Anda di halaman 1dari 28

Dr. Nurita B.

Hutahaean, SpKK
• skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh
infestasi dan sensitisasi bertahap sarcoptes scabie var,
hominis dan produknya

Sinonim :
The itch, syb-bees, gudik, budukan, gatal agogo
 Sosio ekonomi rendah
 Higiene buruk
 Hubungan seksual promiskuitas

Penularan
1.Kontak Langsung (kontak kulit dengan kulit)
berjabat tangan, tidur bersama, hubungan seksual

2. Kontak Tak Langsung ( melalui benda)


Pakaian, handuk, seprei, bantal, dll
Secara morfologik:
• tungau kecil:
• bentuk oval, punggung cembung, bagian perut rata, dan
punya 8 kaki
• Translusen, berwarna putih kotor, dan tidak bermata
• Betina : Ukuran 330-350 mikron x 250-350 mikron

• Jantan: lebih kecil, 200-240 mikron


 Tungau dewasa:
 4 pasang kaki, 2 pasang kaki didepan sebagai alat
untuk melekat dan 2 pasang kaki kedua pada betina
berakhir dengan rambut

 Jantan: pasangan kaki ketiga berakhir dengan rambut


dan keempat berakhir dengan alat perekat
Setelah kopulasi perkawinan (diatas kulit)

Tungau jantan akan


Tungau betina menggali
mati
terowongan dalam sratum
,masih hidup
korneum
beberapa hari

Meletakkan telur 2- 50

Telur menetas dalam 3-10 hari

Larva
Dapat tinggal, keluar

2-3 hari menjadi NIMFA


Aktivitas S. scabei didalam kulit

Sensitisasi terhadap sekreta dan eksreta tungau yang memerlukan


waktu kira-kira sebulan setelah investasi

Gatal & respon imunitas seluler dan humoral serta meningkatkan IgE baik di serum atau
kulit

Garukan
Kelainan Kulit:
dermatitis, ditemukan papul, vesikel, urtika dll

Erosi, Ekskorasi
Krusta
Infeksi Sekunder
Gejala Klinis
Diagnosis dibuat dengan menemukan 2 dari 4 tanda kardinal:

1. Pruritus Nokturna
2. Pada Kelompok Manusia (keluarga, Asrama, Perkampungan
padat
3. Adanya Terowongan (kunikulus): berbentuk garis lurus atau
berkelok, warna putih atau abu-abu dng ujung papul atau
vesikel. Bila terinfesi pustul atau nodul
Predileksi adalah tempat dengan str korneum tipis (sela jari
tangan, pergelangan tangan, bgn volar, siku luar, lipat
ketiak,areola mammae, umbilikus, bokong, genitalia eksterna,
perut bagian bawah.
4. Ditemukan tungau

Dx pasti: ditemukan tungau, larva atau telur pada


pemeriksaan mikroskopik
1. Skabies Norwegia(Skabies berkrusta)
Dermatosis Berkrusta Pada Tangan & Kaki, Kuku
Distrofik, Skuama Generalisata, Sangat Menular, Gatal
Sedikit, banyak pd pasien Rm, Psikosis

2. Scabies Nodular
Bila Lama Tidak Diterapi
Pada Bayi Dan Anak
Pemeriksaan Penunjang

1. Burrow ink test


2. Uji tetrasiklin
3. Dermoskopi
1. Dermatitis atopik
2. Dermatitis kontak
3. Urtikaria papular
4. Insect bite
5. Dishidrosis
6. Pioderma
Non Medikamentosa
1. Menjaga higiene individu dan lingkungan
2. Dekontaminasi pakaian dan alas tidur

