Disusun Oleh:
Rizky Alvian Adi K 201720401011090
Pratiwi Sudarsono 201710401011006
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
Sebelah Timur
Sebelah Barat
ISLAM KRISTEN
Laki-laki Laki-laki
1789 jiwa 20 jiwa
Perempuan Perempuan
1889 jiwa 15 jiwa
PEMERINTAHAN
Jabatan Jumlah
Kepala kelurahan 1
Sekretaris 1
Ka. Ur. Pemerintahan 0
Ka. Ur. Pembangunan 0
Ka. Ur. Pemberdayaan Masyarakat 0
Ka. Ur. Kesra 0
Ka. Ur. Umum 1
Ka. Ur. Keuangan 0
Staf kelurahan 6
Jumlah Aparat Kelurahan 11
PENDIDIKAN
Jumlah
Tingkat pendidikan
1 Usia 3-6 tahun yang masuk TK dan kelompok bermain anak 28
2 Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 11
3 Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah 1
4 Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah 260
5 Usia 18-56 tahun pernah SD tetapi tidak tamat 3
6 Penduduk tamat SD/sederajat 4
7 Usia 12-56 tahun tidak tamat SLTA 2
8 Penduduk tamat SMP/sederajat 75
8 Penduduk tamat SMA/sederajat 1345
9 Penduduk tamat D1 0
10 Penduduk tamat D2 0
11 Penduduk tamat D3 3
12 Penduduk tamat S1 70
13 Penduduk tamat S2 2
FASILITAS DAN TENAGA KESEHATAN
No Fasilitas Kesehatan Jumlah ( Unit )
1 Puskesmas pembantu 1
2 Posyandu 5
3 Apotek 0
4 Balai Kesehatan Ibu dan Anak 0
5 Toko obat 0
6 Rumah/Kantor Praktik Dokter 1
7 Rumah bersalin 2
No Tenaga Kesehatan Jumlah ( Orang )
1 Dokter Umum 1
2 Dokter Gigi 0
3 Dokter spesialis lainnya 0
4 Paramedis 0
5 Bidan 3
6 Perawat 0
7 Dukun bersalin terlatih 1
8 Dukun Pengobatan Alternatif 0
9 Dokter Praktek 0
10 Laboratorium Kesehatan 0
Indikator Kesehatan
(Morbiditas)
No. Penyakit Kode Jumlah Persentase
1 Hipertensi primer I. 10 416 24, 31%
2 ISPA J. 069 403 23,55%
3 RA M.06 336 19,64%
4 Gastritis K. 29 187 10,93%
5 Cephalgia R. 51 141 8,24%
6 Dermatitis Alergi L. 23 70 4,09%
7 Myalgia R.53 58 3,39%
8 Diabetes Melitus E.13 35 2,05%
9 Faringitis J. 029 35 2,05%
10 Diare A. 09 30 1,75%
Total 1.711 100%
GIZI
Target Pencapaian Kesenjangan
Perbandingan Problem
No Indikator/Data
Data Wilayah Provinsi Nasional Problem Strength No
1 Mortalitas CDR 16,6/100 7.1/1000 8,2/1000 7,1/1000 √ - -
0
c. Ibu Nifas
Bufas yang mendapat pelayanan
nifas 67 97 67 97 - -
- CAMPAK + MR 66 95 63 0 98,4 -
Gizi
275 275
- K/S 100 100 - -
275 275
- D/K - - 67,1 - - -
220 184
- D/S 80 67,1 - -12,9
IV. 275 275
98 96
- N/S 35,8 35,1 - -0,7
275 275
110 122
- N/D 60 66,4 +6,4 -
275 184
- BGM 3 <1.9 2 1,09 +0,81 -
●Keterangan :
●S : Jumlah semua balita di Kelurahan Banaran = 275
●K : Balita yang memiliki KMS = 275
●D : Balita yang datang ke Posyandu = 184
●N : Balita yang dating ke Posyandu dan berat badan meningkat = 96
●BGM : Bawah Garis Merah =2
STATUS LINGKUNGAN
Target/Standar (%) Penilaian (%)
No Indikator/Data Data
Wilayah Propinsi Nasional Problem Strength No
1 Cakupan air bersih 100% 86% 75,54% 71,14% - √ -
2 Cakupan jamban 99,06% 85% 89,5% 67,80% - √ -
Sarana Pengolahan Air
4 100% - - 15,5% - √ -
Limbah (SPAL)
Tempat pembuangan
5 80,2% - - - - - -
Sampah (TPS)
6 Rumah sehat 88,33% 73% 63,34% - - √ -
Tempat pengelolahan
makanan (TPM) yang
7 73,91% 40% - - - √ -
memenuhi syarat
kesehatan ( Rumah makan)
“ BAB 4
PERMASALAHAN KESEHATAN
KOMUNITAS
STATUS KESEHATAN
No PERMASALAHAN KOMENTAR
1. Angka kematian kasar (crude death Health Services:
rate) pada tahun 2018 sebanyak Menurunnya pelayanan kesehatan baik secara kualitas maupun
16,6/1000 penduduk secara kuantitas.
Kurangnya program kesehatan yang sedang berlaku di
masyarakat
Jumlah sumber daya manusia yang kurang dan kurang bervariasi.
