Anda di halaman 1dari 33

ABORTUS INKOMPLIT

Dibawakan oleh:
REZA HARYANTO

Supervisor:
dr. Nasaruddin Nawir, Sp.OG (K)

OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
 Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi
sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.
 Sampai saat ini janin yang terkecil yang dilaporkan dapat
hidup di luar kandungan mempunyai BB: 297gr waktu
lahir.
 Namun karena jarangnya janin yang dilahirkan dengan
berat <500gr dapat bertahan hidup, maka abortus
ditentukan sebagai pengakhiran kehamilan sebelum janin
mencapai berat 500gr / < 20 minggu
 Sebagian besar kejadian abortus terjadi dalam 12 minggu
pertama kehamilan
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Ny. N
 Jenis kelamin : Perempuan
 Usia : 29 tahun
 Agama : Islam
 Pendidikan : SMP
 Pekerjaan : IRT
 Alamat : Dusun Kampung Baru (Bua), Lare – lare,
(Luwu)
 Masuk RS tanggal : 18 Januari 2018
ANAMNESIS
 KU : Keluar darah dari kemaluan
 RPS:
Dialami pasien sejak ± 3 hari SMRS. Darah yang keluar
berwarna merah segar yang kemudian diikuti dengan
keluarnya gumpalan seperti daging. Pasien juga
mengeluhan nyeri pada perut bagian bawah sejak ± 2
hari SMRS. Demam (-), riwayat trauma (-).
Riwayat berhubungan suami-istri dua hari sebelum
terjadi perdarahan. Riwayat minum obat SMRS (-).
.
 Riwayat Penyakit Dahulu :
 Riwayat HT, DM, Penyakit pada kandungan disangkal.
 Riwayat Penyakit Keluarga :
 1. Ibu pasien memiliki riwayat hipertensi.
 2. Ayah pasien tidak memiliki riwayat penyakit.
 Riwayat menstruasi :
 Menarche umur 12 tahun, dengan siklus teratur setiap
28 hari, lamanya 4-5 hari tiap kali menstruasi dengan
ganti pembalut 2 kali dalam sehari.
 HPHT: 05/11/2017
 TP: 12/08/2018
 Riwayat perkawinan
 Pasien menikah satu kali dengan suami yang sekarang
selama ± 13 tahun.
 Riwayat Kontrasepsi :
 Kontrasepsi terakhir yang digunakan oleh pasien adalah
Pil Kontrasepsi dengan lama penggunaan 2 tahun.
 Riwayat Obstetri :
 2005/ RS/ aterm/ partus spontan/ bidan/ penyulit (-)/
laki-laki, 3000 gr/ sehat.
 2010/ RS/ aterm/ partus spontan/ bidan/ penyulit (-)/
laki-laki, 2600 gr/ sehat.
 2016/ RS/ aterm/ partus spontan/ bidan/ penyulit (-)/
laki-laki, 2900 gr/ sehat.
 Kehamilan saat ini
PEMERIKSAAN FISIK

Kesadaran

• Komposmentis

Tanda vital

• TD : 120/70 mmHg RR : 20 kali/menit


• Nadi : 84 kali/ menit Suhu : 36,7 ºC

Status present

• Kepala/leher/thoraks/ekstremitas: dalam batas normal


STATUS GINEKOLOGI
 Pemeriksaan Luar Abdomen :
 Inspeksi : Linea nigra (-), striae albicans (+), luka bekas operasi (-).
 Palpasi : Fundus uteri tidak teraba, nyeri tekan(-).

 Pemeriksaan Dalam Vagina :


 Vulva/vagina normal.
 Fluksus : (+)
 Portio : tebal lunak, pembukaan 2cm teraba jaringan.
 Pengeluaran : darah segar (+), gumpalan darah (+).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan Laboratorium

Hasil Pemeriksaan Nilai Normal

Leukosit 8.900 4.000-10.000/mm3


Hb 12,7 11.0 – 16.0 gr/dl
Hct 39.6 37.0 – 54.0 %
Trombosit 403.000 150.000 – 450.000/mm3
BT 3’ 1 – 6 menit
CT 9’ 9 – 15 menit
HbsAg (-)
Anti HIV Non Reaktif
Tes Kehamilan (+)
• Pemeriksaan USG

 Uterus tampak anteflexi masih tampak sisa jaringan


 Kesan : Abortus Inkomplit
 DIAGNOSIS KERJA
 Abortus Inkomplit.

 PENATALAKSANAAN
 IVFD RL 28 tpm
 Cefotaxime inj. 1gr / 8 jam / iv
 Misoprostol 400mcg / oral
 Rencana kuretase
 PROGNOSIS
 ad vitam : dubia ad bonam
 ad sanationam : dubia ad bonam
 ad functionam : dubia ad bonam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
 Abortus
 Ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup di luar kemampuan kandungan, dan
sebagai batasan digunakan kehamilan kurang dari 20
minggu atau berat badan anak kurang dari 500
gram.(terakhir, WHO/FIGO 1998 : 22 minggu)1.
Epidemiologi
 Prevalensi abortus meningkat dengan bertambahnya
usia & paritas
 80% abortus terjadi pada 12 minggu pertama
kehamilan
Etiologi
 Perkembangan Zigot yang Abnormal
 Faktor Maternal
 Infeksi
 Penyakit-Penyakit Kronis yang Melemahkan
 Pengaruh Endokrin
 Nutrisi
 Obat-Obatan dan Toksin Lingkungan
 Faktor-faktor Imunologis
 Gamet yang Menua
 Laparotomi
 Trauma Fisik dan Trauma Emosional
 Kelainan Uterus
 Inkompetensi serviks
 Faktor Paternal
 Faktor fetal
 Faktor plasenta
FAKTOR RISIKO ABORTUS
1. Usia
2. Paritas ibu
3. Riwayat abortus sebelumnya
4. Merokok
5. Alkohol
6. Trauma Fisik dan Trauma Emosional
PATOFISIOLOGI ABORTUS

Perdarahan desidua basalis  nekrosis jaringan


 hasil konsepsi terlepas (benda asing) 
uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda
asing

Pada uk.<12 minggu hasil konsepsi keluar seluruhnya


(vili korealis belum menembus desidua)
Pada uk.>12 minggu plasenta tidak lepas
sempurna,perdarahan >> (menembus desidua lebih
dalam)
KLASIFIKASI
Abortus provokatus Abortus spontan

• Abortus medisinalis • Abortus iminens


• Abortus kriminalis • Abortus insipiens
• Abortus inkomplit
• Abortus komplit
• Missed abortion
• Abortus habitualis
• Abortus infektious
• Abortus septik
Abortus inkomplit
 Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500
gram dan masih ada sisa yang tertinggal di dalam uterus.
Gambaran Klinis
 Gejala umum :
 Perdarahan pervaginam
 Kram pada perut bagian bawah, bahkan sampai ke
punggung
 Janin kemungkinan sudah keluar bersama plasenta pada
abortus yang terjadi sebelum minggu ke-12, sesudah UK
12 minggu pengeluaran janin & plasenta akan terpisah.
 Abortus dalam usia kehamilan yang lebih lanjut
pendarahan berlangsung amat banyak & kadang masif
 hipovolemik berat
 Osteum uteri terbuka & teraba jaringan
DIAGNOSIS ABORTUS INKOMPLIT
Diagnosis meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang

• Perdarahan pervaginam (jaringan


Anamnesis hasil konsepsi)
• Nyeri /kram perut di atas simfisis

• Pada vagina toucher (VT) sisa hasil


Pemeriksaan konsepsi di OUE atau di liang vagina
fisik • Inspekulo : serviks dilatasi,tidak
menonjol
Pemeriksaan
penunjang • USGsisa jaringan
PENATALAKSANAAN
Stabilisasi KU (terutama jika terdapat tanda2 syok)

