General Anesthesia
General Anesthesia
STADIUM 3
STADIUM 2 Disebut juga stadium
Stadium Eksitasi / Delirium. operasi. 3 bagian:
Dimulai dari hilangnya • Plane 1
kesadaran sampai • Plane 2
permulaan stadium • Plane 3
pembedahan.
STADIUM 4
STADIUM 1 Ditandai dengan
Stadium Analgesia / paralisis otot dada,
Disorientasi. pulsus cepat dan pupil
Dimulai sejak diberikan dilatasi.
anestesi sampai hilangnya
kesadaran.
INDIKASI & KONTRAINDIKASI
GENERAL ANESTHESIA
INDIKASI KONTRAINDIKASI
Operasi di sekitar kepala, leher, Gangguan kv yang
INHALASI
Cara ini dikerjakan pada bayi dan anak yg blm terpasang jalur IV / pada dewasa yang
takut disuntik
- Induksi Halotan
- Induksi Sevofluran lebih disenangi
- Induksi dgn Enfluran (ethran), Isofluran (foran, aeran) jarang dilakukan
INTRAMUSKULAR
Sampai skrg hanya ketamin yg dpt di berikan secara IM
RECTAL
Cara ini hanya untuk anak atau bayi, menggunakan thiopental atau
midazolam.
PROSEDUR ANESTESI
UMUM
1. Penilaian & Persiapan Pra
Anestesi
2. Premedikasi
3. Induksi
4. Maintenance
5. Relaxant
6. Emergency
PENILAIAN & PERSIAPAN PRA
ANESTESI
Identifikasi penyakit, riwayat penyakit,
Anamnesis riwayat obat-obatan, riwayat operasi,
kebiasaan
Intake
Operasi elektif dg anestesia hrs dipuasakan : dew
asa 6-8 jam, anak 4-6 jam, bayi 3-4 jam
Klasifikasi Status Fisik
(The American Society of • ASA I
Anesthesiologists) • ASA II
• ASA III
• ASA IV
• ASA V
LEMON
Airway Assessment Method
LOOK EXTERNALLY
Facial trauma, Large Incisors, Beard or
L Moustache, Large tongue
MALLAMPATI
SCORE ≥ 3
M
NECK MOBILITY
Limited N
neck
mobility O
OBSTRUCTION
Presence of any condition like epiglotitis,
peritonsillar abscess, Trauma
PREMEDIKASI
Pemberian obat 1-2 jam sebelum induksi anestesi.
Tujuan :
1. Meredakan kecemasan dan ketakutan : diazepam 10 – 15
mg peroral
2. Meminimalkan jumlah obat anestetik
3. Melancarkan induksi anestesi
4. Mengurangi mual muntah pasca bedah : ondansentron 2-4
mg
5. Mengurangi sekresi kelenjar ludah dan bronkus
6. Mengurangi isi cairan lambung : Ranitidine 150 mg atau
Simetidine 600mg peroral
7. Mengurangi refleks yg membahayakan
8. Analgesia : Fentanyl : low dose 2 mcg/kgBB ; moderate
dose 2-20 mcg/kgBB ; high dose 20-50 mcg/kgBB ;
duration of action 30-60 menit. Pethidine : 50mg ; onset of
action 5 menit ; duration of action 3-4 jam
ANALGESIK NARKOTIK
Petidin (amp 2cc = 100mg), dosis 1-2 mg/kgBB
PREMEDIKASI Morfin (amp 2cc = 10mg), dosis 0,1 mg/kgBB
Fentanyl ( fl 10cc = 500 mg), dosis 1-3µgr/kgBB
HIPNOTIK
Ketamin ( fl 10cc = 100 mg), dosis 1-2 mg/kgBB
Pentotal (amp 1cc = 1000 mg), dosis 4-6
mg/kgBB
SEDATIF
Diazepam/valium/ stesolid ( amp 2cc = 10mg),
dosis 0,1 mg/kgBB
Midazolam/dormicum (amp 5cc/3cc = 15
mg),dosis 0,1mg/kgBB
Propofol/recofol/diprivan (amp 20cc = 200 mg),
dosis 2,5 mg/kgBB
Dehydrobenzperidon/ DBP (amp 2cc = 5 mg),
dosis 0,1 mg/kgBB
INDUKSI
Tindakan untuk membuat pasien dari
sadar menjadi tidak sadar sehingga
memungkinkan dimulainya
pembedahan
Propofol :
Dosis 2 – 3 mg/kgBB
Onset of action ± 40 detik
Duration of action 5 – 10 menit
Tidak dianjurkan u/ manula & ibu
hamil
Sering menimbulkan rasa nyeri pd
penyuntikan
Ketamin :
Dosis 1 - 2 mg/kgBB
Onset of action ± 30 detik
Duration of action 5 - 15 menit
Tdk dianjurkan pd pasien
hipertensi
Efek yg tdk diharapkan pasien
tertidur dg mata terbuka & adanya
halusinasi
INDUKSI INHALASI
Airway
Pipa mulut faring (Guedel, orotracheal airway) atau pipa
hidung-faring (naso-tracheal airway). Pipa ini untuk menahan A
lidah saat pasien tidak sadar untuk menjaga supaya lidah tidak
menyumbat jalan napas.
Tape
Plester untuk fiksasi pipa supaya tidak terdorong atau tercabut. T
Introducer
Mandrin atau stilet dari kawat dibungkus plastic (kabel) yang I
mudah dibengkokan untuk pemandu supaya pipa trakea
mudah dimasukkan.
Connector
Penyambung antara pipa dan peralatan anestesia C
Suction
penyedot lender, ludah danlain-lainnya. S
MAINTENANCE
Dpt dikerjakan dg metode Intravena dan Inhalasi
Rumatan intravena :
Fentanyl (opioid dosis tinggi):10-50 mcg/kgBB
menyebabkan pasien tidur dg analgesia
cukup
Propofol : 4-12 mg/kgBB/jam
Rumatan inhalasi :
Menggunakan campuran N2O & O2 3:1
ditambah
Halotan 0,5-2 Vol% ATAU
Isofluran 2-4 Vol% ATAU
Sevofluran 2-4 Vol% (bergantung apakah
pasien bernapas spontan, dibantu atau
dikendalikan)
RELAXANT
AMINOFILIN DEXAMETHASON
Diberikan bila tjd • Apabila tjd reaksi
bronkokonstriksi anafilaksis
5mg/KgBB • Dosis : 1mg/KgBB
MONITORING
PERIANESTESI
Tujuan :
Mengurangi angka morbiditas dan mortalitas
pada tindakan anestesi
Memperkirakan kemungkinan terjadinya
kegawatan
Evaluasi hasil tindakan
MONITORING
PERIANESTESI
Tingkat kedalaman anestesi
EKG
Tekanan darah
Respirasi
Nadi
Jumlah perdarahan
Saturasi oksigen
Status cairan
Produksi urin
Warna kulit atau mukosa
PERAWATAN PASCA ANESTESI
Setiap pasien yg telah pulih dari anestesi umum akan dibawa ke Unit
Perawatan Pasca Anestesi (UPPA) atau Recovery Room.
Gelisah
Nyeri
Gangguan
Gangguan pernapasan
kardiovaskular
Mual muntah
Menggigil