Anda di halaman 1dari 13

Kelompok:

1.Diana Puspita (H0919036)


2.Diinah Salwa (H0919037)
3.Dimas Alfian (H0919038)
4.Dimas Rizaldi (H0919039)
5.Dita Amelia (H0919040)
6.Eleazar Calvin (H0919041)
7.Fahimatunisa (H0919042)
8.Fannia Okta (H0919043))
9.Fannisa W. (H0919044)
• Berasal dari kata “clone” dalam bahasa inggris yang berarti “potongan”
• Pertama kali muncul dari usulan Herbert Webber pada tahun 1903 dalam mengistilahkan
sekelompok individu makhluk hidup yang dilahirkan dari satu induk tanpa proses seksual.
• Kloning adalah suatu upaya untuk memproduksi atau menggandakan sejumlah individu
yang hasilnya secara genetik sama persis (identik), berasal dari induk yang sama dan
mempunyai susunan (jumlah dan gen) yang sama.
• Klon adalah sejumlah organisme hewan maupun tumbuhan yang terbentuk melalui hasil
reproduksi aseksual dan berasal dari satu induk yang sama.
• Klon Sel adalah Sekelompok sel yang identik sifat-sifat genetiknya, semua berasal dari satu
sel.
• Klon Gen (Molekuler) adalah Sekelompok salinan gen yang bersifat identik yang
direplikasi dari satu gen yang dimasukan dalam sel inang.
•Kloning DNA
Rekombinan

•Kloning
•Kloning
Terapeutik

•Kloning
Reproduktif
• Pemindahan rantai DNA yang diperlukan dari suatu organisme
di salah satu element replikasi genetic, Misalnya pemasukan
DNA plasmid bakteri dalam mengklon satu gen.
• Kloning DNA bertujuan menghasilkan sejumlah besar DNA yang
identik, termasuk gen, promotor, sekuens non-coding, dan
fragmen DNA.
• Berfungsi untuk menghasilkan protein yang bermanfaat baik
bagi penelitian maupun aplikasi bagi kesehatan manusia.
• Kloning terapeutik merupakan kloning sel punca
ataupun sel dewasa untuk diaplikasikan pada
pengobatan dan penelitian.
• Dipakai untuk menghasilkan juga memproduksi embrio
manusia yang bertujuan sebagai bahan penelitian.
• Tujuan utama dari proses ini bukanlah sebagai
penciptaan manusia baru, namun untuk mendapatkan sel
batang yang nantinya di gunakan sebagai bahan
pelajaran mengenai perkembangan manusia serta
penyembuhan penyakit.
• Bertujuan untuk menghasilkan organisme multisel yang identik
secara genetik. Proses kloning ini merupakan reproduksi
aseksual dimana tidak terjadi fertilisasi.
• Teknologi yang dipakai untuk menghasilkan hewan yang
sama/identik, Contohnya Domba Dolly dengan memakai suatu
proses bernama SCNT (Somatic Cell Nuclear Transfer).
1.Pengisolasian vektor dan DNA sumber gen
Mempersiapkan dua jenis DNA yaitu Plasmid bakteri yang akan
digunakan sebagai vektor dan DNA yang mengandung gen yang
diinginkan.
2. Penyelipan DNA ke dalam vektor
• Memotong dua DNA dengan enzim restriksi yang sama
• Mencampurkan DNA; DNA nya bergabung dengan cara
berpasangan basa (beberapa plassmid, seperti plasmid bakteri
bergabung dengan gen yang diinginkan).
• Menambahkan DNA ligase untuk mengikat secara kovalen
3. Memasukkan vektor pengklon kedalam sel
Dalam langkah ini sel bakteri mengambil plasmid rekombinan
melalui transformasi (penyerapan DNA telanjang dari larutan
sekelilingnya) bakteri berupa LacZ. Sebagian bakteri ini memperoleh
DNA plasmid rekombinan yang diinginkan.
4. Mengklonkan sel-sel (dan gen asing)
Menempatkan bakteri hasil transformasi pada medium nutrien padat
yang mengandung ampisilin dan gula yang disebut X-gal. Ampisilin
dalam medium ini akan memastikan bahwa hanya sel yang mengandung
plasmid itu yang akan tumbuh. X-gal dalam medium ini akan
memudahkan untuk mengidentifikasi koloni dari bakteri yang
plasmidnya membawa DNA.
Kloning memberi banyak manfaat dalam berbagai bidang kehidupan. Berikut ini
beberapa manfaat kloning, diantaranya:
1. Ilmu Pengetahuan
Kloning terutama dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya
reproduksi-embriologi dan diferensiasi.
2. Mengembangkan dan Memperbanyak Bibit Unggul
Kloning dalam upaya mengembangkan dan memperbanyak bibit unggul tidak dianjurkan
dilakukan pada manusia. Tujuan kloning ini sering kita lihat pada hewan ternak dan juga
upaya menghasilkan susu yang mengandung nutrisi ekstra. Contoh hewan ternak yang
dilakukan kloning ialah sapi. Dimana diambil nuklues sel sapi bibit unggul kemudian
disuntikkan ke dalam nukleus zigot sapi yang dikehendaki. Akhirnya didapatkan klon
dengan gen tambahan yang lebih unggul seperti yang diharapkan.
3. Tujuan Diagnostik dan Terapi
Kloning dapat berkontribusi untuk pengobatan suatu penyakit. Contohnya, pasangan
suami istri yang diduga thalasemia mayor tidak dianjurkan punya anak karena ditakutkan
gen tersebut akan diwariskan pada keturunannya. Sehingga, dengan adanya kloning
pasangan dianjurkan melakukan terapi gen dengan dibuatkan klon pada tingkat
blastomer. Apabila salah satu blastomer tersebut mengandung gen thalasemia mayor,
maka dianjurkan untuk terapi gen tingkat blastomer selalu dikembangkan menjadi
blastosit. Begitu seterusnya, sehingga dapat dihasilkan gen yang bebas dari thalasemia.
4. Mengatasi Infertilitas
Kloning yang dilakukan pada manusia dapat menolong pasangan infertil. Namun,
pasangan infertil yang dimaksud bukanlah pasangan yang tidak dapat memproduksi sel
telur ataupun menghasilkan sperma. Melainkan, salah satu pasangan harus ada yang
mampu menghasilkan sel reproduksi. Sehingga proses kloning ini dapat dilakukan
dengan sejumlah sel somatik dari manapun diambil, yang akhirnya dapat menghasilkan
keturunan yang mengandung gen dari suami atau istri pasangan bersangkutan.
5. Bidang Ekonomi
Keberhasilan suatu kloning yang dilakukan, akan menyumbangkan devisa dalam
meningkatkan perekonomian suatu negara. Negara-negara yang gagal dalam penelitian
klonning akan menderita kerugian secara ekonomi yang bahkan dapat menyebabkan
negara tersebut jatuh miskin.
Contoh kloning yang pernah dilakukan di
dunia ini adalah pada hewan ternak yaitu
domba dolly. Domba dolly telah berhasil
dikloning dan telah bertahan hingga umur
enam tahun pada tahun 2003. Domba ini
merupakan hasil kloning dari salah satu sel
kelenjar susu suatu domba. Tentunya jika
berhasil dilakukan pada hewan ternak maka
kloning memiliki tujuan dan fungsi untuk
mendapatkan ketrurunan hewan ternak yang
berkualitas.
Sel-sel tersebut diambil dengan jarum-jarum
mikroskopis dan sel tersebut dimodifikasi
sehingga menjadi sebuah sel telur yang siap
berkembang biak. Telur tersebut
dikembangbiakan di dalam tubuh seekor
domba betina. Dalam kurun waktu 148 hari,
domba dolly akhirnya lahir.

Anda mungkin juga menyukai