Diagnostik :
• Amnesia, baik total maupun parsial, mengenai kejadian
baru yang bersifat stress atau traumatik.
• Tidak ada gangguan mental organik, intoksikasi atau
kelelahan berlebihan
• Yang paling sulit dibedakan adalah “amnesia buatan” yang
desebabkan oleh stimulasi secara sadar. Untuk itu penilaian
secara rinci dan berulang mengenai kepribadian premorbid
dan motivasi diperlukan.
• Hal ini ditandai oleh gejala somatik, seperti pingsan, mati rasa dan
kesemutan, penglihatan memudar, kejang-kejang seperti gerakan,
jantung berdebar, dan sensasi panas naik melalui tubuh.
• Individu mungkin merintih, menangis, kutukan tak terkendali,
upaya mencelakakan diri sendiri atau orang lain, atau jatuh ke
bawah dan berbaring dengan kematian-seperti keheningan.
• Selama episode, ada penyempitan kesadaran dan kurangnya
kesadaran lingkungan yang lebih besar. Setelah episode, individu
biasanya laporan amnesia sebagian atau penuh untuk peristiwa
dan tindakan mereka
• Bentuk yang paling lazim dari gangguan ini adalah kehilangan kemampuan
untuk menggerakkan seluruh atau sebagian dari anggota gerak (tangan atau
kaki)
• Paralisis dapat bersifat parsial dengan gerakan yang lemah atau lambat atau
total, dapat juga terjadi gemetar
• Tremor yg berlebihan pada satu atau lebih ekstremitas atau pada seluruh
badan
• Terjadi berbagai bentuk dan taraf inkoordinasi khususnya pada kaki sehingga
cara jalan aneh dan ketidakmampuan berdiri tanpa dibantu
• Gejala tersebut seringkali menggambarkan konsep dari penderita mengenai
gangguan fisik yang berbeda dengan prinsip fisiologik maupun anatomik
• Dapat menyerupai kejang epileptic dalam hal
gerakannya akan tetapi jarang disertai lidah tergigit, luka
serius karena jatuh saat serangan dan inkontinensia
urin, tidak dijumpai kehilangan kesadaran tetapi diganti
dengan keadaan seperti stupor atau trans
• Gejala anestesi pada kulit seringkali mempunyai batas-batas yang tegas
(menggambarkan pemikiran pasien mengenai fungsi tubuhnya dan bukan
menggambarkan kondisi klinis sebenarnya).
• Dapat pula terjadi perbedaan antara hilangnya perasaan pada berbagai jenis
modalitas penginderaan yang tidak mungkin disebabkan oleh kerusakan
neurologis, misalnya hilangnya perasaan dapat disertai dengan keluhan
parestesia.
• Kehilangan penglihatan jarang bersifat total, lebih banyak berupa gangguan
ketajaman penglihatan, kekaburan atau ”tunnel vision” (area lapangan pandangan
sama, tidak tergantung pada perubahan jarak mata dari titik fokus). Meskipun ada
gangguan penglihatan, mobilitas penderita dan kemampuan motoriknya
seringkali masih baik.
• Tuli disosiatif dan anosmia jauh lebih jarang terjadi dibandingkan dengan hilang
rasa dan penglihatan.
Sindrom Ganser
• Adalah ketidakmampuan mereka untuk menjawab dengan
benar pertanyaan-pertanyaan sederhana yang diminta
mereka meskipun oleh banyak jawaban mereka, mereka
menunjukkan bahwa mereka telah memahami sebagian
besar rasa pertanyaan
• Pedoman Diagnostik
a) Adanya gejala-gejala bangkitan otonomik, seperti palpitasi, berkeringat,
tremor, muka merah yg menetap dan mengganggu
b) Gejala subjektif tambahan yg mengacu kpd sistem atau organ tertentu
c) Preokupasi dgn distres mengenai kemungkinan adanya gangguan yg
serius (srg tdk begitu khas), dari sistem atau organ tertentu, yg tdk
terpengaruh oleh hasil pemeriksaan berulang, maupun penjelasan dan
peneguhan oleh para dokter
d) Tidak terbukti adanya gangguan yg bermakna pada struktur atau fungsi
dari sistem atau organ
• Sebagian besar pasien 90-100%, dengan gangguan konversi
mengalami pemulihan gejala pertamanya dalam beberapa hari
atau kurang dari satu bulan, dilaporkan 75% pasien tidak
mengalami episode lain, tetapi 25% mungkin mengalami
episode tambahan selama priode stres.