Kepribadian) Dulu istilah gangguan kepribadian (personality disorder) sering disebut sebagai psychopathy, artinya adalah adanya kekuranga atau gangguan dalam jiwa yang tampil dalam perilakunya sehari-hari. Personality disorder adalah gangguan-gangguan dalam perilaku yang memberikan dampak atau dinilai negatif oleh masyarakat. Pemahaman ini bersumber pada masalah perkembangan, yaitu bahwa manusia berkembang dari lahir dalam suatu proses dimana terjadi interaksi antara dirinya dengan lingkungannya Gejala Orang-orang dengan gangguan kepribadian memiliki ciri-ciri : • Hubungan pribadinya dengan orang lain terganggu dalam arti sikap dan perilakunya cenderung merugikan orang lain. • Memandang bahwa semua kesulitannya oleh nasib buruk atau perbuatan jahat orang lain, dengan kata lain, penderita gangguan ini tidak pernah merasa bersalah. • Tidak memiliki rasa tanggung jawab terhadap orang lain, bersikap manipulatif atau senang mengakali, mementingkan diri sendiri, tidak punya rasa bersalah, dan tidak mengenal rasa sesal bila mencelakakan orang lain. • Orang dengan gangguan kepribadian tidak pernah dapat menjelaskan diri dari pola perilaku tingkah lakunya yang adaptif. • Selalu menghindari tanggung jawab atas masalah-masalah yang mereka timbulkan. Tipe-tipe personality disorder sangat bervariasi karena menyangkut permasalahan sosial. Akan tetapi, secara umum dapat digolongkan dalam tiga kelompok, yaitu : 1. Cluster I Personality disorder yang bersifat paranoid, schizoid, dan schizotypal. 2. Cluster II Personality disorder yang bersifat histrionik, narcisistic, antisosial, borderline. 3. Cluster III Personality disorder yang bersifat avoidence, dependent, obsessive-compulsive, dan passive-agresive. Paranoid Personality Disorder
paranoid (paranoia) didefinisikan sebagai
penyakit mental di mana seseorang meyakini bahwa orang lain ingin membahayakan dirinya. Sedang definisi lain paranoid didefinisikan sebagai gangguan mental yang ditandai dengan kecurigaan yang tidak rasional/logis. Jadi kesimpulannya, gangguan kepribadian paranoid adalah suatu kondisi yang ditandai oleh ketidakpercayaan dan kecurigaan yang berlebihan terhadap orang lain. Gejala Beberapa gejala yang ditunjukan dalam gangguan kepribadian paranoid antara lain adalah: • Kecurigaan yang sangat berlebihan. • Meyakini akan adanya motif-motif tersembunyi dari orang lain. • Merasa akan dimanfaatkan atau dikhianati oleh orang lain. • Ketidakmampuan dalam melakukan kerjasama dengan orang lain. • Isolasi sosial. • Gambaran yang buruk mengenai diri sendiri. • Sikap tidak terpengaruh. • Rasa permusuhan. • Secara terus menerus menanggung dendam yaitu dengan tidak memaafkan kerugian, cedera atau kelalaian. • Merasakan serangan terhadap karakter atau reputasinya yang tidak tampak bagi orang lain dan dengan cepat bereaksi secara marah dan balas menyerang. • Enggan untuk menceritakan rahasia orang lain karena rasa takut yang tidak perlu bahwa informasi akan digunakan secara jahat untuk melawan dirinya. • Kurang memiliki rasa humor. Penyebab Secara spesifik penyebab dari munculnya gangguan ini masih belum diketahui, namun seringkali dalam suatu kasus muncul pada individu yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan skizofrenia, dengan kata lain faktor genetik masih mempengaruhi. Gangguan kepribadian paranoid juga dapat disebabkan oleh pengalaman masa kecil yang buruk ditambah dengan keadaan lingkungan yang dirasa mengancam. Pola asuh dari orang tua yang cenderung tidak menumbuhkan rasa percaya antara anak dengan orang lain juga dapat menjadi penyebab dari berkembangnya gangguan ini. Dalam perkembangannya orang yang mengalami gangguan ini terbagi lagi dalam 2 kelompok:
1. Paranoid delusi atau waham, yakni keyakinan
palsu yang dipertahankan. 2. Paranoid halusinasi, yaitu persepsi palsu atau menganggap suatu hal ada dan nyata padahal kenyataannya hal tersebut hanyalah khayalan. Schizoid Disorder Gangguan kepribadian schizoid adalah salah satu kelainan dimana terjadi suatu keterbatasan terhadap ekspresi emosi dan pengalaman seseorang.
