Anda di halaman 1dari 19

SENGKETA KONSTRUKSI

KETERLAMBATAN PENYELESAIAN
PROYEK GEDUNG FISIP UB
KRESNA DWIKI KOMARA (14410029)
DANES SATRIA PRAYOGO (14410014)
ARDIAN DWI PURNOMO (14410030)
WAYAN SAVIANTO (14410025)
M. ALI KADAFI (14410023)
PENDAHULUAN
 Proyek atau pekerjaan konstruksi menurut
UUJK no 18/1999 adalah keseluruhan atau
sebagian rangkaian kegiatan perencanaan
dan atau pelaksanaan beserta pengawasan
mencakup pekerjaan asrsitektural, sipil,
mekanikal, elektrikal dan tata lingkungan
beserta kelangkapannya

2
KETERLAMBATAN PROYEK
KONSTRUKSI
Pelaksanaan proyek yang tidak sesuai dengan rencana, dapat
mengakibatkan keterlambatan proyek. Pada pelaksaan
proyek konstruksi, keterlambatan seringkali terjadi. Hal ini
dapat menyebabkan berbagai bentyj kerugian bagi penyedia
jasa dan pengguna jasa.

Kontraktor Bertambah waktu

Pembengkakan biaya

Menurunnya kredibilitas
3
Jenis Keterlambatan
1. Keterlambatan yang tidak dapat dimaafkan (Non Excusable
Delays)

2. Keterlambatan yang dapat dimaafkan (Excusable Delays)

3. Keterlambatan yang layak mendapat ganti rugi


(Compensable Delays)
PENYEBAB KETERLAMBATAN
1. NON EXCUSABLE DELAYS

a. Identifikasi, durasi dan rencana urutan kerja yang


tidak lengkap dan tidak tersusun baik

b. Ketidaktepatan perencanaan tenaga kerja

c. Kurangnya pengalaman kontraktor

d. Koordinasi yang buruk dalam oorganisasi lapangan

5
× 2. EXCUSABLE DELAYS × 3. COMPENSABLE DELAYS

a. FORCE MAJEUR a. Penetapan jadwal proyek

b. Lingkungan politik yang yang amat ketat

tidak stabil b. Persetujuan ijin kerja yang

c. Respon dari masyarakat lama

yang tidak mendukung c. Perubahan lingkup


adanya proyek pekerjaan/detail konstruksi

6
KETERLAMBATAN PADA PROYEK GEDUNG
FISIP UB
× BERDASARKAN ANALISIS KETERLAMBATAN YANG TERJADI PADA PROYEK GEDUNG FISIP
UB YAITU :

× 1. KETIDAKTEPATAN PERENCANAAN JUMLAH TENAGA KERJA

× 2. KURANG BAIKNYA HASIL PENGERJAAN

× 3. FORCE MAJEUR (TURUNNYA HUJAN DENGAN INTENSITAS TINGGI SELAMA SEBULAN


PENUH)

× 4. PERUBAHAN DETAIL PERENCANAAN DAN KETERLAMBATAN MATERIAL

× 5. KURANGNYA PERSONIL PADA TIM KONTRAKTOR

× 6. KONTRAKTOR MENGABAIKAN PEKERJAAN MINOR SEHINGGA MENUMPUK DI KAHIR


PEKERJAAN
7
SANKSI
Mari kita buka lagi beberapa pasal dalam Perpres 54/2010 sebagaimana
diubah terakhir kali dengan Perpres 172/2014.
Pasal 93

(1) PPK dapat memutuskan Kontrak secara sepihak apabila:

a. kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi batas


berakhirnya kontrak;

a.1. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia Barang/Jasa tidak akan


mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan
kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa
berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan;
a.2. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh)
hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa tidak
dapat menyelesaikan pekerjaan;

b. Penyedia Barang/Jasa lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak


memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;

c. Penyedia Barang/Jasa terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam


proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau

d. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggararan


persaingan sehat dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan benar oleh instansi
yang berwenang.

(2) Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan Penyedia Barang/Jasa:

a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan;

b. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh Penyedia Barang/Jasa atau Jaminan Uang Muka
dicairkan;

c. Penyedia Barang/Jasa membayar denda keterlambatan; dan

d. Penyedia Barang/Jasa dimasukkan dalam Daftar Hitam.


Pasal 120

Selain perbuatan atau tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 118


ayat (1), Penyedia Barang/Jasa yangterlambat menyelesaikan pekerjaan
dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak karena
kesalahan Penyedia Barang/Jasa, dikenakan denda keterlambatan sebesar
1/1000 (satu perseribu) dari nilai Kontrak atau nilai bagian Kontrak untuk
setiap hari keterlambatan
SOLUSI
1. Jalur Konsultasi
Suatu tindakan yang bersifat personal antara satu pihak (klien) dengan pihak lain (konsultan). Pihak
konsultan memberikan pendapat kepada klien untuk memenuhi kebutuhan klien tersebut.

2. Jalur Negosiasi
Pada dasarnya negosiasi adalah upaya untuk mencari perdamaian di antara para pihak yang bersengketa
sesuai pasal 6 ayat (2) undang-undang nomor 30 tahun 1999 tentang abritase dan alternatif penyelesaian
sengketa.

3. Jalur Pendapat Hukum oleh Lembaga Arbitrase


Arbitrase adalah bentuk kelembagaan, tidak hanya bertugas untuk menyelesaikan perbedaan atau
perselisihan atau sengketa yang terjadi antara piihak dalam perjanjian pokok, akan tetapi juga dapat
memberikan konsultasi dalam bentuk opini atau penpat hukum atas permintaan para pihak dalam
perjanjian.

11
TERIMA KASIH
12
Our process is easy

first second last

13
You can insert graphs from Google Sheets
14
Android
Place your screenshot here

project
Show and explain your web, app
or software projects using these
gadget templates.

15
iPhone
Place your screenshot
here
project
Show and explain your web, app
or software projects using these
gadget templates.

16
Tablet
Place your screenshot here
project
Show and explain your web, app
or software projects using these
gadget templates.

17
Desktop
project
Place your screenshot here

Show and explain your web, app


or software projects using these
gadget templates.

18
SlidesCarnival icons are editable shapes.

This means that you can:


● Resize them without losing quality.
● Change fill color and opacity.

Isn’t that nice? :)

Examples:

Anda mungkin juga menyukai