Co ASS
?
BLOK BLOK BLOK
BLOK
18BLOK 18 BLOK 18
18
18 18
BALADA SANG DOKTER
• Uji kompetensi, CBT, OSCE
• SUMPAH DOKTER
BiROKRA
• SERKOM T
Spesialis
• DOKTER FRESH GRADUATED Dosen
• DAFTAR KKI
• INTERSIP Profeiona
• UNDIAN, DAFTAR KIDI l
PTT DLP
• INTERNSHIP
• STR
• SIP
STEP BY STEP
BELAJAR
BLOK 18
LANDASAN DASAR
Neurologic SKILL MULTISISTEM
Resusitasi
Kardio resp Stabilisdi KONGENITAL
Transportasi INFEKSI
Tatalaksana lahir NEOPLASMA
Gastro intes TRAUMA
Alloanamnesis iMUNOLOGI
Pemeriksaan fisik Dll
Nefrologi
Vaksinasi
PMT ASI Tumbuh kembang
Skrining tumbang Nutrisi
Musculo ske Terapi cairan vaksinasi
BHD, APRC
PEMBELAJARAN
• PBL , MANDIRI
• MODUL, TUTORIAL,
BACAAN
• PLENO Nelson pediatric
• PRAKTEK LAB
• SKILLS LAB
Buku ajar
• KULIAH AAP journal
• CBT dll
• OSCE
MODUL
Childhood
dho od
Infant Chi l
Neonatal
KEBUTUHAN DASAR ANAK
Pengelolaan anak,
Holistik, konfrehensif
Bukan hanya mengobati penyakit
Preventif, promotif, kuratif, rehabilitatif
• PEMEIKSAAN UMUM
• PEMERIKSAAN KHUSUS
• MATURITAS
• REFLEK PRIMITIF
• MALFORMASI KONGENITAL
• TRAUMA LAHIR
• KONDISI KLINIS ( KULIT dll )
CATATAN / LAPORAN HASIL DISKUSI
• SAAT LAHIR, 24 JAM, SAAT PULANG.
3. PEMERIKSAAN FISIK ANAK
• PEMERIKSAAN FISIK BLOK SEBELUMNYA
• MULTI SISTIM
• PEMERIKSAAN UMUM
• PEMERIKSAAN KHUSUS
• GIZI
• TUMBUH KEMBANG
• SKENARIO 2.
• ANAMNESIS
• PEMERIKSAAN FISIK CATATN / LAPORAN HASIL DISKUSI
• TATA LAKSANA CAIRAN
EVALUASI
• TUTORIAL
• PLENO
• SKILL LAB
• INTEGRASI
• CBT
• PRAKTIKUM
• OSCE
HHMMMM
BELAJAR
BLOK 18
PENGANTAR NEONATOLOGI
Intra uterin
Þ Tidak ada respirasi intrauterin
Þ Paru : - hampir kempis cegah paru terisi mekonium
- terisi oleh cairan hasil sekresi epitel alveolar
- pd kondisi hipoksia respirasi intrauterin
Sebab :
1.Drh mengalir kembali ke a. pulmonalis mll duktus
artriosus krn tekanan aorta tinggi dan tek a. pulmonalis
rendah katup di duktus artriosus menutup
2.Kadar oksigen drh tinggi kontraksi duktus arteriosus
Intra uterin :
Mencerna dan mengabsorbsi cairan amnion
2-3 bln terakhir kehamilan fungsi gastrointestinal mendekati fungsi
neonatus tjd pembentukan dan pengeluaran mekonium
Mekonium : residu cairan amnion, produks hasil sekresi
mukosa dan kelenjar gastrointestinal
Ekstra uterin
Fungsi GI hampir sama dgn anak, bedanya :
1. Sekresi amilase pankreas kurang penggunaan KH tdk
adekuat
2. Absorbsi lemak kurang susu lemak tinggi di absorbsi tdk
adekuat
Fungsi hati blm sempurna :
- Glukosa drh rendah krn glukoneogenesis hati rendah
- Pembentukan protein plasma rendah
- Konjugasi bilirubin buruk eksresi rendah
- Daya detoksikasi rendah
- Pembentukan faktor pembekuan drh rendah
Ekstra uterin
-Kecepatan asupan dan eksresi cairan / kgbb 7 x dws
-Kecenderungan asidosis krn pembentukan asam 2 x dws
( akibat metabolisme yg tinggi)
-Kemampuan memekatkan urin rendah dehidrasi
Refleks-refleks primitif :
•Refleks moro gerakan memeluk bl ada rangsangan
•Refleks mengisap meltkkan sesuatu benda di mulut
•Refleks rooting mencari benda yg diletakkan sekitar
mulut kmdn dihisap
•Reflkes plantar dan graps meletakkan benda di
plantar atau telapak tangan menyebabkan fleksi jari- jari
kaki atau tangan
•Refleks jalan
•Mielinisasi terjadi setelah bayi berumur 2 bln,
mielinisasi sempurna stlh 1 thn.
