Anda di halaman 1dari 144

DIAGNOSIS KOMUNITAS KELURAHAN BANARAN

WILAYAH KERJA PUSKESMAS PESANTREN 1 KOTA KEDIRI


TAHUN 2018

Disusun Oleh:
Rizky Alvian Adi K 201720401011090
Pratiwi Sudarsono 201710401011006

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UPTD PUSKESMAS PESANTREN 1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2019
BAB 1
“ PENDAHULUAN
●Fasilitas pelayanan kesehatan ●Puskesmas sendiri merupakan
merupakan suatu tempat yang fasilitas pelayanan kesehatan
digunakan untuk dengan upaya promotif dan
menyelenggarakan upaya preventif untuk masyarakat
pelayanan kesehatan, yaitu baik melalui pelayanan kesehatan bagi
secara promotif, preventif, kurataif perorangan dan masyarakat
maupun rehabilitatif yang dapat secara adil, paripurna dan
dilakukan oleh pemerintah, berkualitas. (Peraturan Menteri
pemerintah daerah dan atau Kesehatan Republik Indonesia,
masyarakat 2014).
●Diagnosis komunitas merupakan awal dari pemecahan
masalah untuk digunakan sebagai dasar pengenalan
masalah di komunitas, sehingga dapat dilanjutkan dengan
suatu perencanaan intervensi, pelaksanaan intervensi serta
evaluasi bagaimana intervensi tersebut berhasil dilakukan
di komunitas. Dengan diagnosis komunitas diharapkan
dapat menghasilkan suatu rencana kerja yang konkrit.
(Prihartono, 2014).
●Kelurahan Banaran merupakan salah satu wilayah kerja dari
Puskesmas Pesantren 1 Kota Kediri yang dimana kelurahan
tersebut berada di Kecamatan Pesantren Kota Kediri.
●Pada pelaksanaan Kepaniteraan Klinik di Puskesmas ini,
Dokter Muda diharapkan dapat memiliki wawasan, ilmu
pengetahuan dan ilmu kedokteran yang seimbang. Sehingga
dapat mampu untuk menyelaraskan dan melaksanaan
kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative
dengan cara terjun langsung ke masyarakat.
RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja masalah kesehatan yang terjadi


di daerah Banaran?
2. Bagaimana diagnosis komunitas yang
terapkan dalam kondisi masalah kesehatan
sekarang di Kelurahan Banaran?
TUJUAN

●Untuk mengetahui dan memahami serta


mengaplikasikan konsep-konsep diagnosis
komunitas di suatu wilayah kerja Kelurahan
Banaran, sehingga dapat mengidentifikasi
permasalahan dan mencari solusi pemecahan
permasalahan yang benar di kelurahan Banaran.
BAB 2
“ DATA PEMANTAUAN
WILAYAH
GEOGRAFI : BATAS WILAYAH

Sebelah Utara

• Kelurahan Bangsal, Kec. Pesantren

Sebelah Selatan

• Kelurahan Pakunden, Kec. Pesantren

Sebelah Timur

• Kelurahan Pesantren, Kec. Pesantren

Sebelah Barat

• Kelurahan Tinalan, Kec. Pesantren


LUAS WILAYAH
Luas wilayah menurut penggunaan
Luas Tanah Sawah 40,00 Ha

Luas Tanah Kering 42,00 Ha

Luas Tanah Basah 0,00 Ha

Luas Perkebunan 35,00 Ha

Luas Fasilitas umum 53,00 Ha

Luas Tanah Hutan 00,00 Ha

Total Luas 170,00 Ha


DEMOGRAFI
Jenis Kelamin %
No. Golongan Umur Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 0 – 5 tahun 274 317 591 15,9%
2 6 tahun – 10 tahun 125 206 331 8,9%
3 11 Tahun – 15 Tahun 158 221 379 10,1%
4 16 Tahun – 20 Tahun 160 152 312 8,4%
5 21 Tahun – 25 Tahun 148 194 342 9,2%
6 26 Tahun – 30 Tahun 142 132 274 7,3%
7 31 Tahun – 35 Tahun 145 154 299 8%
8 36 Tahun – 40 Tahun 127 136 263 7%
9 41 Tahun – 45 Tahun 128 167 295 7,93%
10 46 Tahun – 50 Tahun 134 184 318 8,5%
11 51 Tahun – 55 Tahun 100 131 231 6,1%
12 56 Tahun – 60 Tahun 20 57 77 2%
13  60 Tahun 5 0 5 0,13%
MATA PENCAHARIAN PENDUDUK
Tabel 2.3 Berdasarkan Mata Pencaharian (Data Primer, 2019)
Jenis Kelamin
No. Pekerjaan Laki-laki Perempuan Total
1 Petani 177 148 325
2 Dokter swasta 1 0 2
3 Pegawai Negeri Sipil 9 0 9
4 Pengrajin 145 140 285
5 Peternak 5 0 5
6 Montir 4 0 4
7 Perawat Swasta 1 5 6
8 Bidan Swasta 0 2 2
9 TNI 10 0 10
10 POLRI 9 0 9
11 Pengusaha Kecil Menengah dan Besar 1 0 1
12 Dosen Swasta 2 1 3
13 Pedagang Keliling 3 7 10
14 Pengacara 1 1 2
15 Karyawan Perusahaan Swasta 110 102 212
16 Karyawan Perusahaan Pemerintah 7 10 17
17 Notaris 2 1 3
18 Purnawirawan/Pensiunan 80 75 155
Total 860
AGAMA

ISLAM KRISTEN
Laki-laki Laki-laki
1789 jiwa 20 jiwa

Perempuan Perempuan
1889 jiwa 15 jiwa
PEMERINTAHAN
Jabatan Jumlah
Kepala kelurahan 1
Sekretaris 1
Ka. Ur. Pemerintahan 0
Ka. Ur. Pembangunan 0
Ka. Ur. Pemberdayaan Masyarakat 0
Ka. Ur. Kesra 0
Ka. Ur. Umum 1
Ka. Ur. Keuangan 0
Staf kelurahan 6
Jumlah Aparat Kelurahan 11
PENDIDIKAN
Jumlah
Tingkat pendidikan
1 Usia 3-6 tahun yang masuk TK dan kelompok bermain anak 28
2 Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 11
3 Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah 1
4 Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah 260
5 Usia 18-56 tahun pernah SD tetapi tidak tamat 3
6 Penduduk tamat SD/sederajat 4
7 Usia 12-56 tahun tidak tamat SLTA 2
8 Penduduk tamat SMP/sederajat 75
8 Penduduk tamat SMA/sederajat 1345
9 Penduduk tamat D1 0
10 Penduduk tamat D2 0
11 Penduduk tamat D3 3
12 Penduduk tamat S1 70
13 Penduduk tamat S2 2
FASILITAS DAN TENAGA KESEHATAN
No Fasilitas Kesehatan Jumlah ( Unit )
1 Puskesmas pembantu 1
2 Posyandu 5
3 Apotek 0
4 Balai Kesehatan Ibu dan Anak 0
5 Toko obat 0
6 Rumah/Kantor Praktik Dokter 1
7 Rumah bersalin 2
No Tenaga Kesehatan Jumlah ( Orang )
1 Dokter Umum 1
2 Dokter Gigi 0
3 Dokter spesialis lainnya 0
4 Paramedis 0
5 Bidan 3
6 Perawat 0
7 Dukun bersalin terlatih 1
8 Dukun Pengobatan Alternatif 0
9 Dokter Praktek 0
10 Laboratorium Kesehatan 0
Indikator Kesehatan
(Morbiditas)
No. Penyakit Kode Jumlah Persentase
1 Hipertensi primer I. 10 416 24, 31%
2 ISPA J. 069 403 23,55%
3 RA M.06 336 19,64%
4 Gastritis K. 29 187 10,93%
5 Cephalgia R. 51 141 8,24%
6 Dermatitis Alergi L. 23 70 4,09%
7 Myalgia R.53 58 3,39%
8 Diabetes Melitus E.13 35 2,05%
9 Faringitis J. 029 35 2,05%
10 Diare A. 09 30 1,75%
Total 1.711 100%
GIZI
Target Pencapaian Kesenjangan

K/S 100 100 0


D/S 80 67,1 -12,9
N/D 60 66,4 +6,4
N/S 35,8 35,1 -0,7
BGM < 1,9 1,09 +0,81
SANITASI KELURAHAN BANARAN

No Jenis Kegiatan Jumlah

1 Keluarga yang memiliki sarana sanitasi dasar (tempat sampah) 1,029

2 Keluarga yang memiliki saluran pembuangan air limbah (SPAL) 1,029

3 Keluarga dengan akses jamban 1,283


CAKUPAN KEPEMILIKAN AKSES AIR BERSIH KELURAHAN
BANARAN TAHUN 2017

Jumlah Persentase (%)


Jumlah Keluarga/KK yang ada 1.283 100
Jumlah Keluarga Diperiksa 1.283 100
Ledeng/PDAM 117 9,12
SPT/SPL 1166 90,88
SGL 0
PAH 0
Lainnya 0
Jumlah Akses Air Bersih 1283 100
Target 100 100
“ BAB 3
ANALISIS KESEHATAN DAN
NON KESEHATAN
STATUS KESEHATAN

Perbandingan Problem
No Indikator/Data
Data Wilayah Provinsi Nasional Problem Strength No
1 Mortalitas CDR 16,6/100 7.1/1000 8,2/1000 7,1/1000 √ - -
0

2 Kelahiran CBR 15,9/100 16.1/1000 14,1/1000 19/1000 √ - -


0

3 Prevalensi 24,31% 22,09% - - √ - -


Hipertensi
STATUS UPAYA KESEHATAN
Kesenjangan (%)
NO Jenis Kegiatan Target Realisasi
N % N % + -
I. Kesehatan Ibu dan Anak
1. Kesehatan Ibu
a. Ibu hamil

- K1 71 100 70 98,59 - -1,40

- K4 71 100 68 95,77 - -4,33

- Komplikasi kebidanan 11 80 23 78,57 - -1,43

- Deteksi Risti Oleh Masyarakat 7 10 22 30,99 +20,99 -

- Risti yang ditangani 14 20 22 30,99 +10,99 -


b. Ibu Bersalin
Ditolong NaKes 69 100 68 98,55 -1,45
Ditolong NaKes di FasKes
69 100 68 98,55 -1,45

c. Ibu Nifas
Bufas yang mendapat pelayanan
nifas 67 97 67 97 - -

Bufas dengan Vitamin A 67 97 67 97 - -


2. Kesehatan Anak
- KN 1 64 100 68 106,25 +6,25 -
- KN 2 Lengkap 64 100 67 104,69 +4,69 -
- Komplikasi neonatal yang
51 80 0 0 - -
ditangani
- Bayi paripurna 68 97 68 97,14 +0,14 -
- Cakupan balita 323 100 314 97,21 - -2,79
- Cakupan APRAS 51 81 61 96,83 +15,83 -
- MTBS 93 80 64 55,17 - -24,83
- Bayi dengan vitamin A 37 85 52 120,9 +35,9
- Balita dengan Vitamin A 198 85 284 102 +17
- ASI Eksklusif 24 47 33 64,7 +17,7
Keluarga Berencana
- Cakupan Peserta KB Aktif 510 70 512 70,33 +0,33 -

- Cakupan Peserta KB Baru 73 10 52 7,14 - -2,86

- Cakupan Efek Samping KB 64 < 12,5 19 3,71 +8,79 -


- Cakupan Komplikasi KB 18 < 3,5 0 0 +3,5 -
- Cakupan KB Drop Out 18 <3,5 41 8,01 - -4,51
- Peserta KB aktif dibina - - 2.311 273,05 - -
- Peserta KB mengalami
- - 0 0,20 - -
kegagalan kontrasepsi
- KB pasca salin 42 60 0 0 - -60
Imunisasi
- HB0 61 95 63 98,4 +3,43 -
- BCG 66 95 62 96,9 +1,9 -
- DPT 1 66 95 69 98,6 +3,6 -
- DPT 2 66 95 69 98,6 +3,6 -
- DPT 3 66 95 70 100 +5,0 -

- POLIO 1 61 95 63 98,4 +3,4 -


III.
- POLIO 2 66 95 69 98,6 +3,6 -

- POLIO 3 66 95 69 98,6 +3,6 -

- POLIO 4 66 95 68 97,1 +2,1 -

- CAMPAK + MR 66 95 63 0 98,4 -
Gizi
275 275
- K/S 100 100 - -
275 275
- D/K - - 67,1 - - -
220 184
- D/S 80 67,1 - -12,9
IV. 275 275
98 96
- N/S 35,8 35,1 - -0,7
275 275
110 122
- N/D 60 66,4 +6,4 -
275 184
- BGM 3 <1.9 2 1,09 +0,81 -

-Pemberian Tablet besi (Fe1) pada ibu Hamil - - 70 98,59 - -

-Pemberian 90 tablet besi pada ibu hamil 48 95 59 97,1 +2,1 -

Ibu hamil kurang energi kronis 14 <19,7 0 0 - -


●K/S : Cakupan Kegiatan N/D : Keberhasilan Penimbangan
●N/S : Kenaikan Berat Badan D/S : Partisipasi Masyarakat
●BGM : Bawah Garis Merah D/K : Penimbangan posyandu

●Keterangan :
●S : Jumlah semua balita di Kelurahan Banaran = 275
●K : Balita yang memiliki KMS = 275
●D : Balita yang datang ke Posyandu = 184
●N : Balita yang dating ke Posyandu dan berat badan meningkat = 96
●BGM : Bawah Garis Merah =2
STATUS LINGKUNGAN
Target/Standar (%) Penilaian (%)
No Indikator/Data Data
Wilayah Propinsi Nasional Problem Strength No
1 Cakupan air bersih 100% 86% 75,54% 71,14% - √ -
2 Cakupan jamban 99,06% 85% 89,5% 67,80% - √ -
Sarana Pengolahan Air
4 100% - - 15,5% - √ -
Limbah (SPAL)
Tempat pembuangan
5 80,2% - - - - - -
Sampah (TPS)
6 Rumah sehat 88,33% 73% 63,34% - - √ -