Evakuasi hasil konsepsi


• Dilatasi & kuretase
• Aspirasi vakum
• Medikamentosa
• Antibiotika
• Analgetika
• Uterotonika
Komplikasi
 Perdarahan
 Syok
 Infeksi
 Infertilitas

Komplikasi kuretase
 Perforasi uterus
 Laserasi serviks
 Perdarahan akibat evakuasi jaringan sisa yang tidak lengkap
 Infeksi
Prognosis
 Abortus inkomplit yang di evakuasi lebih dini tanpa
disertai infeksi memberikan prognosis yang baik
 Prognosis pada kasus ini adalah baik, dubius ad bonam
karena tindakan kuretase yang telah dilakukan berhasil
mengeluarkan semua sisa jaringan yang tertinggal di
uterus sehingga resiko perdarahan menjadi sangat
minimal.
Kesimpulan
 Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang, ditegakkan diagnosis pasien
ini Abortus Inkomplit
 Tatalaksana yang dilakukan :
 Kuretase tajam dengan general anesthesia.
 Pemberian medikamentosa :
 Amoxycillin 3x500 mg
 Misoprostol 400mcg/oral
 Asam Mefenamat 3x500 mg
 SF 1x1 tab
 KIE pada pasien dan keluarga
 Prognosis pada pasien ini adalah bonam
Perspektif Islam
FIRMAN ALLAH SWT
 “Sesungguhnya Kami telah menciptakaan manusia itu dari
saripati tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu
menjadi air mani yang tersimpan di tempat yang aman
dan kokoh. Dalam perkembangan selanjutnya, air mani itu
Kami olah menjadi segumpal darah, dan segumpal darah
itu Kami jadikan segumpal daging. Lalu segumpal daging
itu Kami olah menjadi tulangbelulang. Selanjutnya tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging, dan menjadi
makhluk yang berbentuk lain dari yang sebm sebelumnya.
Maha Suci Allah Pencipta yang Paling Baik.” (Q.S. Al-
Mukminun;23:12-14)
Haddatsanaa Rasulullah sholallahu alaihi wa salam –
Beliau adalah yang jujur dan dibenarkan-, Beliau
sholallahu alaihi wa salam bersabda :
 “Sesungguhnya kalian berada didalam perut ibumu
selama 40 hari, lalu menjadi segumpal darah selama
itu (40 hari), lalu menjadi segumpal daging selama itu
(40 hari). Kemudian Allah mengutus kepadanya
seorang malaikat yang akan mencatatkan kepadanya 4
hal yaitu : ditulis amalnya, ajalnya, rizqinya, ia celaka
atau bahagia, kemudian ditiupkan ruh padanya. (HR.
Bukhori-Muslim, ini lafadz Bukhori).
Ketentuan dalam al-Quran
 “Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan
karena orang itu (membunuh) orang lain atau bukan
karena membuat kerusakan dimuka bumi, Maka seakan-
akan Dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan
Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia,
Maka seolah-olah Dia telah memelihara kehidupan
manusia semuanya. (QS. al-Maidah:32)
 “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena
takut kemiskinan. kamilah yang akan memberi rezki kepada
mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh
mereka adalah suatu dosa yang besar”. ( QS alIsro’: 31)
 “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan
Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan)
yang benar”. (QS al – Isro’:33)
 Menyelamatkan kehidupan adalah sesuatu yang
diserukan oleh ajaran Islam, sesuai firman Allah SWT:
“Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang
manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara
kehidupan manusia semuanya. (QS Al Maidah : 32).
Dibolehkan melakukan aborsi baik pada tahap
penciptaan janin, ataupun setelah peniupan ruh
padanya, jika dokter yang terpercaya menetapkan bahwa
keberadaan janin dalam perut ibu akan mengakibatkan
kematian ibu dan janinnya sekaligus.

Anda mungkin juga menyukai