•Refleks babinsky positif
•Pertambahan sel otak bertambah terus s/d umur 1 th
•Fungsi sistem saraf (neurologis) pd neonatus dpt
dipakai sbg salah satu metode menilai kematangan bayi
Imunitas
Ekstra uterin :
-Byk antibody (Ig G) asal dr ibu
-Akhir bulan I antibodi mulai turun kekebalan turun
mulai sistesis antibodi
-Antibodi warisan ibu dpt melindungi thd difteri,
campak, polio s/d 6 bln
-Antibodi pertusis mampu lindungi s/d 2 bln
Endokrin
Ekstra uterin :
Hormon seksual dr kelj ibu dan plasenta kdg mammae
sekresi susu, gejala withdrawal darah menstruasi
Ibu dgn terapi androgen maskulinisasi bayi wanita
Ibu DM hipertropi sel-sel langerhans glukosa drh
rndh
Ibu hipertiroid hiposekresi kelj tiroid pd bayi (sementara)
Ibu hipotiroid bayi kretin
PERTUMBUHAN FETUS
DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH
BERDASARKAN USIA
NEONATUS ADOLESCENT
?
CHILDHOOD
Adaptation :
the process by which one adjusts and
becomes more attuned to the environment.
Neonatal adaptation :
Functional adjustment from intrauterine
to extrauterine life
Ability to adjust --- HOMEOSTASIS
Maladaptation --- Morbidity
NEONATAL
ADAPTATION
ADAPTATION depend on :
p MATURATION
p NUTRITIONAL STATUS
p TOLARANCE
p ADAPTIVE CAPACITY
NEONATAL
ADAPTATION
ADAPTATION depend on :
p MATURATION
Related to gestational age
p NUTRITIONAL STATUS
p TOLARANCE
p ADAPTATION
NEONATAL
ADAPTATION
ADAPTATION depend on :
p MATURATION
p NUTRITIONAL STATUS
Related to birth weight
p TOLARANCE
p ADAPTATION
NEONATAL
ADAPTATION
ADAPTATION depend on :
p MATURATION
p NUTRITIONAL STATUS
p TOLARANCE
The ability to overcome the new
environment
Tolerability to hypoxia, hypoglycemia, caloric
intake, etc.
p ADAPTATION
NEONATAL
ADAPTATION
ADAPTATION depend on :
p MATURATION
p NUTRITIONAL STATUS
p TOLARANCE
p ADAPTIVE CAPACITY
the potential or ability of a
system to adapt to the
effects of change
NEONATAL
ADAPTATION
Adaptation involved
multi-organ
function, include :
Cardio-circulatory system
Respiratory system
Intestinal tract
Metabolism
Central nervous system
Circulatory
ADAPTATION
Fetus - from 8 weeks until birth organs
mature to support external life
Fetal circulation
– umbilical-placental circuit via umbilical cord
– circulatory shunts to bypass
Liver
ductus venosus to inferior vena cava
Lungs
@ foramen ovale between right & left atria
@ ductus arteriosus connects pulmonary artery
to aorta
ADAPTASI
ADAPTASISIRKULASI
SIRKULASI
Umbilical vein
Ductus venosus
Foramen Ovale
Ductus arteriosus
Pulmonary circ.
Systemic circ.
Umbilical artery
CIRCULATORY ADAPTATION
DUCTUS
VENOSUS
BY PASS I
CIRCULATORY
ADAPTATION
BY PASS II
FORAMEN
OVALE
CIRCULATORY
ADAPTATION
BY PASS III
PATENT
DUCTUS
ARTERIOSUS
CIRCULATORY
ADAPTATION
FETAL CIRCULATION
High pulmonary resistance
Low resistance in systemic blood flow
Foramen Ovale
(Left arterial pressure low because returned lung blood is low and
right atrial pressure high due to large volume of blood from
placenta)
Ductus arteriosus
(High pulmonary resistance, Low fetal systemiv blood and
prostaglandin function)
CIRCULATORY
ADAPTATION
NEONATAL CIRCULATION
H Profound changes of circulation at birth
H Increased pulmonary blood flow due to the drops of
pulmonary resistance - lung expansions.
H Venous return from lung increase.
H Left arterial press. is raised; Right art.press.decrease
foramen ovale closed.
H Systemic resistance higher than pulmonary resistance
(24 hours) Prostaglandin function Ductus close
H Constrict umbilical arteries and placental blood stops.