Tempat pengelolahan
makanan (TPM) yang
7 73,91% 40% - - - √ -
memenuhi syarat
kesehatan ( Rumah makan)
“ BAB 4
PERMASALAHAN KESEHATAN
KOMUNITAS
STATUS KESEHATAN
No PERMASALAHAN KOMENTAR
1. Angka kematian kasar (crude death Health Services:
rate) pada tahun 2018 sebanyak  Menurunnya pelayanan kesehatan baik secara kualitas maupun
16,6/1000 penduduk secara kuantitas.
 Kurangnya program kesehatan yang sedang berlaku di
masyarakat
 Jumlah sumber daya manusia yang kurang dan kurang bervariasi.
 Sarana dan prasarana pelayanan kesehtan yang belum optimal
Lifestyle:
 Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam mengatasi
permasalahan suatu penyakit.
 Kurangnya perhatian mengenai pola hidup sehat seperti aktifitas
fisik dan mengonsumsi makanan bergizi.
 Sosial ekonomi yang masih rendah
2. Prevalensi hipertensi 24,31% Psikobiologik
 Faktor keturunan di dalam keluarga
Environment
 Lingkungan hidup terdapat stressor tinggi
Health services
 Kurang tepatnya sasaran informasi tentang penyakit
Hipertensi dari tenaga kesehatan
Life Styles
 Kurang adanya kesadaran untuk mengkonsumsi
makanan yang rendah garam.
 Banyaknya masyarakat yang mengkonsumsi minuman
tinggi kafein seperti kopi dan teh.
STATUS UPAYA KESEHATAN
Kesehatan Ibu Hamil
3. Kesenjangan pada K1, K4 Ibu Hamil Psikobiologik
(-1,40 & -4,33)  Mayoritas ibu hamil yang mendekati waktu persalinan lebih memilih tinggal
dengan orang tua dan ANC berpindah tempat sehingga cakupan data di
Puskesmas menjadi berkurang.
 Mayoritas ibu memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang mengenai ANC
sehingga perilaku dan kesadaran dalam melakukan ANC menjadi kurang.
Life style
 Mayoritas ibu hamil bekerja saat pagi hari dan memilih kontrol atau ANC ke
dokter atau bidan praktek pribadi saat sore atau malam hari sehingga tidak
tercatat dalam Puskesmas.
Health service
 Rendahnya komunikasi dari tenaga kesehatan tentang pentingnya ANC
terutama trimester pertama dan ketiga sehingga rendahnya cakupan ANC.
 Banyak tenaga kesehatan yang baru sehingga pengalaman untuk melakukan
ANC pada ibu hamil kurang.
Environment:
 Mayoritas keluarga / suami dari ibu hamil bekerja saat pagi hari sehingga
tidak ada waktu mengantar untuk kunjungan ANC saat pagi hari di puskesmas
atau puskesmas pembantu sehingga lebih ke dokter spesialis saat malam hari.
4. Kesenjangan pada Komplikasi Psikobiologik
Kebidanan (-1,43)  Mayoritas ibu hamil memiliki kekhawatiran berlebih sehingga memilih untuk
memeriksakan dan mendapatkan tindakan di rumah sakit yang memiliki dokter
spesialis kandungan.
Life style
 Mayoritas ibu hamil yang beresiko tinggi yang telah mendapatkan penjelasan
mengenai risiko kehamilan dan persalinan yang dimiliki memilih untuk
memeriksakan dan melakukan tindakan di dokter spesialis kandungan dibandingkan
di Puskesmas.
Health service
 Kurangnya fasilitas pendukung di Puskesmas dalam penanganan ibu hamil yang
memiliki risiko tinggi menyebabkan beberapa kasus ibu hamil risiko tinggi harus
dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.
Environment:
 Mayoritas keluarga lebih memberikan masukan kepada ibu hamil memilih untuk
memeriksakan dan mendapatkan tindakan di rumah sakit yang memiliki dokter
spesialis kandungan.
5. Kesenjangan pada Ibu Hamil Psikobiologik
yang ditolong Nakes (-1,43)  Kurangnya pemahaman ibu hamil tentang bahaya komplikasi yang dapat timbul
setelah melahirkan.
Life style
 Saat mendekati waktu persalinan mayoritas ibu hamil memilih berpindah tempat ke
orang tua / tempat tinggal asal sehingga pendataan menjadi kurang lengkap
 Ibu hamil lebih memilih melahirkan ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.
Health service
 Kurang aktifnya bidan desa dalam pendataan warga Kelurahan Dandangan dalam
mencatat warga yang sudah melahirkan di luar Kelurahan Dandangan sehingga
cakupan ibu yang sudah melahirkan menjadi kurang.
 Kurang aktifnya bidan desa dalam memberikan penyuluhan berupa informasi mengenai
bahaya yang dapat ditimbulkan setelah meahirkan bila tidak mendapatkan
penanganan yang tepat.
Environment:
 Mayoritas masyarakat menyarankan ibu hamil untuk memilih rumah sakit sebagai
tempat untuk melahirkan.
 Wilayah Kelurahan Banaran yang sangat dekat dengan fasilitas kesehatan tingkat II
sehingga mempermudah ibu hamil dalam proses melahirkan.
6. Kesenjangan pada Ibu Hamil yang Psikobiologi
ditolong Nakes di Faskes (-1,43)  Beberapa ibu hamil menganggap melahirkan di Rumah sakit
akan mendapatkan pelayanan yang lebih baik dibandingkan di
Puskesmas.
 Beberapa ibu hamil menganggap melahirkan di rumah sendiri
lebih nyaman dibandingkan di Fasilitas Kesehatan.
Life Style
 Jauhnya jarak rumah ibu hamil dengan Puskesmas menjadikan
pasien lebih memilih meahirkan di rumah dibandingkan d
Fasilitas Kesehatan.
Environtment
 Mayoritas masyarakat menyarankan ibu hamil untuk memilih
rumah sakit sebagai tempat untuk melahirkan.
Health Service
 Kurangnya inforamsi dari tenaga kesehatan mengenai
kelebihan melahirkan di Puskesmas.
Kesehatan Anak

7. Kesenjangan pada Cakupan Balita  Faktor Psikobiologis


(-2,79%) Kurangnya pengetahuan dan kemauan ibu terhadap pentingnya
melakukan kunjungan neonatal
 Faktor Perilaku
- Rendahnya kemauan ibu untuk memeriksakan bayinya
dikarenakan sibuk dengan pekerjannya
 Faktor Pelayanan Kesehatan
- Kurangnya tenaga kesehatan dan juga kurangnya penyuluhanan
terhadap pentingnya untuk memeriksakan bayinya setelah lahir
 Environment:
- Sosial ekonomi yang masih kurang
- Kurangnya pengetahuan dan dukungan dari keluarga tentang
pentingnya kunjungan neonates
8. Kesenjangan MTBS (-24,83) Psikobiologik:
 Kurangnya pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang dan kesehatan
balita
 Kurangnya kemauan ibu untuk memeriksakan ataupun menimbang
anaknya di posyandu
Lifestyle:
 Karena kesibukan dari orang tua sehingga tidak sempat membawa anak
ke fasilitas kesehatan
 Kurangnya motivasi dan kemauan ibu untuk lebih mengetahui lebih
mendalam tentang tumbuh kembang dan kesehatan anak
 Ketidaktahuan orang tua teradap pentingnya tumbuh kembang dan
kesehatan balita.
Health Service:
 Kurangnya penyuluhan tentang tumbuh kembang dan penyakit balita
Environment:
 Kurangnya dukungan dari keluarga untuk membawa bayi ke fasilitas
kesehatan
 Tingkat sosial ekonomi yang rendah
Pelayanan KB

9. Kesenjangan Cakupan peserta Psikobiologi:


 Kurangnya pengetahuan dan informasi PUS (pasangan usia subur)
KB baru (-2,86%) tentang KB
 Kurangnya minat dan keinginan PUS untuk menggunakan KB
Lifestyle:
 Kurangnya pengetahuan tentang berbagai macam KB dan
manfaatnya
 Ketakutan akan bahaya efek samping dari menggunakan KB.
 Persepsi pada masyarakat bahwa banyak anak banyak rezeki
 Kepercayaan bahwa jika memakai KB mengurangi kesuburan
Health Services:
 Kurang aktifnya tenaga kesehatan dalam melakukan upaya
penyuluhan dan konseling pentingnya KB, terutama bagi Pasangan
Usia Subur sehingga mendapatkan informasi berbagai macam KB.
 Kurangnya sarana kesehatan.dan jumlah tenaga kesehatan.
Environment:
 Masih banyak masyarakat indonesia yang beranggapan bahwa
banyak anak banyak rezeki
 Pendidikan masyarakat yang kurang teradap pentingnya program KB,
10. KB Drop Out (-4,51) Psikobiologi
 Kurang rutinnya ibu-ibu menggunakan KB hormon pil sehingga
mengalami dropout
 Rasa tak nyaman saat senggama sehingga ibu-ibu memutuskan
untuk melepaskan IUD
 Keinginan utuk program hamil lagi
Life Style
 Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pentingnya
berKB
Health Care Service
 Kurang aktifnya tenaga kesehatan dan kader kesehatan yang
dalam memberikan penyuluhan mengenai pentingnya KB dan
macam-macamnya
Environment
 Masih terdapat budaya di masyarakat, “banyak anak banyak
rezeki”
 Ibu-ibu malu dengan tetangga bila memakai KB pasti akan
gemuk.
11. KB Pasca salin (-60) Faktor Psikobiologik
 Kurangnya pengetahuan ibu untuk pentingnya menggunakan
KB setelah melahirkan
Faktor Perilaku
 Beberapa pasangan merasa kurang nyaman melakukan
hubungan seksual setelah menggunakan KB tertentu sehingga
tidak mau menggunakan KB lagi.
 Masih banyak yang beranggapan bahwa KB dapat
menimbulkan efek samping yang banyak jika dipakai setelah
melahirkan
Faktor pelayanan kesehatan
 Kurang aktifnya petugas kesehatan memberikan penyulhan
tentang pentingnya menggunakan KB setelah melahirkan
kepada para ibu bersalin
Faktor Lingkungan
 Adanya anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki
 Masyarakat beranggapan mahalnya menggunakan KB
 Tingkat sosial ekonomi yang rendah
GIZI
12. Kesejangan pada: Psikobiologik
Partisipasi kunjungan masyarakat ke posyandu  Kurangnya pengetahuan dan kesadaran untuk kunjungan ke posyandu
(D/S) (-12,9)  Kurangnya kemauan untuk mengikuti kegiatan posyandu
Life style
 Kurangnya pengetahuan tentang pentingya pemantauan tumbuh kembang
anak.
 Tingginya tingkat kesibukan dan kemalasan ibu untuk membawa anaknya
kunjungan posyandu.
Health service
 Kurangnya aktifnya kader dalam melakukan sosialisasi, penyuluhan dan
motivasi ibu tentang pentingnya kunjungan ke posyandu untuk memantau
tumbuh kembang anak.
 Kurangnya perhatian kader kesehatan terhadap penambahan jumlah
balita di wilayah kerja Posyandu.
Environment
 Keadaan sosial ekonomi yang rendah.
 Tidak adanya kluarga yang dapat menantarkan anak ke posyandu.
13. Kesejangan pada: Psikobiologik
Partisipasi kenaikan berat badan (N/S) (-  Kurangnya keinginan ibu untuk mengikuti kegiatan di
0,7) posyandu.
Life style
 Kurangnya pengetahuan orang tua tentang berat badan
ideal pada anaknya.
 Kurangnya pengetahuan orang tua tentang makanan bergizi
untuk anaknya.
 Kebiasaan menuruti kemauan anak dalam memakan jajanan
yang rendah kadar gizinya.
 Kebiasaan memberi makan anak dengan frekuensi dan proporsi
yang kurang sesuan menurut tingkatan umurnya.
Health Service:
 Kurang aktifnya tenaga kesehatan dalam melakukan upaya
penyuluhan tentang gizi di Posyandu setempat.
Environment
 Keadaan sosial-ekonomi yang rendah
 Tidak ada panduan tentang makanan bergizi.
RESUME FAKTOR PENDUKUNG
No FAKTOR PENDUKUNG KOMENTAR
CDR
1.  Letak Puskesmas induk  Dengan adanya Sarana dan prasarana
dekat dengan Kelurahan transportasi yang mudah seharusnya dapat
Banaran dan sarana memudahkan akses menuju ke fasilitas kesehatan,
transportasi yang lebih sehingga dapat segera menangani setiap
mudah. penyakit lebih cepat
 Jarak puskesmas sekitar 5 menit dari kelurahan
Banaran, seharusnya lebih memudahkan
masyarakat untuk dapat segera mendapatkan
tindakan
Prevalensi Hipertensi
2.  Adanya Pustu di Kelurahan  Adanya Pustu di Kelurahan Banaran dengan lokasi dan
Banaran dengan akses jalan yg akses mempermudah pencapaian pengobatan Hipertensi.
baik  Kemudahan akses menuju Puskesmas Induk mempermudah
 Lokasi Puskesmas induk dan pencapaian pengobatan Hipertensi di Kelurahan Banaran.
Kelurahan Banaran yang dekat
dan mudah dijangkau

