com
Depresi Ringan
Disusun : Charlie Cleary Contasntine C B
Pembimbing : Dr Meiliana Lindawaty R, Sp.KJ
Pembahasan
Depresi 01 Identitas
Ringan
02 Riwayat Psikiatrik
03 Status Mental
Pasien Kakak
Situasi kehidupan saat ini
Situasi saat ini pasien dalam situasi sedih
dan selfharm. 01
Persepsi baik. 02
Jantung :-
Paru :-
Abdomen :-
Inspeksi :-
Perkusi :-
Auskultasi :-
Ektremitas : tidak ada pemeriksaan saat ini
Status Neurologis
GCS : E4M6V5 = 15
Pupil : Pupil bulat, isokor, Diameter
3mm/3mm
Nervus Kranial : tidak ada gangguan
Refleks Fisiologis : tidak ada pemeriksaan saat ini
Refleks Patologis : tidak ada pemeriksaan saat ini
Motorik : tidak ada pemeriksaan saat ini
Sensorik : tidak ada pemeriksaan saat ini
Pemeriksaan Psikiatrik Tambahan: tidak
ada pemeriksaan saat ini
Pemeriksaan Penunjang
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Biologi
-
Psikologi
Farmakologis
Setraline 1 x 25 mg
Merlopam 1 x 0,5 mg
Non-Farmakologis
Psikoterapi suportif
Depresi PATOSIOLOGI dan ETIOLOGI
Patofisiologi MDD belum diketahui
secara pasti, tetapi etiologi selalu
diasumsikan oleh banyak faktor
sebagai diagnosis MDD dengan
Depresi merupakan satu Terdapat gangguan melihat beberapa sindrom yang ada
masa terganggunya fungsi penyesuaian diri (gangguan dengan gejala yang berhubungan.
manusia yang berkaitan dalam perkembangan Faktor biologis, psikologis, dan
dengan alam perasaan emosi jangka pendek atau sosial berkaitan dengan MDD,
yang sedih dan gejala masalah-masalah perilaku, tetapi penemuan terbaru
penyertanya, termasuk dimana dalam kasus ini, menyatakan genetic, gambaran
perubahan pada pola tidur perasaan sedih yang neurologis, dan biologi molekuler
dan nafsu makan, mendalam dan perasaan sudah menjelaskan beberapa
psikomotor, konsentrasi, kehilangan harapan atau hubungan dengan tekanan yang
anhedonia, kelelahan, rasa merasa sia-sia, sebagai besar ini, terutama pada modulasi
putus asa dan tidak reaksi terhadap stressor) dari kehidupan pada proses genetic
berdaya, serta bunuh diri. dengan kondisi mood yang dan neurobiology.
menurun. 2,3
GEJALA KLINIK
Mood yang rendah.
Minat.
Tidur.
Tenaga.
Rasa bersalah.
Konsentrasi.
Nafsu makan/berat badan.
Aktivitas psikomotor.
Bunuh diri.
Gejala lain.
Perubahan Pikiran DIAGNOSIS
Perubahan Perasaan Pedoman diagnosis menurut PPDGJ-III.
Perubahan pada Kebiasaan Sehari-hari Pedoman diagnostik pada depresi dibagi menjadi :
• Semua gejala utama depresi :
o afek depresif
o kehilangan minat dan kegembiraan
o berkurangnya energi yang menuju meningkatnya
keadaan mudah lelah.
• Gejala lainnya:
o konsentrasi dan perhatian berkurang
o harga diri dan kepercayaan diri berkurang
o gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
o pandangan masa depan yang suram dan pesimis
o gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau
bunuh diri
o tidur terganggu
o nafsu makan berkurang
Episode depresif biasanya harus berlangsung sekurang-
kurangnya 2 minggu, akan tetapi jika gejala amat berat dan
beronset sangat cepat, maka masih dibenarkan untuk
menegakkan diagnosis dalam kurun waktu dari 2 minggu.
Episode depresif ringan menurut PPDGJ III
(1) Sekurang-kurangnya harus ada 2 dan 3 gejala utama depresi seperti
tersebut di atas
(2) Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lainnya
(3) Tidak boleh ada gejala yang berat diantaranya lamanya seluruh
episode berlangsung sekurang-kurangnya sekitar 2 minggu
(4) Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang
biasa dilakukannya.
Asesmen Depresi
Geriatric Depression Scale (GDS)
Terdiri dari 30 pertanyaan, biasanya dipergunakan untuk memisahkan
apakah pasien tersebut masuk ke dalam kelompok depresi. Alat ukur
GDS ini memiliki sensitivitas 88,9% dan spesifisitas 47,8%. Penilaian
skala ini berdasarkan aspek kekhawatiran somatik, penurunan afek,
gangguan kognitif, berkurangnya orientasi terhadap masa yang akan
datang, dan kurangnya harga diri. Skala ini telah direkomendasikan agar
dipergunakan dalam situasi klinis oleh Institute of Medicine.
Kasus Pasien
Pasien didiagnosis sebagai depresi ringan karena terdapat kesan
perasaan tidak enak dalam 2 minggu Pasien datang dengan keluahan
kurang lebih 2 minggu ini perasaan tidak enak. Perasaan putus asa,
Tidak konsentrasi saat kerja, Merasa tercekik dan debar-debar. Pasien
ada riwayat selfharm + cutting 1 minggu yang lalu, dilakukan tanpa
intensi bunuh diri dan lebih untuk mencari perhatian. Pasien mood
cenderung turun. Sejak awal tahun, Sebelumnya ada prilaku selfharm.
Untuk prognosis kearah dubia ad bonam namun pasien belum ada
control lagi.
KESIMPULAN
Ketika seseorang mengalami gangguan mood atau lebih khususnya mengalami gangguan
depresi yang mana terjadi perubahan dalam kondisi emosional, fungsi motorik, kogintif
serta motivasinya dan jika tidak segera diberi penanganan maka akan memicu timbulnya
gangguan depresi mayor satu episode dan depresi mayor barulang. Apabila hal tersebut
terjadi maka itu akan lebih susah untuk ditangani dan akan berujung pada bunuh diri.
Insiden tinggi pada perempuan dan bersarkan usia rata-rata pada usia 27 tahun.
Ada beberapa sebab-sebab yang dapat menimbulkan depresi yaitu dari sisi biologis
karena adanya ketidakseimbangan otak yaitu berkurangnya neurotransmitter, dari sisi
psikologis yaitu karena adanya kepribadian-kepribadian yang rentan terhadap timbulnya
depresi, dari sisi sosial karena keadaan lingkungan-lingkungan sekitar yang tidak
mendukung berlangsungnya kehidupan yang baik dan dari sisi spiritual adalah kurangnya
keimanan dan ketakwaan.
Thank You