Anda di halaman 1dari 26

CKD STg V, HT STg II,

cardiomegali &EFUSI
pleura
1. Almas Amalul Fasha
2. Difa Amalia Putri
3. Dinar Sri Utami
4. Erick Fajar Julinzyah
KASUS
• Initial Pasien : Ny. S.A
• No. DMK : 10523632
• MRS : 23 Maret 2018
• Umur/BB/Tinggi : 45 Tahun/ 49 Kg / 150 cm
• Alamat : Desa Jeru, Turen Malang
• Riwayat Sosial : Askes
• Keluhan Utama : Sesak nafas, mual, batuk 2 bulan
• Keluhan tambahan : Menstruasi selama 1 bulan setelah melepas IUD.
• Diagnosa : CKD Stage V + HT stage II + cardiomegali (LVH) + efusi
pleura (s)
• Riwayat Penyakit : Hipertensi ± 6 bulan yang lalu
• Riwayat Obat : Obat tidak diketahui, didapat dari bidan
• Kepatuhan :-
• Alergi :-
• Merokok/Alkohol :-
• Obat Tradisional : Jamu Tradisional seduhan post bersalin, jamu
gendong
• OTC : Bodrex (kalau pusing)
Pto-2. Objektif
A. Data Pemeriksaan Klinik (Ttv)
DATA KLINIK nilai TANGGAL (Bulan Maret dan April)
normal 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5
Tekanan 200/ - 190/ - 180/ 180/ 180/ - - 170/ - - 160/ 180/
darah 120/80 mmHg 110 100 100 100 100 100 100 90
(mmHg)
Nadi (Menit - 80 80 80 84 130 120 88 88 86 84 86 88 80 84
80-100 x/mnt
1)

RR (Menit -1) 14-20 x/mnt 26 - 26 - 32 30 24 - - 18 - - 20 24


Suhu Tubuh 36-37,5oc 36.6 36.6 36.8 37 36.4 36.4 36.8 36.8 36.6 36.8 36.8 36.6 36.6 37.2
(oC)
Hemodialisa + + +
Batuk + + + + + + + + + + + + + +
Sesak + +
Oedema kaki + + + + + + + + + + + + + +
DATA KLINIK Nilai TANGGAL (Bulan April)
Normal 6 7 8 9 10 11 12 13
Tekanan 270/ 160/ 160/ 190/ - 200/ 200/ 180/
darah 120/80 mmHg 140 95 100 110 120 120 110
(mmHg)
Nadi (Menit - 60 60 72 104 80 84 80 80
80-100 x/mnt
1)

RR (Menit -1) 14-20 x/mnt 24 24 24 34 - - 25 20


Suhu Tubuh 36-37,5oc 36.6 36.8 37.2 36.8 37.2 36.8 37 37
(oC)
Hemodialisa + + +
Batuk + + +
Sesak +
Tidak bisa + + + + +
BAB
Oedema kaki + + + +
B. Data Pemeriksaan Laboratorium
DATA LAB NILAI TANGGAL (Bulan Maret dan April)
NORMAL
23 27 27 Post 28 30 4 6 6 7 8 9 13
HD Post HD Post
HD

Eritrosit 3,8 – 5,8 jt/µl 2,22

Haemoglobi 11,0 – 16,5 5,9 5.9 7.3 6,8


n g/dl

Hematokrit 35-50% 16,8

Leukosit 3500- 9000 10300 10700


10000/µl

LED 50

Trombosit 150000- 262000 207000 194000


300000/µl

Ureum 10 - 50 179.6 181 110.92 22 87.1 99.1 50.4 95.7 86.8


Kreatinin 0.7-1.5 14.34 16.1 7.45 2.84 5.65 10.30 5.51 10.81 7.16
Asam Urat 2-6 mg/dL 9.5