Sarana dan prasarana pelayanan kesehtan yang belum optimal
Lifestyle:
Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam mengatasi
permasalahan suatu penyakit.
Kurangnya perhatian mengenai pola hidup sehat seperti aktifitas
fisik dan mengonsumsi makanan bergizi.
Sosial ekonomi yang masih rendah
2. Prevalensi hipertensi 24,31% Psikobiologik
Faktor keturunan di dalam keluarga
Environment
Lingkungan hidup terdapat stressor tinggi
Health services
Kurang tepatnya sasaran informasi tentang penyakit
Hipertensi dari tenaga kesehatan
Life Styles
Kurang adanya kesadaran untuk mengkonsumsi
makanan yang rendah garam.
Banyaknya masyarakat yang mengkonsumsi minuman
tinggi kafein seperti kopi dan teh.
STATUS UPAYA KESEHATAN
Kesehatan Ibu Hamil
3. Kesenjangan pada K1, K4 Ibu Hamil Psikobiologik
(-1,40 & -4,33) Mayoritas ibu hamil yang mendekati waktu persalinan lebih memilih tinggal
dengan orang tua dan ANC berpindah tempat sehingga cakupan data di
Puskesmas menjadi berkurang.
Mayoritas ibu memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang mengenai ANC
sehingga perilaku dan kesadaran dalam melakukan ANC menjadi kurang.
Life style
Mayoritas ibu hamil bekerja saat pagi hari dan memilih kontrol atau ANC ke
dokter atau bidan praktek pribadi saat sore atau malam hari sehingga tidak
tercatat dalam Puskesmas.
Health service
Rendahnya komunikasi dari tenaga kesehatan tentang pentingnya ANC
terutama trimester pertama dan ketiga sehingga rendahnya cakupan ANC.
Banyak tenaga kesehatan yang baru sehingga pengalaman untuk melakukan
ANC pada ibu hamil kurang.
Environment:
Mayoritas keluarga / suami dari ibu hamil bekerja saat pagi hari sehingga
tidak ada waktu mengantar untuk kunjungan ANC saat pagi hari di puskesmas
atau puskesmas pembantu sehingga lebih ke dokter spesialis saat malam hari.
4. Kesenjangan pada Komplikasi Psikobiologik
Kebidanan (-1,43) Mayoritas ibu hamil memiliki kekhawatiran berlebih sehingga memilih untuk
memeriksakan dan mendapatkan tindakan di rumah sakit yang memiliki dokter
spesialis kandungan.
Life style
Mayoritas ibu hamil yang beresiko tinggi yang telah mendapatkan penjelasan
mengenai risiko kehamilan dan persalinan yang dimiliki memilih untuk
memeriksakan dan melakukan tindakan di dokter spesialis kandungan dibandingkan
di Puskesmas.
Health service
Kurangnya fasilitas pendukung di Puskesmas dalam penanganan ibu hamil yang
memiliki risiko tinggi menyebabkan beberapa kasus ibu hamil risiko tinggi harus
dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.
Environment:
Mayoritas keluarga lebih memberikan masukan kepada ibu hamil memilih untuk
memeriksakan dan mendapatkan tindakan di rumah sakit yang memiliki dokter
spesialis kandungan.
5. Kesenjangan pada Ibu Hamil Psikobiologik
yang ditolong Nakes (-1,43) Kurangnya pemahaman ibu hamil tentang bahaya komplikasi yang dapat timbul
setelah melahirkan.
Life style
Saat mendekati waktu persalinan mayoritas ibu hamil memilih berpindah tempat ke
orang tua / tempat tinggal asal sehingga pendataan menjadi kurang lengkap
Ibu hamil lebih memilih melahirkan ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.
Health service
Kurang aktifnya bidan desa dalam pendataan warga Kelurahan Dandangan dalam
mencatat warga yang sudah melahirkan di luar Kelurahan Dandangan sehingga
cakupan ibu yang sudah melahirkan menjadi kurang.
Kurang aktifnya bidan desa dalam memberikan penyuluhan berupa informasi mengenai
bahaya yang dapat ditimbulkan setelah meahirkan bila tidak mendapatkan
penanganan yang tepat.
Environment:
Mayoritas masyarakat menyarankan ibu hamil untuk memilih rumah sakit sebagai
tempat untuk melahirkan.
Wilayah Kelurahan Banaran yang sangat dekat dengan fasilitas kesehatan tingkat II
sehingga mempermudah ibu hamil dalam proses melahirkan.
6. Kesenjangan pada Ibu Hamil yang Psikobiologi
ditolong Nakes di Faskes (-1,43) Beberapa ibu hamil menganggap melahirkan di Rumah sakit
akan mendapatkan pelayanan yang lebih baik dibandingkan di
Puskesmas.
Beberapa ibu hamil menganggap melahirkan di rumah sendiri
lebih nyaman dibandingkan di Fasilitas Kesehatan.
Life Style
Jauhnya jarak rumah ibu hamil dengan Puskesmas menjadikan
pasien lebih memilih meahirkan di rumah dibandingkan d
Fasilitas Kesehatan.
Environtment
Mayoritas masyarakat menyarankan ibu hamil untuk memilih
rumah sakit sebagai tempat untuk melahirkan.
Health Service
Kurangnya inforamsi dari tenaga kesehatan mengenai
kelebihan melahirkan di Puskesmas.
