Anda di halaman 1dari 26

SEVEN TOOLS DALAM

PENGENDALIAN KUALITAS
7 TOOLS
 CHECK SHEET
 HISTOGRAM
 DIAGRAM PARETO
 DIAGRAM SEBAB AKIBAT
 RUN CHART
 SCATTER DIAGRAM
 GRAFIK PENGENDALI / CONTROL CHART
Lembar Pengecekan (check sheets)

Tujuan pembuatan lembar pengecekan/ periksa :


 Memudahkan proses pengumpulan data
terutama untuk mengetahui bagaimana
sesuatu masalah sering terjadi.
 Mengumpulkan data tentang jenis masalah
yang sedang terjadi.
 Menyusun data secara otomatis sehingga
data itu dapat dipergunakan dengan mudah.
 Memisahkan antara opini dan fakta.
Lembar Pengecekan (check sheets)

Langkah – langkah pembuatan lembar periksa:


 Menjelaskan tujuan pengumpulan data
 Mengidentifikasi apa variabel atau atribut
karakteristik kualitas yang sedang diukur
 Memberikan judul pada lembar periksa
 Menulis hal – hal spesifik yang akan diukur
pada lembar periksa tersebut.
 Menentukan waktu atau tempat pengukuran.
 Akurasi data
 Menjumlahkan data yang telah dikumpulkan
Example of a Check Sheet

Project: Defects on fastener installation Performed by: John Doe


Location: Cost Center 727 Reason: Defect reduction
Time period: W/E 4/23/04

Type of defects 4/19 4/20 4/21 4/22 4/23 Total

Gapped fasteners 15 15 12 10 14 66

Missing fasteners 3 0 0 1 1 5

Damaged fasteners 8 3 12 8 4 35

Defective fasteners 12 3 5 3 6 29

Total 38 21 29 22 25 135
CHECK SHEET
Date :
Product : Plant :
Usage : Dept. :
Specification : Inspector :
Inspection Lot No. :
number :
Lot Size :
Supplier :
Measurement
unit :

Weight (g) Tally Frequency

Total
Histogram

 Histogram menjelaskan variasi proses, namun


belum mengurutkan rangking dari variasi terbesar
sampai dengan yang terkecil.
 Histogram juga menunjukkan kemampuan proses,
dan apabila memungkinkan, histogram dapat
menunjukkan hubungan dengan spesifikasi proses
dan angka-angka nominal, misalnya rata-rata.
 Dalam histogram, garis vertikal menunjukkan
banyaknya observasi tiap-tiap kelas.
Langkah-langkah Penyusunan histogram

1. Hitung jumlah data dari pengukuran.


2. Tentukan jarak, R, bagi suatu himpunan data.
R =nilai terbesar – nilai terkecil.
3. Bagi himpunan data dalam sejumlah kelas, K.
Petunjuk umum untuk menentukan K adalah
sebagai berikut :
Jumlah data Jumlah kelas (K)
Di bawah 50 5 -7
50 – 100 6 – 10
100 – 250 7 – 12
Diatas 250 10 – 20
Langkah-langkah Penyusunan histogram

4. Tentukan lebarnya kelas, H = R/K


5. Tentukan batas – batas kelas. Ambil nilai
data terkecil sebagai batas terbawah kelas
6. Susun tabel frekuensi.
7. Gambarkan histogram berdasrkan tabel
frekuensi
Example of a Histogram
Class
Category Mid-point Frequency
boundary
1 10.00 - 10.19 10.1 1
2 10.20 - 10.39 10.3 6
3 10.40 - 10.59 10.5 12
4 10.60 - 10.79 10.7 8
5 10.80 - 10.99 10.9 6
6 11.00- 11.19 11.1 3

14

12

10

6 12

4 8
6 6
2
3
1
0
10.00 - 10.20 - 10.40 - 10.60 - 10.80 - 11.00-
10.19 10.39 10.59 10.79 10.99 11.19
Diagram Pareto
 Diagram Pareto diperkenalkan oleh
seorang ahli yaitu Alfredo Pareto.
 Diagram Pareto ini merupakan suatu
gambar yang mengurutkan klasifikasi data
dari kiri ke kanan menurut urutan ranking
tertinggi hingga terendah. Hal ini dapat
membantu menemukan permasalahan
yang terpenting untuk segera diselesaikan
(ranking tertinggi) sampai dengan yang
tidak harus segera diselesaikan (ranking
terendah).
Penyusunan Diagram Pareto
1. Menentukan metode atau arti dari
pengklasifikasian data, misalnya berdasarkan
masalah, penyebab jenis ketidaksesuaian, dan
sebagainya.
2. Menentukan satuan yang digunakan untuk
membuat urutan karakteristik- karakteristik
tersebut, misalnya rupiah, frekuensi, unit, dan
sebagainya.
3. Mengumpulkan data sesuai dengan interval waktu
yang telah ditentukan.
4. Merangkum data dan membuat rangking
kategori data tersebut dari yaang terbesar
hingga yang terkecil.
5. Menghitung frekuensi kumulatif atau
persentase kumulatif yang digunakan.
6. Menggambar diagram batang,
menunjukkan tingkat kepentingan relatif
masing- masing masalah. Mengidentifikasi
beberapa hal yang penting untuk mendapat
perhatian.

Penyusunan Diagram Pareto


1. Diagram pareto mengenai fenomena
• Berkaitan dengan hasil – hasil yang
tidak diinginkan dan digunakan untuk
mengetahui apa masalah utama yang
ada.
2. Diagram pareto mengenai penyebab
 Berkaitan dengan penyebab dalam
proses dan dipergunakan untuk
mengetahui apa penyebab utama dari
masalah yang ada.

Jenis Diagram Pareto


 Vilfredo Pareto (1848-1923), ahli ekonomi
Italia:
◦ 20% dari population memiliki 80% dari total
kekayaan
 Juran mengistilahkan “vital few, trivial
many”:
◦ 20% dari masalah kualitas menyebabkan
kerugian sebesar 80%.

Prinsip Pareto
7 Quality Tools
Cum %
Example of a Pareto Chart
100 %
97%
91%

79%

61%

30

35%
20

24
10 18
12
8
4 2
0
Late Wrong Missing Dam aged Wrong Not received
delivery product parts container address

Delivery complains
Cause-and-Effect Diagrams
(Diagram sebab-akibat)

 Menunjukkan hubungan antara suatu


masalah dan kemungkinan penyebabnya
 Dikembangkan oleh Kaoru Ishikawa
(1953)
 Disebut juga
◦ Diagram Tulang Ikan (Fishbone Diagram)
◦ Diagram Ishikawa

7 Quality Tools
 Mulai dengan pernyataan masalah – masalah
utama yang penting dan mendesak untuk
diselesaikan.
 Tuliskan pernyataan masalah itu pada kepala
ikan yang merupakan akibat (effect).
 Tuliskan faktor – faktor penyebab utama
(sebab – sebab) yang mempengaruhi
masalah kualitas sebagai tulang besar. Faktor
– faktor penyebab atau kategori – kategori
utama dapat dikembangkan melalui
stratifikasi ke dalam pengelompokkan dari
faktor – faktor: manusia, mesin/ peralatan,
material, metode kerja, lingkungan kerja.
Langkah Pembuatan
 Tuliskan penyebab – penyebab sekunder
yang mempengaruhi penyebab – penyebab
utama serta penyebab sekunder dinyatakan
sebagai tulang berukuran sedang.
 Tuliskan penyebab – penyebab tersier yang
mempengaruhi penyebab sekunder serta
penyebab – penyebab tersier dinyatakan
tulang berukuran kecil.
 Tentukanlah item – item yang penting dari
setiap faktor dan tandailah faktor- faktor
penting tertentu yang kelihatannya memiliki
pengaruh nyata terhadap karakteristik
kualitas.
Langkah Pembuatan
Cause and Effect “Skeleton”

Material Metode Kerja Lingkungan

Problem
Kualitas

Manusia Peralatan Pengukuran


Diagram sebab-akibat

Pengukuran Manusia Mesin

Kesalahan Pengujian alat Pengawasan jelek Pemasangan salah

Spesifikasi tidak teliti Kurang konsentrasi Peralatan salah

Metode tidak sesuai Pelatihan tidak cukup Keausan/tua


Problem
Kualitas
Pengendalian suhu
tidak tepat Rancangan proses
Kerusakan bahan baku
jelek
Manajemen kualitas
Tidak ada spesifikasi Tak efektif
Kotor dan
berdebu Masalah penangan- Ketakcukupan
an material rancangan
Produk
Lingkungan Material Proses
Run Charts

 Run Charts (time series plot)


suatu upaya untuk mengurai atau
mengklasifikasi persoalan menjadi
kelompok atau golongan sejenis yang
lebih kecil atau menjadi unsur-unsur
tunggal dari persoalan.
Menguji perilaku suatu variabel dari
waktu ke waktu.
Sebagai dasar untuk peta kendali
(Control Charts)
 Scatter diagram merupakan cara yang paling sederhana
untuk menentukan hubungan antara sebab dan akibat dari
dua variabel.
 Langkahlangkah penyusunan:
Data dikumpulkan dalam bentuk pasangan titik (x, y). Dari
titik-titik tersebut dapat diketahui hubungan antara
variabel x dan variabel y, apakah terjadi hubungan positif
atau negatif.

Diagram Penyebaran (scatter


diagram)
Contoh Diagram Pencar

Contoh diagram pencar hubungan antara. kecepatan suatu


kendaraan dengan keahlian si pengendara
Kegunaan Grafik Pengendali
 Untuk mengidentifikasi apakah proses
dalam keadaan terkendali
 Untuk mengurangi kecacatan
 Untuk mengurangi biaya
 Untuk memantau proses secara terus
menerus sehingga dapat juga berfungsi
sebagai sistem peringatan awal.

Grafik Pengendali
Tipe Data untuk Peta Kontrol

 Data Atribut : Data yang diperoleh dengan


cara dihitung sehingga selalu dalam
perhitungan bulat dan biasanya diikuti
dengan kesimpulan layak atau tidak.
 Data Variabel : Data yang diperoleh dengan
menggunakan alat ukur, seperti panjang,
berat, tinggi.

Anda mungkin juga menyukai