Anda di halaman 1dari 38

PENYAJIAN DATA (TABEL,

GRAFIK, GAMBAR)

Sutrisno Hadi Purnomo


PENGANTAR

Apabila data sudah dikumpulkan (experimen sudah


dilakukan, daftar pertanyaan sudah diisi, pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan dalam wawancara sudah
memperoleh jawaban, pengamatan/ observasi sudah
dilakukan), maka diperoleh data mentah (raw data).

Data mentah adalah hasil pencatatan peristiwa atau


karakteristik elemen yang dilakukan pada tahap
pengumpulan data.

2
PENYAJIAN DATA

 Data statistik tidak hanya cukup dikumpulkan


dan diolah, tetapi juga perlu disajikan dalam
bentuk yang mudah dibaca dan dimengerti oleh
pengambil keputusan.
 Penyajian data ini bisa dalam bentuk tabel
atau grafik dengan keuntungan bahwa data
tersebut akan lebih cepat ditangkap dan
dimengerti daripada disajikan dalam bentuk kata-
kata (Supranto, 2000).

3
FUNGSI PENYAJIAN DATA

• Penyajian data dilakukan untuk memudahkan


analisis data (karena penelitian tidak mungkin untuk
menggunakan data mentah)
• Penyajian data juga dilakukan untuk memudahkan
pembaca untuk membaca hasil penelitian
A. Penyajian Data dengan Tabel

Tabel : kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-


kategori. Misalnya berat badan menurut jenis kelamin, jumlah
pegawai menurut pendidikan, jumlah penjualan menurut jenis
barang dan daerah penjualan, dll.

Ada berbagai bentuk tabel yang dikenal, yaitu :


1.Tabel satu arah (one way table),
2.Tabel dua arah (two way table),
3.Tabel tiga arah (Three way table).

5
Beberapa hal yg harus diperhatikan dlm penyajian data
dalam bentuk tabel, antara lain :

a. Tetapkan judul dari tabel (grafik) dgn singkat & jelas shg
yg membaca dpt dgn mudah menginterpretasikan
(menggambarkan) tujuan dr penyajian data tsb.

a. Cantumkan sumber data scr benar dgn maksud agar para


pembaca dpt meyakini keabsahan data yg dsajikan.

6
Bagian-bagian dari Tabel :
1. Judul Tabel : memuat nomor tabel dan judul tabel, dibuat singkat dan
jelas
2. Judul Kolom : memuat keterangan (termasuk unit), dibuat ringkas, jika
ada penjumlahan data dalam baris dimuat pada kolom terakhir. Bila
jumlah kolom banyak dapt diberi nomor. Ditambahkan unit ukuran (Rp,
cm, %, dll).
3. Badan Tabel : memuat data. Data dapat dikelompok-kelompokkan.
Penjumlahan data dlm kolom dimuat pd baris paling bawah.
4. Kaki Tabel : keterangan-keterangan tambahan, sumber data yaitu
keterangan dari mana data itu dikutip atau diambil.
5. Keterangan dibawah (foot note) : dapat disertakan untuk memberi
penjelasan mengenai judul, kepala kolom, atau angka-angka dalam
tabel, jika diperlukan. 7
Contoh penyusunan tabel :
Tabel 1. Tingkat Pendidikan Penduduk Kelurahan Kampung
Enam Tahun 2008
Judul Tabel
No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentasi (%)
Judul Kolom
1 Belum sekolah, tidak sekolah dan 697 14,65
/tidak tamat SD
2 SD 1.252 26,30

3 SLTP 889 18,68 Badan Tabel


4 SLTA 1.557 32,72

5 Perguruan Tinggi 364 7,65

JUMLAH 4.759 100

Sumber Data : Monografi Kelurahan Kampung Enam Tahun 2008 Kaki Tabel

8
Tabel Satu Arah (one way table)
Yaitu tabel yang memuat keterangan mengenai satu hal atau satu
karakteristik saja. Misalnya data Produksi telur ayam menurut jenis strain
ayam yang dipelihara
Tabel 1. Produksi telur (kg/100 ekor) berdasarkan strain ayam

Strain Ayam Produksi (kg/1000 ekor)


Isa brown 55
Lohman 54
Hybro 53
Hyline 52
Hysex 51
Total 265
Sumber : Data Primer, 2009
9
Contoh Tabel Distribusi Frequensi

Berat anak sapi (kg) frequensi (f)


31 - 40 2
41 - 50 3
51 - 60 5
61 - 70 14
71 - 80 24
81 - 90 20
91 - 100 12
Tabel dua arah (two way table)
Yaitu tabel yang menunjukkan hubungan dua hal atau dua karakteristik
yang berbeda. Misalnya data Produksi kedelai menurut jenis varietas dan
daerah panen.
Tabel 2. Produksi Kedelai (Ton/ha) berdasarkan varietas dan daerah
Varietas Kedelai Mamburungan Karang Harapan Total
Wilis 125 130 255
Sindoro 150 135 285
Slamet 163 140 303
Galunggung 170 155 325
Orba 175 174 349
Total 783 734 1517
Sumber : Data Primer, 2009

11
Tabel tiga arah (three way table)
• Yaitu tabel yang menunjukkan hubungan tiga hal atau tiga
karakteristik yang berbeda.
• Misalnya data hasil pengamatan produksi kedelai (ton/ha)
menurut jenis varietas, daerah panen, dan jenis tanah.
Tabel 3. Produksi Kedelai (Ton/ha) berdasarkan varietas, daerah panen
dan jenis tanah
Varietas Mamburungan Kr. Harapan Total
Kedelai Liat Pasir Liat Pasir
Wilis 67 65 70 68 270
Sindoro 68 69 72 69 278
Slamet 70 72 72 70 284
Galunggung 71 74 74 72 291
Orba 73 75 73 73 294
Total 349 355 361 352 1417

Sumber : Data Primer

12
Tabel Kandungan nutrien bahan pakan yang digunakan

EM Air Abu PK LK SK Ca P
Bahan Pakan
Kkal/kg % % % % % % %
Bekatul1) 28871) 141) 7,701) 12,001) 10,701) 5,201) 0,041) 0,224)

Jagung 33211) 141) 1,701) 8,801) 4,001) 2,201) 0,051) 0,084)


kuning1)
Jagung kuning 34712) 142) 1,702) 10,802) 4,002) 0,202) 0,052) 0,084)
fermentasi2)
Konsentrat3) 19003) - 35,003) 34,003) 5,003) 8,003) 12,003) 1,504)

Minyak ikan 82602) - - - 5,802) 0,752) - -


tuna2)
Minyak ikan 82802) - - - 6,002) 0,752) - -
lemuru3)

13
Tabel Pengaruh suplementasi PUFA dan L-karnitin dalam pakan
jagung kuning fermentasi terhadap performa puyuh

Perlakuan
Variabel P0 P1 P2 P3 P4 Nilai P

Konsumsi
pakan (gram/ekor/hari) 21,03b 23,32a 23,48a 20,92b 21,0 0,0009
0b
HDP (%) 54,63b 57,93b 66,84a 72,22a 72,57a 0,0010

Berat telur (gram/butir) 9,03c 9,58b 9,61b 10,06a 0,0005


10,00ab

Konversi pakan 4,27a 4,37a 3,66ab 2,88b 2,90b 0,0024


14
Tabel Analisis regresi linear berganda pengaruh produk, harga,
distribusi dan promosi dalam membangun brand image

Koefisien Regresi t hitung Prob. (sig. t)α = 0,05)


Variabel

X1 (produk) 0.374 2.051 0.048

X2 (harga) 0.153 0.988 0.330

X3 (distribusi) 0.108 0.624 0.537

X4 (promosi) 0.145 0.833 0.411


2.043
Konstata 1.102 0.049

F hitung 8.987

Adjust R2 0.450

R Square (R2) 0.507


Variabel terikat = Y (Brand image)
15
B. Grafik (Diagram)

• Terdapat beberapa penyajian data dengan menggunakan


tampilan grafik atau diagram.
• Penyajian dalam bentuk gambar dapat memudahkan
pengambilan kesimpulan dengan cepat.
• Grafik
Ada berbagai bentuk grafik yang dikenal, yaitu :
1. Grafik garis (line chart),
2. Grafik Batangan (bar chart),
3. Grafik lingkaran (pie chart),
4. Grafik gambar (Pictogram chart).

16
POLIGON

Definisi:
Grafik berbentuk garis dan menghubungkan antara nilai tengah
kelas dengan jumlah frekuensi pada setiap kelas.

Nilai tengah Jumlah


kelas frekuensi 10

Frekuensi
231,5 2
5
375,5 5

519,5 9 0
663,5 3 231,5 375,5 519,5 663,5 807,0
Nilai Tengah Interval Kelas Harga Saham
807,0 1
17
DIAGRAM GARIS

BANYAK MURID PADA YAYASAN PENDIDIKAN X

250
230
200 200
BANYAK MURID

150
140
100 100

50

0
SD SLTP SLTA PT
TINGKAT PENDIDIKAN
HISTOGRAM
Definisi:
Grafik yang berbentuk balok, di mana sumbu horisontal (X) adalah tepi
kelas dan sumbu vertikal (Y) adalah frekuensi setiap kelas.

10
Interval Frekuensi

Jumlah Frekuensi
8
159,5 - 303,5 2
6
303,5 - 447,5 5
4
447,5 – 591,5 9
2
591,5 – 735,5 3
0
735,5 – 878,5 1 195.5-303.5 303.5-447.5 447.5-519.5 591.5-735.5 735.5-878.5

Tepi Kelas Interval Harga Saham


19
Grafik Lingkaran (Pie Chart)

Tabel 4. Kualitas Pendidikan Umum


pie chart kualitas sekolah
Kategori Frekuensi Frekuensi relative persen
D

C
A
A 35 35/400=0.09 9%

B 260 260/400=0.65 65%

C 93 93/400=0.23 23%

D 12 12/400=0.03 3%

Total 400 1 100% B

20
Penyajian Data Kualitatif
Setelah data terkumpul, biasanya yang ingin diketahui:
– Nilai variabel apa yang telah diukur
– Seberapa sering masing-masing nilai terjadi

Jika datanya kualitatif, tabel statistik berupa daftar kategori


(kualitas) dan ukuran seberapa sering masing-masing kategori
terjadi. Ukuran yang biasa digunakan:
– Frekuensi, banyaknya pengukuran yang terjadi (kejadian)
untuk masing-masing kategori.
– Frekuensi relatif, proporsi frekuensi masing-masing kategori.
– Persentase frekuensi masing-masing kategori.
– Selain tabel statistik, dapat juga digunakan pie chart atau bar
chart untuk menunjukkan distribusi data.

21
Contoh

Dalam suatu suvai pendidikan Tabel. 2.1


umum, 400 sekolah di teliti
Kategori Frekuensi Frekuensi relative persen
kualitas pendidikannya. Hasilnya
untuk masing-masing sekolah A 35 35/400=0.09 9%
dikategorikan masuk kualitas A, B,
C, atau D. Hasil survey disajikan B 260 260/400=0.65 65%

dalam bentuk tabel statistik (Tabel


C 93 93/400=0.23 23%
2.1), pie chart (Gambar 2.1), dan
bar chart (Gambar 2.2) : D 12 12/400=0.03 3%

Total 400 1 100%

22
Gambar. 2.2

pie chart kualitas sekolah


Keterangan :
D

C
A

A =9%
B = 65 %
C = 23 %
B D =3%

23
PEMBAHASAN dan
KESIMPULAN

SUTRISNO HADI PURNOMO, M.Si., Ph.D.

24
PENGERTIAN PEMBAHASAN

Pengertian pembahasan hasil penelitian adalah pengkajian


ulang terhadap validitas hasil penelitian. Pembahasan hasil
penelitian dapat diistilahkan dengan pemikiran original si peneliti
untuk memberikan penjelasan dan interpretasi atas hasil penelitian
yang telah dianalisis guna menjawab pertanyaan penelitiannya.
Pembahasan dimaksukan untuk menyajikan gambaran yang lebih
tajam terhadap data-data temuan, sehingga pada bagian ini peneliti
tidak hanya sekedar menyajikan ulang data,
melainkan memberikan analisis, penafsiran, dan pemaknaan
terhadap temuannya.

Pembahasan dan Kesimpulan Hal - 25


TUJUAN PEMBAHASAN

Untuk menjawab Rumusan masalah (yang ada dalam


pendahuluan).
Pembahasan diuraikan secara argumentatif dan logis
Untuk memberikan penjelasan mengenai signifikansi
permasalahan dengan segala fenomenanya
Memberikan analisis dan sintesis terhadap
permasalahan yang dibahas
Memudahkan dalam melakukan eksplorasi lebih lanjut.
Memudahkan dalam membuat kesimpulan

Pembahasan dan Kesimpulan Hal - 26


ASPEK DALAM PEMBAHASAN

Dalam kerangka metode ilmiah, ada tiga aspek yang


dapat digunakan untuk menyusun dan
mengembangan pembahasan ini, yaitu:
1. Aspek kajian teoretis
2. Aspek kajian empiris
3. Aspek implikasi hasil.

Pembahasan dan Kesimpulan Hal - 27


ASPEK KAJIAN TEORETIS
• Salah satu tujuan peneliti melakukan penelitian adalah untuk melakukan
verifikasi teori. Pada penelitian seperti ini, hipotesis penelitian perlu
diformulasi dan diuji.
• Jika kemungkinan hipotesis terbukti, konteks diskusi dapat dilakukan
secara lebih mudah. Peneliti dapat merujuk kembali teori-teori yang telah
disajikan pada kajian teoretis yang telah dituangkan pada bab tentang
kajian pustaka.
• Jika hipotesis tidak terbukti, pembahasan menjadi lebih
kompleks. Peneliti tidak bisa mendasarkan diskusi tersebut pada teori
yang mendukung. Ia harus mendiskusikan atau berargumentasi tentang
mengapa hasil penelitiannya tidak dapat membuktikan teori tertentu.

Pembahasan dan Kesimpulan Hal - 28


ASPEK KAJIAN EMPIRIS
• Pembahasan hasil penelitian perlu juga dilakukan dengan
cara merujuk pada kajian empiris yang telah dilakukan oleh
peneliti terdahulu.
• Jika hasil penelitian konsisten dengan teori yang ada (atau
hipotesis penelitian terbukti), pembahasan dapat diarahkan untuk
memberikan rujukan penelitian terdahulu yang sesuai dengan hasil
penelitian.
• Jika hasil penelitian tidak konsisten dengan teori (atau hipotesis
tidak terbukti), pembahasan pada bagian ini dapat diarahkan untuk
menemukan kajian empirik yang bisa menjadi argumentasi
yang mendukung hasil penelitian tersebut.

Pembahasan dan Kesimpulan Hal - 29


ASPEK IMPLIKASI HASIL

• Hasil penelitian, baik yang mampu membuktikan hipotesis


maupun yang tidak, pada dasarnya mempunyai konsekuensi bagi
obyek penelitian.
• Peneliti harus mendiskusikan hasil penelitian ini dalam konteks
implikasi tersebut.
• Dalam hal ini, Peneliti harus menginterpretasikan
hasil penelitian dalam konteks implikasi atau konsekuensi
praktis dari hasil penelitian bagi obyek penelitian.
• Alasan yang mendukung mengapa aspek implikasi ini perlu
dikemukakan adalah bahwa penelitian dilakukan berdasarkan suatu
basis data historis (yang sudah terjadi).

Pembahasan dan Kesimpulan Hal - 30


ANALISIS HASIL PENELITIAN

Pada umumnya hasil analisis data penelitian dapat


dikelompokkan menjadi dua kondisi pokok yang berupa.

1. Hasil penelitian yang positif (sesuai dengan harapan)


2. Hasil penelitian yang negatif (tidak sesuai)

• Kedua kondisi hasil penelitian tersebut perlu adanya


penafsiran atau interpretasi dari peneliti sehingga penelitian
menjadi lebih bermanfaat.
• Bagian ini merupakan bagian laporan yang paling sulit, tapi
juga paling berharga.
• Penafsiran peneliti terhadap hasil penelitian itu akan
menghubungkan hasil-hasil tersebut dengan teori dan
penelitian lain di bidang itu serta dengan prosedur
penelitiannya.
Pembahasan dan Kesimpulan Hal - 31
HASIL PENELITIAN SESUAI HARAPAN (POSITIF)

1. Jangan membuat interpretasi yang melebihi informasi


Para peneliti sering merasa begitu gembira karena hasil yang diperolehnya
sesuai dengan harapannya, sehingga mereka menarik kesimpulan yang
tidak mempunyai dasar yang sah dalam data.
2. Jangan melupakan keterbatasan penelitian.
Sudah barang tentu keterbatasan ini hendaknya sudah diketahui
sebelumnya dalam penyelidikan itu, keterbatasan yang terdapat dalam
realibilitas dan validitas alat pengukur yang kurang sempurna, keterbatasan
yang disebabkan oleh hambatan dalam menarik sampel, dll
3. Kode etik mengharuskan peneliti melaporkan masalah
validitas internal yang dapat menjadi penyebab hasil yang diperoleh itu.

