Anda di halaman 1dari 31

PROFESI AKUNTAN

MENUJU

170200
• Arimbi Prabawati

170200688
• Monika Elen Lorensia
TANTANGAN PROFESI

2 persoalan yang belum mendukung ke arah kesatuan ekonomi global :

1 2

Memiliki prinsip akuntansi dan standar


audit sendiri sendiri Profesi akuntan belum serius
01
Manfaat kode etik profesi (Duska & Duska, 2015) :

1 2 3 4 5 6
Motivasi Pedoman Tuntunan Menuntun Merinci Pengawas
AKUNTAN DI AS
01 Organisasi profesi akuntan yang berkontribusi bagi
penyusunan kode etik profesi akuntan :

01

02
ETIKA YANG BERLAKU BAGI ANGGOTA AICPA

Prinsip-prinsip Aturan Etika


1 Tanggung Jawab
101 Independensi 302 Fee Kontijen
2 Kepentingan Publik
102 Integritas & Objektivitas
501 Tindakan Mendiskreditkan

3 Integritas
201 Standar Umum
502 Advertensi & Solisitasi

4 Objektifitas & Independensi


202 Kesesuaian dengan Standar
503 Komisi & Fee Rujukan

Due care
5 203 Prinsip Akuntansi Bentuk & Nama Organisasi
505

6 Ruang Lingkup & Sifat Jasa


301 Informasi Klien Rahasia

Buku Bussiness and Professional Ethics for Directors, Executives, and Accountants karangan Leonard J. Brooks, 2007; 240-241
Dikutip :
KODE ETIK PROFESI AKUNTAN DI
BEBERAPA NERGARA DI LUAR AS
Ringkasan Kode Etik
Profesi Akuntan Kanada
Pendahuluan
Karakter seorang profesional
Prinsip-prinsip yang mengatur perilaku
anggota & mahasiswa
Prinsip-prinsip yang mengatur tanggung
jawab firma
Karakter pribadi dan kode etik
Penerapan Aturan Etika
Interpretasi Aturan Etika

Brooks (2007)
Aturan Etika
Umum Standar yang mempengaruhi kepentingan publik
101 Kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan 201 Memelihara reputasi baik profesi dan kemampuan melayani publik
102 Tuduhan kriminal atau 202 Integritas dan kehati-hatian
serangan sejenis 203 Memelihara kompetensi profesional
204 Independensi dan objektivitas
205 Pernyataan palsu atau menyesatkan
102.2. Melaporkan 206 Kepatuhan dengan Standar Profesional
penghentian sementara 207 Tidak ada imbalan yang tidak diotorisasi
(suspensi) karena 208 Memelihara kerahasiaan informasi tentang urusan klien
pertimbangan disiplin 210 Konflik kepentingan
211 Kewajiban melaporkan pelanggaran anggota mahasiswa, pelamar, atau frima
103 Tidak dikaitkan dengan 212 Menangani dana trust dan kekayaan lain
salah saji 213 Tidak boleh ada kegiatan yang melanggar hukum
214 Penawaran fee
104 Harus secara tertulis 215 Fee kontinjen
dalam melakukan 216 Tidak ada fee rujukan atau kompensasi
koresponden dengan 217 Pembatasan advertensi
Institut 218 Penahanan dokumen dan kertas kerja
Aturan Etika (lanjutan)
Hubungan dengan anggota Organisasi dan perilaku Aturan yang berlaku
atau firma sejawat seorang praktisi profesional bagi firma
302 Penerimaan penugasan bila ada 401 Nama kantor 501 Pendirian, pemeliharaan
auditor penanggung jawab 404 Tanggung jawab yang 502 dan penegakan kebijakan
sebelumnya membawa corak mode tertentu, dan prosedur
operasi kantor 503 Asosiasi dengan firma
303 Kerja sama dengan pengganti 405 Asosiasi dengan frma-firma
406 Tanggung jawab untuk non
anggota
304 Penugasan bersama 407 Bisnis dan praktik terkait
408 Asosiasi dengan non-anggota
305 Komunikasi penugasan khusus
dalam praktik umum
dengan auditor sebelumnya
409 Kantor perwakilan
306 Tanggung jawab dalam 410 Praktik akuntan publik
penugasan khusus berbentuk perseroan
SARBANES – OXLEY ACT
( SOX )
Sarbanes – Oxley Act
Badai skandal keuangan yang mempertontonkan pelanggaran etika
secara nyata yang dilakukan oleh para eksekutif puncak
perusahaan/organisasi publik multinasional yang berkantor puat di AS
yang juga melibatkan profesi akuntan publik ternama, sempat
menggoncang bursa saham dan perekonimian AS. Akibat berbagai
skandal ini, pemerintah dan lembaga legislatif AS segera mengeluarkan
undand-undang dengan nama Sarbanes-Oxley Act (SOX). Pokok-pokok
yang diatur dalam SOX diringkas oleh Agoes Sukrisno dalam bukunya
Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Akuntan Publik, 2004).
Ringkasan Sarbanes-Oxley Act 2002

Sarbanes Oxley Act 2002 ditujukan untuk memberikan Sarbanes Oxley Act
kejelasan dan kepastian tentang beberapa isu yang sering 2002 memerlukan
diperdebatkan, yang meliputi: interpretasi melalui
proses aturan SEC dan
1.1 Membentuk dewan pengawas independen (PCAOB) Public Company
1.2 Menetapkan tanggung jawab baru terhadap komite audit dan Accounting Oversight
pejabat perusahaan Board (PCAOB).
1.3 Menerapkan beberapa aturan atau keharusan baru untuk
pelaporan perusahaan
1.4 Mendefinisikan jasa non-audit yang dapat diberikan oelh KAP
kepada audit klien
1.5 Memperberat hukuman atas kecurangan (fraud) yang dilakukan
perusahaan
1.6 Mengharuskan adanya peraturan yang mengatur benturan
kepentingan
1.7 Meningkatkan tanggung jawab dan anggaran SEC secara
signifikan
DAMPAK SARBANES-OXLEY ACT 2002

Manajemen Komite Audit Akuntan Publik

3.1. Membentuk Public Company Accounting


1.1. Mengharuskan adanya sertifikasi 2.1. Interaksi dengan Oversight Board (PCAOB) yang bertujuan
CEO/CFO atas laporan berkala auditor mengawasi audit atas perusahaan publik dan
yang disampaikan ke SEC 2.2. Indenpendensi melindungi kepntingan investor
1.2. Laporan Internal Control dan keahlian 3.2. Melarang jasa nonaudit
1.3. Pengungkapan baru yang komite audit 3.3. Perputaran partner
diharuskan 2.3. Keluhan dan 3.4. Laporan kepada komite audit
1.4. Reformasi Corporate Governance saran 3.5. Penugasan auditor
1.5. Meningkatkan tinjauan atas atas 2.4. Persetujuan 3.6. Studi tentang kewajiban perputaran kantor
penyampaian (fillings) oleh CEO terdahulu akuntan publik akan dilakukan oleh General
Accounting Office (GAO)
KODE ETIK PROFESI AKUNTAN : IFAC
yang diperkenalkan

Bagian Bagian Bagian


A B C

Pedoman kode etik ini terdiri atas 3 bagian :


Struktur & Kerangka Dasar Kode Etik IFAC

Kerangka Dasar
Kode Etik IFAC:

Konsep yang medasari penyusunan/perumusan


Struktur & Kerangka Dasar Kode Etik IFAC

Kewajiban 01
Melayani kepentingan publik

Struktur Kode Etik Objektif 02


Memenuhi Profesionalisme, Kinerja, dan
IFAC : Kepentingan Publik

Kebutuhan Dasar 03
Kredibilitas, Profesionalisme, Jasa
Kualitas tertinggi, Kerahasiaan

Prinsip-prinsip Fundamental 04
Integritas, Objektifitas, Kompetensi
Profesional dan kehati-hatian, serta Perilaku
profesional dan Standar Teknis
1. Prinsip-prinsip Fundamental Etika

2. Independensi

3. Ancaman terhadap Independensi

3. Pengamanan terhadap Ancaman


independensi
Integritas (integrity) Perilaku Profesional (professional
Tegas & jujur behavior)
- Harus patuh pada peraturan
- Menghindari tindakan yang dapat
mendiskreditkan profesi

Objektivitas (objectivity) Kompetensi profesional dan kehati-hatian Kerahasiaan (confidentiality)


Tidak dipengaruhi pendapat / - Memiliki kemampuan, pengetahuan, & Menjaga rahasia seorang klien
kepentingan pihak lain. wawasan serta hati hati dalam melakukan
pekerjaannya agar klien mendapatkan jasa
terbaik
01 Independensi dalam pikiran (independence in mind)

Kejujuran dalam diri akuntan dalam melaksanakan kinerjanya.


(obyektif/tidak dipengaruhi pihak lain dalam memberikan pendapat)

Independensi dalam penampilan (independence in appearance) 02


Untuk memberikan kesan bahwa akuntan publik bersifat independen, maka
harus menghindari faktor-faktor yang dapat meragukan kinerjanya)
Kepentingan diri Review diri Advokasi Kekerabatan Intimidasi
Sifat dimana akuntan Timbul karena Mendukung Timbul karena Diancam / ditekan
lebih mengutamakan pertimbangan sesuatu hal dari kedekatan hubungan jika tidak memenuhi
kepentingan pribadi sebelumnya klien. sehingga akuntan permintaan klien
(mendapatkan uang dievaluasi oleh
sehingga bersimpati
lebih) akuntan profesional
terhadap keadaanya.
yang sama.
Ancaman Independensi Akuntan Publik

Kepentingan diri Review diri Advokasi Kekerabatan Intimidasi


(self-interest) (self-review) (advocay) (familiarity) (intimidation)
• Kepentingan • Terlibat dalam • Mempromosikan • Mempunyai • Diancam dipecat
keuangan dalam pemberian jasa saham hubungan /diganti dalam
perusahaan klien pencatatan perusahaan kelarga dekat hubungannya
• Ketergantungan akuntansi publik dari klien dengan seorang dengan
tidak wajar pada sebelum audit direktur yang penugasan pada
fee dari klien perikatan • Bertindak berpengaruh dan klien
• Memiliki perjanjian sebagai signifikan • Diancam dengan
hubungan bisnis • Temuan pengacara untuk terhadap pokok tuntutan hukum
yang erat kesalahan klien penjaminan penugasan • Membatasi
dengan klien material saat dalam suatu • Meneima hadiah ruang lingkup
• Kekhawatiran dilakukan perkara dari klien, pekerjaan untuk
berlebihan bila evaluasi ulang perselisihan kecuali nilainya mengurangi fee
kehilangan klien dengan pihak tidak signifikan
ketiga
Pengamanan Terhadap Ancaman

01 Pengamanan melalui profesi, legislasi, atau regulasi

02 Pengamanan melalui lingkungan kerja


Pengamanan Melalui
Profesi, Legislasi, atau Regulasi

Review eksternal oleh pihak ketiga


Peraturan tata kelola korporasi. yang berwewenang atas laporan,
Persyaratan pendidikan, pelatihan,
dan pengalaman kerja. pemberitahuan, komunikasi, dan
informasi yang dihasilkan oleh
akuntan profesional.

Persyaratan pengembangan
Standar-standar profesional. Prosedur pemantauan dan
profesi berkelanjutan.
pendisiplinan profesi atau peraturan.
Pengamanan di kantor Firma
Dokumentasi kebijakan Komunikasi tepat waktu
Dukungan yang berkaitan dengan
kepemimpinan kepada semua rekan
ancaman, indenpendensi, dan staf tentang
(pemimpin taat prinsip dan prinsip-prinsip etika
dan mementingkan berbagai kebijakan dan
kepentingan umum). prosedur, termasuk
perubahannya.

Penggunaan rekan dan Penunjukan anggota


tim terpisah untuk untuk mengawasi
penugasan penjaminan keefektifan berjalannya
dan nonpenjaminan. sistem kendali mutu.
Pengamanan Perikatan Khusus
di Lingkungan Kerja
Melibatkan tambahan seorang akuntan profesional untuk meninjau
pekerjaan yang dilakukan, atau memebri nasehat yang diperlukan.
01

02 Diskusi maslaah etika dengan pejabat klien yang berwenang tentang


masalah tata kelola.

Mengungkapkan kepada pejabat klien yang bertanggungjawab atas


03 tata kelola tentang sifat jasa dan fee yang dikenakan.

04 Melibatkan firma lain untuk melakanakan atau melaksanakan kembali


bagian dari penugasan.
Pengamanan di dalam
Sistem dan Prosedur Klien

Penunjukan frima diratifikasi Klien memiliki karyawan yang


oleh pihak selain manajemen. kompeten.

Klien memiliki tata kelola


korporasi yang dapat Klien memiliki prosedur internal
memberikan pengawasan dan untuk menjamin objektivitas
komunikasi yang memadai penugasan nonpenjaminan.
terkait dengan jasa-jasa firma.
Pengamanan Ancaman di Tempat Kerja
untuk Akuntan Bisnis

1 2 3 4 5 6
Penerapan Pedoman kode Pengendalian Kepemimpinan Kebijakan dan Komunikasi tepat waktu
struktur etik perilaku internal yang yang berbasis prosedur tentang berbagai kebijakan
pengawasan organisasi dan kuat dan etika. pelaksanaan dan prosesdur termasuk
korporasi perekrutan proses dan perubahannya ke seleuruh
tenaga kerja pendisiplinan pemantauan karyawan, disertai pelatihan
berkompeten yang kinerja dan pendidikan yang
tinggi. memadai. karyawan. memadai tentang kebijakan
dan prosedur yang ada.
Kode Etik Akuntan Publik

200 Pendahuluan 250 Pemasaran jasa Profesional


Konsep Bagian A harus diterapkan akuntan Akuntan yang mempromosikan dirinya harus
profesional dalam praktik publik. dilakukan dengan baik & benar (kualifikasi).

210 Penunjukan Profesional & Penerimaan Klien 260 Hadiah & Keramah Tamahan
Mempertimbangkan dalam membuat hubungan Mengatur hadiah atau sesuatu hal yang dapat
dengan klien diberikan kepada akuntan atas kinerja yang diberikan.

220 Konflik Kepentingan


Hubungan yang dapat mengancam prinsip-
270 Penyimpanan Aset Klien
Tidak boleh menahan aset klien, kecuali atas
prinsipkode etik
perintah hukum / pengadilan.

230 Pendapat Kedua


280 Objektivitas Semua jasa
Pendapat lain dari akuntan karena ancaman.
Setiap jasa yang diberikan akuntan harus
dilakukan dengan sebenarnya

240 Fee & Jenis Imbalan Lainnya 290 Independensi Perikatan Penjaminan
Biaya yang diterima akuntan atas kinerja yang Dalam melakukan perikatan harus terhindar dari
diberikan. bukujan pihak lain.
Kode Etik Akuntan Bisnis

320 Penyusunan dan Pelaporan


300 Pendahuluan Informasi
Konsep Bagian A harus
diterapkan akuntan profesional Akuntan bertanggung jawab dalam
dalam praktik bisnis menyusun & melaporkan infoemasi
sesuai dengan standar yang berlaku

310 Potensi Konflik 330 Bertindak dengan Keahlian


yang Memadai
Konflik yang terjadi dapat
dihindari dengan mematuhi Atas dasar pengalaman,
prinsip-prinsip kode etik wawasan, pelatihan, pendidikan
agar pekerjaan dapat dilakukan
dengan tepat.
Untuk mendukung penyatuan ekonomi global, para pengurus dan anggota
IAI bertekad untuk mengadopsi standar teknis dan perilaku yang
dikeluarkan oleh International Federation of Accountants (IFAC).
Kode Etik Profesi Akuntan
Menuju Era Global

Thank you

Anda mungkin juga menyukai