Anda di halaman 1dari 30

Urology CASE

report

dibuat oleh: Stefanus Evan (406181059)

Pembimbing: dr. Yulfitra Soni Sp. U


Identitas Pasien

Nama : Anak A

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 7 tahun

Alamat : Gadog

Agama : Islam

Pekerjaan : Pelajar
ANAMNESIS

Keluhan • lubang saluran kencing


utama: berada dibawah kepala penis

Keluhan • Tidak ada


tambahan:
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengeluh lubang saluran kencing berada dibawah kepala penis


sejak lahir, BAK lancar 4-6 kali/hari, warna kuning jernih, nyeri (-), darah (-
), BAB nyeri (-), darah (-), lendir (-), demam (-), batuk (-), pilek (-)
Riwayat Penyakit Dahulu
• Infeksi saluran kemih -, batu saluran kemih -, trauma
area genital -

Riwayat Penyakit Keluarga


• keluhan serupa -
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Umum
•Kondisi Umum : Tampak sakit ingan
•Kesadaran : Compos Mentis, GCS 15
•Tekanan Darah : 110/70 mmHg
•Frekuensi Nadi : 88 x/min, reguler, isi cukup
•Frekuensi Nafas : 20 x/min, reguler
•Suhu : 36,9 C
•Data Antopometri : BB : 21 kg
Status generalis

Kepala :
•Bentuk normocephal, rambut hitam merata, tidak mudah dicabut,
tidak mudah patah, kulit kepala normal.
Mata :
•Palpebral superior et inferior dextra et sinistra tidak tampak
hiperemis/ edema/ cekung. Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-
). pupil bulat , isokor, berdiameter 3 mm. Reflek cahaya langsung dan
tidak langsung (+/+).
Telinga :
•Bentuk normal, tidak hiperemis, tidak ada abses pre/ retroauricula,
nyeri tekan tragus (-/-), nyeri tarik auricular (-/-), KGB pre/
retroauricula tidak membesar, serumen (+/+), sekret (-/-), liang telinga
dextra et sinistra lapang.
Hidung :
•Bentuk normal, deviasi septum (-), sekret (-), mukosa hidung
tidak hiperemis.
Mulut :
•Bibir sianosis (-), faring hiperemis (-), uvula ditengah, tonsil
T1/T1 tidak hiperemis.
Leher :
•Trakea ditengah, kelenjar tiroid tidak teraba membesar, KGB
submandibular dan servikal dextra et sinistra tidak teraba
membesar.
• Thoraks :
– Paru
• Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris saat inspirasi dan
ekspirasi, tidak tampak retraksi dinding dada.
• Palpasi : Krepitasi (-), stem fremitus kanan-kiri depan-belakang
sama kuat.
• Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru.
• Auskultasi : Suara nafas Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-).
– Jantung
• Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak tampak.
• Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba di Intercostal Space (ICS) V
Midclavicular Line (MCL) sinistra.
• Perkusi : Redup
• Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, Gallop (-), murmur (-).
Abdomen
– Inspeksi : Perut tampak rata, warna kulit kuning
kecoklatan, tidak terdapat kelainan kulit.
– Auskultasi : bising usus normal.
– Perkusi : timpani di semua kuadran.
– Palpasi : Normal, defans muscular (-), nyeri tekan
(-), hepar dan lien tidak teraba membesar.
Ekstremitas : akral dingin (-), edem (-), CRT < 2 detik
Status Lokalis (genitalia)

Inspeksi : tampak ostium uretra eksterna berada di bawah glands


penis, ulkus (-), benjolan (-)

Palpasi : nyeri (-), benjolan (-)


Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan tgl : 10/6/ 2019
Hematologi
Hb 11.7 g/dL 11,5 – 13,5 g/dL
Hematokrit 32,9 % (↓) 45 – 52%
Leukosit 6.500 /µL 6.000 – 15.000 /µL
Trombosit 294.000 /µL 150.000 – 440.000/µL
Masa pembekuan 10'30'' 8-18 menit
Masa perdarahan 2'30'' 1-6 menit
GD Sewaktu 79 (↓) 80-120 mg/dL
SGOT 24 0-50 U/L
SGPT 12 0-50 U/L
Kreatinin 0,64 0,60 - 1,30 mg/dL
Ureum 23,5 10,0 -50,0 null
Natrium 136 135 - 145 mmol/L
Resume

Telah diperiksa seorang anak laki-laki usia 7 tahun


datang ke poli dengan keluhan lubang saluran kencing
berada dibawah kepala penis sejak lahir, BAK lancar 4-
6 kali/hari, warna kuning jernih, nyeri -, darah -, BAB
nyeri -, darah -, lendir -, demam -, batuk -, pilek -
PF : Genitalia inspeksi: tampak ostium uretra eksterna berada di bawah
glands penis, ulkus (-), benjolan (-), palpasi: nyeri (-), benjolan (-)