• Tingkat pendidikan masyarakat • Tingkat pendidikan yang baik berdampak pada


Banaran cukup baik, dimana pengetahuan masyarakat sekitar yang cukup baik. Hal ini
sebagian besar adalah tamat dapat mendukung kegiatan modifikasi gaya hidup melalui
SMA konseling, sehingga mudah bagi tenaga kesehatan untuk
memberikan arahan atau informasi penyuluhan mengenai
pentingnya pencegahan penyakit hipertensi.
Kesehatan Ibu Hamil
3.  Letak Puskesmas induk dekat dengan - Letak Puskesmas induk yang dekat mendukung pencapaian program ANC.
Kelurahan Pesantren - Akses warga dalam melakukan kunjungan lengkap kehamilan tidak sulit.
 Sarana transportasi yang lebih - Warga tidak mengalami kesulitan bila ingin konsultasi mengenai
kehamilan pada kunjungan awal.
mudah
- Kelurahan Pesantren secara rutin melakukan kunjungan pada ibu hamil di
 Jumlah posyandu sebanyak 5 daerah Pesantren.
 Jumlah bidan desa dengan jumlah 3 - Bisa mendapatkan penanganan lebih awal di puskesmas induk apabila
 Pelayanan KIA di puskesmas yang ada masalah kesehatan
cukup baik - Masyarakat mulai sadar terhadap pentingnya pemeriksaan ANC pada
 Kepercayaan masyarakat terhadap kehamilan.
tenaga kesehatan sudah baik - Jumlah dokter yang memadai seharusnya bisa dengan mudah ibu hamil
 Dokter umum sebanyak 1 mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik
- Jumlah kader yang banyak seharusnya memudahkan ibu untuk
mendapatkan informasi tentang pentingnya pemeriksaan terhadap
kehamilannya
- Jumlah posyandu yang banyak seharusnya lebih mudah bagi ibu untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.
- Sarana dan transportasi yang mudah seharusnya dapat memudahkan
petugas pelayan kesehatan untuk melakukan penyuluhan tentang
pentingnya kunjungan ibu hamil di fasilitas kesehatan
Kesehatan Anak
4.  Letak Puskesmas induk dekat  Letak dari Puskesmas induk mendukung
dengan Kelurahan Banaran  Jumlah kader kesehatan, dokter dan bidan dapat
 Jumlah dokter umum ada 1 mempermudah untuk menyebarkan informasi/ penyuluhan
 Jumlah pustu ada 1 tentang manfaat dan tujuan kunjungan bayi untuk
 Jumlah bidan desa ada 3 orang pemantauan tumbuh kembang
 Jumlah posyandu ada 5  Banyaknya posyandu dengan jumlah kader dan bidan
 Sarana transportasi yang lebih memudahkan ibu untuk melakukan pemantauan kesehatan
mudah. dan tumbuh kembang anak
Pelayanan Keluarga Berencana
5.  Letak Puskesmas induk  Letak dari Puskesmas induk mendukung
dekat dengan Kelurahan pencapaian program KB
Banaran  Jumlah tenaga kesehatan seperti kader, bidan
 Jumlah bidan ada 3 orang dan dokter juga sarana seperti posyandu
 Jumlah dokter umum ada 1 memudahkan dalam memberikan penyuluhan
orang atau sosialisasi dan pemahaman tentang
 Sarana transportasi yang manfaat KB untuk mendukung program
cukup mudah pemerintah tentang 2 anak cukup
 Jumlah pustu ada 1  Jumlah bidan praktek, dokter dan sarana
 Jumlah posyandu ada 5 kesehatan yang mudah dijangkau dapat
mempermudah untuk melakukan KB
Gizi
6.  Letak Puskesmas induk  Kelurahan Banaran dapat secara aktif
dekat dengan Kelurahan meningkatkan pelayanan dari kesehatan
Banaran anak balita
 Jumlah bidan ada 3  Dengan adanya jumlah kader yang aktif
orang dan terdapatnya posyandu maka, dapat
 Jumlah dokter umum digunakan sebagai media promotif untuk
ada 1 orang meningkatkan pemahaman masyarakat
 Sarana transportasi tentang gizi buruk, selain itu setiap satu
yang cukup mudah bulan sekali dapat dilakukan kegiatan
 Jumlah pustu ada 1 penimbangan balita
 Jumlah posyandu ada 5.
RESUME FAKTOR PENGHAMBAT
No FAKTOR PENGHAMBAT KOMENTAR
CDR (Crude Death Rate)
1.  Menurunnya pelayanan kesehatan  Meningkatkan kurangnya pelayanan kesehatan baik secara
baik secara kualitas maupun secara kualitas maupun secara kuantitas
kuantitas.  Meningkatkan kurangnya program kesehatan yang sedang
 Kurangnya program kesehatan yang berlaku di masyarakat
sedang berlaku di masyarakat  Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
 Belum optimalnya sarana dan  Melatih dan meningkatkan jumlah tenaga yang kurang dan
prasarana variasi yang kurang bervariasi
pelayanan kesehatan.  Meningkatkan dukungan anggaran keuangan dari pemerintah
 Jumlah tenaga yang kurang banyak
dan kurang bervariasi.
 Dukungan anggaran dari pemerintah
yang kurang memadai.
Prevalensi Hipertensi
2.  Petugas kurang dan  Melatih dan meningkatkan jumlah tenaga yang kurang
merangkap  Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
 Kurangnya pengetahuan hipertensi melalui penyuluhan
masyarakat tentang hipertensi  Peningkatan kenyamanan ruang tunggu
 Kenyamanan ruang tunggu  Pemberian jangka waktu obat hipertensi yang lebih
puskesmas lama
 Pasien malas kontrol ke  Modifikasi gaya hidup melalui konseling
puskesmas  Sosialisasi hipertensi pada petugas kesehatan,
 Tingkat stress di masyarakat masyarakat, Toma, Toga, dan lintas sector
meningkat  Kegiatan PTM dimasukkan ke pengangguran BOK lebih
 Kurangnya sosialisasi tentang banyak
HT dan PTM  Mengadakan mobile PTM ke tempat kerja dan sarana
 Alokasi pendanaan untuk pendidikan
penurunan angka hipertensi
No. FAKTOR PENGHAMBAT KOMENTAR
Pelayanan Ibu Hamil
3.  Rendahnya tingkat pengetahuan  Tingkat pengetahuan ibu untuk persalinan yang lebih aman di
dan pemahaman ibu bersalin. tenaga kesehatan yang masih rendah sehingga masih banyak ibu
 Kurangnya pelayanan kesehatan. yang memilih alternatif tempat bersalin lain seperti ke tenaga non
 Faktor social ekonomi yang masih medis
kurang  Kurangnya pengetahuan masyarakat untuk melakukan persalinan
yang lebih aman dipelayanan kesehatan. Hal ini berhubungan
dengan rendahnya dari kunjungan ibu selama hamil sehingga
dapat disimpulkan bahwa kesadaran dan kewaspadaan
masyarakat terhadap persalinan masih cukup rendah.
 Masih banyak anggapan ibu hamil jika persalinan di tolong
tenaga kesehatan akan memberikan dampak komplikasi yang
lebih besar jika dibandingkan bersalin pada tenaga non medis
 Masih banyaknya warga yang bersalin ditolong oleh tenaga non
medis dikarenakan biaya persalinan di pelayanan non medis
lebih terjangkau.
 Karena faktor sosial ekonomi yang rendah mendorong ibu untuk
melakukan persalinan pada tenaga non medis.
Kesehatan Anak
4.  Orang tua terlalu sibuk bekerja  Tenaga kesehatan kurang dalam melakukan promosi dan
sehingga tidak sempat meluangkan penyuluhan tentang pentingnya melakukan kunjungan dan
waktu untuk kunjungan anak pemeriksaan pada bayi
 Kurangnya jumlah tenaga kesehatan  Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap kunjungan am
dan fasilitas untuk menangani masalah bayi
komplikasi pada bayi  Memberi saran agar keluarga ikut dalam asuransi kesehatan
 Adanya anggapan bahwa bayi tidak  Meningkatkan dukungan dan motivasi keluarga agar
boleh dibawa keluar rumah melakukan kunjungan dan pemeriksaan anak secara lengkap
 Anggapan bahwa bila anakn tidak untuk kesehatan anak
sakit maka tidak perlu diperiksakan
 Kurangnya dukungan dan motivasi dari
keluarga untuk melakukan kunjungan
anak.
 Kurangnya penyuluhan tenaga
kesehatan tentang pentingnya
kunjungan anak.
Pelayanan Keluarga Berencana
5.  Tingkat pendidikan yang masih  Kurangnya pengetahuan pasangan usia subur tentang
kurang Keluarga Berencana dan mahalnya biaya membuat
 Tingkat pendapatan yang masyarakat enggan untuk menggunakan KB
masih rendah  Kurangnya pengetauan dan kesadaran ibu untuk mencari
 Kurangnya pengetahuan dan informasi secara mandiri tentang KB menyebabkan
kesadaran ibu tentang kurangnya kesadaran akan pentingnya KB
pentingnya penggunaan KB  Dukungan dari keluarga dan suami yang masih rendah
 Adanya anggapan bahwa untuk menggunakan KB
banyak anak banyak rezeki  Kurangnya penyuluhan tentang macam-macam, manfaat
 Kurangnya penyuluhan dan dan jadwal KB kepada masyarakat oleh tenaga
sosialisasi mengenai macam- kesehatan.
macam KB, manfaat dan
jadwal KB
Gizi
6.  Kurangnya pengetahuan mengenai  Meningkatkan pengetahuan oleh tenaga kesehatan
pentingnya memantau kepada masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan
pertumbuhan anak ke posyandu status gizi anak
setiap bulan  Keadaan ekonomi yang rendah dapat menurunkan
 Kurangnya penyuluhan dan asupan makanan bergizi sehingga mempengaruhi berat
sosialisasi kader dan tenaga badan
kesehatan mengenai status gizi  Meningkatkan dukungan kelurga untuk memeriksakan
anak status gizi anak pada posyandu tiap bulan.
 Sosial ekonomi yang masih rendah  Memberikan edukasi kepada ibu tentang pentingnya
 Kurangnya dukungan keluarga melakukan pemeriksaan status gizi anak di posyandu
untuk memeriksakan status gizi tiap bulan.
anaknya.
 Adanya anggapan bahwa bila
bayinya tidak sakit maka tidak
perlu diperiksakan.
LEMBAR KERJA 3
PENILAIAN PRIORITAS
PERMASALAHAN
•CDR/Mortalitas
•Didapatkan tingkat kematian kasar pada tahun 2018.
•Jumlah kasus tahun 2018 : 16,6/1000 penduduk
Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude  4
Keseriusan  5
Feasibility  4
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 13
•Prevalensi hipertensi 24,31%
Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude  5
Keseriusan  5
Feasibility  4
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 14
A.Kesehatan Ibu Hamil
Pencapaian K1, K4 ibu ditemukan kesenjangan sebesar -1,40 dan -4,33
Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude  3
Keseriusan  5
Feasibility  5
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 13

Pencapaian Komplikasi Kebidanan ibu ditemukan kesenjangan sebesar -1,43


Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude  4
Keseriusan  4
Feasibility  5
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 13
Pencapaian Ibu Hamil ditolong Nakes ditemukan kesenjangan sebesar -1,43
Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude  4
Keseriusan  5
Feasibility  5
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 14
Pencapaian Ibu Hamil ditolong Nakes di Faskes ditemukan kesenjangan sebesar -
1,43
Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude  4
Keseriusan  3
Feasibility  3
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 10
Kesehatan Anak
Pencapaian kesenjangan pada cakupan balita ditemukan kesenjangan sebesar -2,79
Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude  4
Keseriusan  5
Feasibility  5
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 14
Pencapaian MTBS ditemukan kesenjangan sebesar -24,83
Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude  4
Keseriusan  5
Feasibility  5
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 14
A. Pelayananan Keluarga Berencana
Pencapaian KB baru ditemukan kesenjangan sebesar -2,86
Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude  4
Keseriusan  3
Feasibility  4
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 11
Pencapaian KB Drop Out ditemukan kesenjangan sebesar -4,51
Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude  5
Keseriusan  5
Feasibility  3
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 13
Pencapaian KB Pasca Salin ditemukan kesenjangan sebesar -60
Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude  5
Keseriusan  4
Feasibility  3
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 12
A. Gizi
Pencapaian partisipasi kunjungan masyarakat ke posyandu (D/S) ditemukan kesenjangan sebesar -12,9

Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude  5
Keseriusan  5
Feasibility  5
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 15