Kesehatan Anak
Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude 5
Keseriusan 5
Feasibility 5
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 15
Pencapaian partisipasi kenaikan berat badan (N/S) ditemukan kesenjangan sebesar -0,7
Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude 4
Keseriusan 5
Feasibility 5
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 14
DAFTAR PRIORITAS PERMASALAHAN
KELURAHAN BANARAN
NO PERMASALAHAN INDEKS PRIORITAS
1. Gizi (D/S) 15
2. Gizi (N/S) 14
2. MTBS 14
2. Cakupan Balita 14
2. Ibu bersalin yang ditolong Nakes 14
2. Prevalensi hipertensi 14
3. Ibu Bersalin K1 dan K4 13
3. Komplikasi kebidanan 13
3. KB Drop Out 13
3. CDR 13
5. KB Pasca Salin 12
6. KB Baru 11
7. Ibu bersalin yang ditolong Nakes di Faskes 10
LEMBAR KERJA 4
PERMASALAHAN KESEHATAN,
FAKTOR RESIKO, SUMBER BIAYA
STATUS KESEHATAN
No Permasalahan Faktor Risiko Potensial Sumber biaya
CDR
1. CDR Health Services: Tenaga kesehatan dan Fasilitas Kesehatan di Kelurahan Banaran:
(16,6/1000) Menurunnya pelayanan kesehatan baik secara - Letak Puskesmas induk dekat dengan Kelurahan Banaran
kualitas maupun secara kuantitas. - Jumlah dokter umum ada 1
Kurangnya program kesehatan yang sedang - Jumlah bidan 3 orang
berlaku di masyarakat KIE petugas kesehatan untuk aktif melakukan penyuluhan.
Belum optimalnya sarana dan prasarana
pelayanan kesehatan. Jenis Kegiatan :
Jumlah tenaga yang kurang banyak dan Kegiatan :
kurang bervariasi. - Pembinaan kader dan monev kinerja, sumber biaya: BPK
Dukungan anggaran dari pemerintah yang - Pelayanan kesehatan pra dan lansia diposyandu lansia
kurang memadai. - alat: powerpoint, LCD, sound sistem, proyektor, block note, fc materi,
Lifestyle: tensimeter,chek lab, leaflet, tenaga pelaksana: 2 petugas puskesmas
Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam dan kader, pemegang program kesehatan lansia, sumber biaya: DAU
mengatasi penyakit. Program
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk 1. Promosi Kesehatan
berobat yang benar Kegiatan
Kurangnya aktifitas fisik dan mengonsumsi - Penyuluhan PHBS dan mencuci tangan yang benar, sumber biaya:
makanan bergizi untuk meningkatkan imunitas BOK
tubuh. - Percetakan Banner, sumber biaya BOK
Kurangnya memperhatikan pola hidup sehat - Survey dan HE PHBS
dan gizi yang seimbang - Alat: powerpoint, LCD, sound sistem, proyektor, leaflet, banner,
Masih rendahnya sosial ekonomi lembar survey, tenaga pelaksana: pemegang program promkes,
sumber biaya BOK
RUK halaman 61-65
2. Prevalensi Psikobiologik Petugas : PP P2 HT,
hipertensi Faktor keturunan di dalam keluarga perawat, bidan
24,31% Environment wilayah.
Lingkungan hidup terdapat stressor tinggi Sasaran : semua
Health services warga yang
Kurang tepatnya sasaran informasi tentang beresiko hipertensi
penyakit Hipertensi dari tenaga kesehatan Melatih dan
Life Styles meningkatkan
Kurang adanya kesadaran untuk jumlah tenaga yang
mengkonsumsi makanan yang rendah garam. kurang
Banyaknya masyarakat yang mengkonsumsi Meningkatkan
minuman tinggi kafein seperti kopi dan teh. pengetahuan
masyarakat tentang
hipertensi melalui
penyuluhan
RUK UPTD
Puskesmas
Pesantren 1 2018
halaman 76.
Kesehatan Ibu Hamil
3. Kesenjangan Psikobiologik
pada K1, K4 Ibu
Tenaga kesehatan dan Fasilitas Kesehatan di
Mayoritas ibu hamil yang mendekati waktu persalinan lebih
Hamil
memilih tinggal dengan orang tua dan ANC berpindah tempat Banaran:
(-1,40 & -4,33)
sehingga cakupan data di Puskesmas menjadi berkurang. - Jumlah dokter umum 1 orang
Mayoritas ibu memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang
mengenai ANC sehingga perilaku dan kesadaran dalam
- Jumlah bidan ada 3 orang
melakukan ANC menjadi kurang. - KIE petugas kesehatan untuk aktif
Life style
melakukan penyuluhan.
Mayoritas ibu hamil bekerja saat pagi hari dan memilih kontrol
atau ANC ke dokter atau bidan praktek pribadi saat sore atau Jenis Kegiatan :
malam hari sehingga tidak tercatat dalam Puskesmas. 1. Pendataan Bumil, Bulin dan Bayi
Health service
Rendahnya komunikasi dari tenaga kesehatan tentang pentingnya - Alat:
ANC terutama trimester pertama dan ketiga sehingga rendahnya Alat tulis menulis
cakupan ANC.