PP: Hematokrit : 32,9 % (↓) , GDS : 32,9 % (↓)


Diagnosa kerja

Hipospadia subcoronal
Tatalaksana

Operatif

– Uretroplasti
prognosis

Ad Vitam: Bonam
Ad Functionam: Bonam
Ad Sanationam: Bonam
Lampiran
Tinjauan pustaka
Uretra Laki-laki

Uretra pada laki-laki terdiri dari:

 Uretra pars prostatica


 Uretra pars membranosa
 Uretra pars spongiosa
– Lapisan uretra laki-laki terdiri
lapisan mukosa (lapisan paling
dalam), dan lapisan submukosa.

– Uretra mulai dari orifisium


uretra interna di dalam vesika
urinaria sampai orifisium
eksterna.
Definisi HIPOSPADIA

Hipospadia adalah kelainan kongenital dimana


ostium uretra eksterna (OUE) terletak di ventral penis
dan lebih ke proximal dari tempat normalnya (ujung
gland penis).
Etiologi

• hormon androgen yang mengatur


Hormon tidak organogenesis kelamin (pria). Atau biasa juga
karena reseptor hormon androgennya sendiri di
seimbang dalam tubuh yang kurang atau tidak ada

Genetika • gagalnya sintesis androgen

• adalah polutan dan zat yang bersifat teratogenik


Lingkungan yang dapat mengakibatkan mutasi
Klasifikasi
KELUHAN & GEJALA

• Letak lubang kencing yang masih di kepala penis biasanyajarang menimbulkan keluhan bagi penderita pada
usia anak-anak

• Keluhan akan timbul pada kelainan yang lebih berat dan pada usia penderita yang lebih tua.

• Kelainan lebih berat letak lubang kencing yang semakin ke arah pangkal penis dan/atau adanya bentuk penis
yang melengkung

• Penderita tidak dapat berkemih dalam posisi berdiri karena urin keluar merembes sehingga penderita akan
lebih nyaman dalam posisi jongkok.

• Penderita akan mengalami masalah fungsi reproduksi berkenaan dengan bentuk penis yang melengkung saat
ereksi, kesulitan penetrasi, gangguan ejakulasi
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan radiologis urografi (IVP,


sistouretrografi) untuk menilai gambaran saluran
kemih secara keseluruhan dengan bantuan kontras.
Tatalaksana

Tujuan operasi hipospadia : membuang corde yang ada & membuat tambahan
uretra sehingga muaranya berada di ujung glans penis.
Operasi pembuatan uretra ini memerlukan bahan kulit yang cukup banyak, dari
prepusium, sehingga anak dengan cacat bawaan hipospadia tidak boleh disirkumsisi.
Tindakan dilakukan dalam 2 tahap :

• Agar penis tidak melengkung ketika ereksi

• Tahap pertama dilakukan pada usia 2 tahun (dapat


Operasi reseksi chorda ditunda), dengan syarat dilakukan tes endokrinologi anak
(chordectomy atau (kadar hormon testosteron) terlebih dahulu karena pada
release chorda) hipospadia biasanya disertai dengan undescensus testis.

• Jika kadar hormon rendah sebaiknya segera dioperasi,


bila normal maka operasi dapat ditunda 6 bulan lagi.

• Dilakukan 6 bulan setelah chordectomy, untuk


menempatkan OUE pada tempatnya.
Uretroplasty • Sebelum usia 4 tahun seluruh tahapan operasi harus
selesei, karena bila tidak dapat menyebabkan gangguan
psikis anak.
Uretroplasty
Teknik operasi hipospadia membutuhkan kelebihan preputium penis untuk
rekonstruksi saluran kencing baru. (tidak boleh dilakukan sirkumsisi).
Terima Kasih
Daftar Pustaka
• De Jong W, Syamsuhidajat R. 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3, Penerbit EGC :
Jakarta.
• Doherty,Gerard. Current Diagnosis and Treatment Surgery. 13th Ed. Lange : McGraw Hill.
• Evelyn C. Pears. 2011. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis – Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama
• http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/anatomi-ginjal-dan-saluran-
kemih/, diakses tanggal 02/01/2012
• http://pisaudokter.blogspot.com/2011/02/anatomi-sistem-urinaria.html, diakses tanggal
02/01/2012
• Sabiston, David Sabiston. 1994. Buku Ajar Bedah. Alih bahasa : Petrus. Timan. Penerbit
EGC : Jakarta.
• Sapardan Subroto. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Bagian Bedah Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai