Pembimbing :
DR.MOHAMMAD REZA MOSSADEQ , SP.M
Ol eh :
Kusuma I ntan 2011730145
Keluhan tambahan :
Mata kiri merah
Terasa nyeri
Silau
Berair
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poli mata RSUD sekarwangi dengan keluhan mata kiri buram
sejak 1 minggu yang lalu. Buram yang dialami pasien adalah mata kiri seperti
melihat adanya sedikit kabut. Mata kiri mulai buram secara perlahan-lahan. Satu
minggu yang lalu, awalnya pasien merasa mata kiri menjadi sedikit merah dan
nyeri. Pasien mengatakan skala nyeri yang dialaminya adalah sekitar skala 2-3
dan terjadi hilang timbul. Keluhan juga disertai adanya sedikit gatal silau jika
melihat cahaya terang, dan terkadang sedikit berair.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pengelihatan berbayang atau ganda, rasa mengganjal, kotoran pada mata,
kelopak mata lengket dan sulit dibuka di pagi hari, bengkak pada kelopak mata,
melihat seperti pelangi di sekitar lampu, nyeri hebat pada mata atau kepala,
mual, muntah, dan demam disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Keluhan serupa disangkal.
Riwayat sakit mata yang lain sebelumnya disangkal
Riwayat operasi mata disangkal
Riwayat Penyakit Jantung 10 tahun yang lalu
Riwayat Penyakit Artritis Reumatoid 5 tahun yang lalu
Riwayat DM 5 tahun yang lalu
Riwayat HT sejak 5 tahun yang lalu
Tidak ada riwayat penyakit paru
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada keluhan serupa sebelumnya di keluarga
Riwayat Psiokososial :
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga. Jarang mencuci tangan dan terkadang mengucek
mata bila gatal.
Riwayat penggunaan lensa kontak dan kacamata disangkal.
Riwayat pengobatan :
Pasien sebelumnya sudah pernah berobat ke poli mata diberikan obat tetes
namun pasien tidak mengetahui nama obatnya, keluhan sedikit membaik namun
keluhan masih tetap dirasakan.
OD OS
Occuli Dekstra (OD) Occuli Sinistra (OS)
Hipopion (-), hifema (-), sel flare (-) COA Hipopion (-), hifema (-), sel flare (+)
Coklat, kripte (+), sinekia inferior (- Coklat, kripte(+), sinekia inferior (-),
Iris
), sinekia posterior (-) sinekia posterior (+)
pemeriksaan visus OD 6/30 dan OS 6/60. Pada okuli sinitra, terdapat hiperemis
pada konjungtiva tarsalis inferior, injeksi konjungtiva, injeksi siliar, keratik
presipitat putih halus, kecil minimal pada kornea, sinekia posterior, pupil ukuran
3 mm, reflex cahaya langsung dan tidak langsung menurun.
RESUME
◦ Pada pemeriksaan fisik, status generalis dalam batas normal. Pada status
oftalmologis, pemeriksaan visus OD 6/30 dan OS 6/60. Pada okuli sinitra, terdapat
hiperemis pada konjungtiva tarsalis inferior, injeksi konjungtiva, injeksi siliar, keratik
presipitat putih halus, kecil minimal pada kornea, sinekia posterior, pupil ukuran 3
mm, reflex cahaya langsung dan tidak langsung menurun. Mata kanan pasien dalam
batas normal.
DIAGNOSA DIFFERENSIAL
Uveitis anterior : dipertahankan penurunan visus (+), mata merah (+), nyeri(+),
silau (+), sinekia posterior (+), reflex pupil menurun
Glaukoma akut : melihat pelangi/halo (-), mual dan muntah (-), COA dangkal (-),
midriasis (-), TIO tidak meningkat.
DIAGNOSA KERJA
Uveitis Anterior Okuli Sinistra
PENATALAKSANAAN
Polydex eyedrops 6 x 1
Atropin 1% eyedrops 3 x 1
Methylprednisolone 8mg 2x1 tab
TINJAUAN PUSTAKA
UVEITIS ANTERIOR
UVEITIS ANTERIOR
Peradangan mengenai iris dan jaringan badan siliar (iridosiklitis) biasanya
unilateral dengan onset akut
KLASIFIKASI
Bentuk Jenis Manifestasi Klinis Faktor Penyabab
• Pupil mengecil
KLASIFIKASI
Bentuk Jenis Manifestasi Klinis Faktor Penyabab
tepi pupil)
permukaan iris)
Klasifikasi yang direkomendasikan oleh International Uveitis Study Group adalah
berdasarkan letak anatomis dari uvea, yaitu :
Iridosiklitis Kronis: Episode rekuren dengan gejala akut yang ringan atau sedikit.
ETIOLOGI UVEITIS ANTERIOR
Autoimun Infeksi Keganasan Lain-lain
Psoriasis
Berdasarkan asalnya:
Eksogen
karena trauma, operasi intra okuler, ataupun iatrogenik.
Endogen
karena fokal infeksi di organ lain / reaksi autoimun.
Berdasarkan reaksi radang yang terjadi:
Non granulomatosa
Infiltrat yang terjadi terdiri dari sel plasma dan limfosit.
Granulomatosa
Infiltrat yang terjadi terdiri dari sel epiteloid dan makrofag.
Non- granulomatosa Granulomatosa
”iris bombé”
Terdapat nodul yang terdiri atas kelompok sel-sel putih tampak di tepian
pupil iris (Nodul Koeppe bila timbul pada batas pupil, dan Nodul Bussaca
bila timbul pada stroma iris) atau terdapat granuloma yang nyata.hal ini
terjadi pada uveitis granulomatosa. Adanya atrofi iris pada beberapa bagian
saja merupakan ciri khas pada penyakit herpes. Pada pemeriksaan pupil,
akan didapatkan pupil yang miosis.
Bussaca’s Koeppe’s
Nodules Nodules
Lensa :
◦ Pemeriksaan yang mungkin didapat adalah adanya katarak. Katarak
merupakan komplikasi yang sering timbul dalam klinis pasien uveitis. Katarak
biasanya terjadi pada uveitis yang telah berlangsung lama atau pada uveitis
dengan pemakaian kortikosteroid jangka panjang
Pemeriksaan penunjang
Umumnya tidak dilakukan terhadap pasien yang responsif terhadap terapi,
pemeriksaan dilakukan untuk menentukan etiologi.
Contoh : - skin test Tuberkulosis
- hitung jenis, eosinofilia alergi, inf. parasit
- foto rontgen Tuberkulosis, sarkoidosis
- ANA autoimun
- IgG, IgM toxoplasma
KOMPLIKASI
PENATALAKSANAAN
Anti inflamasi
Kortikosteroid diberikan untuk mengurangi peradangan yang terjadi.
Kortikosteroid yang biasa digunakan ialah dexamethasone 0,1 % atau
prednisolone 1 %. Perlu diwaspadai komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi
pada pemberian kortikosteroid, yaitu glaukoma sekunder pada penggunaan
lokal selama lebih dari dua minggu.
PENATALAKSANAAN
Sistemik
Kortikosteroid oral
Dosis tunggal seling sehari yang tinggi dan kemudian diturunkan sampai dosis
efektif.
Sel radang
Sel-sel radang melekat Migrasi eritrosit ke
menumpuk di
pada endotel kornea COA, hifema (bila
COA, hipopion
(keratic precipitate) proses akut)
(bila proses akut)
Sel-sel radang, fibrin, fibroblast
Gangguan aliran aquous
menyebabkan Sel-sel radang, fibrin,
humor
iris melekat pada kapsul lensa fibroblas menutup pupil
dan peningkatan tekanan
anterior (sinekia posterior) (seklusio pupil / oklusio
intra okuler dan terjadi
dan pada endotel kornea (sinekia pupil)
glaukoma sekunder
anterior)
Peradangan menyebar
Gangguan metabolisme
bisa menjadi
pada lensa, lensa jadi
endoftalmitis dan
keruh, katarak komplikata
panoftalmitis
MANIFESTASI KLINISI
Keluhan subyektif : - nyeri, terutama di bulbus okuli, spontan
- sakit kepala di frontal yang menjalar ke temporal
- blefarospasme
- fotofobia (hebat pada keadaan akut)
- lakrimasi
- gangguan visus, biasanya unilateral
Pada keadaan kronis gejala dapat minimal sekali, dan merupakan episode rekuren.