GDS <200 mg/dl 118 118

GDP 60-110 mg/dl 88

GD 2 PP <130 mg/dl 156


Kolesterol <200 mg/dl 281

HDL >50 mg/dl 97


TG <150 mg/dl 129

LDL <150 mg/dl 158.2

Albumin 3.5-5.5 g/dl 3.12 3..270

pH 7.35-7.45 7.307 7.152 7.420

BJ Plasma 1.025-1.029 1.025 1.027


w/v

pCO2 35-45 mmHg 26.4 34.4 32.3

pO2 80-100 84.6 57.6 67.2


mmHg

HCO3 21-28 mmol/L 13.1 11.9 20.6

O2 saturasi 85-95 % 95.3 79.9 93.7

Base excess (-3) – (+3) -12.3 -13.6 -3.4


mmol/L

pH Urin 5

Leukosit urin 1+
Protein / 4+
Albumin
urin
Eritrosit urin 5+

Bakteri urin +

SGOT 11-41 17

SGPT 10-41 11

Na 136-145 124 121 130 138


mmol/L

K 3.5-5 mmol/L 5.62 5.4 4 3.34

Cl 98-118 104 100 107 107


mmol/L

Ca 7.6-11.0 8.1 11.7


mg/dl

Phosphor 2.5-7.0 mg/dl 9.9 5.48

Tanggal 24/03/18 Tes kepekaan bakteri, menyatakan


Bakteri G(+) Staphylococcus coagulase (-)
Sensitif kuat terhadap oxacilin, amoxiclav+asam clavulanat, cefotaksim, tetrasiklin, kloramfenikol,
kotrimoxazole, eritomisin.
DRUG RELATED PROBLEM
Masalah Durg-related (DRPs) & Resep dokter Kesesuaia Rekomendasi Monitor
klinik pada Reference Study n Obat dan Alasan ing
pasien (Literatur
(DRPs) Study)
CKD STG V Pasien mengalami ckd dilihat pada - Metoclopramid - Meto Kalitake Kadar
data lab kadar kreatinin dan urea sesuai digunakan untuk elektrolit
meningkat, serta gangguan - Na bic mengurangi
elektrolit tubuh. - Na bic hiperkalemia, tapi HCO3
- Furosemid
Hemodialisa merupakan tindakan
sesuai disisi lain sudah
ada Furosemid Mual
pengobatan yang dilakukan pada - Cimetidin
- Furo sebagai diuretik
pasien GGK supaya mampu udem
- Kalitake sct sesuai kuat. Jika
bertahan hidup, namun demikian diberikan bersama
tindakan tersebut mempunyai efek - Cimetin akan lebih
samping pada kondisi fisik serta de meningkatkan
psikologis pasien (kemenkes 2018 hipokalemia
) - Kalitak
Pemberian Natrium Bikarbonat ce tdk Usul penambahan
secara iv merupakan terapi yang sesuai CaCO3, CaCO3
merupakan agen
sangat penting untuk pasien pengikat fosfat
asidosis metabolik ( Abeysekara yang dapat
et al, 2012 ). menurunkan
- kadar serum
fosfat serta untuk
menaikkan kadar
kalsium pada
.
pasien
hemodialisa
(Schonder, 2008).
Masalah Durg-related (DRPs) & Resep dokter Keses Rekomendasi dan Monitor
klinik pada Reference Study uaian Alasan (Literatur ing
pasien Obat Study)
(DRPs)
CKD STG V Asidosis metabolik disebabkan sesuai Kadar
oleh suatu penurunan HCO3 elektrolit
plasma. Asidosis metabolik terjadi
akibat penurunan fungsi ginjal.
Kerusakan kronis pada ginjal
berakibat pada rusaknya nefron
secara irreversible. Nefron yang
masih normal akan mengalami
hipertrofi untuk mengkompensasi
penurunan fungsi ginjal yang
diakibatkan oleh banyaknya
nefron yang rusak ( Joy et al ,
2010) Dilihat pada data lab nilai
HCO3 turun
suplementasi bikarbonat pada
pasien gagal ginjal kronik
dengan asidosis metabolik
merupakan pilihan terapi yang
mudah diterapkan, ekonomis,
dan hampir tidak ada efek
samping. Terapi alkali dapat
melindungi perkembangan gagal
ginjal kronik, terutama pada tahap
serum bikarbonat normal ( Ortega
and Arora 2012 ).
Masalah Durg-related (DRPs) & Resep dokter Keses Rekomendasi dan Monitor
klinik pada Reference Study uaian Alasan (Literatur ing
pasien Obat Study)
(DRPs)
CKD STG V Furosemid digunakan untuk -
mengurangi udem / penumpukan
cairan, Menurut NKF-K/DOQI
2004, loop diuretik merupakan
diuretik yang paling umum
digunakan pada GGK.
Furosemid diberikan dengan dosis
yang lebih besar pada pasien CKD
karena furosemid terikat 91%
sampai 99% total protein sehingga
dapat menghambat diuresis
(KDOQI Guidelines, 2013).
Metoclopramid dan cimetidin
sesuai digunakan untuk
mengurangi efek samping dari
hemodialisa yaitu mual dan
muntah
Masalah Durg-related (DRPs) & Resep dokter Keses Rekomendasi dan Monitor
klinik pada Reference Study uaian Alasan (Literatur ing
pasien Obat Study)
(DRPs)