Beberapa perilaku pada individu dengan gangguan
skizoid adalah minimnya ekspresi emosi, kebanyakan orang normal akan menganggap bahwa ia tidak tertarik dengan sesuatu hal yang sedang terjadi, kurangnya perhatian dan tidak sensitif. Ciri-ciri: a. Tidak pernah tertarik atau menikmati dalam berhubungan dengan orang lain termasuk untuk menjadi bagian dalam keluarga b. Hampir selalu memilih aktivitas untuk menyendiri c. Sangat sedikit diantaranya yang tertarik pada aktivitas seksual d. Sangat jarang untuk memilih waktu untuk bersenang- senang e. Sedikit mempunyai teman akrab f. Tidak terpengaruh pada pujian dan kritik dari orang lain g. Emosi dingin, efek mendatar atau tak peduli (detachment) Schizotypal Personality Disorder Gangguan kepribadian Schizotypal ditandai oleh seseorang yang memiliki kesulitan besar dalam membangun dan mempertahankan hubungan dekat dengan orang lain. Gangguan ini memiliki pola berpikir yang tidak baik, memiliki keyakinan konvensioanl, berperilaku aneh entah dalam bicara dan bertindak, sehingga merusak komunikasi dan interaksi sosial. Ciri-ciri: - Mereka cenderung terisolasi secara sosial - Mengalami kecemasan dalam situasi sosial - Menjaga jarak emosi, sehingga mereka pun merasa tidak nyaman dalam membangun hubungan sosial. - Memiliki pembicaraan yang kurang jelas, berputar- putar, samar-samar, bahkan bisa sangat rumit. - Perilaku atau penampilan yang aneh dan eksentrik Antisocial Personality Disorder Gangguan kepribadian antisosial adalah jenis kondisi mental kronis di mana cara seseorang berpikir, memahami situasi dan berhubungan dengan orang lain tidak berfungsi - dan merusak. Orang dengan gangguan kepribadian antisosial biasanya tidak memperhatikan benar dan salah dan sering mengabaikan hak-hak, keinginan dan perasaan orang lain. Ciri-ciri: • Mengabaikan benar dan salah Persistent berbohong atau menipu untuk mengeksploitasi orang lain • Menggunakan pesona atau kecerdasan untuk memanipulasi orang lain untuk keuntungan pribadi atau untuk kesenangan pribadi belaka • Egosentrisme intens, rasa superioritas dan eksibisionisme • Kesulitan berulang dengan hukum • Berulang kali melanggar hak orang lain dengan menggunakan intimidasi, ketidakjujuran dan keliru • Pelecehan anak atau mengabaikan • Permusuhan, iritabilitas signifikan, agitasi, impulsif, agresi atau kekerasan • Kurangnya empati terhadap orang lain dan kurangnya penyesalan tentang merugikan orang lain • Tidak perlu mengambil risiko atau perilaku berbahaya • Hubungan yang buruk atau kasar • Perilaku kerja yang tidak bertanggung jawab • Kegagalan untuk belajar dari konsekuensi negatif dari perilaku Borderline Personality menunjukan adanya ketidakstabilan dalam suatu hubungan, mood, dan citra diri(self-image). Borderline yaitu ambang. Dikatakan ambang karena memang diketahui para penderitanya berada pada “ambang” psikosis, para penderita gangguan ini mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi yang mereka miliki. Ciri-ciri: 1. Gangguan ini secara garis besar memiliki gejala dengan adanya bentuk tidak stabilnya keadaan jiwa, konsep diri dan juga perilaku. Keadaan tidak stabil ini seringkali mengacaukan hubungan dengan keluarga, pekerjaan, harapan jangka panjang, dan identitas seseorang sebagai individu. 3. Paranoid, yaitu penderita akan selalu berfikiran negatif, memandang dirinya buruk, dan self esteem yang rendah pada dirinya sehingga mereka sampai menyakiti diri sendiri jika terdapat persepsi pada dirinya bahwa adanya penolakan dari oranglain. 4. tidak memiliki citra rasa diri yang baik 5. adanya impulsiveness, berlebih-lebihan, perubahan suasana hati yang drastic, upaya menyakiti diri sendiri apabila ingin mendapatkan sesuatu. 6. relasi sosial tidak stabil. Dari yang awalnya mengagungkan seseorang menjadi melecehkan orang tersebut dikarenakan suatu persepsi yang salah sehingga dapat berubah dalam hitungan jam. 7. perilaku impulsif lain seperti berbelanja dengan sangat boros, mabuk-mabukan dan melakukan hubungan seks yang tidak sehat. Histrionic Personality Disorder Histrionic Personality Disorder: Mau Menjadi Pusat
HPD adalah gangguan yang ditandai oleh adanya
self-dramatitation, tampil selalu lebih dari orang lain, terlalu terlihat attractiveness (tampil menarik) dan lebih memfokuskan pada penampilan fisik. Ciri-ciri: - Orang-orang dengan gangguan ini selalu ingin menjadi pusat perhatian dan menginginkan dirinya benar-benar jadi perhatian dari orang lain atau dalam suatu kelompok. - Ia akan merasa tidak nyaman ketika tidak mendapat perhatian dan ia akan mengejar perhatian orang banyak. - Mereka senang berbicara dengan menggunakan istilah-istilah yang global (umum) bahkan lebih menyukai untuk berpisah atau bercerai dibandingkan menikah - Untuk wanita terkesan genit sedangkan pria lebih ke penampilan fisik untuk menggoda lawan bicara dan mendapatkan perhatian. - Bersikap provokatif. - Terlalu mengekspresikan diri dan mendramatisasi dalam menyampaikan perasaan emosinya bahkan berkesan sandiwara. Julukan “a Drama Queen” sering ditujukan untuk orang-orang seperti ini. - Mudah bosan dengan Narcissistic Personality Disorder (NPD) Narcissistic personality disorder adalah perilaku di mana seseorang merasa sangat bangga terhadap dirinya sendiri dan memerlukan perhatian serta kekaguman dari orang lain. Ciri-ciri: • Merasa dan percaya dirinya jauh lebih baik dari orang lain. • Berfantasi tentang kekuasaan, kesuksesan, dan kemampuan menarik orang lain. • Berlebihan dalam menunjukkan keberhasilan ataupun kemampuan diri. • Selalu mengharapkan pujian dan kekaguman. • Percaya jika dirinya sangatlah berharga dan spesial, ditunjukkan dengan perilakunya. • Mengacuhkan perasaan dan suasana hati orang lain. • Selalu berharap orang lain setuju dengan ide dan rencananya. • Mengambil keuntungan dari orang lain. • Mengacuhkan atau memperlakukan orang yang dianggapnya “lebih kecil”. • Cemburu terhadap orang lain. • Merasa dan percaya kalau orang lain cemburu terhadapnya. • Kesulitan menjalin hubungan yang sehat. • Menetapkan tujuan atau hasil yang tidak realistis. • Mudah merasa terluka dan ditolak. • Memiliki kepercayaan diri yang sebenarnya rapuh. • Memperlihatkan diri sebagai orang yang keras kepala atau tidak memiliki emosi. Avoidant Personality Disorder Individu dengan gangguan kepribadian menghindar (avoidant) menunjukkan hambatan sosial yang ekstrim dan introversi, yang mengarah pada pola hubungan sosial yang terbatas seumur hidup dan keengganan untuk masuk ke dalam interaksi sosial Ciri-ciri: 1. Menghindari kegiatan kerja yang melibatkan kontak antarpribadi yangsignifikan. 2. Keengganan untuk terlibat dengan orang-orang tertentu kecuali menjadi suka. 3. Pengendalian dalam hubungan intim karena takut menjadi malu atau diejek. 4. Keasyikan dengan menjadi pengkritik atau ditolak. 5. Dihambat dalam situasi antarpribadi yang baru karena perasaan tidak mampu. 6. melihat diri secara sosial tidak layak atau lebih rendah daripada orang lain diri. 7. Keengganan yang berlebihan untuk mengambil risiko atau terlibat dalam kegiatan baru karena takut malu. Gangguan kepribadian dependen (DPD), sebelumnya dikenal sebagai gangguan kepribadian asthenic, adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan ketergantungan psikologis meresap pada orang lain. Gangguan kepribadian ini adalah jangka panjang (kronis) kondisi di mana orang- orang tergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan emosional dan fisik mereka, dengan hanya sebagian kecil mencapai tingkat normal kemerdekaan Ciri-ciri: • gangguan mood • gangguan kecemasan • gangguan penyesuaian • gangguan kepribadian • gangguan kepribadian avoidant • gangguan kepribadian histrionik