Pembahasan dan Kesimpulan Hal - 32


HASIL PENELITIAN TIDAK SESUAI HARAPAN
(NEGATIF)

• Penelitian yang mendapat hasil yang bertentangan dengan hipotesis


sering tiba-tiba menyadari kelemahan penelitian itu.
• Alat-pengukur yang tidak memenuhi syarat untuk mengukur variabel
yang bersangkutan, sampelnya terlalu kecil dan tidak terlalu representive
sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasikan secara sah kepada
populasi sasaran, dan sebagainya.
• Tinjauan ke belakang akan mengungkap adanya problema validitas
internal yang dapat menjelaskan mengapa penelitian tersebut
tidak berakhir “sebagaimana mestinya“.

Pembahasan dan Kesimpulan Hal - 33


MANFAAT PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Penelitian tanpa diikuti dengan pembahasan hasil masih


terasa hambar dan tidak lengkap.
Pembahasan hasil memiliki manfaat yang jauh lebih
mendalam, diantarannya adalah :
• Menunjukkan bagaimana tujuan penelitian dicapai
• Menafsirkan temuan-temuan penelitian
• Mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan
pengetahuan yang telah mapan
• Memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru
• Menjelaskan implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk
keterbatasan temuan penelitian.

Pembahasan dan Kesimpulan Hal - 34


PENGERTIAN KESIMPULAN

• Kesimpulan pada umumnya disusun dalam bentuk kalimat-kalimat


pendek, relevan, dan terpilih, namun terdapat perbedaan penting antara
ringkasan dan abstrak disatu pihak dan kesimpulan dipihak lain.

• Apabila ringkasan dan abstrak itu memberikan penjelasan apa yang


ditulis oleh karya tulis ilmiah asli, maka kesimpulan secara eksplisit
mengajukan argumentasi dan penalaran apakah sebabnya penulis karya
tulis itu sampai pada pendapat yang terakhir.

Pembahasan dan Kesimpulan Hal - 35


RINGKASAN, ABSTRAK DAN KESIMPULAN

RINGKASAN
• Ringkasan seringkali disebut dengan “resum” yang berasal dari bahasa
latin resumere yang arti hafiahnya adalah “meringkas”. Ringkasan
yang kadang disebut juga “kompendium”, merupakan ringkasan yang
biasanya mendahului wacana ilimiah ; rekapitulasi dari tulisan

• Ringkasan menunjukkan “alur cerita” yang berkaitan secara fungsional,


spasial, atau vertical yang menunjukan suatu system yang terintegrasi.
Perlu ditambah pula bahwa ringkasan itu disusun dengan kalimat dan
kata-kata dari orang yang meringkaskan karya tulis ilimiah itu sendiri.

Pembahasan dan Kesimpulan Hal - 36


RINGKASAN, ABSTRAK DAN KESIMPULAN

ABSTRAK
• Abstrak berasal dari bahasa latin , abstabo, yang arti hafiahnya adalah
“melepaskan” atau “menarik lepas”. Abstrak meripakn ringkasan yang
dikendalikan dengan ketat sehingga mengikuti organisasi karya tulis asli.

• Abstrak diharapkan dapat menunjukan sebuah pernyataan yang ringkas


dan padat mengenai proyek penelitian, termasuk tujuan, metode
peneletian, hasil-hasil temuannya, dan mungkin mengenai signifikasidan
aplikasi hasil-hasil temuan itu.

Pembahasan dan Kesimpulan Hal - 37


RINGKASAN, ABSTRAK DAN KESIMPULAN

KESIMPULAN
• Kesimpulan pada umumnya disusun dalam bentuk kalimat-kalimat
pendek, relevan, dan terpilih, namun terdapat perbedaan penting antara
ringkasan dan abstrak disatu pihak dan kesimpulan dipihak lain.

• Apabila ringkasan dan abstrak itu memberikan penjelasan apa yang ditulis
oleh karya tulis ilmiah asli, maka kesimpulan secara eksplisit mengajukan
argumentasi dan penalaran apakah sebabnya penulis karya tulis sampai
pada pendapat atau tesisnya yang terakhir.

• Karena kedudukannya sebagai sebuah hipotesis, tidaklah mengherankan


bilamana para ilmuan sering kali menegaskan bahwa kesimpulan itu
merupakan titk puncak dari keseluruhan produk intelektual penulisnya.

Pembahasan dan Kesimpulan Hal - 38

Anda mungkin juga menyukai