HT stage 2 Pasien mengalami ht stage II - Lisinopril -tdk Kaptopril dan ramipril Tekanan
dilihat dari kadar tekanan darah sesuai tidak tepat pasien darah.
pada data TTV yang tinggi sekitar - Captropil karena pada
-tdk pemeriksaan
Stage II JNC VIII Sistole > = 160 - Bisoprolol
Diastole > = 100
sesuai laboratorium, pasien
- Adalat oros memiliki kadar kalium
Terapi hipertensi untuk pasien Tdk tunggi, sedangkan
penyakit gagal ginjal kronik yang (nifedipine) sesuai salah satu efek
menjalani hemodialisis adalah samping yang sering
terapi tunggal dengan kelas
sesuai terjadi pada pemberian
Calcium Channel Blocker (CCB) kedua obat tersebut
yaitu amlodipin 34,21 %, disusul yaitu hiperkalemia
Angiotensin II Reseptor Blocker (BNF, 2007)
(ARB) yaitu candesartan 13,16 Peningkatan bradikinin
% dan valsartan 7,90 %. akan meningkatkan
(Rahman dan Griffin, 2004) efek batuk kering
menyebutkan dalam penelitiannya (Saseen dan cartier
bahwa obat antihipertensi yang 2005)
banyak digunakan adalah nifedipin
dan amlodipin yang merupakan
antihipertensi paling umum
digunakan pada pasien
hipertensi yang mendapatkan
hemodialisis.
Masalah Durg-related (DRPs) & Resep Kesesuai Rekomendasi dan Monitoring
klinik pada Reference Study dokter an Obat Alasan (Literatur
pasien Study)
(DRPs)
HT stage 2 Hipertensi disebabkan kerana Peningkatan bradikinin
CKD, dimana ketika mengalami juga meningkatkan resiko
CKD sudah tidak bisa bekerja terjadinya angioderma
secara optimal, sehingga memicu
keluarnya RAAS, Angiotensin II Beta bloker dihentikan
termasuk vasokonstriktor yang dikarenakan pengunaaan
kuat dengan cara menyempitkan beta bloker pada pasien
arteriola , kemudian menurunkan gagal ginjal kronik
darah kekapiler ginjal (juga sebaiknya dihindari. Hal
merangssang tubulus proksimal ini dikarenakan beta
nefron untuk mereabsorbsi Na Cl bloker dapat
dan air Sehingga menaikan memperburuk fungsi
tekann darah ( Hipovolemik ) ginjal karena penurunan
Angiotensin II juga akan memicu aliran darah ginjal
mengeluarkan aldosterone, (Nafrialdi dan Setawati,
dimana aldosterone akan menarik A.. 2007.)
keembali cairan ( retensi cairan )
sehingga memicu hipertensi
Masalah Durg-related (DRPs) & Resep Kesesuai Rekomendasi dan Monitoring
klinik pada Reference Study dokter an Obat Alasan (Literatur
pasien Study)
(DRPs)
HT stage 2 Hipertensi disebabkan kerana Kami merekomendasikan
CKD, dimana ketika mengalami ARB dikarenkan ARB
CKD sudah tidak bisa bekerja langsung menghambat ke
secara optimal, sehingga memicu angiotensin dan tidak
keluarnya RAAS, Angiotensin II mengganggu degradasi
termasuk vasokonstriktor yang bradikinin (Prashant
kuat dengan cara menyempitkan sharma and Vijaiganesh
arteriola , kemudian menurunkan N, 2013)
darah kekapiler ginjal (juga
merangssang tubulus proksimal Pada penelitian Rahman
nefron untuk mereabsorbsi Na Cl dan Griffin, 2004
dan air Sehingga menaikan pemberian antihipertensi
tekann darah ( Hipovolemik ) dengan 2 kombinasi kelas
Angiotensin II juga akan memicu terapi hipertensi yaitu
mengeluarkan aldosterone, untuk kombinasi dua
dimana aldosterone akan menarik terapi yang paling sering
keembali cairan ( retensi cairan ) dikombinasi adalah
sehingga memicu hipertensi golongan Angiotensin II
Reseptor Blocker (ARB)
+ Calcium Channel
Blocker (CCB) yaitu
sebesar 31,58 %.
Masalah Durg-related (DRPs) & Reference Resep Kesesuaian Rekomendasi Monitori
klinik Study dokter Obat dan Alasan ng
pada (Literatur
pasien Study)
(DRPs)
Cardiom Cardiomegali ditandai dengan jantung yang Furosemid Sesuai Cairan
egali membesar karena ada nya penumpukan elektrolit
cairan, bermula dari Ginjal yang memicu
RAAS, dmana angiotensin II merupakan
vasokonstriktor kuat pada arteriola, sehingga
aliran daeah kembali ke pembuluh vena,
terjadi hipovolemik pada jantung terjadi
CARDIOMEGALI, ditandai dengan cairan
elektrolit yang meningkat

Dimana paru2 terdapat (cairan Furosemid sesuai


Efusi Hipovolemik), sehingga menyebabkan
pleura pasien sesak nafas, diliat RR meningkat
Masalah Durg-related (DRPs) & Reference Resep Kesesuaian Rekomendasi Monitori
klinik Study dokter Obat dan Alasan ng
pada (Literatur
pasien Study)
(DRPs)
Cardiom Cardiomegali ditandai dengan jantung yang Furosemid Sesuai
egali membesar karena ada nya penumpukan
cairan, bermula dari Ginjal yang memicu
RAAS, dmana angiotensin II merupakan
vasokonstriktor kuat pada arteriola, sehingga
aliran daeah kembali ke pembuluh vena,
terjadi hipovolemik pada jantung terjadi
CARDIOMEGALI, ditandai dengan cairan
elektrolit yang meningkat

Dimana paru2 terdapat (cairan Furosemid sesuai


Efusi Hipovolemik), sehingga menyebabkan
pleura pasien sesak nafas, diliat RR meningkat
Masalah Durg-related (DRPs) & Resep dokter Kesesua Rekomendasi dan Alasan Monito
klinik pada Reference Study ian (Literatur Study) ring
pasien Obat
(DRPs)

Anemia Pasien mengalami anemia PRC sesuai

diikarenakan ginjal pasien


sudah tidak berfungsi lagi,
ginjal normal akan
memproduksi hormon EPO
dimana dia yang menstimulasi
pembentukan eritrosit (
Defisiensi eritropoietin )

Dilihat pada data lab kadar Hb


HCT dan eritrosit menurun

Tranfusi PRC untuk mengatasi


anemia
Masalah Durg-related (DRPs) & Reference Resep Kesesuai Rekomendasi dan Monito
klinik pada Study dokter an Obat Alasan (Literatur ring
pasien Study)
(DRPs)
Infeksi bakteri Infeksi pada pasien GGK dapat berupa - - Antibiotik diberikan
jika ada indikasi
infeksi saluran kemih dan pneumonia yang terjadinya infeksi.
semuanya dapat mengarah kepada sepsis Dilihat pada data lab
pasien mengalami
(Powe et al., 2000). Kematian akibat sepsis infeksi
sebanyak 75% dari total jumlah kematian Panduan pemilihan
akibat infeksi pada GGK di US (Sarnak & antibiotik pada
penderita gagal
Jaber, 2000). Pneumonia didefinisikan ginjal kronik yaitu
sebagai suatu peradangan paru yang memilih antibiotik
yang dieliminasi oleh
disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, hati, atau dengan
virus, jamur dan parasit). Ceftriaxone monitoring obat
(Patel et al., 2010).
merupakan pilihan terbaik untuk
diberikan pada saat awal pasien masuk
rumah sakit dengan diagnosis pneumonia
(Guidelines Pneumonia, 2005)

Bisa disebabkan karena Efusi pleura dan


cardiomegali
Masalah Durg-related (DRPs) & Reference Resep Kesesuai Rekomendasi dan Monito
klinik pada Study dokter an Obat Alasan (Literatur ring
pasien Study)
(DRPs)
Infeksi bakteri Infeksi pada pasien GGK dapat berupa - - Ceftriaxone adalah
antibiotik yang
infeksi saluran kemih dan pneumonia yang paling umum
semuanya dapat mengarah kepada sepsis digunakan karena
potensi antibakteri
(Powe et al., 2000). Kematian akibat sepsis yang tinggi,
sebanyak 75% dari total jumlah kematian spektrum yang luas
dan potensi yang
akibat infeksi pada GGK di US (Sarnak & rendah untuk
Jaber, 2000). Pneumonia didefinisikan toksisitas

sebagai suatu peradangan paru yang spektrum luas dapat


mengatasi baik pada
disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, bakteri gram positif
virus, jamur dan parasit). Ceftriaxone maupun gram negatif
(Tjay dan Rahardja,
merupakan pilihan terbaik untuk diberikan 2007).
pada saat awal pasien masuk rumah sakit
dengan diagnosis pneumonia (Guidelines
Pneumonia, 2005)
PROFIL PENGGUNAAN OBAT
Obat Rute Dosis Frek Tanggal Pemberian Obat (Bulan Maret dan April)

obat rute dosis frek 23 24 25 26 27 28 29 30 31pemberian


tanggal 1 2obat (bulan
3 4
maret 5dan april)
6 7

O2 4 lt /menit 

23 24 25
26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
3 lt /menit   
O2 4 lt /mnt 
IVFD NS 0,9 % iv 12 tts /menit  - -   
3 lt /menit   

IVFD NS 0,9 % iv
Metocloprami iv10 mg12 tts
3 dd /menit
1 
 - - 
      
     
d ampul
Kalitake sachet po 1 sct 3 dd 1                    
Cimetidin iv 200 mgl 3 dd 1 
Na Bic
ampul po tablet 3 dd 1     

Na Bic po tablet 3 dd 2       
Captopril po 25 mg 3 dd 1 
tablet
Na Bic dalam NS 0,9 iv 10 tts/
50 mEq  
% drip menit
Lisinopril po 10 mg 2 dd 1               
tablet
Na Bic iv 50 mEq Dini Hari 

Furosemid po 40 mg 1 dd 1 
tablet 
PRC 2 labu

Dulcolax
Furosemidsupp iv rectal
20 mg 0-0-12 dd 1  
ampul

Captopril tablet po 25 mg 3 dd 1 
Furosemid iv 40 mg 40-40-             
ampul 0
Lisinopril tablet po 10 mg 2 dd 1                    
Furosemid iv 40 mg 40-0-0  
ampul
Furosemid tablet po 40 mg 1 dd 1 

Furosemid iv 40 mg Dini 
ampul hari
Furosemid ampul iv 20 mg 0-0-1  

Adalat Oros po 30 mg 1 dd 1               
Furosemid ampul iv 40 mg 40-40-0               

        
     
  
Kalitake po 1 3 dd 1
Furosemid
sachet
ampul iv
sachet
40 mg 40-0-0 

Furosemid
Na Bic ampul
po iv
tablet 40 3mg
dd 1Dini 
hari    

Adalat Oros po 30 mg 1 dd 1                     
Na Bic po tablet 3 dd 2       

Bisoprolol po 5 mg 1 dd 1   
Na Bic dalam iv drip 50 mEq 10  
NS 0,9 % tts/me
nit
Metoclopramid
iv 10 mg 3 dd 1               
ampul

Na Bic iv 50 mEq Dini 


Cimetidin ampul iv 200 mgl 3 dd 1
Hari

Obat Rute Dosis Frek Tanggal Pemberian Obat (Bulan April)
8 9 10 11 12 13
O2 4 lt /menit  

IVFD NS 0,9 % iv 12 tts /menit

Metocloprami iv 10 mg 3 dd 1
d ampul

Lisinopril po 10 mg 2 dd 1      
tablet

Furosemid iv 20 mg 0-0-1 
ampul

Furosemid iv 40 mg 40-40-  
ampul 0

Furosemid iv 40 mg 40-0-0    
ampul

Furosemid iv 40 mg Dini
ampul hari

Adalat Oros po 30 mg 1 dd 1      

Kalitake po 1 3 dd 1     
sachet sachet

Na Bic po tablet 3 dd 1 

PRC 2 labu 

Bisoprolol po 5 mg 1 dd 1   

Dulcolax supp rectal 2 dd 1  


PLAN
Terapi Non Farmakologi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai