Anda di halaman 1dari 57

PERAWATAN PASIEN DENGAN

CRANIECTOMY DAN MONITORING


INTRA CRANIAL PRESSURE
PENGERTIAN
 CRANIECTOMY
Merupakan prosedur yang mencakup pembukaan tengkorak melalui
pembedahan untuk meningkatkan akses pada struktur intra cranial
Mula mula dibuat beberapa lubang, kemudian tulang diantara lubang
lubang tersebut digergaji untuk memungkinkan pengangkatan tulang,
kemudian tulang diangkat sedemikian rupa sehingga bisa dipasang
kembali bila perlu.

Setelah craniectomy dan tulang diangkat, insisi dilakukan ke dalam


meningen dan prosedur pembedahan dilakukan misalnya mengangkat
tumor mengevakuasi perdarahan dll.

 Tujuan :
1. Mengevakuasi tumor
2. Mengurangi tekanan intra cranial
3. Mengevakuasi bekuan darah Mengontrol adanya perdarahan di dalan
struktur cranial
CRANIECTOMY
PASIEN SESUDAH OPERASI
CRANIECTOMY
CRANIOPLASTY

Adalah memperbaiki kerusakan cranium


dengan memakai penganti tulang seperti
plastik atau methilmethacrylate cement.
PEMBEDAHAN INTRACRANIAL
 Dilakukan untuk berbagai bentuk kondisi
patologis dari otak, seperti adanya tumor,
perdarahan dan upaya untuk menurunkan
tekanan intracranial.
 Setelah pembedahan craniectomy, sering
terjadi peningkatan tekanan intracranial,
sehingga selain dilakukan tindakan kraniectomy
dan evakuasi massa juga dilakukan monitoring
tekanan intracranial
( ICP )
KASUS TERSERING DILAKUKAN
CRANIECTOMY

Epidural Hematoma ( EDH)


Sub dural Hematoma ( SDH )
Hematoma Intracerebral ( ICH )
Perdarahan Intraventricular
GAMBARAN TINDAKAN CRANIECTOMY UNTUK
EVAKUASI EDH
PASIEN POST OPERASI CRANIECTOMY
PASIEN POST OPERASI CRANIECTOMY
PASIEN SESUDAH OPERASI
CRANIECTOMY
PASIEN POST OPERASI CRANIECTOMY
PASIEN POST OPERASI CRANIECTOMY
Perawatan pasien Pra bedah Intracranial
 Pantau status neurologi dan fisiologis
 Pasien dan keluarga harus diberi kesempatan untuk mengemukakan rasa takut
 Persiapkan keluarga dan pasien untuk menerima penampilan pasien setelah operasi :
1. Menutup kepala atau mengunakan wig pada fase recovery
2. Ada tanda tanda odema dan ekimosis pada wajah
3. Penurunan kesadaran
4. Banyak drainage yang muncul dari luka operasi
5. Pengaturan posisi
6. Pemeliharaan lingkungan
 Pengobatan dan prosedur prosedur harus dijelaskan walaupun diketahui bahwa pasien
tidak mengerti
 Bila kepala dicukur biasanya dilakukan di kamar operasi atau di ruangan
 Mencuci rambut dengan sampoo pada malam hari dan suka dipesan dan diulangi pada
pagi hari menjelang pncukuran
 Bila rambut dipotong, sisa rambut diserahkan kepada keluarga.
 Pemberian obat anti kejang ( Penitoin ) untuk mengurangi resiko kejang paska operasi.
 Pemberian diuresis osmosis untuk mencegah odema cerebri : Manitol
 Pasang kateter untuk mengalirkan urine dan pemantauan output
Pemantauan
setelah bedah Intracranial

 Pertahankan Vital sign stabil, Jaga MAP 50 – 150


mmHg. Karena MAP < 50 mmHg → Cerebral
Ischemia,infark cerebral dan MAP > 150 mmHg
→ Rusaknya pertahanan otak, perdarahan otak,
edema otak
CEREBRAL PEFUSION PRESSURE ( CPP )
CPP Normal : 60 -90 mmHg.
CPP = MAP – ICP

CPP turun sampai 50 mmHg → Cerebral


Ischemik.
CPP < 40 mmHg Ischemik berat irreversible / re
CPP < 20 → kerusakan neuron irreversible.

Mean Arterial Pressure ( MAP )


MAP = 2D + 1 S
3
MENGATUR SUHU TUBUH
• Respon inflamasi akibat trauma pembedahan
• Cidera pada hipotalamus
• Tindakan :
1. Pemantauan suhu
2. Gunakan selimut tipis
3. Mengunakan kantong kompres dingin pada axila, lipatan
paha
4. Mengunakan selimut hipotermia
5. Obat obatan untuk menurunkan demam
MENINGKATKAN PERTUKARAN GAS
• Pasien post op bedah saraf beresiko mengalami gangguan pertukaran
gas dan infeksi paru karena imobilisasi, imunosupresi, penurunan
kesadaran, aspirasi dan pembatasan cairan. Hal ini menyebabkan
penumpukan sekretdan berkembang menjadi infeksi paru
( Pneumonia ) dan atelektasis.
Tindakan :
1. Pantau tanda tanda pneumonia : Peningkatan suhu, nadi dan frekwensi nafas,
warna dan bau sputum, produksi sputum yang meningkat.
2. Mobilisasi tiap 2 jam
3. Latihan nafas panjang bila pasien sudah sadar
4. Pertahankan jalan nafas lancar dengan Endotracheal tube atau tracheo canule
5. Penghisapan secret : Hati hati terjadi kenaikan TIK
6. Humidifikasi
7. Fisioterapi dada
MENINGKATKAN PERTUKARAN GAS
• Perhatian terhadap status pernafasan adalah
penting karena kejadian sedikit saja
penurunan kadar oksigen ( Hipoksemia ) dapat
menyebabkan ischemia serebral yang
berdampat terjadinya kerusakan otak
sekunder.
Tindakan :
Pertahankan jalan nafas lancar dan adekuat
dengan mengunakan alat bantu jalan nafas
ETT aau orofaringeal tube / Mayo
Mengurangi koping tidak efektif dalam
menghadapi perubahan fisik
• Terjadi odema periorbital
• Hematoma pada kelopak mata
• Hematoma pada kulit belakang kepala
• Tindakan :
1. Berikan posisi head up
2. Berikan kompres dingin
3. Bila odema progresif lapor dokter kemungkinan
adagangguan aliran darah, bekuan dan kenaikan
TIK
MENGURANGI EDEMA CEREBRI
• Adalah peningkatan jumlah cairan pada jaringan otak yang
mengarah pada peningkatan volume otak.
• Edema serebri sering terjadi setelah pembedahan otak, terutama
24 – 36 jam post op.
• Tanda dan gejala odema serebri :
• Tindakan untuk mencegah odema serebri dengan : Pemberian
Manitol .
• Fungsi Manitol : Meningkatkan osmolalitas plasma dan menarik air
bebas dari area otak, kemudian cairan dieksresikan melalui diuresis
osmosis.
KOMPLIKASI POTENSIAL PASCA
PEMBEDAHAN CRANIECTOMY
• Peningkatan tekanan intra cranial ( TIK )
• Perdarahan dan shock hipovolemik
• Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
• Infeksi
• Kejang
• Defisit neurologis
PENATALAKSANAAN kOMPLIKASI
PENINGKATAN TEKANAN INTRA CRANIAL
( TIK )
NILAI NORMAL TIK 10-15 mmHG

• Merupakan komplikasi yang mengancam kehidupan pasien


yangmenjalani operasi craniectomy
• Tanda dan gejala kenaikan TIK
1. Penurunan kesadaran sampai koma
2. Pusing
3. Muntah
4. Kejang
5. Perubahan ukuran pupil
6. Tensi naik nadi turun, atau tensi naik nadi naik
7. Perubahan pola nafas
8. Kenaikan TIK > 15 mmHG
Intracranial Pressure
ICP = MAP – CPP

Normal ICP:
 Adult and Children : 10 – 15 mmHg
 Mild increased : 16 – 20 mmHg
 Moderate increased : 21 – 40 mmHg
 Severe increased : > 41 mmHg

CPP optimum > 70 mmHg


MAP optimum > 90 mmHg
MAP : 2D + S : 3
TINDAKAN MENCEGAH TERJADINYA
KENAIKAN TIK
1. Tindakan Craniectomy biasanya disertai
pemasangan cateter ventrikel ( Ventrikulostomy )
yang berguna untuk mematau TIK, drainage
kelebihan CSS untuk menurunkan TIK.
2. Atur posisi head up 30 derajat
3. Pemberian Manitol
4. Bila perlu gunakan hiperventilasi untuk
menurunkan tekanan PCO2 sehngga pembuluh
darah vasokontriksi.
PENGUKURAN DAN MONITORING
TEKANAN INTRA KRANIAL DENGAN VENTRIKULOSTOMY

Ventriculostomy yaitu
pemasangan cateter intraventrikuler ke dalam
ventrikel, kemudian kateter dihubungkan ke
monitor infasif dengan
tranduser atau monitoring pasif dengan skala
manometer.