Pencapaian partisipasi kenaikan berat badan (N/S) ditemukan kesenjangan sebesar -0,7
Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude  4
Keseriusan  5
Feasibility  5
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 14
DAFTAR PRIORITAS PERMASALAHAN
KELURAHAN BANARAN
NO PERMASALAHAN INDEKS PRIORITAS
1. Gizi (D/S) 15
2. Gizi (N/S) 14
2. MTBS 14
2. Cakupan Balita 14
2. Ibu bersalin yang ditolong Nakes 14
2. Prevalensi hipertensi 14
3. Ibu Bersalin K1 dan K4 13
3. Komplikasi kebidanan 13
3. KB Drop Out 13
3. CDR 13
5. KB Pasca Salin 12
6. KB Baru 11
7. Ibu bersalin yang ditolong Nakes di Faskes 10
LEMBAR KERJA 4
PERMASALAHAN KESEHATAN,
FAKTOR RESIKO, SUMBER BIAYA
STATUS KESEHATAN
No Permasalahan Faktor Risiko Potensial Sumber biaya
CDR
1. CDR Health Services: Tenaga kesehatan dan Fasilitas Kesehatan di Kelurahan Banaran:
(16,6/1000)  Menurunnya pelayanan kesehatan baik secara - Letak Puskesmas induk dekat dengan Kelurahan Banaran
kualitas maupun secara kuantitas. - Jumlah dokter umum ada 1
 Kurangnya program kesehatan yang sedang - Jumlah bidan 3 orang
berlaku di masyarakat KIE petugas kesehatan untuk aktif melakukan penyuluhan.
 Belum optimalnya sarana dan prasarana
pelayanan kesehatan. Jenis Kegiatan :
 Jumlah tenaga yang kurang banyak dan Kegiatan :
kurang bervariasi. - Pembinaan kader dan monev kinerja, sumber biaya: BPK
 Dukungan anggaran dari pemerintah yang - Pelayanan kesehatan pra dan lansia diposyandu lansia
kurang memadai. - alat: powerpoint, LCD, sound sistem, proyektor, block note, fc materi,
Lifestyle: tensimeter,chek lab, leaflet, tenaga pelaksana: 2 petugas puskesmas
 Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam dan kader, pemegang program kesehatan lansia, sumber biaya: DAU
mengatasi penyakit. Program
 Kurangnya kesadaran masyarakat untuk 1. Promosi Kesehatan
berobat yang benar Kegiatan
 Kurangnya aktifitas fisik dan mengonsumsi - Penyuluhan PHBS dan mencuci tangan yang benar, sumber biaya:
makanan bergizi untuk meningkatkan imunitas BOK
tubuh. - Percetakan Banner, sumber biaya BOK
 Kurangnya memperhatikan pola hidup sehat - Survey dan HE PHBS
dan gizi yang seimbang - Alat: powerpoint, LCD, sound sistem, proyektor, leaflet, banner,
 Masih rendahnya sosial ekonomi lembar survey, tenaga pelaksana: pemegang program promkes,
sumber biaya BOK
RUK halaman 61-65
2. Prevalensi Psikobiologik  Petugas : PP P2 HT,
hipertensi  Faktor keturunan di dalam keluarga perawat, bidan
24,31% Environment wilayah.
 Lingkungan hidup terdapat stressor tinggi  Sasaran : semua
Health services warga yang
 Kurang tepatnya sasaran informasi tentang beresiko hipertensi
penyakit Hipertensi dari tenaga kesehatan  Melatih dan
Life Styles meningkatkan
 Kurang adanya kesadaran untuk jumlah tenaga yang
mengkonsumsi makanan yang rendah garam. kurang
 Banyaknya masyarakat yang mengkonsumsi  Meningkatkan
minuman tinggi kafein seperti kopi dan teh. pengetahuan
masyarakat tentang
hipertensi melalui
penyuluhan
 RUK UPTD
Puskesmas
Pesantren 1 2018
halaman 76.
Kesehatan Ibu Hamil
3. Kesenjangan Psikobiologik
pada K1, K4 Ibu 
Tenaga kesehatan dan Fasilitas Kesehatan di
Mayoritas ibu hamil yang mendekati waktu persalinan lebih
Hamil
memilih tinggal dengan orang tua dan ANC berpindah tempat Banaran:
(-1,40 & -4,33)
sehingga cakupan data di Puskesmas menjadi berkurang. - Jumlah dokter umum 1 orang
 Mayoritas ibu memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang
mengenai ANC sehingga perilaku dan kesadaran dalam
- Jumlah bidan ada 3 orang
melakukan ANC menjadi kurang. - KIE petugas kesehatan untuk aktif
Life style
melakukan penyuluhan.
 Mayoritas ibu hamil bekerja saat pagi hari dan memilih kontrol
atau ANC ke dokter atau bidan praktek pribadi saat sore atau Jenis Kegiatan :
malam hari sehingga tidak tercatat dalam Puskesmas. 1. Pendataan Bumil, Bulin dan Bayi
Health service
 Rendahnya komunikasi dari tenaga kesehatan tentang pentingnya - Alat:
ANC terutama trimester pertama dan ketiga sehingga rendahnya Alat tulis menulis
cakupan ANC.
 Banyak tenaga kesehatan yang baru sehingga pengalaman untuk
- Sumber Biaya:
melakukan ANC pada ibu hamil kurang. BOK
Environment:
- Tenaga Pelaksana:
 Mayoritas keluarga / suami dari ibu hamil bekerja saat pagi hari
sehingga tidak ada waktu mengantar untuk kunjungan ANC saat Pemegang Program KIA dan Kader
pagi hari di puskesmas atau puskesmas pembantu sehingga lebih
ke dokter spesialis saat malam hari.
1. Kunjungan Bumil Resti - Alat:
- Alat: ●Alat tulis menulis
●Alat tulis menulis - Sumber Biaya:
- Sumber Biaya: ●BOK
●BOK - Tenaga Pelaksana:
- Tenaga Pelaksana: ●Kader
●Kader (Sumber: Rencana usulan kegiatan
●Pendampingan P4K halaman 17, 2018)
4.
Kesenjanga Psikobiologik Tenaga kesehatan dan Fasilitas Kesehatan di
n pada  Mayoritas ibu hamil memiliki kekhawatiran berlebih
Banaran:
Komplikasi sehingga memilih untuk memeriksakan dan
Kebidanan mendapatkan tindakan di rumah sakit yang memiliki - Jumlah dokter umum 1 orang
(-1,43) dokter spesialis kandungan. - Jumlah bidan ada 3 orang
Life style - KIE petugas kesehatan untuk aktif
 Mayoritas ibu hamil yang beresiko tinggi yang telah
melakukan penyuluhan.
mendapatkan penjelasan mengenai risiko kehamilan
dan persalinan yang dimiliki memilih untuk Jenis Kegiatan :
memeriksakan dan melakukan tindakan di dokter 1. Pendataan Bumil, Bulin dan Bayi
spesialis kandungan dibandingkan di Puskesmas. - Alat:
Health service
Alat tulis menulis
 Kurangnya fasilitas pendukung di Puskesmas dalam
penanganan ibu hamil yang memiliki risiko tinggi - Sumber Biaya:
menyebabkan beberapa kasus ibu hamil risiko tinggi BOK
harus dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang - Tenaga Pelaksana:
lebih tinggi.
Pemegang Program KIA dan Kader
Environment:
 Mayoritas keluarga lebih memberikan masukan 1. Kunjungan Bumil Resti
kepada ibu hamil memilih untuk memeriksakan dan - Alat:
mendapatkan tindakan di rumah sakit yang memiliki Alat tulis menulis
dokter spesialis kandungan.
- Sumber Biaya: 1. Pelaksanaan kelas ibu hamil
●BOK - Alat:
- Tenaga Pelaksana:
●Snack
●Kader
- Sumber Biaya:
1. Pendampingan P4K
- Alat: ●BOK
●Alat tulis menulis - Tenaga Pelaksana:
- Sumber Biaya: ●Bidan Wilayah, Bumil, dan Kader
●BOK ●(Sumber: Rencana usulan kegiatan
- Tenaga Pelaksana: halaman 17, 2018)
●Kader
Tenaga kesehatan dan Fasilitas Kesehatan di
Psikobiologik
5. Kesenjangan Banaran:
 Kurangnya pemahaman ibu hamil tentang bahaya - Jumlah dokter umum 1 orang
pada Ibu Hamil komplikasi yang dapat timbul setelah melahirkan. -
-
Jumlah bidan ada 3 orang
KIE petugas kesehatan untuk aktif melakukan
Life style
yang ditolong penyuluhan.

 Saat mendekati waktu persalinan mayoritas ibu hamil 1.Jenis Pendataan


Kegiatan :

Nakes dan di memilih berpindah tempat ke orang tua / tempat tinggal - Alat: Bumil, Bulin dan Bayi
Alat tulis menulis
asal sehingga pendataan menjadi kurang lengkap
Faskes (-1,43 dan - Sumber Biaya:
 Ibu hamil lebih memilih melahirkan ke fasilitas kesehatan BOK
) yang lebih lengkap.
- Tenaga Pelaksana:
Pemegang Program KIA dan Kader
Health service 1. Kunjungan Bumil Resti
- Alat:
 Kurang aktifnya bidan desa dalam pendataan warga Alat tulis menulis
Kelurahan Dandangan dalam mencatat warga yang sudah - Sumber Biaya:
BOK
melahirkan di luar Kelurahan Dandangan sehingga - Tenaga Pelaksana:
cakupan ibu yang sudah melahirkan menjadi kurang. Kader
1. Pendampingan P4K
 Kurang aktifnya bidan desa dalam memberikan - Alat:
penyuluhan berupa informasi mengenai bahaya yang Alat tulis menulis
- Sumber Biaya:
dapat ditimbulkan setelah meahirkan bila tidak BOK
mendapatkan penanganan yang tepat. - Tenaga Pelaksana:
Kader
Environment: 1. Pelaksanaan kelas ibu hamil
 Mayoritas masyarakat menyarankan ibu hamil untuk - Alat:
Snack
memilih rumah sakit sebagai tempat untuk melahirkan. - Sumber Biaya:
 Wilayah Kelurahan Banaran yang sangat dekat dengan BOK
- Tenaga Pelaksana:
fasilitas kesehatan tingkat II sehingga mempermudah ibu Bidan Wilayah, Bumil, dan Kader
(Sumber: Rencana usulan kegiatan halaman 17,
hamil dalam proses melahirkan.
2018)
Kesehatan Anak
6. Kesenjangan pada  Faktor Psikobiologis Tenaga kesehatan dan Fasilitas Kesehatan di
Cakupan Balita Kurangnya pengetahuan dan kemauan ibu terhadap Kelurahan Banaran:
(-2,79%) pentingnya melakukan kunjungan neonatal - Letak Puskesmas induk dekat dengan
 Faktor Perilaku Kelurahan Banaran
- Rendahnya kemauan ibu untuk memeriksakan - Jumlah dokter umum ada 1
bayinya dikarenakan sibuk dengan pekerjannya - Jumlah bidan desa ada 3 orang
 Faktor Pelayanan Kesehatan KIE petugas kesehatan untuk aktif melakukan
- Kurangnya tenaga kesehatan dan juga kurangnya penyuluhan.
penyuluhanan terhadap pentingnya untuk memeriksakan
bayinya setelah lahir Jenis kegiatan
 Environment: - Aktif memberikan penyuluhan dan konseling
- Sosial ekonomi yang masih kurang tentang pentingnya program pelayanan bayi
- Kurangnya pengetahuan dan dukungan dari paripurna
keluarga tentang pentingnya kunjungan neonates - Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada bayi
paripurna secara terpadu kepada masyarakat
 Alat : Form pemantauan Bayi, alat tulis, power
point, LCD, sound sistem, proyektor
 tenaga pelaksana: pemegang program KIA
(Sumber: Rencana usulan kegiatan halaman 17,
2019)
7. Kesenjangan MTBS (-24,83) Psikobiologik: Tenaga kesehatan dan Fasilitas
 Kurangnya pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang Kesehatan di Kelurahan Banaran:
dan kesehatan balita - Letak Puskesmas induk dekat
 Kurangnya kemauan ibu untuk memeriksakan ataupun dengan Kelurahan Banaran
menimbang anaknya di posyandu - Jumlah dokter umum ada 1
Lifestyle: - Jumlah bidan desa ada 3 orang
 Karena kesibukan dari orang tua sehingga tidak sempat KIE petugas kesehatan untuk aktif
membawa anak ke fasilitas kesehatan melakukan penyuluhan.
 Kurangnya motivasi dan kemauan ibu untuk lebih
mengetahui lebih mendalam tentang tumbuh kembang Jenis kegiatan
dan kesehatan anak 1. Pembinaan kelas ibu balita
 Ketidaktahuan orang tua teradap pentingnya tumbuh - Alat: form pemantauan bayi dan
kembang dan kesehatan balita. alat tulis,
Health Service: - tenaga pelaksana: bidan wilayah
 Kurangnya penyuluhan tentang tumbuh kembang dan - sumber biaya BOK
penyakit balita 1. Pelaksanaan kelas ibu balita
Environment: - Alat: form pemantauan bayi dan
 Kurangnya dukungan dari keluarga untuk membawa alat tulis,
bayi ke fasilitas kesehatan - tenaga pelaksana: bidan wilayah
 Tingkat sosial ekonomi yang rendah - sumber biaya BOK
(Sumber: Rencana usulan kegiatan
halaman 17-18, 2019)
Pelayanan KB
Psikobiologi: Tenaga kesehatan dan Fasilitas Kesehatan di

8. Kesenjangan Kelurahan Banaran:


 Kurangnya pengetahuan dan informasi PUS (pasangan usia - Letak Puskesmas induk dekat dengan
Cakupan subur) tentang KB Kelurahan Banaran
 Kurangnya minat dan keinginan PUS untuk menggunakan KB - Jumlah dokter umum ada 1
peserta KB Lifestyle:
- Jumlah bidan desa ada 3 orang
KIE petugas kesehatan untuk aktif melakukan
 Kurangnya pengetahuan tentang berbagai macam KB dan penyuluhan.
baru (- manfaatnya
Jenis kegiatan
 Ketakutan akan bahaya efek samping dari menggunakan KB. - Petugas melakukan penyuluhan tentang
2,86%)  Persepsi pada masyarakat bahwa banyak anak banyak rezeki KB
 Kepercayaan bahwa jika memakai KB mengurangi kesuburan - Alat:
power point, LCD, sound sistem, proyektor,
Health Services: - tenaga pelaksana: pemegang program
 Kurang aktifnya tenaga kesehatan dalam melakukan upaya KB
penyuluhan dan konseling pentingnya KB, terutama bagi - sumber biaya: -
- Pembinaan para calon pengantin
Pasangan Usia Subur sehingga mendapatkan informasi - Alat: Buku saku
berbagai macam KB. - tenaga pelaksana: pemegang program
 Kurangnya sarana kesehatan.dan jumlah tenaga kesehatan. KB
- sumber biaya: BOK
Environment: - Pembinaan para calon interpersonal
 Masih banyak masyarakat indonesia yang beranggapan aseptor KB
bahwa banyak anak banyak rezeki - Alat:
ABPK
 Pendidikan masyarakat yang kurang teradap pentingnya - tenaga pelaksana: pemegang program
program KB, manfaat, cara penggunaan dan efek samping. KB
- sumber biaya: BOK
- Pendampingan Calon Klien MKJP
ABPK
- tenaga pelaksana: pemegang program KB
- sumber biaya: BOK
- Komunikasi dan koordinasi dengan bidan puskesmas pesantren I
- Alat:
Alat tulis, laporan bulanan
- Sumber Biaya: -
- Tenaga Pelaksana:
Pemegang program KB
- Kaji Banding Program KB
- Alat:
Instrument kaji banding, bolpoin, buku
- Sumber Biaya: BOK
- Tenaga Pelaksana:
Pemegang program KB
- Pelayanan Safari KB
- Alat: -
- Sumber Biaya: -
- Tenaga Pelaksana:-
(Sumber: Rencana usulan kegiatan halaman 21-23, 2019)
Tenaga kesehatan dan Fasilitas Kesehatan di
KB Drop Out Psikobiologi
9. Kelurahan Banaran:
 Kurang rutinnya ibu-ibu menggunakan KB hormon pil - Letak Puskesmas induk dekat dengan
(-4,51) sehingga mengalami dropout -
Kelurahan Banaran
Jumlah dokter umum ada 1

 Rasa tak nyaman saat senggama sehingga ibu-ibu -KIE petugas


Jumlah bidan desa ada 3 orang
kesehatan untuk aktif melakukan
memutuskan untuk melepaskan IUD penyuluhan.