Banyak tenaga kesehatan yang baru sehingga pengalaman untuk
- Sumber Biaya:
melakukan ANC pada ibu hamil kurang. BOK
Environment:
- Tenaga Pelaksana:
Mayoritas keluarga / suami dari ibu hamil bekerja saat pagi hari
sehingga tidak ada waktu mengantar untuk kunjungan ANC saat Pemegang Program KIA dan Kader
pagi hari di puskesmas atau puskesmas pembantu sehingga lebih
ke dokter spesialis saat malam hari.
1. Kunjungan Bumil Resti - Alat:
- Alat: ●Alat tulis menulis
●Alat tulis menulis - Sumber Biaya:
- Sumber Biaya: ●BOK
●BOK - Tenaga Pelaksana:
- Tenaga Pelaksana: ●Kader
●Kader (Sumber: Rencana usulan kegiatan
●Pendampingan P4K halaman 17, 2018)
4.
Kesenjanga Psikobiologik Tenaga kesehatan dan Fasilitas Kesehatan di
n pada Mayoritas ibu hamil memiliki kekhawatiran berlebih
Banaran:
Komplikasi sehingga memilih untuk memeriksakan dan
Kebidanan mendapatkan tindakan di rumah sakit yang memiliki - Jumlah dokter umum 1 orang
(-1,43) dokter spesialis kandungan. - Jumlah bidan ada 3 orang
Life style - KIE petugas kesehatan untuk aktif
Mayoritas ibu hamil yang beresiko tinggi yang telah
melakukan penyuluhan.
mendapatkan penjelasan mengenai risiko kehamilan
dan persalinan yang dimiliki memilih untuk Jenis Kegiatan :
memeriksakan dan melakukan tindakan di dokter 1. Pendataan Bumil, Bulin dan Bayi
spesialis kandungan dibandingkan di Puskesmas. - Alat:
Health service
Alat tulis menulis
Kurangnya fasilitas pendukung di Puskesmas dalam
penanganan ibu hamil yang memiliki risiko tinggi - Sumber Biaya:
menyebabkan beberapa kasus ibu hamil risiko tinggi BOK
harus dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang - Tenaga Pelaksana:
lebih tinggi.
Pemegang Program KIA dan Kader
Environment:
Mayoritas keluarga lebih memberikan masukan 1. Kunjungan Bumil Resti
kepada ibu hamil memilih untuk memeriksakan dan - Alat:
mendapatkan tindakan di rumah sakit yang memiliki Alat tulis menulis
dokter spesialis kandungan.
- Sumber Biaya: 1. Pelaksanaan kelas ibu hamil
●BOK - Alat:
- Tenaga Pelaksana:
●Snack
●Kader
- Sumber Biaya:
1. Pendampingan P4K
- Alat: ●BOK
●Alat tulis menulis - Tenaga Pelaksana:
- Sumber Biaya: ●Bidan Wilayah, Bumil, dan Kader
●BOK ●(Sumber: Rencana usulan kegiatan
- Tenaga Pelaksana: halaman 17, 2018)
●Kader
Tenaga kesehatan dan Fasilitas Kesehatan di
Psikobiologik
5. Kesenjangan Banaran:
Kurangnya pemahaman ibu hamil tentang bahaya - Jumlah dokter umum 1 orang
pada Ibu Hamil komplikasi yang dapat timbul setelah melahirkan. -
-
Jumlah bidan ada 3 orang
KIE petugas kesehatan untuk aktif melakukan
Life style
yang ditolong penyuluhan.
Nakes dan di memilih berpindah tempat ke orang tua / tempat tinggal - Alat: Bumil, Bulin dan Bayi
Alat tulis menulis
asal sehingga pendataan menjadi kurang lengkap
Faskes (-1,43 dan - Sumber Biaya:
Ibu hamil lebih memilih melahirkan ke fasilitas kesehatan BOK
) yang lebih lengkap.
- Tenaga Pelaksana:
Pemegang Program KIA dan Kader
Health service 1. Kunjungan Bumil Resti
- Alat:
Kurang aktifnya bidan desa dalam pendataan warga Alat tulis menulis
Kelurahan Dandangan dalam mencatat warga yang sudah - Sumber Biaya:
BOK
melahirkan di luar Kelurahan Dandangan sehingga - Tenaga Pelaksana:
cakupan ibu yang sudah melahirkan menjadi kurang. Kader
1. Pendampingan P4K
Kurang aktifnya bidan desa dalam memberikan - Alat:
penyuluhan berupa informasi mengenai bahaya yang Alat tulis menulis
- Sumber Biaya:
dapat ditimbulkan setelah meahirkan bila tidak BOK
mendapatkan penanganan yang tepat. - Tenaga Pelaksana:
Kader
Environment: 1. Pelaksanaan kelas ibu hamil
Mayoritas masyarakat menyarankan ibu hamil untuk - Alat:
Snack
memilih rumah sakit sebagai tempat untuk melahirkan. - Sumber Biaya:
Wilayah Kelurahan Banaran yang sangat dekat dengan BOK
- Tenaga Pelaksana:
fasilitas kesehatan tingkat II sehingga mempermudah ibu Bidan Wilayah, Bumil, dan Kader
(Sumber: Rencana usulan kegiatan halaman 17,
hamil dalam proses melahirkan.
