Anda di halaman 1dari 10

Emboli

Udara
Kelompok 6
Langkedeng, Philips
Lohodandel, Ayu
Luas, Geraldy
Oroh, Riska
Poandy, Febiyanti
Sugiarto, Cindy
Emboli Udara : Masuknya udara ke dalam tubuh dari sirkulasi
ekstrakorporeal pada saat HD.

Pengkajian:
• Kaji mesin dan peralatanya (AVBL)
• Kaji keluhan dan tanda-tanda:
o Pasien dalam posisi duduk:
 Pasien biasanya berteriak
 Kejang
 Sesak, muka merah
 Udara dari outlet masuk ke tubuh pasien
o Pasien dalam posisi tidur
 Pernafasan dalam, batuk, cianosis
 Pernafasan tertahan.
Penatalaksanaan:
• HD di stop
• Berikan oksigen
• Posisi kaki lebih tinggi dari kepala
• Mempertahankan jalan nafas
• Mengukur tanda-tanda vital
• Pasang detector udara
• Sambungan-sambungan dikencangkan
• Menghilangkan udara dari sirkulasi
ekstrakorporal
Hal-hal yang pelu diperhatikan untuk
mencegah emboli udara :
• Sistem tertutup
• Pasang detector udara
• Sambungan-sambungan dikencangkan
• Pada waktu mengakhiri HD harus hati-hati,
apabila mempergunakan udara sebagai
pendorong darah masuk ke dalam tubuh.
Nursing Diagnosa
1. Resiko terjadi Emboli udara b.d. adanya akses
masuk udara via sirkulasi ekstrakorporeal
Faktor resiko:
• Proses kanulasi tidak tepat/kencang/teliti, klem
tidak kencang.
Tujuan :
• Emboli udara tidak terjadi dengan criteria: Tanda
vital normal, tidak terdapat gejala emboli pada
klien seperti sesak nyeri dada. Proses kanulasi
aman, klem-klem aman, detector udara aktif.
Intervensi :
1. Observasi tanda vital tiap jam, waspadai gejala
emboli
2. Lakukan kanulasi dengan cermat sehingga
bebas dari udara
3. Periksa klem-klem tiap jam
4. Pastikan bubble detector aktif
5. Lakukan penyambungan blood line dengan
fistula needle dengan cermat sehingga terbebas
dari udara
6. Lakukan priming dengan baik sehingga
gelembung udara dapat terbilas
2. Gangguan rasa nyaman: nyeri dada b.d.
Emboli
Karakteristik :
• Klien mengeluh nyeri dada, ekspresi wajah
meringis, tanda vital abnormal, gelisah.
Tujuan :
Keluhan nyeri dada berkurang/hilang,
ekspresi wajah tenang, tanda vital normal,
klien tampak tenang.
Intervensi :
1. Kaji tanda vital
2. Anjurkan relaksasi, lakukan distraksi,
atur posisi yang nyaman
3. Berikan oksigen bila perlu
4. Berikan analgetik sesuai anjuran
5. Hentikan dialysis bila nyeri
menetap/bertambah

Anda mungkin juga menyukai