 Keinginan utuk program hamil lagi Jenis kegiatan


Petugas melakukan penyuluhan tentang
Life Style -
KB
 Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai - Alat:
power point, LCD, sound sistem, proyektor,
pentingnya berKB - tenaga pelaksana: pemegang program
KB
Health Care Service - sumber biaya: -
 Kurang aktifnya tenaga kesehatan dan kader - Pembinaan para calon pengantin
- Alat: Buku saku
kesehatan yang dalam memberikan penyuluhan - tenaga pelaksana: pemegang program
KB
mengenai pentingnya KB dan macam-macamnya - sumber biaya: BOK
Environment - Pembinaan para calon interpersonal
aseptor KB
 Masih terdapat budaya di masyarakat, “banyak anak - Alat:
ABPK
banyak rezeki” - tenaga pelaksana: pemegang program
 Ibu-ibu malu dengan tetangga bila memakai KB pasti KB
- sumber biaya: BOK
akan gemuk. - Pendampingan Calon Klien MKJP
(Metode Kontrasepsi Jangka Panjang)
- Alat:
●ABPK - Alat:
- tenaga pelaksana: pemegang program ●Instrument kaji banding, bolpoin, buku
KB - Sumber Biaya: BOK
- sumber biaya: BOK - Tenaga Pelaksana:
- Komunikasi dan koordinasi dengan bidan ●Pemegang program KB
puskesmas pesantren I - Pelayanan Safari KB
- Alat:
●Alat tulis, laporan bulanan - Alat: -
- Sumber Biaya: - - Sumber Biaya: -
- Tenaga Pelaksana: - Tenaga Pelaksana:-
●Pemegang program KB ●(Sumber: Rencana usulan kegiatan halaman
- Kaji Banding Program KB 21-23, 2019)
10. KB Pasca Faktor Psikobiologik Tenaga kesehatan dan Fasilitas
Kesehatan di Kelurahan Banaran:
salin (-60)  Kurangnya pengetahuan ibu untuk pentingnya - Letak Puskesmas induk dekat
menggunakan KB setelah melahirkan dengan Kelurahan Banaran
- Jumlah dokter umum ada 1
Faktor Perilaku - Jumlah bidan desa ada 3 orang
 Beberapa pasangan merasa kurang nyaman melakukan KIE petugas kesehatan untuk aktif
hubungan seksual setelah menggunakan KB tertentu melakukan penyuluhan.
Jenis kegiatan
sehingga tidak mau menggunakan KB lagi. - Petugas melakukan penyuluhan
 Masih banyak yang beranggapan bahwa KB dapat tentang KB
- Alat:
menimbulkan efek samping yang banyak jika dipakai power point, LCD, sound sistem,
setelah melahirkan proyektor,
- tenaga pelaksana: pemegang
Faktor pelayanan kesehatan program KB
 Kurang aktifnya petugas kesehatan memberikan - sumber biaya: -
penyulhan tentang pentingnya menggunakan KB setelah - Pembinaan para calon pengantin
- Alat: Buku saku
melahirkan kepada para ibu bersalin - tenaga pelaksana: pemegang
Faktor Lingkungan program KB
- sumber biaya: BOK
 Adanya anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki - Pembinaan para calon
 Masyarakat beranggapan mahalnya menggunakan KB interpersonal aseptor KB
- Alat:
 Tingkat sosial ekonomi yang rendah
●ABPK ●Alat tulis, laporan bulanan
- tenaga pelaksana: pemegang program KB - Sumber Biaya: -
- sumber biaya: BOK - Tenaga Pelaksana:
●Pemegang program KB
- Pendampingan Calon Klien MKJP (Metode - Kaji Banding Program KB
Kontrasepsi Jangka Panjang) - Alat:
- Alat: ●Instrument kaji banding, bolpoin, buku
●ABPK - Sumber Biaya: BOK
- tenaga pelaksana: pemegang program KB - Tenaga Pelaksana:
●Pemegang program KB
- sumber biaya: BOK
- Pelayanan Safari KB

- Alat: -
- Komunikasi dan koordinasi dengan bidan - Sumber Biaya: -
puskesmas pesantren I - Tenaga Pelaksana:-
- Alat: ●(Sumber: Rencana usulan kegiatan halaman 21-23, 2019)
Gizi
11. Kesejangan pada: Psikobiologik Tenaga kesehatan dan Fasilitas Kesehatan di
Partisipasi kunjungan  Kurangnya pengetahuan dan kesadaran untuk Kelurahan Banaran:
masyarakat ke kunjungan ke posyandu - Letak Puskesmas induk dekat dengan Kelurahan
 Kurangnya kemauan untuk mengikuti kegiatan Banaran
posyandu (D/S) (-12,9)
posyandu - Jumlah dokter umum ada 1
Kesejangan pada: Life style - Jumlah bidan desa ada 3 orang
Partisipasi kenaikan  Kurangnya pengetahuan tentang pentingya KIE petugas kesehatan untuk aktif melakukan
berat badan (N/S) (-0,7) pemantauan tumbuh kembang anak. penyuluhan.
 Tingginya tingkat kesibukan dan kemalasan ibu
untuk membawa anaknya kunjungan posyandu. Jenis kegiatan
Health service 1. Sosialisasi program gizi
 Kurangnya aktifnya kader dalam melakukan - Alat: leaflet, power point, LCD, sound system,
sosialisasi, penyuluhan dan motivasi ibu tentang proyektor
pentingnya kunjungan ke posyandu untuk - tenaga pelaksana: pemegang program gizi
memantau tumbuh kembang anak. - sumber biaya:
 Kurangnya perhatian kader kesehatan terhadap BOK
penambahan jumlah balita di wilayah kerja 1. Penyuluhan tetang PMT serta tentang masalah gizi
Posyandu. - Alat: PMT, power point, LCD, sound system,
Environment proyektor
 Keadaan sosial ekonomi yang rendah. - tenaga pelaksana: pemegang program gizi
 Tidak adanya kluarga yang dapat menantarkan - sumber biaya:
anak ke posyandu.
●BOK ●BOK
1. Pendataan bayi yang mendapat ASI eksklusif
1. Penimbangan di posyandu - Alat: alat tulis, motor
- Alat: motor, KMS, antropometri - tenaga pelaksana: pemegang program gizi
- tenaga pelaksana: pemegang program gizi - sumber biaya: BOK
1. Konseling ASI dan MP-ASI
- sumber biaya: - Alat: alat tulis, leaflet
●BOK - tenaga pelaksana: pemegang program gizi
- sumber biaya: -
1. Pemantauan status gizi 1. Pelayanan pojok gizi
- Alat: motor, KMS, antropometri - Alat: leaflet, komputer, antropometri, food models
- tenaga pelaksana: pemegang program gizi - tenaga pelaksana: pemegang program gizi
- sumber biaya: -
- sumber biaya: ●
●(Sumber: Rencana usulan kegiatan halaman 24-26, 2019)
LEMBAR KERJA 5
PENILAIAN KETEPATAN
INTERVENSI
STATUS KESEHATAN
Mortalitas
Sumber : (Rencana usulan kegiatan halaman 1, 2018)
NO Strategi / Intervensi P E A R L
1 Pelaksanaan posyandu lansia untuk mendeteksi Y N Y Y Y
dan memberikan penyuluhan dan pengobatan
penyakit degenerative
2 Peran aktif kader dan Nakes dalam memberikan Y N Y Y Y
penyuluhan kepada lansia
3 Memberikan leaflet tentang kesehatan kepada Y N Y Y Y
masyarakat di puskesmas, pustu, posyandu dan
tempat-tempat umum
PREVALENSI HIPERTENSI
NO Strategi / Intervensi P E A R L
1 Pelaksanaan posyandu lansia untuk mendeteksi dan Y N Y Y Y
memberikan penyuluhan dan pengobatan penyakit
degenerative
2 Peran aktif kader dan Nakes dalam memberikan Y N Y Y Y
penyuluhan kepada lansia
3 Memberikan leaflet tentang kesehatan kepada masyarakat Y N Y Y Y
di puskesmas, pustu, posyandu dan tempat-tempat umum
Program dari Puskesmas
NO Strategi / Intervensi P E A R L
1 Sosialisasi program kesehatan prolanis, visi, tata Y N Y Y Y
nilai, dan tujuan
2 Senam diabetes mellitus dan hipertensi Y N Y Y Y
3 Healt education Y N Y Y Y
4 Pengkajian program prolanis Y N Y Y Y
Sumber : (Rencana usulan kegiatan halaman 72, 2018)
Kesenjangan pada K1 dan K4
Ibu Hamil
NO Strategi / Intervensi P E A R L
1 Penyuluhan tentang manfaat dan pentingnya kunjungan ibu Y N Y Y Y
hamil yang dilakukan secara rutin.
2 Meningkatkan kinerja kader yang ada dengan memotivasi Y N Y Y Y
agar lebih aktif memberikan penyuluhan kepada masyarakat
terutama ibu-ibu hamil agar melakukan kunjungan ibu hamil
secara rutin.
3 Meningkatkan peran aktif tokoh masyarakat untuk memotivasi Y N Y Y Y
ibu hamil agar rutin melakukan kunjungan/pemeriksaan ibu
hamil.
4 Pemasangan poster di tempat-tempat umum dan pembagian Y N Y Y Y
leaflet tentang pentingnya kunjungan rutin ibu hamil.
PROGRAM PUSKESMAS

NO Strategi / Intervensi P E A R L
1 Pendataan bumil,bulin dan bayi Y N Y Y Y
2 Kunjungan bumil resti Y N Y Y Y
3 Pendampingan P4K untuk memantau keadaan Y N Y Y Y
kesehatan selama masa kehamilan

4 Pelaksanaan kelas ibu hamil Y N Y Y Y


Sumber : (Rencana usulan kegiatan halaman 17, 2018)
KESENJANGAN KOMPLIKASI KEBIDANAN
NO Strategi / Intervensi P E A R L

1. Promosi kesehatan tentang komplikasi kebidanan yang ditangani Y N Y Y Y

2. Memberi motivasi kader agar lebih semangat dalam memberikan Y N Y Y Y


penyuluhan pada masyarakat tentang pentingnya kunjunagn ANC dan
risiko-risiko yang dapat terjadi pada ibu hamil
3 Ikut serta sebagian masyarakat dalam upaya pelaporan komplikasi Y N Y Y Y
pada bumil
4 Memasang gambar berupa poster tentang ibu hamil dengan resiko Y N Y Y Y
tinggi dan komplikasi kebidanan apa saja yang dapat terjadi
5 Ambil sampel darah ibu yang hamil di posyandu dan pustu Y N Y Y Y
PROGRAM PUSKESMAS

NO Strategi / Intervensi P E A R L
1 Mengadakan pelaksanaan kelas ibu hamil Y N Y Y Y

2 Mengadakan kunjungan Bumil Resti Y N Y Y Y

Sumber : (Rencana usulan kegiatan halaman 17, 2018)


KESENJANGAN PERSALINAN YANG DITANGANI
NAKES DAN DI FASKES
NO Strategi / Intervensi P E A R L
1. Melakukan promosi kesehatan tentang betapa pentingnya Y N Y Y Y
persalinan di tenaga kesehatan dan di fasilitas kesehatan terdekat

2 Memberi motivasi kader agar lebih semangat dalam memberikan Y N Y Y Y


penyuluhan pada masyarakat tentang pentingnya melakukan
persalinan di tenaga kesehatan maupun di fasilitas kesehatan

3. Ikut serta sebagian besar masyarakat dalam upaya persalinan di Y N Y Y Y


fasilitas kesehatan
4 memasang gambar berupa poster dan pembagian panflet tentang Y N Y Y Y
pentingnya persalinan di fasilitas kesehatan

5 Pencatatan ibu hamil Y N Y Y Y


PROGRAM PUSKESMAS

NO Strategi / Intervensi P E A R L

1 Pengadaan pendampingan Program Y N Y Y Y


Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) pada bumil

Sumber : (Rencana usulan kegiatan halaman 17, 2018)


KESENJANGAN KESEHATAN ANAK (CAKUPAN
BALITA, MTBS)
NO Strategi / Intervensi P E A R L
1. Penyuluhan tentang manfaat serta pentingnya Y N Y Y Y
Pemeriksaan rutin, kunjungan dari neonatus, bayi, dan
balita.
2. Meningkatkan kinerja kader yang telah ada dengan Y N Y Y Y
cara memotivasi agar lebih aktif memberikan
penyuluhan kepada masyarakat terutama ibu-ibu
agar melakukan kunjungan neonatus, bayi, dan balita
di posyandu
3. Pembagian pamflet tentang kunjungan Anak di Y N Y Y Y
posyandu
PROGRAM PUSKESMAS

NO Strategi / Intervensi P E A R L

1 Pemantauan kesehatan neonatus Y N Y Y Y


dan neoristi
2 Pemantauan bayi risiko tinggi Y N Y Y Y

Sumber : (Rencana usulan kegiatan halaman 17, 2018)


KELUARGA BERENCANA (CAKUPAN PESERTA KB
BARU DAN DROPOUT)
NO Strategi / Intervensi P E A R L
1. Memberikan penyuluhan kepada PUS akan pentingnya KB Y N Y Y Y
untuk menekan angka pertumbuhan penduduk dan jenis-jenis
KB serta pemakaiannya
2. Meningkatkan kinerja kader dengan penyuluhan kepada Y N Y Y Y
kader dan memotivasi agar mampu membimbing para PUS
dalam melaksanakan KB
3. Memberikan edukasi kepada ibu hamil/ PUS yang datang ke Y N Y Y Y
puskesmas atau posyandu tentang manfaat KB untuk menekan
angka pertumbuhan penduduk dan meningkatkan
kesejahteraan keluarga
4 Pembagian leaflet tentang KB Y N Y Y Y
PROGRAM PUSKESMAS
NO Strategi / Intervensi P E A R L
1 Pembinaan calon pengantin Y N Y Y Y
2 Pembinaan para calon interpersonal/ Konseling Y N Y Y Y
Aseptor KB
3 Penyuluhan tentang KB (Alat kontrasepsi jangka Y N Y Y Y
panjang)
4 Pendampingan calon klien MKJP (metode Y N Y Y Y
kontrasepsi jangka panjang)

Sumber : (Rencana usulan kegiatan halaman 21-23, 2018)


KB PASCA SALIN
NO Strategi / Intervensi P E A R L
1. Memberikan penyuluhan kepada Bulin akan pentingnya KB untuk Y N Y Y Y
menekan angka pertumbuhan penduduk dan jenis-jenis KB serta
pemakaiannya
2. Meningkatkan kinerja kader dengan penyuluhan kepada kader dan Y N Y Y Y
memotivasi agar mampu membimbing para Bulin dalam melaksanakan
KB
3. Memberikan edukasi kepada Bulin yang datang ke puskesmas atau Y N Y Y Y
posyandu tentang manfaat KB untuk menekan angka pertumbuhan
penduduk dan meningkatkan kesejahteraan keluarga

4 Pembagian leaflet tentang KB Y N Y Y Y


PROGRAM PUSKESMAS

NO Strategi / Intervensi P E A R L
1 Pembinaan para calon interpersonal/ Y N Y Y Y
Konseling Aseptor KB
2 Penyuluhan tentang KB (Alat Y N Y Y Y
kontrasepsi jangka panjang)
Sumber : (Rencana usulan kegiatan halaman 21-23, 2018)
GIZI : ADANYA KESENJANGAN PADA D/S, N/S
NO Strategi / Intervensi P E A R L
1 Penyuluhan pada masyarakat tentang pentingnya posyandu Y N Y N Y
sehingga sangat perlu dilakukan penyuluhan mengenai gizi
pada anak.
2 Memberikan penyuluhan dan motivasi kepada masyarakat Y N Y N Y
terutama ibu tentang perlunya partisipasi masyarakat, perlunya
kenaikan berat badan, keberhasilan penimbangan pada anak.
3 Memberikan Penyuluhan terutama ibu hamil tentang perlunya Y N Y N Y
konsumsi tablet Fe agar mencegah terjadinya anemia saat
kehamilan
4 Meningkatkan jumlah kader kesehatan dan menggiatkan Y N Y N Y
kegiatan kader yang telah ada.
5 Pembagian leaflet tentang Gizi Y N Y Y Y
PROGRAM PUSKESMAS

NO Strategi / Intervensi P E A R L
1 Sosialisasi program gizi, visi, tata nilai, Y N Y Y Y
dan tujuan dan Penyuluhan masalah gizi
2 Penimbangan di posyandu Y N Y Y Y
3 Pemantauan status Gizi Y N Y Y Y
4 Balita gizi buruk mendapat perawatan Y N Y Y Y
5 Pemberian PMT penyuluhan Y N Y Y Y
6 Ibu Hamil mendapat 90 Tablet FE dan Y N Y Y Y
Susu Ibu
7 Pelayanan pojok Gizi Y N Y Y Y
Sumber : (Rencana usulan kegiatan halaman 24-26, 2018)
BAB 5
“ RENCANA KERJA DAN
RENCANA EVALUASI
STATUS KESEHATAN
PERMASALAHAN: TINGGINYA ANGKA MORTALITAS
TUJUAN JANGKA PANJANG :MENURUNKAN ANGKA MORTALITAS
TUJUAN JANGKA PENDEK : MENDETEKSI SECARA DINI PENYAKIT YANG ADA DI MASYARAKAT

No Strategi intervensi Setting dan metode Target dan Peran dan Sumber daya Evaluasi
populasi tanggung jawab
1. Pelaksanaan Setting: Tempat Nakes Kader Nakes: Posyandu, Peningkatan deteksi dini pada
posyandu lansia kerja/ Posyandu Pengobatan Nakes, Kader pasien lansia, meningkatkan
untuk mendeteksi Metode : melakukan pasien dan peran kader untuk mendeteksi
dan memberikan penyuluhan dan penyuluhan dini dan melaporkan kepada
penyuluhan dan pengobatan pada Kader: Penyuluhan tenaga kesehatan sehingga
pengobatan pasien dapat menurunkan angka
penyakit kematian akibat penyakit
degeneratif degeneratif
Keterangan :
Telah dilaksanakan
Tanggal : 7 Februari 2019
2. Peran aktif kader Setting: Puskesmas, Nakes Kader Nakes: Pustu, Posyandu Penurunan angka mortalitas
dan Nakes dalam posyandu lanisa Semua lansia penyuluhan Lansia akibat hipertensi dan DM
memberikan Metode: melakukan Kader : PKM, Keterangan:
penyuluhan kepada penyuluhan kepada mengumpulkan Nakes, Telah dilaksanakan saat
lansia masyarakat lansia dan Kader, sarana pemberian penyuluhan
penyuluhan prasarana Telah terlaksana setiap
posyandu lansia
STATUS KESEHATAN
PERMASALAHAN: TINGGINYA ANGKA MORTALITAS
TUJUAN JANGKA PANJANG :MENURUNKAN ANGKA MORTALITAS
TUJUAN JANGKA PENDEK : MENDETEKSI SECARA DINI PENYAKIT YANG ADA DI MASYARAKAT

3. Memberikan Setting : Nakes Nakes : Puskesmas Menurunnya angka


leaflet dan puskesmas Kader Penyusunan Leaflet Posyandu mortalitas
poster tentang Metode : dan Poster Pustu
kesehatan Penyuluhan dan Kader : Telah dilaksanakan saat
kepada meberikan Penempelan pemberian penyuluhan
masyarakat di leaflet poster, pembagian
puskesmas, pustu, dan penyebaran
posyandu dan leaflet
tempat-tempat
umum
PROGRAM PUSKESMAS RUK HAL.61-65
No Strategi intervensi Setting dan metode Target dan Peran dan tanggung Sumber daya Evaluasi
populasi jawab
1. Pelayanan Kesehatan Setting : posyandu Masyarakat Nakes: pengobatan PKM, Mempermudah akses
Pra dan Lansia di lansia usia 45 tahun dan penyuluhan Nakes, pelayanan bagi pra lansia,
posyandu lansia Metode: melakukan keatas di Kader : Kader, sarana meningkatkan cakupan
pengobatan, wilayah kerja mengumpulkan prasarana layanan pra dan lansia
Tensimeter, check UPTD PKM masyarakat dan Keterangan:
lab, dan Pesantren 1 penyuluhan Telah dilaksanakan setiap
penyuluhan pada posyandu lansia
pasien lansia

2. Pembinaan Kader Setting : Tempat Nakes Kader Nakes: Posyandu, Meningkatkan pengetahuan
dan monev kinerja kerja/Posyandu Pro aktif dalam Nakes, Kader dan keterampilan kader
Metode : pembinaan kader Keterangan :
pembinaan kader Telah dilaksanakan
Banaran
PERMASALAHAN : TINGGINYA ANGKA KEJADIAN HIPERTENSI DI KELURAHAN BANARAN
TUJUAN JANGKA PANJANG : MENURUNKAN ANGKA KEJADIAN HIPERTENSI
TUJUAN JANGKA PENDEK : TERLAKSANANYA PROGRAM KESEHATAN DI KELURA HAN BANARAN

No Strategi intervensi Setting dan Metode Target Peran dan tanggung Sumber daya Evaluasi
populasi jawab
1. Pengukuran dan Setting : Posbindu Semua warga Nakes / Petugas PTM Posbindu Telah dilaksanakan setiap
pemeriksaan faktor Metode: yang beresiko kegiatan Posbindu
resiko penyakit tidak mengumpulkan menderita HT
menular masyarakat pada
jam tertentu (diluar
jam kerja warga),
waktu pemeriksaan
disesuaikan dengan
warga
2. Pembagian leaflet Setting : Puskesmas Semua warga Nakes / kader: Puskesmas Menurunnya angka kejadian
tentang Hipertensi yang beresiko penyuluhan / terkontrolnya hipertensi
dan pencegahannya Metode: pada masyarakat
Melakukan Telah dilaksanakan
pembagian leaflet
kepada warga yg
datang ke PKM
PERMASALAHAN : TINGGINYA ANGKA KEJADIAN HIPERTENSI DI KELURAHAN BANARAN
TUJUAN JANGKA PANJANG : MENURUNKAN ANGKA KEJADIAN HIPERTENSI
TUJUAN JANGKA PENDEK : TERLAKSANANYA PROGRAM KESEHATAN DI KELURA HAN BANARAN

3. Penyuluhan serta Setting : Kader Nakes/ Petugas PTM : Puskesmas/ Belum dilaksanakan
orientasi kader Puskesmas Metode: Penyuluhan Posbindu
tentang deteksi dan Melakukan
pencegahan dini penyuluhan kepada
Hipertensi kader tentang
deteksi dan
pencegahan dini
Hipertensi
4. Pembinaan peran aktif Setting : Tokoh Nakes : menciptakan Nakes/ Menurunnya angka kejadian
tokoh masyarakat Balai desa Masyarakat hubungan yang baik dengan Tokoh Masyarakat hipertensi pada masyarakat
dalam menurunkan tokoh masyarakat guna Belum dilaksanakan
angka kejadian Metode: meningkatkan program
Hipertensi Memberikan pesan menurunkan angka kejadian
khusus Hipertensi
Tokoh masyarakat:
memberikan pesan pada
anggota masyarakat
PROGRAM PUSKESMAS, RUK HALAMAN 76
No Strategi intervensi Setting dan Metode Target Peran dan tanggung Sumber daya Evaluasi
populasi jawab
1. Senam diabetes Setting : Puskesmas Semua Nakes / Petugas PTM Puskesmas Telah dilaksanakan setiap
mellitus tipe 2 dan Metode: peserta BPJS kegiatan Prolanis
hipertensi Senam dengan yang
instruktur menderita HT
dan DM yang
terdaftar di
Puskesmas
Pesantren 1
2. Health Education Setting : Semua warga Dokter dan karyawan Puskesmas Menurunnya angka kejadian
Puskesmas yang beresiko PKM Pesantren 1 / terkontrolnya hipertensi
Metode: pada masyarakat
Melakukan Telah dilaksanakan
penyuluhan dan
pembagian leaflet
tentang Hipertensi
KESENJANGAN KESEHATAN IBU
PERMASALAHAN: KESENJANGAN PADA K1 DAN K4 IBU HAMIL
TUJUAN JANGKA PANJANG : AGAR MENINGKAT CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL.
TUJUAN JANGKA PENDEK : SUPAYA TERLAKSANAN SELURUH PROGRAM CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL.

Setting dan Peran dan Tanggung


No Strategi intervensi Target Populasi Sumber daya Evaluasi
Metode jawab
1 Penyuluhan tentang Setting: Puskesmas Ibu hamil yang Nakes : Puskesmas induk Belum dilaksanak
manfaat dan pentingnya induk atau Pustu ada di kelurahan Penyuluhan atau puskesmas
kunjungan ibu hamil yang atau posyandu Banaran Kader : pembantu atau
dilakukan secara rutin. Metode: Melakukan penyuluhan posyandu
Untuk melakukan dan kunjungan pada ibu Nakes
penyulukan hamil kader
kepada ibu hamil
2 Meningkatkan kinerja Setting : Kader Nakes : Puskesmas induk Telah dilaksanaka
kader yang ada dengan Puskesmas Aktif dalam memberikan Puskesmas setiap bulan
memotivasi agar lebih bimbingan untuk pembantu
aktif memberikan Metode : kunjungan ibu hamil, ibu Posyandu
penyuluhan kepada Pembinaan pada nifas, dan melakukan Nakes
masyarakat terutama ibu- para kader kunjungan ke posyandu Kader
ibu hamil agar melakukan kesehatan agar menjalin hubungan
kunjungan ibu hamil dengan masyarakat
secara rutin.
KESENJANGAN KESEHATAN IBU
PERMASALAHAN: KESENJANGAN PADA K1 DAN K4 IBU HAMIL
TUJUAN JANGKA PANJANG : AGAR MENINGKAT CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL.
TUJUAN JANGKA PENDEK : SUPAYA TERLAKSANAN SELURUH PROGRAM CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL.

3 Meningkatkan peran aktif Setting : Masyarakat Nakes: Puskesmas induk Telah


tokoh masyarakat untuk Puskesmas Aktif membina untuk meningkatkan atau puskesmas dilaksanakan
memotivasi ibu hamil agar pembentu atau kunjungan rutin ibu hamil pembantu
rutin melakukan posyandu Puskesmas: Nakes
kunjungan/pemeriksaan Mempersiapkan sarana prasarana Kader untuk
ibu hamil Metode : sumber dana
Melakukan
pembinaan
4 Pemasangan poster di Setting : Ibu hamil Nakes : Puskesmas Belum
tempat-tempat umum dan Posyandu Melakukan pembinaan terhadap para Nakes dilaksanakan
pembagian leaflet tentang kader mengenai pemantauan Bidan di wilayah
pentingnya kunjungan rutin Metode : kesehatan pada ibu hamil tersebut
ibu hamil Melakukan Kader:
pemantauan Melakukan pendataan serta melakukan
keadaan pencatatan kesehatan pada ibu hamil
kesehatan selama selama kehamilan
kehamilan ibu Puskesmas :
Mempersiapkan saranan dan
prasarana
PROGRAM PUSKESMAS RUK HAL. 17
No Strategi Intervensi Setting dan Metode Terget populasi Peran dan Tanggung jawab Sumber Daya Evaluasi
1 Pendataan Setting : Ibu hamil beserta Nakes : Puskesmas Telah
bumil,bulin dan Puskesmas induk atau bayi yang ada Melakukan penyuluhan pembantu dilaksanakan
bayi puskesmas pembantu di kelurahan Kader : atau posyandu
atau posyandu Betet Melakukkan penyuluhan beserta Nakes
Metode : kunjunganpada ibu hamil kader
Para Nakes
melakukan
penyuluhan kepada
ibu hamil
2 Kunjungan bumil Setting : Ibu hamil Nakes : Puskesmas Telah
resti Puskesmas induk atau Aktif dalam memberikan induk dilaksanakan
puskesma pembantu pembimbing secara khusus pada ibu Puskesmas
Metode : hamil yang memiliki resiko tinggi pembantu
Melakukan agar melakukan kunjungan ke Nakes
pembinaan tenaga puskesmas dan puskesmas pembantu Kader
kesehatan beserta Puskesmas:
kader Mempersiapkan sarana dan
prasarana dan memberikan fasilitas
rujukan yang terpadu kepada ibu
hamil yang memiliki resiko tinggi
PROGRAM PUSKESMAS RUK HAL. 17

3 Pendampingan P4K Setting : Ibu Hamil Nakes : melakukan Pustu atau Telah dilaksanakan
untuk memantau Puskesmas induk penyuluhan akan Puskesmas induk setiap 1 bulan sekali
keadaan kesehatan Puskesma pembantu pentingnya melakukan Nakes
selama masa Metode : pemeriksaan dalam
kehamilan Para nakes rangka merencanakan
memberikan persalinan dan
penyuluhan tentang bagaimana penanganan
akan pentingnya terhadap komplikasi
melakukan selama masa kehamilan
pemeriksaan
kesehatan dalam
merencanakan
persalinan beserta
komplikasi selama
masa kehamilan
PROGRAM PUSKESMAS RUK HAL. 17

4 Pelaksanaan kelas Setting : Ibu hamil Nakes : PKM Belum


ibu hamil Puskesmas Memberikan ilmu Nakes dilaksanakan
Metode : tentang beberapa Bidan wilayah
Memberikan ilmu masalah mengenai tersebut
tentang masalah kesehatan selama
kesehatan pada masa hamil
ibu hamil Bidan Wilayah
tersebut :
Memberikan ilmu
tentang beberapa
masalah mengenai
kesehatan selama
masa hamil
PKM :
Mempersiapkan
sarana dan
prasarana
PERMASALAHAN : IBU HAMIL (KOMPLIKASI KEBIDANAN)
TUJUAN JANGKA PANJANG : MENINGKATKAN CAKUPAN IBU HAMIL YANG BERKUNJUNG MEMERIKSAKAN
KANDUNGANNYA KE TENAGA KESEHATAN.
TUJUAN JANGKA PENDEK : TERLAKSANANYA PROGRAM CAKUPAN KIA BERUPA PENINGKATAN CAKUPAN IBU
BERSALIN YANG DITOLONG NAKES DAN IBU BERSALIN DITOLONG NAKES DI FASKES

No Strategi Setting dan Metode Target Peran dan Sumber daya Evaluasi
intervensi populasi tanggung
jawab
1. Pelayanan ANC Setting: Puskesmas/ Bumil Bidan Ponkeskel/PKM Tercapainya pemeriksaan
ibu hamil Puskesmas pembantu Dokter Nakes pada ibu hamil
Metode : Melakukan Telah dilaksanakan
pelayanan
pemeriksaan pada ibu
hamil
2. Pelatihan untuk Setting: Puskesmas, Bumil Bidan Ponkeskel/ Tercapainya angka
meningkatkan posyandu, puskesmas Kader PKM pesalinan yang ditolong
kompetensi bidan pembantu, bidan Dokter Nakes nakes menjadi tinggi
swasta Kader Belum dilaksanakan
Metode : Melakukan
penyuluhan promosi
persalinan
PERMASALAHAN : IBU HAMIL (KOMPLIKASI KEBIDANAN)
TUJUAN JANGKA PANJANG : MENINGKATKAN CAKUPAN IBU HAMIL YANG BERKUNJUNG MEMERIKSAKAN
KANDUNGANNYA KE TENAGA KESEHATAN.
TUJUAN JANGKA PENDEK : TERLAKSANANYA PROGRAM CAKUPAN KIA BERUPA PENINGKATAN CAKUPAN IBU
BERSALIN YANG DITOLONG NAKES DAN IBU BERSALIN DITOLONG NAKES DI FASKES

3. Pencatatan Setting: tempat kerja/ Bumil Bidan Ponkeskel/PK Tercapainya angka


pelaporan KIA puskesmas, posyandu, Kader M pesalinan yang ditolong
puskesmas pembantu, Dokter Nakes nakes menjadi tinggi
bidan swasta Kader Telah dilaksanakan
Metode : Melakukan
penyuluhan promosi
persalinan
4. Pemeriksaan Setting: Puskesmas, Bumil Bidan Ponkeskel/PKM Tercapainya angka
kesehata posyandu, puskesmas Kader Nakes pesalinan yang ditolong
Screening pembantu, bidan Dokter Kader nakes menjadi tinggi
kesehatan pada swasta Telah dilaksanakan
pemeriksaan ibu Metode : Melakukan
hamil oleh penyuluhan promosi
petugas persalinan
PERMASALAHAN : IBU HAMIL (KOMPLIKASI KEBIDANAN)
TUJUAN JANGKA PANJANG : MENINGKATKAN CAKUPAN IBU HAMIL YANG BERKUNJUNG MEMERIKSAKAN
KANDUNGANNYA KE TENAGA KESEHATAN.
TUJUAN JANGKA PENDEK : TERLAKSANANYA PROGRAM CAKUPAN KIA BERUPA PENINGKATAN CAKUPAN IBU
BERSALIN YANG DITOLONG NAKES DAN IBU BERSALIN DITOLONG NAKES DI FASKES

5. Pemantauan risiko Setting : posyandu Semua ibu Nakes Polindes/PKM Peningkatan ibu bersalin
tinggi pada ibu hamil yang /kader: Nakes ditolong oleh nakes dan
hamil untuk Metode: hadir penyuluhan Kader ibu bersalin ditolong oleh
meingkatkan Penyuluhan di nakes di faskes
kesehatan ibu posyandu Telah dilaksanakan
hamil
6. Penyuluhan pada Setting: Puskesmas, Bumil Bidan Ponkeskel/PK Tercapainya angka
masyarakat tentang posyandu, puskesmas Kader M pesalinan yang ditolong
pentingnya deteksi pembantu, bidan Dokter Nakes nakes menjadi tinggi
dini risiko tinggi dan swasta Kader Belum dilaksanakan
komplikasi Metode : Melakukan
kebidanan penyuluhan promosi
persalinan
PERMASALAHAN : IBU HAMIL (KOMPLIKASI KEBIDANAN)
TUJUAN JANGKA PANJANG : MENINGKATKAN CAKUPAN IBU HAMIL YANG BERKUNJUNG MEMERIKSAKAN
KANDUNGANNYA KE TENAGA KESEHATAN.
TUJUAN JANGKA PENDEK : TERLAKSANANYA PROGRAM CAKUPAN KIA BERUPA PENINGKATAN CAKUPAN IBU
BERSALIN YANG DITOLONG NAKES DAN IBU BERSALIN DITOLONG NAKES DI FASKES
7. Pembagian Setting : Posyandu Semua ibu Nakes di PKM Peningkatan ibu bersalin
leaflet hamil yang Faskes Posyandu ditolong oleh nakes dan
pentingnya Metode: hadir Puskesmas ibu bersalin ditolong oleh
deteksi dini Media cetak pembantu nakes di faskes
risiko tinggi dan Belum dilaksanakan
komplikasi
kebidanan
8. Meningkatkan Setting : Semua kader Nakes/ Puskesmas/ Peningkatan ibu bersalin
kinerja kader Induk (Puskesmas Petugas PTM : Posyandu ditolong oleh nakes dan
dengan Sukorame), Ponkeskel, Penyuluhan ibu bersalin ditolong oleh
memotivasi agar posyandu nakes di faskes
lebih aktif Belum dilaksanakan
memberikan Metode:
penyuluhan Melakukan penyuluhan
kepada terhadap kader
masyarakat
tentang deteksi
oleh risiko tinggi
PERMASALAHAN : IBU HAMIL (KOMPLIKASI KEBIDANAN)
TUJUAN JANGKA PANJANG : MENINGKATKAN CAKUPAN IBU HAMIL YANG BERKUNJUNG MEMERIKSAKAN
KANDUNGANNYA KE TENAGA KESEHATAN.
TUJUAN JANGKA PENDEK : TERLAKSANANYA PROGRAM CAKUPAN KIA BERUPA PENINGKATAN CAKUPAN IBU
BERSALIN YANG DITOLONG NAKES DAN IBU BERSALIN DITOLONG NAKES DI FASKES

9. Pertemuan Setting : rumah Semua Nakes Lingkungan Peningkatan ibu


tokoh aktif warga/posyandu tokoh warga bersalin ditolong oleh
masyarakat masyaraka Kelurahan nakes dan ibu bersalin
guna Metode: t Banaran ditolong oleh nakes di
meningkatkan Penyuluhan dengan faskes
program media cetak atau
deteksi dini digital Belum dilaksanakan
risiko tinggi
dan
komplikasi
kebidanan
KESENJANGAN IBU BERSALIN DITOLONG NAKES DAN DITOLONG NAKES DI FASKES
TUJUAN JANGKA PANJANG : UNTUK MENINGKATKAN PERSALINAN YANG DITANGANI DI NAKES DAN FASKES.
TUJUAN JANGKA PENDEK : TERLAKSANA PROGRAM CAKUPAN JUMLAH PERSALINAN YANG DITANGANI DI NAKES DAN
FASKES.

Target Peran dan Tanggung


No Strategi Intervensi Setting dan Metode Sumber Daya Evaluasi
Populasi Jawab
1 Penyuluhan dan Setting : Puskesmas Ibu hamil di Nakes : Puskesmas induk Telah dilaksanakan
konseling kepada ibu induk atau puskesmas kelurahan Betet Memberikan penyulukan Puskesmas pembantu
hamil tentang pembantu atau kota Kediri Kader : Posyandu
pentingnya melahirkan posyandu untuk Melakukan pendataan Nakes
dibantu tenaga melakukan Kader
kesehatan penyuluhan pada Sumber dana
semua ibu hamil
mengenai pentingnya
melakukan persalinan
di tenaga kesehatan
dan di fasilitas
kesehatan terdekat
KESENJANGAN IBU BERSALIN DITOLONG NAKES DAN DITOLONG NAKES DI FASKES
TUJUAN JANGKA PANJANG : UNTUK MENINGKATKAN PERSALINAN YANG DITANGANI DI NAKES DAN FASKES.
TUJUAN JANGKA PENDEK : TERLAKSANA PROGRAM CAKUPAN JUMLAH PERSALINAN YANG DITANGANI DI NAKES DAN
FASKES.

2 Meningkatkan kinerja Setting : Ibu hamil Nakes : Puskesmas induk Belum


keaktifan kader Puskesmas induk Aktif dalam Puskesmas dilaksanakan
kesehatan untuk atau puskesmas memberikan pembantu
memberikan pembantu pembimbing kepada Nakes
penyuluhan dan Metode : ibu hamil terutama ibu Kader
konseling kepada ibu Memberikan hamil yang memiliki
hamil. pembinaan tenaga resiko tinggi agar
kesehatan beserta melakukan kunjungan
kader kesehatan ke puskesmas atau
puskesmas pembantu
PKM :
Mempersiapkan sarana
dan prasarana beserta
fasilitas rujukanterpadu
pada ibu hamil yang
berisiko tinggi
KESENJANGAN IBU BERSALIN DITOLONG NAKES DAN DITOLONG NAKES DI FASKES
TUJUAN JANGKA PANJANG : UNTUK MENINGKATKAN PERSALINAN YANG DITANGANI DI NAKES DAN FASKES.
TUJUAN JANGKA PENDEK : TERLAKSANA PROGRAM CAKUPAN JUMLAH PERSALINAN YANG DITANGANI DI NAKES DAN
FASKES.
3 Meningkatkan Setting : Masyarakat Nakes : PKM atau pustu Belum
pengetahuan serta Tampat kerja atau Aktif dalam membina Nakes dilaksan
peran aktif tokoh posyandu beserta memberikan kader akan
masyarakat tentang Metode : informasi pada tenaga
pentingnya melakukan Melakukan pembinaan kesehatan dan fasilitas
persalinan pada pada masyarakat kesehatan yang terdekat
tenaga kesehatan PKM :
untuk menghindari Mempersiapkan sarana
kejadian yang tidak dan prasarana
dinginkan.
4 Pembagian pamflet Setting : Ibu hamil di Nakes : Puskesmas induk, Belum
dan pemasangan Posyandu kelurahan Membagikan lembar puskesmas dilaksan
poster di tempat Metode : Banaran pamflet dan poster pembantu akan
umum tentang Membagikan lembar kepada masyarakat
pentingnya pamflet dan poster
melahirkan dibantu mengenai pentingnya
tenaga kesehatan. melahirkan dibantu oleh
tenaga kesehatan
PROGRAM PUSKESMAS RUK HAL. 17
Strategi Target Peran dan tnggung
No Setting dan Metode Sumber daya Evaluasi
intervensi populasi jawab
1 Pendataan Setting : Ibu hamil dan Nakes : Melakukan Puskesmas induk Telah
bumil,bulin dan Puskesmas induk atau bayi yang penyuluhan atau puskesmas dilaksanakan
bayi puskesmas pembantu ada di Kader : pembantu atau
atau posyandu kelurahan Melakukan penyuluhan posyandu
Metode : Banaran beserta kunjungan Nakes
Para nakes melakukan pada ibu hamil kader
penyulihan kepada ibu
hamil
2 Pelaksanaan Setting : Ibu hamil dan Nakes : Melakukan Puskesmas induk Belum
kelas ibu hamil Puskesmas induk atau bayi yang penyuluhan atau puskesmas dilaksanakan
puskesmas pembantu ada di Kader : pembantu atau
atau posyandu kelurahan Melakukan penyuluhan posyandu
Metode : Banaran beserta pelatihan Nakes
Para nakes memberikan beserta kunjungan kader
pelatihan kepada ibu pada ibu hamil
hamil
KESENJANGAN KESEHATAN ANAK. PERMASALAHAN : CAKUPAN BALITA PARIPURNA, MTBS
TUJUAN JANGKA PANJANG : MENINGKATKAN CAKUPAN KEGIATAN UKM KESEHATAN ANAK SESUAI DENGAN
TARGET.
TUJUAN JANGKA PENDEK : TERLAKSANANYA PROGRAM CAKUPAN KESEHATAN ANAK.
Target Peran dan tanggung Sumber
No Strategi intervensi Setting dan Metode Evaluasi
populasi jawab daya
1. Penyuluhan tentang manfaat Setting: posyandu Masyarakat Nakes: pro aktif Nakes, Mengetahui pengetahuan
serta pentingnya Metode: dalam kinerja Kader, ibu manfaat kunjungan dari
Pemeriksaan rutin, kunjungan Melakukan pembimbingan Posyandu neonates,nayi, balitan dan
dari neonatus, bayi, dan penyuluhan kepada kunjungan bumil, ibu pemeriksaan rutin.
balita. masyarakat nifas, kunjungan Belum dilaksanakan
Kader :
Mengumpulkan ibu-
ibu
2. Meningkatkan kinerja kader Setting: posyandu Seluruh Nakes : Pro aktif Nakes, Meningkatkan pengetahuan
yang telah ada dengan cara Metode: kader dalam pembinaan Kader, kader dan memberikan
memotivasi agar lebih aktif Memberikan kader Posyandu motivasi kepada kader
memberikan penyuluhan pembinaan kade agar lebih aktif lagi
kepada masyarakat dengan motivasi memberikan penyuluhan
terutama ibu-ibu agar dan Penyuluhan terhadap ibu. Belum
melakukan kunjungan kepada kader dilaksanakan
neonatus, bayi, dan balita di
posyandu
PROGRAM PUSKESMAS RUK HAL.17-18

Target Peran dan


No Strategi intervensi Setting dan Metode Sumber daya Evaluasi
populasi tanggung jawab
1. Pemantauan Setting : Posyandu 5 kelurahan Bidan wilayah Bidan Wilayah Belum dilaksanakan
kesehatan neonatus Metode: (neonatus)
dan neoristi Memberikan form
pemantauan neonatus
2. Pemantauan bayi Setting : Posyandu 5 kelurahan Bidan wilayah Bidan wilayah Belum dilaksanakan
risiko tinggi Metode: (bayi)
Memberikan form
pemantauan bayi
KESENJANGAN CAKUPAN PESERTA KB BARU, KB DROP OUT
TUJUAN JANGKA PANJANG : MENINGKATKAN ANGKA AKSEPTOR KB
TUJUAN ANGKA PENDEK : MENINGKATNYA PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN IBU TENTANG KB

Setting dan Target Peran dan tanggung


No Strategi intervensi Sumber daya Evaluasi
Metode populasi jawab
1. Memberikan penyuluhan Setting: PUS dan Nakes/kader : Puskesmas Meningkatnya
kepada PUS akan Puskesmasdan WUS Penyuluhan Nakes pengetahuan dan
pentingnya KB untuk posyandu Kader pemahaman ibu tentang
menekan angka Metode: KB
pertumbuhan penduduk melakukan Keterangan:
dan jenis-jenis KB serta penyuluhan Belum dilaksanakan
pemakaiannya terhadap semua
ibu rumah tangga
2. Meningkatkankinerja Setting : Kader Nakes: Nakes, Peningkatan kinerja kader
kader dengan posyandu pro aktif dalam Pustu, Kader dalam memotivasi Pasutri
penyuluhan kepada Metode : pembinaan kader untuk KB
kader dan memotivasi pembinaankader Puskesmas: Keterangan:
agar mampu Membantu Belum dilaksanakan
membimbing para PUS menyiapkan sarana
dalam melaksanakan dan prasarana
KB
KESENJANGAN CAKUPAN PESERTA KB BARU, KB DROP OUT
TUJUAN JANGKA PANJANG : MENINGKATKAN ANGKA AKSEPTOR KB
TUJUAN ANGKA PENDEK : MENINGKATNYA PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN IBU TENTANG KB

3. Memberikan edukasi Setting : Masyarakat Nakes: Nakes, Meningkatkan


kepada ibu hamil/ Puskesmas, umum pro aktif dalam PUS, bumil Pengetahuan para PUS
PUS yang datang Posyandu memberikan untuk memotivasi supaya
ke puskesmas atau Metode : penjelasan mengenai mau menggunakan KB
posyandu tentang Edukasi kepada KB Belum dilaksanakan
manfaat KB untuk bumil/PUS
menekan angka setiap kali
pertumbuhan datang ke
penduduk dan pkm/posyandu
meningkatkankesejah
teraankeluarga
4. Pembagian Leaflet Tempat umum, Masyarakat Nakes: menyusun dan Nakes, Meningkatnya angka
tentang KB di pusat umum menyebarkan leaflet Sarana akseptor KB
puskesmas, pustu, keramaian Kader: menyebarkan prasarana Meningkatnya
posyandu dan Metode : leaflet pengetahuan akseptor
tempat-tempat umum Leaflet Belum dilaksanakan
PROGRAM PUSKESMAS RUK HAL. 23-24
Peran dan
Strategi Setting dan Target Sumber
No tanggung Evaluasi
intervensi Metode populasi daya
jawab
1. Pembinaan Setting: KUA 5 Kelurahan Pemegang Pemegang Calon Pengantin bisa
Calon kecamatan Program KB Program KB mengerti tentang
Pengantin Pesantren pemeriksaan
Metode: kesehatan pra Nikah
Buku Saku Belum dilaksanakan
2. Pembinaan Setting : 5 PUS/ Pemegang Pemegang Klien KB mengetahui
Para Calon Puskesmas WUS per Program KB Program KB dna mengerti
Interpersonal/K Metode : kelurahan alat/obat untuk
onseling Alat Bantu metode kontrasepsi
Aseptor KB Pengamilan yang paling sesuai
Keputusan Belum dilaksanakan
PROGRAM PUSKESMAS RUK HAL. 23-24
3. Penyuluhan Setting : Masyarakat Pemegang Pemegang Masyarakat menjadi
tentang KB (Alat Puskesmas,Pos umum Program KB Program KB tahu tentang KB dan
kontrasepsi yandu balita dapat berperilaku
jangka panjang) Metode : untuk mencegah
Penyuluhan penyakit yang
dengan Power berhubungan dengan
point, LCD, ibu, bayi, dan balita
Sound System, Belum dilaksanakan
Proyektor
4. Pendampingan Setting: 5 Pemegang Pemegang Untuk mengurangi
calon klien MKJP Puskesmas Akseptor/Kel Program KB Program KB angka kematian dan
(metode Metode : Alat urahan komplikasi
kontrasepsi Bantu Belum dilaksanakan
jangka panjang) Pengamilan
Keputusan
PERMASALAHAN : KB PASCA SALIN
TUJUAN JANGKA PANJANG : MENINGKATKAN PEMAKAIAN KB PASCA SALIN
TUJUAN ANGKA PENDEK : MENINGKATNYA PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN IBU TENTANG KB

Setting dan Peran dan tanggung


No Strategi intervensi Target populasi Sumber daya Evaluasi
Metode jawab
1. Memberikan Setting: Bulin Nakes/kader : Puskesmas Meningkatnya
penyuluhan kepada Puskesmasdan Penyuluhan Nakes pengetahuan dan
bulin akan pentingnya posyandu Kader pemahaman ibu tentang
KB untuk menekan Metode: KB
angka pertumbuhan melakukan Keterangan:
penduduk dan jenis- penyuluhan Belum dilaksanakan
jenis KB serta terhadap bulin
pemakaiannya
2. Meningkatkankinerja Setting : Kader Nakes: Nakes, Peningkatan kinerja kader
kader dengan posyandu pro aktif dalam Pustu, Kader dalam memotivasi Pasutri
penyuluhan kepada Metode : pembinaan kader untuk KB
kader dan memotivasi pembinaankader Puskesmas: Keterangan:
agar mampu Membantu Belum dilaksanakan
membimbing para menyiapkan sarana
bulin dalam dan prasarana
melaksanakan KB
PERMASALAHAN : KB PASCA SALIN
TUJUAN JANGKA PANJANG : MENINGKATKAN PEMAKAIAN KB PASCA SALIN
TUJUAN ANGKA PENDEK : MENINGKATNYA PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN IBU
TENTANG KB

3. Memberikan edukasi kepada Setting : bulin Nakes: Nakes, Meningkatkan


bulin yang datang ke Puskesmas,Posyand pro aktif dalam bulin Pengetahuan para bulin
puskesmas atau posyandu u memberikan untuk memotivasi
tentang manfaat KB untuk Metode : Edukasi penjelasan supaya mau
menekan angka pertumbuhan kepada bulin mengenai KB menggunakan KB
penduduk dan meningkatkan setiap kali datang Belum dilaksanakan
kesejahteraan keluarga ke pkm/posyandu

4. Pembagian Leaflet tentang KB Tempat umum, Masyaraka Nakes: menyusun Nakes, Meningkatnya angka
di puskesmas, pustu, posyandu pusat keramaian t umum dan menyebarkan Sarana akseptor KB
dan tempat-tempat umum Metode : leaflet prasarana Meningkatnya
Leaflet Kader:menyebarka pengetahuan akseptor
n leaflet Belum dilaksanakan
PROGRAM PUSKESMAS RUK HAL. 21-23

Setting dan Target Peran dan


No Strategi intervensi Sumber daya Evaluasi
Metode populasi tanggung jawab
1. Pembinaan Para Setting : 5 PUS/WUS/ Pemegang Program Pemegang Klien KB mengetahui dna
Calon Puskesmas Kelurahan KB Program KB mengerti alat/obat untuk
Interpersonal/Kons Metode : Alat metode kontrasepsi yang
eling Aseptor KB Bantu paling sesuai
Pengamilan Belum dilaksanakan
Keputusan
2. Penyuluhan tentang Setting : Masyarakat Pemegang Program Pemegang Masyarakat menjadi tahu
KB (Alat Puskesmas,Posy umum KB Program KB tentang KB dan dapat
kontrasepsi jangka andu balita berperilaku untuk
panjang) Metode : mencegah penyakit yang
Penyuluhan berhubungan dengan ibu,
dengan Power bayi, dan balita
point, LCD, Belum dilaksanakan
Sound System,
Proyektor
KESENJANGAN GIZI
PERMASALAHAN : ADANYA KESENJANGAN PADA D/S, N/S,
TUJUAN JANGKA PANJANG : MENINGKATKAN PROGRAM GIZI BERAT BADAN BAYI DAN PEMBERIAN TABLET FE
PADA BUMIL
TUJUAN JANGKA PENDEK : TERLAKSANANNYA PROGRAM GIZI SEHINGGA PENC APAIAN DAPAT MEMENUHI TARGET.

Setting dan Target Peran dan


No Strategi intervensi Sumber daya Evaluasi
Metode populasi tanggung jawab
1. Penyuluhan pada Setting: Semua ibu Nakes : Penyuluhan Puskesmas Meningkatkan
masyarakat Puskesmas,Posy yang Puskesmas : Nakes pengetahuan Ibu tentang
tentang pentingnya andu Balita mempunyai Menyiapkan sarana Kader pentingnya gizi anak
posyandu sehingga Metode: bayi, balita dan prasarana Bidan wilayah Keterangan:
sangat perlu melakukan dan anak Telah dilaksanakan
dilakukan penyuluhan setiap posyandu balita
penyuluhan kepada Ibu
mengenai gizi rumah tangga
pada anak. yang
mempunyai
bayi, balita
dan anak
KESENJANGAN GIZI
PERMASALAHAN : ADANYA KESENJANGAN PADA D/S, N/S,
TUJUAN JANGKA PANJANG : MENINGKATKAN PROGRAM GIZI BERAT BADAN BAYI DAN PEMBERIAN TABLET FE
PADA BUMIL
TUJUAN JANGKA PENDEK : TERLAKSANANNYA PROGRAM GIZI SEHINGGA PENC APAIAN DAPAT MEMENUHI TARGET.

2. Memberikan Setting : Masyrakarat Nakes: pro aktif Nakes Masyarakat menjadi


penyuluhan dan Puskesmas terutama dalam program Puskesmas tahu tentang gizi anak
motivasi kepada Metode : orang tua gizi Kader Keterangan:
masyarakat memberikan Puskesmas: Belum dilaksanakan
terutama ibu motivasi Membantu
tentang perlunya kepada menyiapkan
partisipasi masyarakat sarana dan
masyarakat, terutama prasarana
perlunya orang tua
kenaikan berat
badan,
keberhasilan
penimbangan
pada anak.
KESENJANGAN GIZI
PERMASALAHAN : ADANYA KESENJANGAN PADA D/S, N/S,
TUJUAN JANGKA PANJANG : MENINGKATKAN PROGRAM GIZI BERAT BADAN BAYI DAN PEMBERIAN TABLET FE
PADA BUMIL
TUJUAN JANGKA PENDEK : TERLAKSANANNYA PROGRAM GIZI SEHINGGA PENC APAIAN DAPAT MEMENUHI TARGET.

3 Meningkatkan Setting: puskesmas Masyara Nakes: pro aktif Nakes, Kader Keterangan:
jumlah kader Metode : memberikan kat dalam program gizi Puskesmas Telah dilaksanakan
kesehatan dan motivasi kepada tokoh Puskesmas menyiapkan
menggiatkan masyarakat untuk ikut menyiapkan sarana Sarana
kegiatan kader serta dalam prasarana prasarana
yang telah ada. meningkatkan program
gizi dengan menjadi
kader
5 Pembagian leaflet Setting: Puskesmas, Semua Nakes: pro aktif Nakes, Meningkatkan
tentang Gizi posyandu ibu yang dalam kinerja Posyandu Pengetahuan Ibu tentang
Metode : mempuny program Puskesmas gizi
Pembagian Leaflet ai bayi, puskesamas menyiapkan Keterangan:
balita Puskesmas Sarana Telah dilaksanakan saat
dan anak menyiapkan sarana prasarana posyandu balita
prasarana
PROGRAM PUSKESMAS RUK HAL. 24-26
Strategi Target Peran dan Sumber
No Setting dan Metode Evaluasi
intervensi populasi tanggung jawab daya
1. Sosialisasi Setting: Ketua RT dan Nakes Nakes Agar Masyarakat
program gizi, PuskesmasMetode: RW Puskesmas : mengetahui tentang
visi, tata nilai, melakukan sosialisasi Menyiapkan sarana program gizi dan
dan tujuan dan program gizi dengan dan prasarana masalah gizi serta
Penyuluhan menggunakan leaflet, pencegahannya
masalah gizi power point, LCD, sound Keterangan:
system, proyektor Belum dilaksanakan

2. Penimbangan Setting : Posyandu Balita Pemegang Program Pemegang Mendapatkan data D/S,
di posyandu Metode : penimbangan Posyandu Gizi Program N/D dan mendapatkan
balita di posyandu Gizi status gizi seluruh balita
KMS, Antroprometri Keterangan:
Telah dilaksanakan
setiap posyandu balita
PROGRAM PUSKESMAS RUK HAL. 24-26

3. Pemantauan Setting: Balita Pemegang Pemegang Mendapatkan data


status Gizi Posyandu Posyandu Program Gizi Program D/S, N/D dan
Metode : Gizi mendapatkan status
penimbanga gizi seluruh balita
n balita di Keterangan:
posyandu Telah dilaksanakan
KMS,
Antropromet
ri
4 Balita gizi buruk Setting: Balita Gizi Pemegang Pemegang Meningkatkan Status
mendapat puskesmas Buruk Program Gizi Program Gizi gizinya
perawatan Metode : Keterangan:
PMT Telah dilaksanakan
PROGRAM PUSKESMAS RUK HAL. 24-26

5 Pemberian PMT Setting: Balita Gizi Pemegang Pemegang Meningkatkan Status


penyuluhan puskesmas Buruk Program Gizi Program Gizi Gizi Penderita
Metode : PMT Telah dilaksanakan

6 Pelayanan pojok Setting : Pasien Pemegang Pemegang Memberikan konsultasi


Gizi Puskesmas rujukan dari Program Gizi Program Gizi diit khusus
Metode: layanan Telah dilaksanakan
Memberikan Klinis
konsultasi
dengan
leaflet, food
models,
antropometri
BAB 6
“ KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Prioritas utama permasalahan kesehatan

• Gizi  memerlukan intervensi lebih lanjut.

Pada status upaya kesehatan lainnya juga terdapat beberapa kesenjangan


yaitu:

• angka kematian kasar (CDR)


• Prevalensi penyakit terbanyak  hipertensi,
• Kunjungan K1 dan K4, komplikasi kebidanan, penanganan persalinan oleh Nakes dan di Faskes
• Cakupan balita serta MTBS,
• Cakupan KB baru, KB drop out dan pasca salin

Dari data kesenjangan yang telah penulis paparkan tersebut, penulis


mencoba memberikan rencana kerja dan evaluasi untuk mengatasi masalah
tersebut
SARAN

Pencatatan tentang data penduduk Meningkatkan kinerja tenaga Diharapkan peran aktif dari tokoh
kesehatan agar aktif dalam
secara rutin dan menyeluruh  data melakukan upaya penyuluhan masyarakat sehingga bisa
yang akurat untuk intervensi sehingga bisa mengurangi masalah mempengaruhi warga untuk
permasalahan yang tepat sasaran. kesehatan yang ada menciptakan hidup sehat.

Diperlukannya kader kesehatan Tenaga kesehatan dan kader aktif Koordinasi yang selaras antara
yang aktif  berkolaborasi dengan dalam melakukan penyuluhan dokter, bidan, kader kesehatan,
tenaga kesehatan untuk melakukan mengenai pentingnya masalah puskesmas pembantu, posyandu dan
penyuluhan rutin sehingga kunjungan gizi dan puskesmas Pesantren I dalam
pengetahuan masyarakat menjadi permasalahannya sehingga bisa pencatatan sasaran di tiap bidang
lebih luas dan bisa mengurangi mengurangi masalah kesehatan untuk menyelesaikan permasalahan
masalah kesehatan yang ada. yang ada kesehatan.
Thank you
Insert the title of
your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai