Anda di halaman 1dari 19

DISKUSI TOPIK:

GANGGUAN CEMAS
MENYELURUH

Oleh : Indri Vebrilia Pembimbing: Mayor CKM (K) dr. Lollytha C. S.,
Sp.KJ
Ely kusumawardhani

KEPANITERAAN KLINIK STASE ILMU KEDOKTERAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA
RS TK II DUSTIRA, CIMAHI
2019
DEFINISI

Gangguan • Kecemasan berlebihan


Cemas dan kekhawatiran
• Respon normal mengenai beberapa hal
dan adaptif hampir setiap hari
terhadap • Kecemasan mengganggu aktivitas selama setidaknya 6
situasi tertentu dalam kehidupan dari diri individu bulan
tersebut • Kekhawatiran sulit
yang
• Dibagi menjadi: dikontrol dan
mengancam
Kecemasan • Gangguan panik berhubungan dengan
• Phobia spesifik Gangguan
gejala somatik
• Agoraphobia Cemas
• Gangguan cemas sosial Menyeluruh
• Gangguan cemas menyeluruh

Sadock BJ, Sadock VA: Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry 11 th.ed.
EPIDEMIOLOGI KOMORBIDITAS
■ Gangguan cemas  Gangguan cemas menyeluruh
menyeluruh merupakan biasa terjadi bersamaan
kondisi yang sering terjadi, dengan gangguan mental lain
dengan prevalensi angka seperti phobia sosial, phobia
keadian per tahun 3-8%. spesifik, gangguan panik, atau
gangguan depresi.
■ Rasio laki-laki : perempuan
= 1:2, dengan rasio
pengobatan rawat inap 1:1
■ Biasa mulai terjadi di akhir
usia remaja atau awal usia
dewasa

Sadock BJ, Sadock VA: Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry 11 th.ed.
ETIOLOGI
Penyebab terjadinya gangguan cemas menyeluruh
tidak diketahui. Mencakup perspektif psikoanalisis,
Faktor biologis kognitif-perilaku, dan biologis.
- Komponen genetik (sering ditemukan pada
orang-orang yang memiliki hubungan Faktor psikososial
keluarga dengan penderita gangguan ini
(25%), dan terdapat kesesuaian yang lebih
- Pandangan kognitif-perilaku: disebabkan
tinggi di antara kembar monozigot (50%) oleh proses berpikir yang menyimpang.
dibanding kembar dizigot (15%) Perhatian para pasien GAD mudah
- Neurotransmiter yang berkaitan dengan GAD terarah pada stimulus yang mengancam
adalah GABA, serotonin, norepinefrin, dan kognisi mereka terfokus pada
glutamat dan kolesistokinin. antisipasi berbagai bencana pada masa
- Kerusakan sistem GABA  kecemasan tidak mendatang
dapat dikendalikan - Pandangan psikoanalisis: kecemasan
- Area otak: lobus oksipital, basal ganglia, merupakan sebuah gejala dari masalah
sistem limbik dan korteks frontal yang tidak terselesaikan dan tidak
dihipotesiskan terlibat pada etiologi timbulnya disadari.
GAD.
- Sistem serotonergik yang abnormal.

Sadock BJ, Sadock VA: Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry 11 th.ed.
PSIKOPATOLOGI GANGGUAN
CEMAS
GABA VS. GLUTAMATE

If the balance swings towards GABA, then sedation, amnesia and ataxia appear. On the
other hand, the mildest attenuation of the GABAergic system results in restlessness,
insomnia, arousal, anxiety and exaggerated reactivity.
SEROTONIN

■ Studies have shown that 5-HT concentration when increased in the


brain also increases anxiety and a reduction of 5-HT level reduces
anxiety.
■ Serotonergic neurons are involved in the alteration of appetite,
NOREPINEFRIN
MANIFESTASI KLINIS
Karakteristik utama pada
gangguan cemas
menyeluruh adalah gejala
berkelanjutan dari
kecemasan dan
kekhawatiran berlebihan
yang mengganggu
aktivitas hidup, dibarengi
dengan adanya gejala
somatik seperti
ketegangan motorik,
iritabilitas, sulit tidur dan
gelisah. Gejala ini muncul
hampir setiap hari
setidaknya selama 3
bulan.