Medikamentosa:
Prinsip: efektif utk semua stadium
1. Topikal
 Permetrin 5%: dibiarkan 8 jam dan diulang stlh 1
mgg.
 Lindane 1% : dibiarkan 8 jam, dpt diulang stlh 1 mgg.
Tdk boleh utk bayi, anak dan ibu hamil
 Salep sulfur 5-10%: selama 8 jam, 3 malam berturut
turut
 Krim krotamiton `10%: dibiarkan selama 8 jam pada
hari 1,2,3 dan 8
 Emulsi benzil benzoat 10%: dioleskan 24 jampenuh

2. Sistemik
 Antihistamin sedatif oral

 Antibiotika: bila terdapat infeksi sekunder

 Ivermektin: pada scabies krustosa


Pencegahan

• Edukasi pasien tentang penyakit scabies, perjalanan


penyakit, penularan
• cara eradikasi tungau
• jaga hygiene
• Tata cara pengolesan obat
• Pengobatan dilakukan pada orang serumah dan orang
sekitar
CUTANEOUS LARVA
MIGRANS

18
Definisi

• Peradangan berbentuk linier atau berkelok kelok,


meninggi dan progresif disebabkan oleh invasi larva
cacing tambang yang berasal dari feses anjing dan
kucing
• disebut ‘creeping eruption’

19
Epidemiologi

• Di semua negara iklim tropis dan sub tropis


• >> benua Afrika, Amerika Selatan dan Amerika
Tengah, Ausralia dan di Indonesia pun banyak
dijumpai kasusnya

• Telur cacing tambang disimpan di pasir dan tanah


yang hangat

20
• larva cacing tambang dari kucing dan anjing

• Ancylostoma barazilliense
• Ancylostoma caninum
• Ancylostoma caylanicum

21
• Larva merayap disekitar kulit untuk tempat penetrasi
 larva menembus ke lapisan korneum epidermis 
Larva infektif mengeluarkan protease dan
hialuronidase agar dapat bermigrasi di kulit manusia 
larva terjebak di jaringan kulit manusia bermigrasi
melalu jaringan subkutan membentuk terowongan yang
menjalar dari satu tempat ketempat lainnya.

22
• Rasa gatal dan panas di tempat larva melakukan penetrasi.
• Mula-mula akan timbul papul, bentuk yang khas, lesi berbentuk
linear atau berkelok-kelok, menimbul dengan diameter 2-3 mm,
dan berwarna kemerahan.
• Adanya lesi papul yang eritematosa menandakan bahwa larva
telah berada di kulit, sela beberapa jam atau hari
• menjalar seperti benang berkelok-kelok, polisiklik, membentuk
serpiginosa track, menimbul, dan membentuk terowongan (burrow)
• Gatal lebih hebat pada malam hari

23
DIAGNOSIS
• Karakteristik lesi khas
• Riwayat exposure

25
Diagnosis Banding

1. Scabies
2. Tinea korporis
3. Herpes zoster
4. Dermatitis venenata

26
1. Oral
• Albendazole
400 mg dosis tunggal selama 3 hari berturut turut
• Ivermectin
200 mcg/kgbb diberikan secara oral satu kali dalam sehari dapat
diulang setelah 1-2 minggu
• Thiabendazole
25-50 mg/kgbb/ hari, dibagi dalam 2 dosis selama 2 sampai 5 hari
(jarang digunakan sekarang)
2. Topikal
• Salep albendazpole 10%, 3x sehari (7-10 hari)
• Salep tiabendazole 10-15% 3x sehari (5-7 hari)

3. Cyrotheraphy ×

27

Anda mungkin juga menyukai

  • Tutorial Risma
    Tutorial Risma
    Dokumen71 halaman
    Tutorial Risma
    M Fadhiel Fajar
    Belum ada peringkat
  • Sken
    Sken
    Dokumen9 halaman
    Sken
    M Fadhiel Fajar
    Belum ada peringkat
  • Skenn A
    Skenn A
    Dokumen39 halaman
    Skenn A
    M Fadhiel Fajar
    Belum ada peringkat
  • Histologi
    Histologi
    Dokumen4 halaman
    Histologi
    M Fadhiel Fajar
    Belum ada peringkat