Anda di halaman 1dari 21

KESETIMBANGAN

RAIHANI FIRDAUSI
KESETIMBANGAN KIMIA

01 Jenis-jenis reaksi kimia

02 Jenis-jenis kesetimbangan

03 Tetapan kesetimbangan

04 Faktor yang mempengaruhi


kesatimbangan
1.Jenis-jenis Reaksi Kimia
1. Reaksi Satu Arah
yaitu reaksi yang tidak dapat balik atau disebut juga reaksi irreversibel.
contoh : HCl + NaCl NaCl + H2O

2. Reaksi Dua Arah


yaitu reaksi yang dapat balik atau disebut juga reaksi reversibel. Reaksi inilah
yang disebut dengan reaksi keserimbangan.
contoh : N204(g) ⇄ NO2(g)

Catatan : panah arah kanan adalah reaksi maju, reaksi berjalan lambat.
panah arah kiri adalah reaksi balik, reaksi berjalan cepat.
Kesetimbangan

D
kimia

D
D
Merupakan keadaan reaksi bolak-balik dimana laju reaksi reaktan dan produk sama dan
konsentrasi keduanya tetap. Kesetimbangan kimia hanya terjadi pada reaksi bolak-balik
dimana laju terbentuknya reaktan sama dengan laju terbentuknya produk. Reaksi akan
terjadi terus menerus secara mikroskopis sehingga disebut kesetimbangan dinamis.

Ciri-ciri Keadaan Setimbang


Terjadi dalam wadah tertutup, pada suhu dan tekanan tetap.
Reaksinya berlangsung terus-menerus (dinamis) dalam dua arah yang
berlawanan.
Laju reaksi ke reaktan sama dengan laju reaksi ke produk.
Konsentrasi produk dan reaktan tetap.
Terjadi secara mikroskopis pada tingkat partikel zat.
2. Jenis-jenis kesetimbangan
a. Kesetimbangan Homogen b. Kesetimbangan Heterogen
yaitu kesetimbangan yang didalamnya
yaitu suatu kesetimbangan terdapat zat-zat dalam dengan wujud
yang didalamnya terdapat zat- yang berbeda.
zat dengan wujud yang sama. Contoh :
Contoh: 2NaHCO3(s)↔Na2CO3(s) + H2O(g)+ CO2(g)
2SO2(g) + O2(g) ↔ 2SO3(g)

D
D
D
3. Tetapan kesetimbangan
Menurut Cato Guldberg dan Waage : pada suhu tetap, harga tetapan kesetimbangan akan
tetap. Hukum Cato Guldberg dan Waage berbunyi: “Dalam keadaan kesetimbangan pada suhu
tetap, maka hasil kali konsentrasi zat-zat hasil reaksi dibagi dengan hasil kali konsentrasi
pereaksi yang sisa di mana masing-masing konsentrasi itu dipangkatkan dengan koefisien
reaksinya adalah tetap.” disebut sebagai hukum kesetimbangan.
a. Kc Yaitu tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi

Reaksi kesetimbangan:

aA + bB ⇌ cC +dD

Maka :

D
D
Hanya berlaku/terjadi untuk wujud (g) dan (aq).

D
Contoh :
1. N2(g) + 3 H2(g) ⇄ 2 NH3(g)
Jawab :
K = [NH3]2
[N2] [H2] 3

2. CaCO3 (s) ⇄ CaO (s) + CO2 (g)


Jawab :

D
K = [CO2]

D
3. NH3 (g) + HCl (g) ⇄ NH4Cl (s)

D
Jawab :
K= 1
[NH3] [HCl]
Jika ditulis K saja, berarti itu Kc.
4. CCl4 (l) + S2Cl2 (aq) ⇄ 3Cl2 (g) + CS2 (l) Tetapi jika Kp akan selalu ditulis Kp.
Jawab :
K = [Cl2]
[S2Cl2]
Cara menghitung harga Kc :
1. Tuliskan persamaan reaksi setimbang
2. Buat tabel

D
D
M

D
T
S

3. Masukkan angka yang ada di soal kedalam kolom yang sesuai


4. Lengkapi tabel dengan cara:
1. Untuk hasil reaksi yang mempunyai angka/harga, tuliskan pada barisan setimbang
2. Mol yang terurai untuk pereaksi berhubungan dengan mol setimbang hasil reaksi dan dipengaruhi
oleh angka koefisien
3. Zat setimbang untuk pereaksi = mula – terurai
4. Jadikan mol-mol yang setimbang ke konsentrasi
5. Masukkan ke rumus K
Contoh :
Kc = [H2] [I2]
Sebanyak 0,1 mol HI dimasukkan kedalam
[HI]
bejana 1L menurut reaksi HI (g) ⇄ H2 (g) + I2 (g).
Kc = 0,02 x 0,02
Jika terbentuk 0,03 mol I2 hitunglah harga Kc
(0,06) 2
nya!
Kc = 0,0004
Jwb :
0,0036
2HI (g) ⇄ H2 (g) + I2 (g).
Kc = 1
M 0,1
9
T 0,04
S 0,06 0,02 0,02

Konsentrasi :
[HI] = 0,06 = 0,06 M
1
[H2] = 0,02 = 0,02 M
1
[I2] = 0,02 = 0,02 M
1
Hal-hal yang penting tentang Kc :
1. Bila harga Kc besar dari 1 (Kc > 1) berarti konsentrasi hasil reaksi > konsentrasi pereaksi.
2. K hanya dipengaruhi oleh suhu pada reaksi endoterm. K berbanding lurus dengan suhu.
3. Setiap reaksi kesetimbangan mempunyai harga K. Harga K tersebut dapat dibandingkan 1
dengan yang lainnya. Yaitu dengan :
1. Jika reaksi dibalik maka K menjadi 1
K
2. Jika reaksi dikali dengan x maka K menjadi Kx
3. Jika reaksi dibagi dengan x maka K menjadi x√K
4. Jika reaksi dijumlahkan maka dikalikan dengan K
Contoh :
Suatu reaksi kesetimbangan 2SO2 + O2 ⇄ 2SO3.
dengan K= 25. hitunglah K untuk reaksi SO3 ⇄
2SO2 + 1/2O2
jwb :
a. Reaksi dibalik, maka K=1/25
b. Reaksi dibagi 2, maka K= 2√1/25 = 1/5
b. Kp
Yaitu tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan parsial.

Menurut persamaan reaksi :

mA(g) + nB(g) D pC(g) + qD(g)


Hanya berlaku/terjadi untuk wujud (g)
maka :

Keterangan :

Kp = tetapan kesetimbangan tekanan gas


PA = tekanan parsial gas A (atm) = (mol A / mol total) x Ptotal
PB = tekanan parsial gas B (atm) = (mol B / mol total) x Ptotal
PC = tekanan parsial gas C (atm) = (mol C / mol total) x Ptotal
PD = tekanan parsial gas D (atm) = (mol D / mol total) x Ptotal
p = mol zat pada setimbang x P
Σ mol zat pada setimbang

P = Σp

Keterangan :
p = tekanan parsial (atm)
P = tekanan total

Hubungan Kp dan Kc
Kp = Kc (RT) ∆n

keterangan :
R = tetapan Read Berg = 0,082
T = (ᴼK) = ᴼC + 273
∆n = selisih angka koefisien kanan dan kiri (g dan aq)
= koef. hasil – koef. pereaksi
Derajat disosiasi banyaknya bagian zat yang terurai.
α=nT
nM
D
D
D
Contoh: p N2 = 1/7 x 3,5 = 0,5
p H2 = 3/7 x 3,5 = 1,5
1. Sebanyak 5 mol gas amonia NH3 p NH3 = 3/7 X 3,5 = 1,5
dimasukkan kedalam wadah 2L dan
memnghasilkan gas nitrogen N2 menurut Kp = (p N2) (p H2) 3
reaksi kesetimbangan : (pNH3) 2
NH3 ⇄ N2 + H2 Kp = (0,5) (1,5) 3
(1,5) 2
Tentukanlah harga Kp!
Kp = 0,75
Jawab:
2. Pada suhu 223ᴼ C terdapat kesetimbangan 2SO2 + O2
2NH3 ⇄ N2 + 3H2
⇄ 2SO3. bila harga Kc=25. hitunglah harga Kp!
M 5 Jawab:
T 2/1=2 Kp = Kc (RT) ∆n
Kp = 25 (0,082 x 496) -1
S 3 1 3/2.2=3 Kp = 25 (40,672) -1
NH3 = 3/2 = 5 M Kp = 0,61

N2 = ½ = 0,5 M
H2 = 3/2 = 1,5 M
3. Sebanyak 0,1 mol HI dimasukkan kedalam bejana
1L menurut reaksi HI (g) ⇄ H2 (g) + I2 (g). Jika
α = nT
terbentuk 0,03 mol I2 hitunglah harga derajat
nM
disosiasinya!
α= 0,04
Jwb :
0,06
2HI (g) ⇄ H2 (g) + I2 (g).
α= 0,67 mol
M 0,1
T 0,04
S 0,06 0,02 0,02

Konsentrasi :
[HI] = 0,06 = 0,06 M
1
[H2] = 0,02 = 0,02 M
1
[I2] = 0,02 = 0,02 M
1
4. Faktor yang mempengaruhi kesetimbangan
A. Konsentrasi
berlaku asas Lee Chatelier
“Jika terhadap suatu sistem kesetimbangan dilakukan suatu tindakan (aksi), sistem
kesetimbangan tersebut akan mengalami perubahan (pergeseran) yang cenderung untuk
mengurangi pengaruh aksi tersebut.”
artinya adalah jika memberi, akan memberi. Jika diambil akan memngambil.
A⇄B
- jika [A] ditambah maka kesetimbangan akan bergerak ke kanan/ke arah lawannya
- jika [A] dikurangi maka kesetimbangan akan bergerak ke kiri/ke arah dirinya sendiri
- diilustrasikan seperti pipa U
Contoh :
diketahui reaksi H₂ (g) + I₂ (g) ⇄ 2HI (g). Tentukanlah kearah mana kesetimbangan bergerak apabila
konsentrasi I₂ ditambah!
Kesetimbangan akan bergerak ke arah kanan atau HI karena apabila konsentrasi I₂ ditambah maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah lawannya.

B. Suhu
apabila:
- T dinaikkan kesetimbangan akan bergerak ke ∆H yang (+) atau ke reaksi endoterm.
- T diturunkan kesetimbangan akan bergerak ke ∆H yang (-) atau ke reaksi eksoterm.

Contoh : kearah mana kesetimbangan bergerak jika suhu dinaikkan?


eksoterm
N2 (g) + 3 H2 (g) ⇄ 2 NH3 (g) ∆H= - 10
endoterm

Maka kesetimbangan bergerak ke arah kiri atau ke reaksi endoterm.


C. Volume
-volume berbanding lurus dengan mol. Jadi jika volume ditambah, maka kesetimbangan akan bergeser ke
arah mol yang besar.
-mol dilihat dari angka koefisien senyawa yang berwujud (g) dan (aq).

D. Tekanan
-tekanan berbanding terbalik dengan volume. Jadi jika tekanan ditambah maka kesetimbangan akan
bergerak ke mol yang kecil.

E. Katalis
- Katalis berguna untuk mempercepat terjadinya reaksi setimbang.
Contoh :
Diketahui persamaan reaksi pembakaran etuna dengan ∆H= -900 kJ . Semuanya berwujud gas. Faktor
volume dan tekanan apakah yang harus dilakukan agar mendapatkan gas etuna sebanyak mungkin?

Jwb:
2C2H2 + 5O2 ⇄ 4CO2 + 2H2O ∆H= -900 kJ
7 mol 6 mol

Agar menghasilkan banyak C2H2 maka volume di perbesar, sedangkan tekanan diperkecil.
D
D D

Anda mungkin juga menyukai