DUA RATA-RATA
POPULASI BERHUBUNGAN
• Dari contoh di atas terdpt data yg berpasangan
sama dg data yg diperlukan utk analisis korelasi,
hanya bedanya data tidak dihitung koefisien
korelasi tetapi dibandingkan untuk melihat
efektivitas atau pengaruh berdasarkan selisih
rata-ratanya.
• Namun demikian kedua variabel masih memiiiki
keterkaitan koefisien korelasi dg perhitungan
simpangan baku perbedaan dua rata-rata, oleh
karena itu rumus yang digunakan adalah:
33
PENGUJIAN PERBEDAAN DUA RATA-RATA
POPULASI BERHUBUNGAN
• oleh karena itu rumus yg digunakan adalah:

• di mana

• Dan

• D = adalah pasangan skor X1 - X2


• D = rata-rata D
34
PENGUJIAN PERBEDAAN DUA RATA-RATA
POPULASI BERHUBUNGAN
• Contoh:
• Seorang peneliti menguji pengaruh penggunaan
media gambar animasi komputer utk
mempelajari siklus air dlm pelajaran sains di SD.
Sampel acak berjumlah 20 siswa diambil dari
populasi yg berdistribusi normal dan homogen
kedua variansinya.
• Sebelum pembelajaran siswa diberi pre-tes dan
setelah proses pembelajaran menggunakan
media gambar animasi komputer dilakukan
pasca tes. 35
PENGUJIAN PERBEDAAN DUA RATA-RATA
POPULASI BERHUBUNGAN
• Dari hasil pre-tes dan pasca-tes diperoleh data
sebagai berikut:
• Data pre-tes (X1):
5,2 7,0 5,6 6,6 4,9 5,0 6,6 5,0 7,8 3,8
6,7 4,0 8,1 6,9 5,8 7,1 8,2 3,7 6,7 6,8
• Data pasca-tes (X2):
7,1 8,4 7,3 8,0 7,9 7,6 7,6 6,7 7,9 4,1
7,0 6,7 7,2 7,9 8,6 8,4 8,2 5,6 7,0 7,8

36
PENGUJIAN PERBEDAAN DUA RATA-RATA
POPULASI BERHUBUNGAN
• Peneliti mempunyai hipotesis yg menyatakan
penggunaan media gambar animasi komputer
memiliki pengaruh thd prestasi belajar siswa dlm
sains di SD. Btk rumusan hipotesis adalah:
• Ho: tidak ada pengaruh menggunakan media
gambar animasi komputer siklus air pada mata
pelajaran sains di SD.
• H1: ada pengaruh menggunakan media gambar
animasi komputer siklus air pada mata pelajaran
sains di SD.
37
PENGUJIAN PERBEDAAN DUA RATA-RATA
POPULASI BERHUBUNGAN
• Rumusan hipotesis statistik:
Ho : mA = mB
H1 : mA ≠ mB
• Kriteria pengujian hipotesis adalah:
Ho diterima jk -t(1-1/2 a) < t < t(1-1/2 a), harga t(1-1/2 a)
diperoleh dari daftar distribusi t dengan peluang
(1 - 1/2 a), sebaliknya Ho ditolak pada harga
lainnya.
• Dengan menggunakan data pasangan pre-tes
dan pasca-tes disajikan dalam tabel berikut. 38
Tabel Skor Pre-Tes dan Post-Tes
Nomor Pre-tes (X1) Pasca-tes (X2) D D- (D- )2
1 5,2 7,1 1,9 0,62. 0,38
2 7,0 8,4 1,4 0,12 0,01
. 3 5,6 7,3 1,7 0,42 0,18
4 6,6 8,0 1,4 0,12 0,01
5 4,9 7,9 3,0 1,72 2,96
6 5,0 7,6 2,6 1,32 1.74
7 6,6 7,6 1,0 -0,28 0.08
8 5,0 6.7 1.7 0,42 0.18
9 7,8 7,9 0,1 -1,18 1.39
10 3,8 4,1 0,3 -0,98 0,96
11 6,7 7,0 0,3 -0,98 0.96
12 4,0 6,7 2,7 1,42 2.02
13 8,1 7,2 -0,9 -2,18 4.75
14 6,9 7,9 1,0 -0,28 0.08
15 5,8 8,6 2,8 1,52 2.31
16 7,1 8,4 1,3 I 0,02 0,00
17 8,2 8,2 0,0 -1,28 1,64
18 3,7 5,6 1,9 0,62 0,38
19 6,7 7,0 0,3 -0,98 0,96
20 6,8 7,9 1,0 -0,28 0,08
Jumlah 147 121,5 25,5 -0,1 21,08
39
PENGUJIAN PERBEDAAN DUA RATA-RATA
POPULASI BERHUBUNGAN
• Simpangan baku popuiasi kedua tidak diketahui,
maka menggunakan rumus:

40
PENGUJIAN PERBEDAAN DUA RATA-RATA
POPULASI BERHUBUNGAN

Harga t(0,975) untuk uji dua sisi pada distribusi


student (t) dk = 38 diperoleh t-tabel = 2,
Dari hasil perhitungan t = 5,57 berada pada daerah
penolakan Ho, maka disimpulkan ada pengaruh
menggunakan media gambar animasi komputer
siklus pada mata pelajaran sains di SD. 41
Latihan 10
3. Peneliti menguji pengaruh penggunaan media
gambar pada pokok bahasan rantai makanan
dalam pelajaran sains di MI. Sampel acak
berjumlah 15 siswa diambil dari populasi yang
berdistribusi normal dan homogen kedua
variansinya. Sebelum pembelajaran siswa diberi
pre-tes dan setelah proses pembelajaran
menggunakan media gambar dilakukan pasca-
tes. Dari hasil pre-tes dan pasca-tes diperoleh
data sebagai berikut:
42
Latihan 10
3. Peneliti …
• Data pre-tes (X1):
7,0 5,6 6,6 4,9 5,0 6,6 5,0 7,8 3,8 6,7 4,0 8,1 6,9 5,8 7,1
• Data pasca-tes (X):
8,0 7,9 7,6 7,6 6,7 7,9 4,1 7,0 6,7 7,2 7,9 8,6 8,4 8,2 5,6
• Peneliti mempunyai hipotesis yang menyatakan
penggunaan media memiiiki pengaruh terhadap
prestasi belajar siswa dalam sains di MI. Taraf
nyata menggunakan a = 0,05,
43
Latihan 11
4. Hasil pengujian pada saat pre-tes diperoleh rata-
rata = 45,25 dan hasil pasca-tes diperoleh rata-
rata = 49,32, Kedua sampel berdistribusi normal
dan keduanya homogen, jumlah data = 43. Taraf
nyata = 0,05 pengujian menggunakan satu sisi.
Hipotesis yang diajukan adalah penggunaan
hadiah dalam pembe!ajaran matematik dapat
meningkatkan prestasi be!ajar sisiwa.
• Ujilah hipotesis tersebut dan tarik kesimpu!an
dari hasii pengujian.
44
Latihan 12
5. Seorang guru ingin menguji pengaruh
penggunaan media gambar dua dimensi pada
pokok bahasan tata surya dalam pe!ajaran sains
di SMP. Sampel acak berjumlah 18 siswa diambil
dari populasi yang berdistribusi normal dan
homogen kedua variansinya.
Sebelum pembelajaran siswa diberi pre-tes dan
setelah proses pembelajaran menggunakan
media gambar dua dimensi dilakukan pasca-tes.
Data hasil pre-tes dan pasca-tes sbb.
45
Latihan 12
5. Seorang …
• Data pre-tes (X1):
23 34 25 26 27 39 40 41 42 43 30 32 33 45 38 40 42 45 50
• Data pasca-tes (X2):
15 26 28 30 31 40 42 44 35 37 30 26 27 40 36 42 38 39 48
• Peneliti mempunyai hipotesis yang menyatakan
penggunaan media memiliki pengaruh terhadap
prestasi belajar siswa dalam sains di SMP. Taraf
nyata menggunakan a = 0,05
------oOo------ 46

Anda mungkin juga menyukai