HAM (Civic)
HAM (Civic)
Kelompok 7
Poandy, Febiyanti
Ponamon, Alfa
Rori, Filisia
DAAN MOGOT
• Nama : Elias Daniel Mogot
• Nama populer : Mayor Daan
Mogot
• Tempat/tgl lahir : Manado, 28
Desember 1928
• Tempat/tgl meninggal : Tangerang,
25 Januari 1946
• Keluarga:
Ayah : Nicolaas Mogot (Nico)
Ibu : Emilia Inkiriwang (Mien)
Saudara : Kakak: Evert, Lilly, Hetty,
Eddy
Adik : Fietje, Tilly
PENGALAMAN
• 1942-1943 : Anggota Seinen Dojo angkatan pertama;
• 1943 : Anggota Pembela Tanah Air (PETA) angkatan ke-1;
• 1943-1944 : Shodancho PETA di Bali;
• 1944-1945 : Staf Markas PETA (Gyugun Sidobu) di Jakarta;
• 1945 : Perwira pada Resimen IV/Tangerang (pangkat
Mayor);
• 1945-1946 : Pendiri/Direktur pertama Akademi Militer
Tangerang (MAT)
• Pada masa perang kemerdekaan nama Mayor Daan Mogot sangat
populer di Jakarta dan Tangerang. Mungkin Daan Mogot juga layak
dicatat sebagai mayor termuda dalam sejarah. Ketika menjadi mayor,
pemuda ganteng ini masih berusia 16 tahun. Masih ABG kalau istilah
zaman sekarang.
• Tapi bukan tanpa alasan Daan Mogot yang baru berusia 16 tahun ini
diberi pangkat Mayor dan memimpin Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
di Jakarta Barat. Daan Mogotmerupakan angkatan pertama Pembela
Tanah Air (PETA), organisasi militer buatan Jepang.
• Waktu mendaftar peta, usianya baru 14 tahun. Seharusnya batas usia
minimal adalah 18 tahun. Tapi entahlah kenapaDaan Mogot bisa
diterima. Dia menjadi salah satu yang terbaik hingga akhirnya
diangkat menjadi pelatih PETA di Bali. Selain itu pemuda asal Manado
ini juga dilatih menjadi pasukan gerilya elite oleh Jepang. Layaklah
setelah Indonesia merdeka dia langsung diberi kedudukan walau
usianya masih sangat belia.
• Daan Mogot juga punya visi yang cerdas soal militer. Bayangkan di
usia 17 tahun, dia dan kawan-kawannya mendirikan sekolah calon
perwira Akademi Militer Tangerang.Daan Mogot diangkat menjadi
direktur pertama Akademi Militer Tangerang.
• Sayang mayor muda gagah berani ini tidak berumur panjang. Tanggal
25 Januari 1946, Daan Mogot bersama pasukannya berangkat untuk
melucuti pasukan Jepang di Lengkong, Tangerang.
• Kala itu Jepang sudah menyerah kepada sekutu. Daan Mogotdan
rekan-rekannya berpikir lebih baik senjata Jepang jatuh ke tangan
tentara Indonesia daripada pasukan Belanda yang akan segera
kembali di bawah sekutu.
• Mayor Daan Mogot berangkat bersama 70 taruna Akademi Militer
Tangerang ke kawasan Lengkong, Serpong, Tangerang. Di sana dia
menemui Kapten Abe, komandan tentara Jepang sementara
pasukannya berjaga di luar.
• Perundingan berlangsung damai. Kapten Abe meminta izin
menghubungi atasannya dulu di Jakarta sebelum menyerahkan
senjata. Tetapi pasukan taruna di luar, tanpa sepengetahuanDaan
Mogot ternyata sudah mulai melucuti tentara Jepang. Beberapa
tentara Jepang juga sukarela menyerahkan senjatanya.
• Tiba-tiba entah darimana, terdengar tembakan. Situasi langsung
kacau balau. Tentara Jepang segera berlari mengambil kembali
senjatanya. Penjaga di pos senapan mesin pun langsung
memberondong para taruna.
• Pertempuran tak seimbang berlangsung. Mayor Daan Mogotberlari
keluar dan berusaha menghentikan tembak menembak. Usahanya tak
berhasil, dia tewas setelah diberondong tentara Jepang.
• Daan Mogot gugur sebagai ksatria. Usianya baru 17 tahun ketika
meninggalkan Ibu Pertiwi untuk selama-lamanya. SelainDaan Mogot,
33 taruna dan 3 perwira gugur dalam peristiwa Lengkong.
A. Pengertian Hak Asasi Manusia
Menurut Tilaar (2001), HAM adalah hak-hak yang melekat pada
diri manusia, dan tanpa hak-hak manusia itu tidak dapat hidup layak
sebagai manusia. Hak tersebut diperoleh bersama dengan kelahirannya
atau kehadirannya didalam kehidupan masyarakat.
a. Komnas HAM
Adalah lembaga yang mandiri yang kedudukannya setingkat dengan
lembaga negara lainnya yang berfungsi melaksanakan pengkajian
penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi hak asasi manusia.
Tujuan komnas HAM
1. Mengembankan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi
manusia sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, dan piagam PBBserta
deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
2. Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia
guna berkembangnya pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan
kemampuannya berpartisipasi salam berbagai bidang kehidupan
c. Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat dalam penegakan HAM diatur dalam pasal 100-
103 UU tentang HAM
G. Mengembangkan Pendidikan HAM
a. Pengetahuan tentang HAM mencakup hak dan kewajiban setiap
manusia, hak-hak perempuan, masalah keadilan, dan pluralism
b. Pendidikan HAM juga mengembangkan keterampilan mahasiswa
yang dilakukan dengan meningkatkan keterampilan mendengarkan
orang lain, bekerja sama, berkomunikasi, memecahkan masalah,
membuat analisis moral, dan bagaimana menganjurkan kritik
dengan baik
c. Tahap selanjutnya dari pendidikan HAM diharapkan mempunyai
sikap yang baik.