Anda di halaman 1dari 19

LARUTAN

1. Definisi
Larutan adalah campuran homogen yang
terdiri dari dua atau lebih zat. Terdiri dari zat
pelarut (solven) dan zat terlarut (Solute).
Proses pencampuran zat terlarut dan pelarut
membentuk larutan disebut
pelarutan atau solvasi. Komposisi zat terlarut
dan pelarut dalam larutan dinyatakan
dalam konsentrasi larutan.
2. Jenis-jenis larutan
a. Berdasarkan fase zat terlarut dan pelarutnya 
1) Larutan gas dalam gas, contohnya: udara
2) Larutan gas dalam cairan, contohnya: air terkarbonisasi (CO2
dalam air)
3) Larutan gas dalam padatan, contohnya: Hidrogen dalam logam
(platina)
4) Larutan cairan dalam gas, contohnya: Uap air di udara
5) Larutan cairan dalam cairan, contohnya: alkohol dalam air (bir)
6) Larutan cairan dalam padatan, contohnya: air dalam kayu, air
dalam buah-buahan, dll
7) Larutan padat dalam gas, contohnya: bau atau aroma
8) Larutan padat dalam cairan, contohnya: air gula
9) Larutan padat dalam padatan, contohnya: baja (campuran besi
dan karbon)
b. Berdasarkan zat terlarutnya

1. Larutan pekat 2. Larutan encer


=>jumlah zat terlarut =>jumlah zat terlarutnya
lebih banyak namun lebih sedikit dari pada
tidak melebihi zat jumlah zat terlarut
pelarut. larutan pekat.

c. Berdasarkan wujud pelarutnya

Larutan gas =>


Larutan cair =>
larutan yang
larutan yang wujud
Larutan padat => wujud pelarutnya
pelarutnya berupa
larutan yang wujud berupa zat gas.
zat cair. Contoh :
pelarutnya berupa Contoh : udara
larutan gula,
zat padat. Contoh : yang kita hirup
larutan garam.
Kuningan yang sehari-hari untuk
merupakan bernafas.
campuran dari
tembaga (Cu) dan
seng (Zn).
d. Berdasarkan tingkat kejenuhan

Larutan tak jenuh => larutan Larutan tepat jenuh=>larutan yang


yang mengandung mengadakan kesetimbangan dengan
solute (zat terlarut) solute atau zat terlarutnya. Partikel-
kurang dari yang partikelnya tepat habis bereaksi
diperlukan untuk dengan pereaksi (zat dengan
membuat larutan jenuh. konsentrasi maksimal). Hasil
Partikel- partikelnya konsentrasi ion = Ksp.
tidak tepat habis
bereaksi dengan
pereaksi (masih bisa
melarutkan zat). Hasil
kali konsentrasi ion < Larutan lewat jenuh=>suatu larutan yang
Ksp. mengandung lebih banyak solute daripada
yang diperlukan untuk larutan jenuh. Tidak
dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga
terjadi endapan. Hasil kali konsentrasi ion >
Ksp.
e. Berdasarkan daya hantar listriknya

Larutan elektrolit : Larutan non


dapat elektrolit : tidak dapat
menghantarkan menghantarkan arus
arus listrik. listrik.

Elektrolit kuat :
mempunyai daya Elektrolit lemah : yang Tidak terionisasi.
hantar arus listrik yang mempunyai daya hantar  Derajat ionisasi
kuat arus  listrik  yang  lemah adalah 0 (α = 0).
Apabila dilakukan
Terionisasi sebagian. percobaan maka
Terionisasi sempurna. Derajat ionisasi lebih dari lampu tidak
Derajat ionisasi = 1  (α = 1). nol tetapi kurang dari satu menyala dan
Apabila diadakan (0 < α < 1). Apabila gelembung gas
percobaan maka lampu dilakukan percobaan tidak ada.
akan menyala terang, dan lampu akan menyala
gelembung gas banyak. redup, dan gelembung gas
sedikit.
Contoh:

Yang tergolong Yang tergolong


elektrolit kuat : elektrolit lemah :
Yang tergolong
Asam kuat, yaitu HCl, Asam  lemah, 
dalam larutan non
HClO3, HClO4, H2SO4, antara  lain:  elektrolit :
HNO3 dan lain-lain. CH3COOH,  HCN,  Larutan urea
H2CO3,  H2S dan  lain- CO(NH2)2
Basa  kuat,  yaitu
Larutan
NaOH, KOH, Ca(OH)2, lain.
gula/sukrosa
Mg(OH)2, Ba(OH)2, dan Basa lemah, antara C12H22O11
lain-lain.
lain: NH4OH, Ni(OH)2 Larutan glukosa
dan lain-lain. C6H12O6
Garam-garam  yang 
Garam-garam yang Larutan alkohol,
mempu-nyai 
C2H5OH, dan lain-
kelarutan  tinggi: sukar larut: AgCl,
lain
NaCl, KCl, KI, Al2(SO4)3, CaCrO4, PbI2, dan

dan lain-lain. lain-lain.