Keuntungan sistim ini dapat mengukur TIK secara


akurat,
drainase CSF dan memudahkan pengambilan
specimen CSF
CATETER VENTRIKEL
Lama pemasangan

5 – 10 hari, tiap 5 hari harus


diganti
Criteria pelepasan TIK monitor
- TIK normal tanpa terapi lain setelah 24
jam
- Kenaikan GCS > 9
Ventriculostomy
Lokasi Insersi
• Titik Kocher
Perpotongan :
Mid pupillary line tegak lurus dengan
3 – 4 cm Lateral sutura sagitalis dan 1 cm
di anterior sutura coronaria
• Kontra Indikasi :
– Trombositopenia ( < 50.000 )
– masa pembekuan memanjang

• Tujuan Pemasangan
– Untuk mengalirkan kelebihan CSF
– Untuk mendrainage eksternal
– Memonitor tekanan intra kranial.
PENGUKURAN TIK DENGAN TRANDUCER
Drainage Ventrikel dan Monitoring ICP
KOMPLIKASI PEMASANGAN ICP
PENGUKURAN TIK DENGAN SISTIM
MANUAL/PASIF
PENGUKURAN TIK DENGAN SISTIM
MANUAL/PASIF
PENGUKURAN TIK DENGAN SISTIM
MANUAL/PASIF
CARA PENGUKURAN ICP DENGAN MANUAL
1. Atur posisi pasien senyaman mungkin, posisi head up 30 derajat lebih baik
2. Petugas cuci tangan
3. Pasang manometer pada tiang infus, Pasang selang dari arah ventrikel di tengah
skala manometer
4. Tentukan titik nol skala dengan menggunakan water pas sehingga titik nol pada
manometer ( ventrikel ) berada pada pelipis penderita.
5. Buka three way dari arah ventrikel menuju ke manometer sambil di lihat
undulasinya.
6. Tunggu sampai aliran berhenti
7. Setelah aliran berhenti baca pada manometer. Ketinggian cairan cerebrospinal
merupakan nilai TIK ( Dalam satuan Cm H2O )
8. Setelah selesai buang cairan yang ada dalam skala manometer ke pemanpung
dengan memutar kran Three way
9. Kemudian three way kembalikan pada posisi semula kearah penampung
10. Petugas cuci tangan dan mencacat hasil pengukuran
11. Alat alat dibereskan
Konversi Pengukuran TIK monitor
• 1 mmHg = 13,6 mmH20 = 1,36 CmH2O
• 1 Cm H2O = 0,74 mmHg
• Cara menghitung konversi dari cmH2O ke
mmHG
5 CmH2O = 5 CmH2O
1,36
= 3,7 mmHg
Cara lain :
5CmH2O = 5 CmH20 X 0,74 mmHg = 3,7 mmHg
EVALUASI SETELAH DILAKUKAN PERAWATAN PRA DAN
PASCA CRANIECTOMY
• Tercapainya status neurologi yang optimal dan meningkatnya perfusi jaringan
cerebri. Ditandai :
Membuka mata spontan sesuai perintah, mengunakan kata kata yang dikenal,
respon motorik yang tepat
• Suhu tubuh dalam batas normal
• Pertukaran gas normal, ditandai
Bunyi nafas normal, BGA dalam batas normal, pola nafas adekuat, reflek batuk dan
menelan ba adekuat
• Menunjukan peningkatan konsep diri, ditandai dengan berani tampil apa adanya,
berdandan, mau berinteraksi dengan orang lain.
• Tidak muncul komplikasi :
1. TIK dalam batas normal
2. Perdarahan pada tempat insisi minimal dan sembuh tanpa infeksi
3. Tidak ada kebocoran cairan cerebro spinal
4. Suhu tubuh normal
5. Tercapai keseimbangan cairan dan elektrolit
6. Tidak muncul kejang
PENDIDIKAN KESEHATAN SEBELUM
PASIEN PULANG
• BERAPA LAMA AKAN PULIH ?
Tidak ada batasan waktu yang absolut
Tergantung pada seberapa sakit sebelum operasi
Apakan ada masalah neurologis sebelum dan
sesudah op
Apakah ada komplikasi
Penyakit lain yang menyertai.
Rata rata 3 bulan
PENDIDIKAN KESEHATAN SEBELUM
PASIEN PULANG
• Kapan kontrol dokter ?
Surat kontrol harus dibawakan ketika pulang
Kontrol ke dokter NS, onkologi dan radioterapi
PENDIDIKAN KESEHATAN SEBELUM
PASIEN PULANG
• Obat yang diminum
Ketika KRS harus ada obat yang dibawa
Tunjukan obat mana yang di stop atau dilanjut
Beberapa obat yang dibawa :
Golongan Steroid ( dexametason ) untuk
mengurangi odema otak
Obat anti kejang untuk terapi anti kejang (
maksimal sampai 12 bulan )
PENDIDIKAN KESEHATAN SEBELUM
PASIEN PULANG
• Perawatan luka harus dirawat dan ditutup, bila
kotor diganti, minimal 2 hari sekali
• Balutan dipertahankan 2 hari setelah AJ,
setelah itu boleh terbuka dan diberi salf anti
septik ( sesuai protokol )
• Luka operasi akan terasa tebal dan bengkak
( mak hari ke 5 )karena sebagian saraf
terpotong )
PENDIDIKAN KESEHATAN SEBELUM
PASIEN PULANG
• Kondisi fisiknya bagaimana ?
General weakness, tapi tidak boleh selalu
istirahat
Luangkan waktu untuk latihan
PENDIDIKAN KESEHATAN SEBELUM
PASIEN PULANG
• Bagaimana bentuk kepala ?
Setelah luka operasi tidak bengkak, akan timbul
cekungan pada bagian yang di borehole atau
craniectomy
Ada hematoma di sekitar mata
PENDIDIKAN KESEHATAN SEBELUM
PASIEN PULANG
• Ada Keluhan pusing ?
• Diberi analgesik Panadol
• Pusing dipengaruhi oleh postur tubuh
PENDIDIKAN KESEHATAN SEBELUM
PASIEN PULANG
• Tergantung pada jenis pembedahan. Kalo ada
kerusakan jaringan maka defisit neurologisnya
permanen.
• Bila ada defisit neurologi sebelum operasi,
maka recoverynya lama dan tidak bisa
diprediksi
PENDIDIKAN KESEHATAN SEBELUM
PASIEN PULANG
• Apakah alkohol boleh di minum ?
• Tidak boleh, mengurangi kerja obat anti
kejang
PENDIDIKAN KESEHATAN SEBELUM
PASIEN PULANG
• Apakah boleh olah raga ?
Terlalu dini olah raga tidak boleh, akan
meningkatkan TIK dan kejang
Jenis yang paling diperbolehkan adalah jalan
kaki
6 minggu boleh golf, harus ditemani
3 bulan boleh OR non contac
Berenang tidak boleh
PENDIDIKAN KESEHATAN SEBELUM
PASIEN PULANG
• Apakah boleh cuci rambut dan mandi ?
Keramas setelah 2 hari AJ atau sesuai advis dokter
Rambut disemir setelah 4 minggu AJ
Tidak boleh mengaruk luka op
Boleh mandi dengan shower tapi kepala ditutup
Luka op tidak boleh langsung di bawah shower
Pastikan luka kering.
Tidak boleh merendamkan diri di dalam bath
tube
PENDIDIKAN KESEHATAN SEBELUM
PASIEN PULANG
• Apakah boleh mengemudi ?
Sesuai advis dokter NS, biasanya mulai 3 bulan
Resiko gangguan konsentrasi dan kejang
Bila sudah boleh, syaratnya : tidak jarak jauh,
tidak malam hari, ditemani, rute keluarga
Perjalanan udara ? Sesuai advis dokter karena
resko kenaikan TIK
PENDIDIKAN KESEHATAN SEBELUM
PASIEN PULANG
Fisioterapi yang dilakukan ?
Latihan fisioterapi di rehabilitasi medis senter,
untuk memulihkan defisit neurologi
Latihan jalan
Tidak boleh mengangkat beban berat
PENDIDIKAN KESEHATAN SEBELUM
PASIEN PULANG
• Kapan boleh bekerja ?
Sesuai advis dokter NS
Start 6 bulan post operasi
Bekerja dengan waktu yang pendek
Tidak boleh kerja mengunakan mesin
Bila ada defisit neurologis, diberi pekerjaan sesui
dengan kemampuan.
Jangan mengangkat beban lebih dari 10 pound
PENDIDIKAN KESEHATAN SEBELUM PASIEN
PULANG
• Kapan menemui dokter ?
1. Bila luka ada tanda infeksi, keluar cairan yang banyak, bengkak.
2. Pusing yang semakin berat
3. Kelemahan
4. binggung, hilang memori, sulit bicara
5. Jatuh
6. Gangguan penglihatan/ kabur
7. Kenjang,mual dan muntah
8. Bengkak pada kaki dan tungkai
9. Demam, kaku kuduk
10.Chest pain
11.Sulit nafas
12.Ada penurunan sensasi
SELESAI ...........

Anda mungkin juga menyukai