Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara 2013 Pubertas = awal timbul dorongan seksual • Pada masa remaja, seorang individu mulai memasuki masa pubertas, yang pada masa pubertas ini seseorang mulai merasakan meningkatnya dorongan seksual. • Perubahan dan perkembangan yang terjadi pada masa remaja ini dipengaruhi oleh berfungsinya hormon-hormon seksual, yaitu testosteron pada laki-laki dan progesteron pada perempuan. Hormon-hormon inilah yang mempengaruhi dorongan seksual manusia. Fase Perkembangan Perilaku Seksual Remaja
Perkembangan fisik termasuk organ seksual serta
peningkatan kadar hormon reproduksi baik pada anak laki-laki maupun perempuan akan menyebabkan perubahan perilaku seksual remaja secara keseluruhan. Perubahan tersebut sesuai fase mulai dari pra remaja, remaja awal, remaja menengah dan remaja akhir Pra remaja (< 11 thn pd laki-laki,<9 thn pd perempuan) • Perkembangan fisik belum menunjukkan perubahan mencolok • Sudah mulai senang mencari informasi tentang seks dan mitos seks Remaja Awal (11-14 thn pd laki-laki, 9-13 thn pd perempuan)
• Pada masa ini remaja sudah mulai melakukan onani
karena telah seringkali terangsang secara seksual akibat pematangan yang dialami. • Selama/sesudah melakukannya merasa berdosa • Ada juga yg menyalurkan ketertarikan dgn lawan jenis melalui aktivitas non fisik spt sms,chatting dll Remaja menengah (14-17 thn pd laki-laki, 13-16 thn pd perempuan)
• Remaja sudah mengalami pematangan fisik secara
penuh, yaitu remaja putra sudah mengalami mimpi basah dan remaja putri mengalami menstruasi • Perilaku seksual lebih nyata, dan utamanya ke arah sentuhan fisik bahkan sampai melakukan hubungan seks • Sebagian besar dari mereka mempunyai sikap yg tdk mau bertanggung jawab thd perilaku seksual yg dilakukan Remaja Akhir • Remaja sudah mengalami perkembangan fisik secara penuh, sudah seperti orang dewasa. Perilaku seksual sudah jelas, dan mulai mengembangkannya dalam bentuk pacaran. Perilaku seksual • Segala tingkah laku yg didorong oleh hasrat seksual baik dgn lawan jenis maupun sesama jenis. • kegiatan mendapatkan kesenangan organ seksual melalui berbagai perilaku. • Perubahan-perubahan mendasar dalam sikap dan perilaku seksual dan reproduksi di kalangan remaja telah menjadi salah satu masalah sosial yang memprihatinkan masyarakat Indonesia, terutama dalam satu dekade terakhir ini. Perubahan perilaku seksual disebabkan oleh : • usia pubertas rata-rata remaja yang lebih dini sementara usia nikah semakin tinggi, • peningkatan dorongan seks pada usia remaja, • kurang memadainya pengetahuan remaja tentang proses dan kesehatan reproduksi, • menajamnya jumlah remaja yang berperilaku seks aktif (sexually active), • miskinnya pelayanan dan bimbingan tentang kesehatan reproduksi, • pengaruh negatif budaya pop serta industri turisme yang menyebarkan nilai casual sex atau easy sex melalui berbagai media cetak dan audiovisual. Bentuk perilaku seksual remaja • Menurut indikator Adolescent Sexual Activity Index (ASAI) 1. Berpegangan tangan 2. Berpelukan 3. Berdua-duaan 4. Berciuman 5. Bermanja-manjaan 6. Berbaring/tidur-tiduran dgn pasangan 7. Meraba anggota tubuh pasangan dibalik pakaiannya 8. Diraba anggota tubuh oleh pasangan dibalik pakaian 9. Melepaskan pakaian & memperlihatkan organ kelamin 10. Berhubungan seks Bagi yg pernah berhubungan seks ditanyakan : 1. Frekuensi hub seks dlm 30 hari terakhir 2. Jumlah pasangan dlm berhubungan seks selama 30 hari terakhir 3. Jumlah pasangan dlm berhubungan seks dlm 12 bulan • Kategori : 1. risiko rendah bila skor 1-3 2. risiko sedang bila skor 4-6 3. risiko tinggi bila skor 7-10 Prediktor hubungan seksual remaja • Robinson, Susan, and James (1999) mendapatkan untuk remaja laki-laki kombinasi antara variabel persepsi mengenai hubungan seks yang dilakukan oleh remaja laki-laki lainnya, mempunyai pacar tetap, dan status merokok adalah variabel yang dapat menjadi prediktor hubungan seksual pada remaja laki-laki. Di antara variabel tersebut, merokok merupakan variabel yang paling kuat hubungannya dengan hubungan seksual.