Sadock BJ, Sadock VA: Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry 11 th.ed.
DIAGNOSIS
DSM-5 : KRITERIA DIAGNOSTIK UNTUK GANGGUAN KECEMASAN
MENYELURUH
 Kecemasan atau kekhawatiran yang berlebihan yang timbul hampir setiap hari,
sepanjang hari, terjadi sekurangnya 6 bulan, tentang sejumlah aktivitas atau
kejadian (seperti pekerjaan atau aktivitas sekolah).

 Individu sulit untuk mengendalikan kecemasan dan kekhawatiran.

 Kecemasan diasosiasikan dengan 6 gejala berikut ini (dengan sekurang-kurangnya


beberapa gejala lebih banyak terjadi dibandingkan tidak selama 6 bulan terakhir) :
a) Gelisah atau perasaan terkunci atau tegang.
b) Menjadi mudah lelah.
c) Kesulitan berkonsentrasi atau pikiran menjadi kosong.
d) Cepat marah.
e) Ketegangan otot.
f) Gangguan tidur (sulit tidur atau tertidur, atau gelisah, kurang tidur).
American Psychiatic Association: Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder, Fifth Ed. Arlington, VA: American Psychiatric
Assosiacion 2013
DIAGNOSIS
DSM-5 : KRITERIA DIAGNOSTIK UNTUK GANGGUAN KECEMASAN
MENYELURUH
 Kecemasan, kekhawatiran, atau gejala fisik menyebabkan distress atau
terganggunya fungsi sosial, pekerjaan, dan fungsi penting lainnya.

 Gangguan tidak berasal dari zat yang memberikan efek pada fisiologis (memakai
obat-obatan) atau kondisi medis lainnya (seperti hipertiroid).

 Gangguan tidak dapat dijelaskan lebih baik oleh gangguan mental lainnya (seperti
kecemasan dalam gangguan panik atau evaluasi negatif pada gangguan
kecemasan sosial atau sosial fobia, kontaminasi atau obsesi lainnya pada
gangguan obsesif-kompulsif, mengingat kejadian traumatik pada gangguan stress
pasca traumatik, pertambahan berat badan pada anorexia nervosa, komplin fisik
pada gangguan gejala somatik atau delusi pada gangguan schizophreniaor)

American Psychiatic Association: Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder, Fifth Ed. Arlington, VA: American Psychiatric
Assosiacion 2013
DIAGNOSIS
PPDGJ III: Pedoman Diagnostik F41.1 Gangguan Cemas Menyeluruh
 Penderita harus menunjukkan kecemasan sebagai gejala primer yang berlangsung
hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak
terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi khusus tertentu saja (sifatnya
“free floating” atau “mengambang”)

 Gejala-gejala mencakup unsur-unsur berikut :


• Kecemasan  khawatir akan nasib buruk, merasa seperti di ujung tanduk, sulit
konsentrasi
• Ketegangan motorik  gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai
• Overaktivitas otonomik  kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar-
debar, sesak nafas, dll.

 Pada anak  kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan (reassurance) serta


keluhan-keluhan somatik berulang yang menonjol.
 Adanya gejala-gejala lain yang sifatnya sementara, khususnya depresi, tidak
membatalkan diagnosis utama. Gangguan anxietas menyeluruh, selama hal
tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari episode depresi (F32), gangguan
anxietas
Muslim.R. 2013. Buku sakufobik
diagnosis (F40), gangguan
gangguan jiwa. panic
PPDGJ III dan DSM-V. Jakarta. (F41.0), gangguan
Bagian ilmu kedokteran obsesif kompulsif (F42.)
jiwa FK unika jaya.
DIAGNOSIS BANDING
Gangguan cemas akibat kondisi
medis lain

Gangguan cemas akibat


penggunaan zat/medikasi

Gangguan cemas sosial


DIAGNOSIS
BANDING
Gangguan obsesif-kompulsif

Gangguan stress post-trauma dan


gangguan penyesuaian

Depresi, bipolar dan gangguan


psikotik
American Psychiatic Association: Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder, Fifth Ed. Arlington, VA: American Psychiatric
Assosiacion 2013
TATALAKSANA

Psikoterapi Psikoterapi berorientasi


Tilikan
Terapi Suportif
Terapi Kognitif-perilaku
Mencapai penyingkapan
Re-assurance dan
Pendekatan kognitif  konflik bawah sadar,
kenyamanan, digali
pasien secara langsung menilik ego strength, relasi
potensi-potensi yang ada
mengenali distorsi kognitif objek, serta keutuhan diri
dan belum tampak,
dan pendekatan perilaku, pasien→ memperkirakan
didukung egonya, agar
mengenali gejala somatik sejauh mana pasien dapat
lebih bisa beradaptasi
secara langsung: relaksasi diubah, minimal pasien
optimal dalam fungsi sosial
dan biofeedback dapat beradaptasi dalam
dan pekerjaannya
fungsi sosial dan
pekerjaannya

Sadock BJ, Sadock VA: Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry 11 th.ed.
TATALAKSANA
■ FARMAKOTERAPI
– Tidak disarankan pemberian anxiolytic pada kunjungan pertama
– Rencana terapi harus dipikirkan baik-baik karena pengaruh penyakit
jangka panjang
Medication Brand Recommended Daily Dose
Name Initial dose (mg)
ANTIDPRESANT
Fluoxetine Prozac 5 mg/day 20-80
COMMON MEDICATIONSFluvoxamine Luvox 50 mg/day 100-300
FOR THE TREATMENT
OF Paroxetine Paxil 10 mg/day 20-50
RECURRENT ANXIETY Paxil CR 12,5 mg/day 25-75
Sertraline Zoloft 25-50 mg/day 50-200
Citalopram Celexa 10 mg/day 20-60
Escitalopram Lexa pro 5 mg/day 10-30
Sadock BJ, Sadock VA: Kaplan & Venlafaxine Effexor XR 37.5 mg/day 75-225
Sadock’s Synopsis of Psychiatry
11 th.ed. Phenelzine Nardi I 15 mg/day 45-90
TATALAKSANA
Medication Brand Recommende Daily Dose
Name d (mg)
Initial dose
COMMON MEDICATIONS BENZODIAZEPINES
FOR THE TREATMENT Alprazolam Xanax 0.25 mg 1-4
OF
RECURRENT ANXIETY Clonazepam Klonopin 0.25 mg 1-3
Lorazepam Ativan 0.5 mg 2-6
Azapirone
Buspirone BuSpar 7.5 mg 30-60

■ Tiga obat utama yang harus dipertimbangkan untuk pengobatan


gangguan cemas menyeluruh adalah benzodiazepin, SSRis, buspirone
(BuSpar), dan venlafaxine (Effexor). Obat lain yang mungkin
bermanfaat adalah obat trisiklik (mis., Imipramine [Tofranil]),
antihistamin, dan antagonis J3-adrenergik (mis., Propranolol [Inderal])
Sadock BJ, Sadock VA: Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry 11 th.ed.
PROGNOSIS

■ Meskipun pengobatan biasa dilakukan 6-12 bulan, banyak kasus


membutuhkan pengobatan dalam jangka waktu lebih lama hingga
seumur hidup. 25% pasien mengalami kambuh pada bulan pertama
penghentian obat, 60-80% mengalami kambuh dalam waktu 1 tahun
setelah penghentian obat.

■ Jika tidak diobati prognosisnya buruk. Sebagian besar pasien akan


mengalami depresi sekunder, membutuhkan terapi medis dan psikologi
untuk penatalaksanaan depresi. Dengan pengobatan prognosisnya baik,
karena risiko depresi sekunder bekurang.

Sadock BJ, Sadock VA: Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry 11 th.ed.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai