Anda di halaman 1dari 33

“GERAKAN NIKAH SEHAT”

Oleh :
SEKSI KESEHATAN KELUARGA
Dinas Kesehatan Kab. Kutai Kartanegara
Latar Belakang :
• Tingginya kematian ibu dan bayi baru lahir di
Kaltim khususnya Kutai Kartanegara memiliki
jumlah yang tinggi, yang mengharuskan semua
sektor untuk berupaya dalam menurunkan
angka tersebut.
• Tingginya kejadian kematian bayi prematur
dan BBLR , yang disebabkan dari pasangan
muda yang belum siap membina rumah tangga
• Tingginya angka morbiditas pada ibu maternal yang
diakibatkan multifaktor yang ada
• Tingginya kasus unwanted pregnantion yang terjadi
dilingkungan kita
• Tingginya kasus pernikahan dini & beberapa kasus
pembuangan
bayi disungai
• Dsb....
Pengertian :
• Nikah Sehat adalah suatu proses pernikahan
yang diawali dengan perencanaan yang sehat
dan terpadu melalui pembinaan oleh
pemerintah desa/kelurahan, kecamatan,
puskesmas, BKBP3A dan KUA
Tujuan
• Tujuan Umum :
Menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Kutai
Kartanegara
Tujuan Khusus :
• Menjalin koordinasi yang baik antara puskesmas
dengan sektor desa/kelurahan, kecamatan dan antar
instansi terkait lainnya
• Meningkatkan pemahaman tentang perencanaan
kehamilan yang sehat bagi calon pengantin dan
keluarganya
• Melakukan penjaringan terhadap kasus resiko tinggi
pada calon pengantin wanita dan melakukan upaya
penanganannya
• Tersedianya alur komunikasi bagi ibu hamil, keluarga,
masyarakat dan lintas sektor terkait
Sasaran :
• Stakeholder terkait dengan birokrasi
pernikahan
• Calon pasangan pengantin (yang resmi
maupun siri)
• Keluarga calon pengantin
Konsep Kegiatan :

• Peningkatan kualitas pelayanan


• Intensitas pemberian konseling
• Pemahaman tentang persiapan sebelum
kehamilan, skrining kasus risti, imunisasi TT,
dan KB
• Integrasi dengan lintas sektor terkait
• Intervensi tindak lanjut
Alur Kegiatan :

Catin
Catin meminta
meminta Surat
Surat Pengantar
Pengantar ke
ke RT
RT dan
dan Mengurus
Mengurus
Kelengkapan/Persyaratan
Kelengkapan/Persyaratan Nikah
Nikah di
di Kantor
Kantor Desa
Desa
Kantor
Desa
RT CATIN

Desa memberikan surat


pengantar ke PKM utk
diberikan konseling dan TT

Catin datang ke KUA untuk


menikah dan diberikan
konseling oleh KUA

PUSKESMAS KUA
Pembagian Tugas dan Peran
Ketua RT :
• Menanyakan kepada calon pengantin tentang
KK, KTP dan ijazah terakhir kedua catin
• Memberikan surat pengantar ke kantor desa/
kelurahan untuk mengurus administrasi/
persyaratan perkawinan
Kantor Desa / Kelurahan :
1.Memberikan blanko N1 (Surat Ket. Mempelai)
2.Memberikan blanko N2 (Surat Ijin Orang Tua)
3.Memberikan blanko N3 (Surat Persetujuan
Mempelai)
4.Memberikan blanko N4 (Surat Asal Usul)
5.Memberikan blanko N5 (Surat Ijin Orang Tua),
yg diberikan bagi pasangan dibawah umur 19-
21 th (catin laki-laki) dan dibawah umur 16-21
th (catin wanita)
6. Memberikan blanko N6 (Surat Ket.
Janda/Duda)
7. Memberikan blanko N7 (Surat Pengantar
dari Desa)
8. Memastikan persyaratan lainnya (KK, KTP,
ijazah)
9. Memastikan semua blanko telah terisi
10. Memberikan surat pengantar ke pkm
untuk mendapatkan konseling dan imunisasi
TT
PUSKESMAS :
• Memberikan konseling kepada catin dan
melakukan feed back hasil konseling
• Memberikan imunisasi TT kepada catin wanita
• Memberikan kartu tanda bukti bahwa catin
telah mendapatkan konseling pranikah dan
imunisasi TT
KUA dan UPTB BKBP3A :
• Memeriksa berkas administrasi yang dibawa
catin dan mengembalikan berkas tersebut jika
belum dilengkapi
• Memberikan bimbingan dan nasehat
perkawinan oleh KUA dan penyuluhan dari
BKBP3A
MATERI KONSELING
“Gerakan Nikah Sehat”

1. Kesehatan Reproduksi
2. Hak Reproduksi Seksual
3. Organ Reproduksi
4. Persiapan Pranikah
5. Informasi tentang kehamilan, pencegahan komplikasi,
persalinan dan pasca persalinan
6. Informasi tentang IMS, ISR serta HIV / AIDS
7. Informasi tentang deteksi dini kanker leher rahim dan kanker
payudara
8. Informasi tentang gangguan dlm kehidupan seksual suami istri
9. Mitos pada perkawinan
Pencatatan dan Pelaporan :
• Semua hasil kegiatan terhadap calon
pengantin dicatat oleh masing-masing
pemberi layanan dan dilakukan pemantauan
setiap bulan
• Laporan disampaikan oleh puskesmas setiap
bulan
Monitoring dan evaluasi :
• Dilakukan pertemuan secara periodik dengan
lintas sektor terkait untuk mengevaluasi
pencapaian kegiatan.
BERSAMA
• KITA JAGA CALON
AYAH, CALON IBU,
CALON BAYI
• AGAR PERSALINAN
AMAN DAN BAYI
BARU LAHIR SEHAT
• KELAHIRAN ANAK,
KARUNIA!
JANGAN JADIKAN
BENCANA!
19
agar cinta tetap sehat

20
pesankan dan kesankan

• anak ingin dilahirkan


dalam ikatan
perkawinan yang sah 
identitas diri
• kenal diri, paham posisi
dan bisa kembangkan
perilaku yang ‘pas’

21
Siapkan diri
• Untuk bisa menikah,
berkeluarga, punya anak,
membangun keluarga
bahagia dan sejahtera, perlu
persiapan.
• Cinta saja belum cukup.
Harus ada bekal, kematangan
mental, sosial, dan dukungan
ekonomi.
• Jangan sampai salah langkah,
supaya selamat dunia
akhirat.

22
Siapkan diri
• Sejak kapan menyiapkan diri? Sejak awal kehidupan
berlangsung.
• Ibu hamil harus menjaga kehamilannya supaya bayi
yang dikandungnya sehat.
• Sesudah dilahirkan, anak perlu mendapat perawatan
yang baik supaya sehat.
• Memasuki masa remaja kesehatan tetap harus
dijaga. Juga sesudah memasuki masa dewasa.
• Jadi, upaya menjaga kesehatan agar fungsi
reproduksi bisa dijalani dengan baik berlangsung
terus menerus.

23
Kapan bereproduksi
• Fungsi reproduksi, yaitu melanjutkan
keturunan, diharapkan dapat berlangsung
dengan baik. Untuk itu diperlukan kematangan
fisik, mental, sosial, ekonomi, spiritual.
Perkawinan adalah cara aman untuk
melaksanakan fungsi reproduksi.

24
Jaga, jangan sampai ibu “hilang”
• Kalau tidak berhati-hati,
ibu bisa “meninggalkan”
keluarganya karena
mengalami penyulit
pada masa kehamilan,
persalinan, nifas.

25
Agar bayi lahir sehat
Bagaimana supaya bisa
memiliki keturunan yang
sehat? Sejak awal calon
ayah dan ibu sudah harus
menyiapkan diri, misalnya
dengan mengatur
makanannya agar gizinya
terjaga baik, tidak
melakukan kebiasaan yang
bisa merugikan fungsi
reproduksinya, seperti
merokok, minum minuman
keras, memakai obat-obat
terlarang, melakukan seks
bebas.

26
Rumah masa depan
• Di masa remaja sudah
mulai terbayang
tentang rumah masa
depan, yaitu kehidupan
perkawinan,
membentuk keluarga.
• Bersama menjaga diri
agar persalinan aman,
bayi lahir sehat

ieda poernomo sigit sidi 27


semoga

28
PENANDATANGANAN MOU GNS
PENANDATANGAN MOU BAGI SELURUH STEAK HOLDER DAN LINTAS SEKTOR UNTUK
BERKOMITMEN MENDUKUNG GNS ,DIHADIRI LANGSUNG OLEH BUPATI KUTAI
DISAKSIKAN BUPATI KUKAR
KARTANEGARA,IBU Hj. RITA WIDYASARI,Ph.D
Bukan air mata yang aku harap....
Separuh nafasku,
kuhembuskan untuk
cintaku....
Biar rinduku, sampai
kepada bidadariku.....

Tapi senyum bahagia....


Terima Kasih....

Anda mungkin juga menyukai