Anda di halaman 1dari 21

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan

teknologi, dunia mengalami perkembangan yang


pesat, hal ini secara tidak langsung juga
mempengaruhi hukum-hukum di beberapa
Negara termasuk Indonesia. Indonesia
mengalami perubahan hukum yang mendasar,
ditandai dengan adanya amandemen pada UUD
1945. Pada awal terbentuknya, UUD 1945
memiliki 37 pasal, hingga sekarang setelah
mengalami beberapa amandemen UUD 1945
telah memiliki pasal seumlah 39 pasal.
 Dinamika dapat diartikan keseluruhan
perubahan dari seluruh komponen
masyarakat dari waktu ke waktu.
 Dengan kata lain dinamika merupakan
perubahan sosial meliputi perubahan
organisasi sosial, status, lembaga, dan
struktur social masyarakat.
Pada awal kemerdekaan Indonesia, KNIP
mengusung gagasan pemerintahan
parlementer karena khawatir dengan
pemberian kekuasaan yang begitu besar
pada presiden oleh UUD. Karena itu pada
tanggal 7 oktober 1945, KNIP
mengeluarkan momerandum yang
meminta presiden untuk segera
membentuk MPR,
presiden mengeluarkan maklumat wakil
presiden pada tanggal 16 oktober 1945
yang berisi “bahwa komite nasional pusat,
sebelum terbentuk MPR dan DPR diserahi
kekuasaan legislative dan ikut menetapkan
GBHN, serta membentuk badan pekerjaan”,
dan pada tanggal 3 november 1945, wakil
presiden mengeluarkan maklumat lagi
tentang kebebasan membentuk banyak
partai
Terbentuknya cabinet pertama berdasarkan
system parlementer dengan perdana
menteri syahrir pada tanggal 14 november
1945. Hal itu berakibat pada kestabilan
Indonesia di bidang ekonomi, politik
maupun pemerintahan.
27 desember 1949 Terbentuknya negara
federal yaitu Negara kesatuan republic
Indonesia Serikat yang berdasar pada RIS.
Dalam Negara RIS tersebut masih terdapat
Negara bagian republic Indonesia yang ber
ibukota di Yogyakarta. tanggal 17 agustus
1950, terjadi kesepakatan antara Negara RI
yogyakarata dengan Negara RIS untuk
kembali membentuk Negara kesatuan
berdasarkan pada undang-undang dasar.
Pada tanggal 5 juli 1959 presiden menganggap NKRI
dalam bahaya, karena itu presiden mengeluarkan
dekrit presiden yang isinya :
 Menetapkan pembubaran konstituante.

 Menetapkan UUD 1945 berlaku kembali bagi


seluruh rakyat Indonesia, dan terhitung mulai dari
dikeluarkannya dekrit ini, UUD 1950 tidak
diberlakukan lagi.
 Pembentukan MPR sementara yang beranggotakan
DPR, perwakilan daerah- daerah dan dewan agung
sementara..
mulai berkuasa kekuasaan orde lama yang secara
ideologis banyak dipengaruhi oleh faham
komunisme. Penyimpanagan ideologis tersebut
berakibat pada penyimpangan konstitusional
seperti Indonesia diarahkan menjadi demokrasi
terpimpin dan bersifat otoriter yang jelas
menyimpang dari apa yang tercantum dalam UUD
1945. Puncaknya adalah adanya pemberontakan
G30S.PKI yang berhasil dihentikan oleh generasi
muda Indonesia dengan menyampaikan Tritula (Tri
tuntutan Rakyat) yang isisnya:
 Bubarkan PKI.
 Bersihkan cabinet dari unsure-unsur KPI.
 Turunkan harga/perbaikan ekonomi
Masa orde baru berada dibawah kepemimpinan
Soeharto dalam misi mengembalikan keadaan
setelah pemberontakan PKI, masa orde baru
juga mempelopori pembangunan nasional
sehingga sering dikenal sebagai orde
pembangunan.
 MPRS mengeluarkan berbagai macam keputusan penting,
antara lain :
 Tap MPRS No. XVIII/MPRS/1966 tentang kabinet Ampera yang
menyatakan agar presiden menugasi pengemban Super
Semar, Jenderal Soeharto untuk segera membentuk kabinet
Ampera.
 Tap MPRS No. XVII/MPRS/1966 yang dengan permintaan
maaf, menarik kembali pengangkatan pemimpin Besar
Revolusi menjadi presiden seumur hidup.
 Tap MPRS No. XX/MPRS/1966 tentang memorandum DPRGR
mengenai sumber tertib hukum republik Indonesia dan
tata urutan perundang -undangan.
 Tap MPRS No. XXII/MPRS/1966 mengenai penyederhanaan
kepartaian, keormasan dan kekaryaan.
 Pada saat itu bangsa Indonesia dalam
keadaan yang tidak menentu baik di bidang
politik, ekonomi maupun keamanan. Oleh
karena itu, pada bulan februari 1967, GDRGR
mengeluarkan suatu resolusi yaitu meminta
MPR agar mengadakan siding istimewa pada
bulan maret 1967. Keputusan yang diperoleh
dari sidang istimewa tersebut sebagai
berikut.
 Sidang menetapkan berlakunya Tap No.
XV/MPRS/1966 tentang
pemilihan/penunjukan wakil presiden dan
tata cara pengangkatan pejabat presiden dan
mengangkat Jenderal Soeharto.
Masa Orde Baru di bawah kepemimpinan
presiden Soeharto sampai tahun 1998
membuat pemerintahan Indonesia tidak
mengamanatkan nilai-nilai demokrasi seperti
yang tercantum dalam Pancasila, bahkan juga
tidak mencerminkan pelaksanaan demokrasi
atas dasar norma-norma dan pasal-pasal
UUD 1945. Pemerintahan dicemari korupsi,
kolusi dan nepotisme(KKN)
Keadaan tersebut membuat rakyat Indonesia
semakin menderita.Terutama karena adanya
krisis moneter yang melanda Indonesia yang
membuat perekonomian Indonesia hancur.
Hal itu menyebabkan munculnya berbagai
gerakan masyarakat yang dipelopori oleh
generasi muda Indonesia terutama
mahasiswa sebagai gerakan moral yang
menuntut adanya reformasi disegala bidang
Negara
Keberhasilan reformasi tersebut ditandai
dengan turunnya presiden Soeharto dari
jabatannya sebagai presiden dan diganti oleh
Prof. B.J Habibie pada tanggal 21 mei 1998
Kemudian bangsa Indonesia menyadari bahwa UUD
45 yang berlaku pada jaman orde baru masih
memiliki banyak kekurangan, sehingga perlu
diadakan amandemen lagi. Berbagai macam produk
peraturan perundang-undangan yang dihasilkan
dalam reformasi hukum antara lain UU. Politik
Tahun 1999, yaitu UU. No.2tahun 1999, tentang
partai politik, UU. No.3 tahun 1999, tentang
pemilihan umumdan UU. No. 4 tahun 1999 tentang
susunan dan kedudukan MPR, DPR, dan DPRD;
UUotonomi daerah, yaitu meliputi UU. No.25 tahun
1999
UUD 1945 merupakan peraturan perundang-
undangan tertinggi dalam Negara dan
menjadi hukum dasar tertulis Negara, yang
bersifat mengikat dan berisi aturan yang
harus ditaati oleh setiap warga
Negara.Beberapa peristiwa pada Orde Lama
yang mengaburkan identitas nasional kita
adalah; Pemberontakan PKI pada tahun
1948, Demokrasi Terpimpin, Pelaksanaan
UUD Sementara 1950, Nasakom dan
Pemberontakan PKI 1965.
Pelaksanaan UUD 1945 pada masa Orde Baru masih terjadi
banyak penyimpangan meskipun telah dilakukan berbagai
upaya oleh MPRS untuk mengatasinya yakni salah satunya
dengan mengeluarkan Tap MPRS dan sidang istimewa yang
dilakukan oleh MPRS.Pelaksanaan dinamika UUD 1945
pada orde reformasi masih banyak penyimpangan yang
terjadi karena pada masa ini belum semua UUD 1945
dilaksanakan dan masih adanya korupsi, kolusi dan
nepotisme. Sehingga memunculkan orde ini terjadi krisis
ekonomi, krisis social, krisis politik dan krisis hukum.

Anda mungkin juga menyukai