3. Satuan-satuan konsentrasi
No Nama Lambang Rumus Keterangan Rumus

1 Molar M n mol zat terlarut


v volume larutan
2 Molal m n x 1000 mol zat terlarut
P 1000 g pelarut
3 Fraksimol X Xter + Xpel = 1 mol zat terlarut______
terlarut n ter
n ter + n pel mol zat terlarut+mol
pelarut
4 Normalitas N n ekuivale mol ekivalen zat terlarut
L L larutan
5 Persen massa %gr gr ter X 100% g zat terlaut X 100%
gr lar g larutan
6 Persen %V V ter X 100% ml zat terlarut X 100%
volume V lar ml larutan

7 Part per ppm mg zat terlarut mg zat terlarut


million Kg larutan Kg larutan
Contoh :
1. Berapa molal larutan 1,71 gr sukrosa
C12H22O11 yang terlarut dalam 250 gr air?
(Ar:C=12,H=1,O=16)
2. Larutan 18% massa glukosa C6H12O6 dalam air.
Hitunglah kemolalannya!
3. Hitung fraksimol masing-masing zat terlarut
dan pelarut dari larutan 6,4% massa naftalen
(kapur barus) C10H8 dalam benzena C6H6!
Jawab:
massa glukosa = 18% x 100 gr
1. diket: gr C12H22O11 =1,71 gr
100%
gr pel = 250 gr =18 gr
dit: m=...? massa pelarut = 100 – 18
jwb: Mr= 12x12 + 22 + 11x16 = 82 gr
= 342 m = gr x 1000
m = gr x 1000 Mr P
Mr P = 18 x 1000
180 82
=1,71 x 1000
= 1,2 m
342 250
3. diket: % massa ter = 6,4%
= 171 % massa pel = 100-6,4=93,6%
8550 dit: Xter dan Xpel=...?
=0,02 m jwb: 6,4% = gr ter x 100%
2. diket: % massaC6H12O6 = 18% 100 gr
dit : m=...? gr ter = 6,4% x 100
jwb : % massa = gr zat x 100% 100%
= 6,4 gr
gr lar
gr pel= 100-6,4
18% = gr glukosa x 100% = 93,6 gr
100 gr
Xter = n ter
n ter + n pel
= 6,4
128
6,4 + 93,6
128 78
= 0,05
0,05 + 1,2
= 0,05
1,25
Xter= 0,04
Xter + Xpel = 1
0,04 + Xpel = 1
Xpel = 1 – 0,04
Xpel = 0,96
4. Sifat koligatif larutan
=>sifat larutan yang hanya ditentukan oleh jumlah partikel zat terlarut.

No Nama Rumus larutan non Rumus larutan elektrolit


elektrolit

1 Kenaikan titik didih ∆Tb = Tb lar – Tb pel ∆Tb = Tb lar – Tb pel


(∆Tb) ∆Tb = m . kb ∆Tb = m . Kb . i
2 Penurunan titik ∆Tf = Tf pel – Tf lar ∆Tf = Tf pel – Tf lar
beku(∆Tf) ∆Tf = m . kf ∆Tf = m . Kf . i
3 Tekanan osmosis(π) π=M.R T π=M . R . T . i

4 Penurunan tekanan uap ∆P = Pᴼ. X ter ∆P = Pᴼ. X ter . i


jenuh (∆P) P = Pᴼ. Xpel P = Pᴼ - ∆P
P = Pᴼ - ∆P

Ket: Kb=tetapan kenaikan titik didih T = suhu (ᴼK)


Kf=tetapan penurunan titik beku
i = 1+(n-1)α
R = tetapan Reed Berg (0,082)
contoh :
1. Suatu larutan dibuat dari glukosa C6H12O6 dalam 2 kg air mendidih pada
suhu 100,65ᴼC. Bila Kb air 0,52ᴼC. Hitunglah massa glukosa yang terlarut!
2. Hitunglah titik beku larutan 3 gr urea CO(NH2)2 dalam 300 gr air, bila
Kf=1,85ᴼC/m. (Ar:C=12, O=16, N=14, H=1)
3. 2 gr sukrosa C12H22O11 dilarutkan dalam air sampai volume 100 ml pada
suhu 25ᴼC. Hitunglah tekanan osmosa larutan tersebut!
4. Sebanyak 50 gr larutan dibuat dengan mencampurkan 23 gr etanol
C2H5OH dengan air. Jika tekanan uap air 30 mmHg, hitunglah jumlah
tekanan uap larutannya!
5. 4,9 gram asam sulfat H2SO4 dilarutkan dalam 500 gr air. Bila Kb= 0,52ᴼC.
Hitunglah titik didih larutannya!
6. Hitunglah tekanan uap larutan natrium oksida NaOH 10% massa bila
tekanan uap air 105 mmHg. (Ar: Na=23)
7. 0,1 molar suatu asam lemah mempunyai tekanan osmosa 2,88 atm pada
suhu 27ᴼC. Jika asam ini terionisasi 10%. Hitunglah jumlah ion asam
tersebut!
Jawab:
1. Dik : massa pel= 2000gr 2. diket: gr ter = 3 gr
Tb lar = 100,65ᴼC gr pel = 300 gr
kf = 1,85ᴼC
Kb = 0,52 ᴼC
dit : Tf lar =…?
Dit : massa ter=? jwb :
Jwb: ∆Tb = Tb lar – Tb pel ∆Tf = m . kf
= 100,65 – 100 = gr ter x 1000 x kf
= 0,65 ᴼC Mr P
∆Tb = m . kb = 3 x 1000 x 1,85
0,66 = gr ter x 1000 x kb 60 300
= 0,308ᴼC
Mr P
0,65 = gr ter x 1000 x 0,56
∆Tf = Tf pel – Tf lar
180 2000 0,308=0 – Tf lar
0, 65= gr ter x 0,26 Tf lar = -0,308ᴼC
180
gr ter= 0,65 x 180
0,26
= 450 gr
3.Diket : m= 2 gr 4. diket : gr lar = 50 gr
v= 100 ml gr ter = 23 gr gr pel = 50 – 23 = 27 gr
Pᴼ = 30 mmHg
T= 25ᴼC=298ᴼK dit : P = …?
Dit : π=..? jwb :
Jwb : π=M.R T n pel = gr pel = 27 = 1,5 mol
= gr x R x T Mr 18
n ter = gr ter = 23 = 0,5 mol
Mr Mr 46
v Xpel = n pel
= 2 x 0,082 x 298 n pel + n ter
342 Xpel = 1,5
1,5 + 0,5
0,1 Xpel = 0,75
=48, 872
34,2 P = Pᴼ . Xpel
= 1,43 atm = 30 . 0,75
= 22,5 mmHg
5. Diket : gr ter = 4,9 gr (H2SO4) ∆Tb = Tb lar – Tb pel
P = 500 gr Tb lar = 0,156 + 100
Tb lar = 100,156 ᴼC
Kb = 0,52ᴼC
dit : Tb lar = ...? 6. Dik : NaOH = 10%
jwb : Pᴼ = 105 mmHg
H2SO4 elektrolit n= 2+1=3 dit : P=...?
jwb:
α=1 10% NaOH NaOH = 10 gr, air= 90 gr
i = 1 + (n – 1) α = 1 + (3-1) 1 = 3 NaOH n=2, α = 1
∆Tb= gr ter x 1000 x kb x i
X ter = 10/40
Mr P 10/40 + 90/18
∆Tb = 4,9 . 1000 . 0,52 . 3 = 0,25
98 500 0,25 + 5
=0,0476
∆Tb = 76,44
i = 1+ (n-1) α= 1+ (2-1) . 1 = 2
490
∆Tb = 0,156ᴼC ∆P = Pᴼ. X ter . i
∆P = 105 . 0,0476 . 2
∆P = 9,996 = 10 mmHg
P = Pᴼ - ∆P i = 1 + (n – 1) α
P = 105 – 10 1,17 = 1 + (n – 1) 0,1
1,17 – 1 = (n – 1) 0,1
P = 95 mmHg
n – 1 = 0,17
0,1
6. Diket : M=0,1 M n = 1,7 + 1
π=2,88 atm n = 2,7
T = 27ᴼC = 300ᴼK
α = 10% = 10/100 = 0,1
dit : jml ion (n) =...?
jwb :
π=M . R . T . i
2,88 = 0,1 . 0,082 . 300 . I
2,88 = 2,46 . i
i = 2,88
2,46
i = 1,17
Penerapan Sifat Koligatif Larutan

PENURUNAN TITIK BEKU


KENAIKAN TITIK DIDIH
1. Penggunaan garam dapur untuk
1. Penyulingan minyak bumi
mencairkan salju
2. Penyulingan gula
2. Penambahan etilen glikol pada
3. Menambahkan bumbu setelah air
radiator mobil
mendidih saat memasak
3. Penggunaan garam dapur dalam
4. Menambahkan garam saat memasak
pembuatan es putar
5. Pengukuran masa molar
4. Anti beku pada tubuh hewan

TEKANAN OSMOSIS
1. Naiknya air tanah melalui akar ke
seluruh bagian tanaman
2. Penggunaan garam dapur untuk PENURUNAN TEKANAN UAP JENUH
membunuh lintah 1. Tingginya kadar garam di laut mati
3. Proses yang terjadi di dalam mesin cuci 2. Pembuatan kolam renang apung
darah 3. Mendapatkan Benzena murni
4. Penggunaan cairan tetes mata
5. Pemisahan zat beracun dalam air
limbah
TERIMAKASIH...

Anda mungkin juga menyukai