Asidi- Alkalimetri
KIMIA ANALITIK
PERCOBAAN II
ASIDI ALKALIMETRI
3.1 Alat
-Erlenmeyer
-Pipet tetes
-Buret
3.2 Bahan
-Indikator PP
-Indikator Orange
-NaOH
-HCl
-H2O
-Na2CO3
-Na2B4O7.10 H2O
-NaHCO3
-NaCl
IV. Skema Kerja
Diambil 25 mL
larutan boraks Hasil
Diambil sebanyak
Ditambahkan 2 tetes Dititrasi
25 mL dan
indikator PP dengan HCl
masukkan ke dalam
erlenmeyer
Dicatat volume
Hasil
titrasi tahap (II)
Ditambahkan 2 tetes
indikator
4.3 Menentukan Ammonia di dalam garam Ammonium
25 ml larutan
Garam + + Hasil
Ammonium
Di titrasi dengan HCl standarisasi sebanyak 11 ml Berubah warna menjadi merah muda
Ditetesi 2 tetes pp
Di tambah 2 tetes mo
Perlakuan Hasil
Dididihkan
Dititrasi dengan HCL 0,1 M sebanyak 36,5 ml Berubah warna menjadi kuning
6.1 Kesimpulan
1. Standarisasi larutan HCl dilakukan untuk menentukan konsentrasi HCl. Pada percobaan
ini didapatkan konsentrasi HCl sebesar 0,047 N
2. CAMPURAN NaOH dan Na2CO3 yang telah dilakukan, menghasilkan kandungan NaOH
sebanyak 34 mg dan kandungan Na2CO3 sebanyak 349,8 mg
3. Kadar ammonium dalam garam ammoniak (NH3)2C03 sebanyak 11.067 mg pada
percobaan yang telah dilakukan
Perhitungan
1. Standarisasi larutan HCl
25 400 1
NHCl 2
100 M V
M = Berat Molekul Boraks
Na2B4O7.10H2O = (23×2)+(11×4)+(16×7)+(10.2×1)+(10.16)
= 382 gr / mol
V = Volume Titrasi
V = 50 mL – 39 mL = 11 mL
25 400 1
NHCl 2
100 M V
25 400 1
2
100 382 11
2 0,25 1,047 0,09
0,047 N
2. Penentuan campuran NaOH dan Na2CO3
a = 25 mL MNaOH=(23+16+1) = 40 gr/mol
b = 16,5 mL MNa2CO3=(23×20)+(12)+(16×30)=106 gr/mol
Na2CO3 = (2×b×0,1×MNa2CO3)
= 2×16,5×0,1×106 gr/mol
= 349,8 mg
3. Mnentukan Ammonia dalam garam Ammonium
a = 50 mL
b = 26 Ml
MNaOH = (23+16+1) = 40
MHCl = (1+35,5) = 36,5
Mr NH3 = 17
Ratnasari, S., D. Suhendar dan V. Amalia. 2016. “Studi Potensi Ekstrak Daun
Ada Hawa (Rheo Discolor) Sebagai Indikator Titrasi Asam-basa”. Chemica
et Natura Acta. Vol 4(1) : 39-46.