2018)
Kesehatan Anak
6. Kesenjangan pada Faktor Psikobiologis Tenaga kesehatan dan Fasilitas Kesehatan di
Cakupan Balita Kurangnya pengetahuan dan kemauan ibu terhadap Kelurahan Banaran:
(-2,79%) pentingnya melakukan kunjungan neonatal - Letak Puskesmas induk dekat dengan
Faktor Perilaku Kelurahan Banaran
- Rendahnya kemauan ibu untuk memeriksakan - Jumlah dokter umum ada 1
bayinya dikarenakan sibuk dengan pekerjannya - Jumlah bidan desa ada 3 orang
Faktor Pelayanan Kesehatan KIE petugas kesehatan untuk aktif melakukan
- Kurangnya tenaga kesehatan dan juga kurangnya penyuluhan.
penyuluhanan terhadap pentingnya untuk memeriksakan
bayinya setelah lahir Jenis kegiatan
Environment: - Aktif memberikan penyuluhan dan konseling
- Sosial ekonomi yang masih kurang tentang pentingnya program pelayanan bayi
- Kurangnya pengetahuan dan dukungan dari paripurna
keluarga tentang pentingnya kunjungan neonates - Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada bayi
paripurna secara terpadu kepada masyarakat
Alat : Form pemantauan Bayi, alat tulis, power
point, LCD, sound sistem, proyektor
tenaga pelaksana: pemegang program KIA
(Sumber: Rencana usulan kegiatan halaman 17,
2019)
7. Kesenjangan MTBS (-24,83) Psikobiologik: Tenaga kesehatan dan Fasilitas
Kurangnya pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang Kesehatan di Kelurahan Banaran:
dan kesehatan balita - Letak Puskesmas induk dekat
Kurangnya kemauan ibu untuk memeriksakan ataupun dengan Kelurahan Banaran
menimbang anaknya di posyandu - Jumlah dokter umum ada 1
Lifestyle: - Jumlah bidan desa ada 3 orang
Karena kesibukan dari orang tua sehingga tidak sempat KIE petugas kesehatan untuk aktif
membawa anak ke fasilitas kesehatan melakukan penyuluhan.
Kurangnya motivasi dan kemauan ibu untuk lebih
mengetahui lebih mendalam tentang tumbuh kembang Jenis kegiatan
dan kesehatan anak 1. Pembinaan kelas ibu balita
Ketidaktahuan orang tua teradap pentingnya tumbuh - Alat: form pemantauan bayi dan
kembang dan kesehatan balita. alat tulis,
Health Service: - tenaga pelaksana: bidan wilayah
Kurangnya penyuluhan tentang tumbuh kembang dan - sumber biaya BOK
penyakit balita 1. Pelaksanaan kelas ibu balita
Environment: - Alat: form pemantauan bayi dan
Kurangnya dukungan dari keluarga untuk membawa alat tulis,
bayi ke fasilitas kesehatan - tenaga pelaksana: bidan wilayah
Tingkat sosial ekonomi yang rendah - sumber biaya BOK
(Sumber: Rencana usulan kegiatan
halaman 17-18, 2019)
Pelayanan KB
Psikobiologi: Tenaga kesehatan dan Fasilitas Kesehatan di
NO Strategi / Intervensi P E A R L
1 Pendataan bumil,bulin dan bayi Y N Y Y Y
2 Kunjungan bumil resti Y N Y Y Y
3 Pendampingan P4K untuk memantau keadaan Y N Y Y Y
kesehatan selama masa kehamilan
NO Strategi / Intervensi P E A R L
1 Mengadakan pelaksanaan kelas ibu hamil Y N Y Y Y
NO Strategi / Intervensi P E A R L
NO Strategi / Intervensi P E A R L
NO Strategi / Intervensi P E A R L
1 Pembinaan para calon interpersonal/ Y N Y Y Y
Konseling Aseptor KB
2 Penyuluhan tentang KB (Alat Y N Y Y Y
kontrasepsi jangka panjang)
Sumber : (Rencana usulan kegiatan halaman 21-23, 2018)
GIZI : ADANYA KESENJANGAN PADA D/S, N/S
NO Strategi / Intervensi P E A R L
1 Penyuluhan pada masyarakat tentang pentingnya posyandu Y N Y N Y
sehingga sangat perlu dilakukan penyuluhan mengenai gizi
pada anak.
2 Memberikan penyuluhan dan motivasi kepada masyarakat Y N Y N Y
terutama ibu tentang perlunya partisipasi masyarakat, perlunya
kenaikan berat badan, keberhasilan penimbangan pada anak.
3 Memberikan Penyuluhan terutama ibu hamil tentang perlunya Y N Y N Y
konsumsi tablet Fe agar mencegah terjadinya anemia saat
kehamilan
4 Meningkatkan jumlah kader kesehatan dan menggiatkan Y N Y N Y
kegiatan kader yang telah ada.
5 Pembagian leaflet tentang Gizi Y N Y Y Y
PROGRAM PUSKESMAS
NO Strategi / Intervensi P E A R L
1 Sosialisasi program gizi, visi, tata nilai, Y N Y Y Y
dan tujuan dan Penyuluhan masalah gizi
2 Penimbangan di posyandu Y N Y Y Y
3 Pemantauan status Gizi Y N Y Y Y
4 Balita gizi buruk mendapat perawatan Y N Y Y Y
5 Pemberian PMT penyuluhan Y N Y Y Y
6 Ibu Hamil mendapat 90 Tablet FE dan Y N Y Y Y
Susu Ibu
7 Pelayanan pojok Gizi Y N Y Y Y
Sumber : (Rencana usulan kegiatan halaman 24-26, 2018)
BAB 5
“ RENCANA KERJA DAN
RENCANA EVALUASI
STATUS KESEHATAN
PERMASALAHAN: TINGGINYA ANGKA MORTALITAS
TUJUAN JANGKA PANJANG :MENURUNKAN ANGKA MORTALITAS
TUJUAN JANGKA PENDEK : MENDETEKSI SECARA DINI PENYAKIT YANG ADA DI MASYARAKAT
No Strategi intervensi Setting dan metode Target dan Peran dan Sumber daya Evaluasi
populasi tanggung jawab
1. Pelaksanaan Setting: Tempat Nakes Kader Nakes: Posyandu, Peningkatan deteksi dini pada
posyandu lansia kerja/ Posyandu Pengobatan Nakes, Kader pasien lansia, meningkatkan
untuk mendeteksi Metode : melakukan pasien dan peran kader untuk mendeteksi
dan memberikan penyuluhan dan penyuluhan dini dan melaporkan kepada
penyuluhan dan pengobatan pada Kader: Penyuluhan tenaga kesehatan sehingga
pengobatan pasien dapat menurunkan angka
penyakit kematian akibat penyakit
degeneratif degeneratif
Keterangan :
Telah dilaksanakan
Tanggal : 7 Februari 2019
2. Peran aktif kader Setting: Puskesmas, Nakes Kader Nakes: Pustu, Posyandu Penurunan angka mortalitas
dan Nakes dalam posyandu lanisa Semua lansia penyuluhan Lansia akibat hipertensi dan DM
memberikan Metode: melakukan Kader : PKM, Keterangan:
penyuluhan kepada penyuluhan kepada mengumpulkan Nakes, Telah dilaksanakan saat
lansia masyarakat lansia dan Kader, sarana pemberian penyuluhan
penyuluhan prasarana Telah terlaksana setiap
posyandu lansia
STATUS KESEHATAN
PERMASALAHAN: TINGGINYA ANGKA MORTALITAS
TUJUAN JANGKA PANJANG :MENURUNKAN ANGKA MORTALITAS
TUJUAN JANGKA PENDEK : MENDETEKSI SECARA DINI PENYAKIT YANG ADA DI MASYARAKAT
2. Pembinaan Kader Setting : Tempat Nakes Kader Nakes: Posyandu, Meningkatkan pengetahuan
dan monev kinerja kerja/Posyandu Pro aktif dalam Nakes, Kader dan keterampilan kader
Metode : pembinaan kader Keterangan :
pembinaan kader Telah dilaksanakan
Banaran
PERMASALAHAN : TINGGINYA ANGKA KEJADIAN HIPERTENSI DI KELURAHAN BANARAN
TUJUAN JANGKA PANJANG : MENURUNKAN ANGKA KEJADIAN HIPERTENSI
TUJUAN JANGKA PENDEK : TERLAKSANANYA PROGRAM KESEHATAN DI KELURA HAN BANARAN
No Strategi intervensi Setting dan Metode Target Peran dan tanggung Sumber daya Evaluasi
populasi jawab
1. Pengukuran dan Setting : Posbindu Semua warga Nakes / Petugas PTM Posbindu Telah dilaksanakan setiap
pemeriksaan faktor Metode: yang beresiko kegiatan Posbindu
resiko penyakit tidak mengumpulkan menderita HT
menular masyarakat pada
jam tertentu (diluar
jam kerja warga),
waktu pemeriksaan
disesuaikan dengan
warga
2. Pembagian leaflet Setting : Puskesmas Semua warga Nakes / kader: Puskesmas Menurunnya angka kejadian
tentang Hipertensi yang beresiko penyuluhan / terkontrolnya hipertensi
dan pencegahannya Metode: pada masyarakat
Melakukan Telah dilaksanakan
pembagian leaflet
kepada warga yg
datang ke PKM
PERMASALAHAN : TINGGINYA ANGKA KEJADIAN HIPERTENSI DI KELURAHAN BANARAN
TUJUAN JANGKA PANJANG : MENURUNKAN ANGKA KEJADIAN HIPERTENSI
TUJUAN JANGKA PENDEK : TERLAKSANANYA PROGRAM KESEHATAN DI KELURA HAN BANARAN
3. Penyuluhan serta Setting : Kader Nakes/ Petugas PTM : Puskesmas/ Belum dilaksanakan
orientasi kader Puskesmas Metode: Penyuluhan Posbindu
tentang deteksi dan Melakukan
pencegahan dini penyuluhan kepada
Hipertensi kader tentang
deteksi dan
pencegahan dini
Hipertensi
4. Pembinaan peran aktif Setting : Tokoh Nakes : menciptakan Nakes/ Menurunnya angka kejadian
tokoh masyarakat Balai desa Masyarakat hubungan yang baik dengan Tokoh Masyarakat hipertensi pada masyarakat
dalam menurunkan tokoh masyarakat guna Belum dilaksanakan
angka kejadian Metode: meningkatkan program
Hipertensi Memberikan pesan menurunkan angka kejadian
khusus Hipertensi
Tokoh masyarakat:
memberikan pesan pada
anggota masyarakat
PROGRAM PUSKESMAS, RUK HALAMAN 76
No Strategi intervensi Setting dan Metode Target Peran dan tanggung Sumber daya Evaluasi
populasi jawab
1. Senam diabetes Setting : Puskesmas Semua Nakes / Petugas PTM Puskesmas Telah dilaksanakan setiap
mellitus tipe 2 dan Metode: peserta BPJS kegiatan Prolanis
hipertensi Senam dengan yang
instruktur menderita HT
dan DM yang
terdaftar di
Puskesmas
Pesantren 1
2. Health Education Setting : Semua warga Dokter dan karyawan Puskesmas Menurunnya angka kejadian
Puskesmas yang beresiko PKM Pesantren 1 / terkontrolnya hipertensi
Metode: pada masyarakat
Melakukan Telah dilaksanakan
penyuluhan dan
pembagian leaflet
tentang Hipertensi
KESENJANGAN KESEHATAN IBU
PERMASALAHAN: KESENJANGAN PADA K1 DAN K4 IBU HAMIL
TUJUAN JANGKA PANJANG : AGAR MENINGKAT CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL.
TUJUAN JANGKA PENDEK : SUPAYA TERLAKSANAN SELURUH PROGRAM CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL.
3 Pendampingan P4K Setting : Ibu Hamil Nakes : melakukan Pustu atau Telah dilaksanakan
untuk memantau Puskesmas induk penyuluhan akan Puskesmas induk setiap 1 bulan sekali
keadaan kesehatan Puskesma pembantu pentingnya melakukan Nakes
selama masa Metode : pemeriksaan dalam
kehamilan Para nakes rangka merencanakan
memberikan persalinan dan
penyuluhan tentang bagaimana penanganan
akan pentingnya terhadap komplikasi
melakukan selama masa kehamilan
pemeriksaan
kesehatan dalam
merencanakan
persalinan beserta
komplikasi selama
masa kehamilan
PROGRAM PUSKESMAS RUK HAL. 17
No Strategi Setting dan Metode Target Peran dan Sumber daya Evaluasi
intervensi populasi tanggung
jawab
1. Pelayanan ANC Setting: Puskesmas/ Bumil Bidan Ponkeskel/PKM Tercapainya pemeriksaan
ibu hamil Puskesmas pembantu Dokter Nakes pada ibu hamil
Metode : Melakukan Telah dilaksanakan
pelayanan
pemeriksaan pada ibu
hamil
2. Pelatihan untuk Setting: Puskesmas, Bumil Bidan Ponkeskel/ Tercapainya angka
meningkatkan posyandu, puskesmas Kader PKM pesalinan yang ditolong
kompetensi bidan pembantu, bidan Dokter Nakes nakes menjadi tinggi
swasta Kader Belum dilaksanakan
Metode : Melakukan
penyuluhan promosi
persalinan
PERMASALAHAN : IBU HAMIL (KOMPLIKASI KEBIDANAN)
TUJUAN JANGKA PANJANG : MENINGKATKAN CAKUPAN IBU HAMIL YANG BERKUNJUNG MEMERIKSAKAN
KANDUNGANNYA KE TENAGA KESEHATAN.
TUJUAN JANGKA PENDEK : TERLAKSANANYA PROGRAM CAKUPAN KIA BERUPA PENINGKATAN CAKUPAN IBU
BERSALIN YANG DITOLONG NAKES DAN IBU BERSALIN DITOLONG NAKES DI FASKES
5. Pemantauan risiko Setting : posyandu Semua ibu Nakes Polindes/PKM Peningkatan ibu bersalin
tinggi pada ibu hamil yang /kader: Nakes ditolong oleh nakes dan
hamil untuk Metode: hadir penyuluhan Kader ibu bersalin ditolong oleh
meingkatkan Penyuluhan di nakes di faskes
kesehatan ibu posyandu Telah dilaksanakan
hamil
6. Penyuluhan pada Setting: Puskesmas, Bumil Bidan Ponkeskel/PK Tercapainya angka
masyarakat tentang posyandu, puskesmas Kader M pesalinan yang ditolong
pentingnya deteksi pembantu, bidan Dokter Nakes nakes menjadi tinggi
dini risiko tinggi dan swasta Kader Belum dilaksanakan
komplikasi Metode : Melakukan
kebidanan penyuluhan promosi
persalinan
PERMASALAHAN : IBU HAMIL (KOMPLIKASI KEBIDANAN)
TUJUAN JANGKA PANJANG : MENINGKATKAN CAKUPAN IBU HAMIL YANG BERKUNJUNG MEMERIKSAKAN
KANDUNGANNYA KE TENAGA KESEHATAN.
TUJUAN JANGKA PENDEK : TERLAKSANANYA PROGRAM CAKUPAN KIA BERUPA PENINGKATAN CAKUPAN IBU
BERSALIN YANG DITOLONG NAKES DAN IBU BERSALIN DITOLONG NAKES DI FASKES
7. Pembagian Setting : Posyandu Semua ibu Nakes di PKM Peningkatan ibu bersalin
leaflet hamil yang Faskes Posyandu ditolong oleh nakes dan
pentingnya Metode: hadir Puskesmas ibu bersalin ditolong oleh
deteksi dini Media cetak pembantu nakes di faskes
risiko tinggi dan Belum dilaksanakan
komplikasi
kebidanan
8. Meningkatkan Setting : Semua kader Nakes/ Puskesmas/ Peningkatan ibu bersalin
kinerja kader Induk (Puskesmas Petugas PTM : Posyandu ditolong oleh nakes dan
dengan Sukorame), Ponkeskel, Penyuluhan ibu bersalin ditolong oleh
memotivasi agar posyandu nakes di faskes
lebih aktif Belum dilaksanakan
memberikan Metode:
penyuluhan Melakukan penyuluhan
kepada terhadap kader
masyarakat
tentang deteksi
oleh risiko tinggi
PERMASALAHAN : IBU HAMIL (KOMPLIKASI KEBIDANAN)
TUJUAN JANGKA PANJANG : MENINGKATKAN CAKUPAN IBU HAMIL YANG BERKUNJUNG MEMERIKSAKAN
KANDUNGANNYA KE TENAGA KESEHATAN.
TUJUAN JANGKA PENDEK : TERLAKSANANYA PROGRAM CAKUPAN KIA BERUPA PENINGKATAN CAKUPAN IBU
BERSALIN YANG DITOLONG NAKES DAN IBU BERSALIN DITOLONG NAKES DI FASKES
4. Pembagian Leaflet tentang KB Tempat umum, Masyaraka Nakes: menyusun Nakes, Meningkatnya angka
di puskesmas, pustu, posyandu pusat keramaian t umum dan menyebarkan Sarana akseptor KB
dan tempat-tempat umum Metode : leaflet prasarana Meningkatnya
Leaflet Kader:menyebarka pengetahuan akseptor
n leaflet Belum dilaksanakan
PROGRAM PUSKESMAS RUK HAL. 21-23
3 Meningkatkan Setting: puskesmas Masyara Nakes: pro aktif Nakes, Kader Keterangan:
jumlah kader Metode : memberikan kat dalam program gizi Puskesmas Telah dilaksanakan
kesehatan dan motivasi kepada tokoh Puskesmas menyiapkan
menggiatkan masyarakat untuk ikut menyiapkan sarana Sarana
kegiatan kader serta dalam prasarana prasarana
yang telah ada. meningkatkan program
gizi dengan menjadi
kader
5 Pembagian leaflet Setting: Puskesmas, Semua Nakes: pro aktif Nakes, Meningkatkan
tentang Gizi posyandu ibu yang dalam kinerja Posyandu Pengetahuan Ibu tentang
Metode : mempuny program Puskesmas gizi
Pembagian Leaflet ai bayi, puskesamas menyiapkan Keterangan:
balita Puskesmas Sarana Telah dilaksanakan saat
dan anak menyiapkan sarana prasarana posyandu balita
prasarana
PROGRAM PUSKESMAS RUK HAL. 24-26
Strategi Target Peran dan Sumber
No Setting dan Metode Evaluasi
intervensi populasi tanggung jawab daya
1. Sosialisasi Setting: Ketua RT dan Nakes Nakes Agar Masyarakat
program gizi, PuskesmasMetode: RW Puskesmas : mengetahui tentang
visi, tata nilai, melakukan sosialisasi Menyiapkan sarana program gizi dan
dan tujuan dan program gizi dengan dan prasarana masalah gizi serta
Penyuluhan menggunakan leaflet, pencegahannya
masalah gizi power point, LCD, sound Keterangan:
system, proyektor Belum dilaksanakan
2. Penimbangan Setting : Posyandu Balita Pemegang Program Pemegang Mendapatkan data D/S,
di posyandu Metode : penimbangan Posyandu Gizi Program N/D dan mendapatkan
balita di posyandu Gizi status gizi seluruh balita
KMS, Antroprometri Keterangan:
Telah dilaksanakan
setiap posyandu balita
PROGRAM PUSKESMAS RUK HAL. 24-26
Pencatatan tentang data penduduk Meningkatkan kinerja tenaga Diharapkan peran aktif dari tokoh
kesehatan agar aktif dalam
secara rutin dan menyeluruh data melakukan upaya penyuluhan masyarakat sehingga bisa
yang akurat untuk intervensi sehingga bisa mengurangi masalah mempengaruhi warga untuk
permasalahan yang tepat sasaran. kesehatan yang ada menciptakan hidup sehat.
Diperlukannya kader kesehatan Tenaga kesehatan dan kader aktif Koordinasi yang selaras antara
yang aktif berkolaborasi dengan dalam melakukan penyuluhan dokter, bidan, kader kesehatan,
tenaga kesehatan untuk melakukan mengenai pentingnya masalah puskesmas pembantu, posyandu dan
penyuluhan rutin sehingga kunjungan gizi dan puskesmas Pesantren I dalam
pengetahuan masyarakat menjadi permasalahannya sehingga bisa pencatatan sasaran di tiap bidang
lebih luas dan bisa mengurangi mengurangi masalah kesehatan untuk menyelesaikan permasalahan
masalah kesehatan yang ada. yang ada kesehatan.
Thank you
Insert the title of
your subtitle Here