Disusun Oleh:
Ismul Bahiyih, S.Ked
FAB 118 029
Pembimbing :
dr. Bambang Supriadi, Sp. S
BAGIAN NEUROLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
RSUD DORIS SYLVANUS
PALANGKA RAYA
2019
1
PENDAHULUAN
Tahun 1817 dr. James Parkinson mempublikasikan kasus
pasien yang mengalami “shaking palsy” (shake = gemetar,
palsy = kelumpuhan)
2
DEFINISI
✘ Parkinsonism / Sindroma Parkinson
Sindrom yang ditandai tremor waktu istirahat , rigiditas ,
bradikinesia, dan hilangnya reflek postural akibat turunya
kadar dopamin kerena beberapa sebab.
✘ Penyakit Parkinson
Bagian dari parkinsonism yang ditandai degenerasi ganglia
basalis terutama di substansia nigra pars compacta yang
disertai adanya inklusi eosinofilik (lewy bodies )
3
EPIDEMIOLOGI •Penyakit Parkinson terjadi di seluruh
500.000 penduduk dunia → 5 – 10 % orang.
AMERIKA SERIKAT menderita •Gejala awalnya muncul < 40 tahun,
parkinson rata-rata menyerang usia 65 tahun.
•Perbandingan laki-laki dan wanita 3:2
0,6 % pada usia 60 – 64 tahun
EROPA
3,5 % pada usia 85 – 89 tahun
dengan jumlah penduduk 210 juta orang, diperkirakan ada
sekitar 200.000-400.000 penderita
INDONESIA
Rata-rata usia penderita di atas 50 tahun
ETIOLOGI
• Hal ini berkaitan dengan reaksi mikrogilial yang mempengaruhi kerusakan
Usia neuronal, terutama pada substansia nigra, pada penyakit parkinson.
6
KLASIFIKASI
Berdasarkan penyebab :
✘ Idiopatik (primer) → genetik
✘ Simptomatik (sekunder) → infeksi, obat, toksin,vaskular, trauma,
hipotiroidea, tumor, hidrosefalus tekanan normal
✘ Parkinson plus (multiple system degeneration) → parkinsonism dengan
gejala tambahan seperti demensia lewy bodies, progresif supra nuklear palsi
✘ Parkinson herediter → penyakit wilson, penyakit huntington, penyakit Lewy
bodies
7
PATOFISIOLOGI
8
PATOFISIOLOGI...
“Ketidak seimbangan saraf dopaminergik dan kolinergik”
DA AK
NORMAL (AK=DA)
PENYAKIT PARKINSON
(AK>DA)
AK = ASETIL KOLIN
DA = DOPAMIN
GEJALA KLINIS
Gejala motorik
10
GEJALA KLINIS...
Gejala non-motorik
• Disfungsi otonom
• Gangguan suasana hati, penderita sering mengalami depresi
• Ganguan kognitif, menanggapi rangsangan lambat
• Gangguan tidur, penderita mengalami kesulitan tidur (insomnia)
• Gangguan sensasi
11
GEJALA KLINIS...
Klinis
Umum :
- gejala dimulai pada satu sisi (hemiparkinson)
- tremor saat istirahat
- tidak didapatkan gejala neurologis lain
- tidak dijumpai kelainan laboratorium dan radiologis.
- perkembangan penyakit lambat.
- respon terhadap levodopa cepat dan dramatis
- refleks postural tidak dijumpai pada awal penyakit.
12
GEJALA KLINIS...
Klinis
Khusus :
- Tremor : laten, saat istirahat, bertahan saat istirahat.
- Rigiditas
- Akinesia/bradikinesia
- kedipan mata berkurang
- wajah seperti topeng
- hipotonia
- hipersalivasi
- takikinesia
- tulisan semakin kecil kecil
- cara berjalan langkah kecil kecil
- Hilangnya refleks postural
13 - Gambaran motorik lain : distonia, rasa kaku, sulit memulai gerak, palilalia
DIAGNOSIS
Kriteria klinis :
2 dari 3 gejala utama (kardinal) :
✘ tremor,
✘ rigiditas,
✘ Bradikinesia
15
KRITERIA DIAGNOSIS...
Perjalanan klinis penyakit Parkinson dilihat berdasar tahapan menurut Hoehn dan Yahr
Stadium I :
- gejala dan tanda pada satu sisi
- gejala ringan
- gejala yang timbul mengganggu tapi tidak menimbulkan cacat
- tremor pada satu anggota gerak
- gejala awal dapat dikenali orang terdekat
Stadium II :
- gejala bilateral
- terjadi kecacatan minimal
- sikap/cara berjalan terganggu
KRITERIA DIAGNOSIS...
Stadium III : Stadium V :
- gerakan tubuh nyata lambat diri - stadium kakeksia
- gangguan keseimbangan saat - kecacatan kompleks
berjalan/berdiri - tidak mampu berdiri dan berjalan
- disfungsi umum sedang - memerlukan perawatan tetap
Stadium IV :
- gejala lebih berat
- keterbatasan jarak berjalan
- rigiditas dan bradikinesia
- tidak mampu mandiri
- tremor berkurang
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang meliputi :
MRI dan CT-scan untuk menyingkirkan diagnosa banding seperti stoke cardioemboli,
hidrosefalus dan Wilson Disease
EEG (biasanya terjadi perlambatan yang progresif)
PET (Positron Emission Tomography) dan SPECT (Single Photon Emission Computed
Tomography). Didapatkan gambaran penurunan uptake 18-F dopa pada putamen
kontralateral
18
PET
19
DIAGNOSIS BANDING
21
TATALAKSANA
Tujuan : meminimalkan kecacatan dan efek samping, serta meningkatkan kualitas hidup
semaksimal mungkin
27
DAFTAR PUSTAKA
✘ Dewanto G, Suwono W, Budi R, dan Yuda T. 2009. Diagnosa dan Tatalaksana Penyakit
Saraf. Jakarta: EGC. Hal 143 – 152.
✘ Gunawan Gerry. Parkinson and Stem Cells Therapy. Jurnal. Vol.03, No.01, Januari 2017.
✘ PERDOSSI. Standar Pelayanan Medik Neurologi.
✘ Riskita Dila. Penyakit Parkinson. Departemen Ilmu Penyakit Saraf. 2017.
✘ Rahayu RA. Penyakit parkinson. Dalam: Sudoyo AW et al (editor). Buku ajar ilmu penyakit
dalam. Ed 5. Jakarta : interna publishing.
✘ PERDOSSI. Panduan Praktik Klinis Neurologi. 2016
28
TERIMA
KASIH
29