NEONATAL ADAPTATION
NEONATAL
FETAL CIRCULATIO
N
CIRCULATIO
N
NEONATAL
ADAPTATION
CIRCULATORY ADAPTATION
Fetus Newborn
Pulmonary Active, less Active, increased
circulation develop. development
Ductus arteriosus
Open Close
Botali
Ductus Venosus
Open Close
Arantii
Active with
Systemic Active with low
increase
circulation resistance
resistance
Circulatory
ADAPTATION
NEONATAL
ADAPTATION
FETAL PULMONARY
DEVELOPMENT
Touch
Proprioceptive
FIRST Mechanical
Pain
BREATH
Diafragm Chemoreceptor
Neonatal Respiration
Irregular
Abdominal respiration
NEONATAL
ADAPTATION
PULMONARY ADAPTATION
CHAIN OF EVENTS AFTER FIRST
BREATH :
※ Converts fetal to adult circulation
※ Empties the lung fluids.
※ Begin pulmonary function.
THE NEWBORN
RESPIRATIONBEGIN
PULMONARY ADAPTATION
FETUS NEWBORN
Alveolus Colaps Develops
Pulmonary
High Decrease
resistance
Pulmonary blood Low Increase
GASTROINTESTINAL
ADAPTATION
Fetus Newborn
Nutritional
Non active Active
absorption
Bacterial
Negative Positive
colonization
Meconium
Feces Meconium
Feces
Enzyme Non function Active
UROGENITAL ADAPTATION
Renal organogenesis – a continuous process – 6 till 36 weeks
gestation
The developments of urogenital funtion continuous after birth
Fetal urine production – maintaining amniotic fluid volume
More than 90% newborn void in the first 24 hours.
Newborn’ urine production : 1-2 ml/kg BW/hour.
UROGENITAL ADAPTATION
ALLERTNESS
OLIGOHYDRAMNIOS
May suggest renal agenesis; hypoplasia; dysplasia; urinary tract
obstruction.
POLYHYDRAMNIOS
Gastrointestinal anomalies; transplacental transfusion syndr.
DELAYED MICTURITION (>48 hours)
Inadequate renal perfusion (Hypovolemia/hypoxia); Failure
urine production; urine flow obstruction.
IMMUNOLOGIC STATUS of
the FETUS and NEWBORN
FETUS :
Phagocytic cells
Granulocytes cells Identified at 4 mo
Monocytes cells gestation.
NEWBORN :
Immune system even in term - lower than adults.
Between 3-12 mo transient immunodeficiency.
The risk enhance by :
• Prematurity
• Traumatic delivery
• Neonatal stress, etc.
37.5 C
Normal
36.5 C
36.0 C
range
Cold stress ---------- Cause for concern
32.0 C
Moderate hypothermia --- WARM
BABY
Perilaku bayi :
• Normal
• Abnormal
PERILAKU BAYI NORMAL
Karakteristik bayi :
• Mempunyai pipi merah dan montok
• Mata yang masih terpejam atau sedikit terbuka
mulai terbuka minggu I
• Kepala BBL tdk beraturan (proporsional) sesudah lahir
bulat setelah 2 minggu
• Bentuk telinga tidak beraturan, daun telinga
lemas/kaku terlipat kebawah
PERILAKU BAYI NORMAL
Langkah pertanda sisi pandang bayi:
• Untuk komunikasi : menangis (keadaan tidak nyaman),
tersenyum ( keadaan tenang)
• Tanggap dg suara tertentu (denting jam, suara mesin
cuci, suara musik atau nada lembut suara manusia)
• Sebelum lahir bayi dapat melihat dan mendengar
• Mata membelalak bila benda/sinar terang di dekatkan
ke wajahnya
• Indra pengecap bayi sudah mulai bekerja (menolak
diberi tetesan air asin dan pahit
PERILAKU BAYI NORMAL
TIDUR
• BBL tidur selama 20 menit – 4 jam sekali tidur dlm
waktu sampai 20 jam.
• Memberi minum, menyanyikan lagu NINA BOBO atau
membacakan sebuah cerita dapat membantu
menidurkan bayi
• Memberi minum malam hariya dengan tenang dan
pelan maka bayi diajarkan membedakan siang dan
malam
PERILAKU BAYI NORMAL
MENANGIS
Penyebab bayi menangis :
• Lapar
• Popok yang kotor, Ruam popok
• Kembung
• Kolik
• Ingin menghisap
• Kepanasan atau kedinginan
• Ingin digendong
• Terlalu banyak dirangsang
• Sakit
PERILAKU BAYI NORMAL
Aturan “10 Menit” bayi menangis :
• Harus diperiksa bahwa tidak ada masalah yang
menyebabkan bayi menjadi tidak nyaman.
• Tinggalkan bayi selama 10 menit di boks/tempat tidur.
Bayi akan tertidur dalam waktu tsbt.
• Bila bayi tidak diam/tidur, kembalilah ke bayi dan
tenangkan kembali. Kemudian tinggalkan lagi 10 menit.
• Menangis 5 – 10 menit tidak berbahaya, tetapi tidak
boleh dibiarkan menangis lebih lama
PERILAKU BAYI NORMAL
REFLEKS
Refleks BBL meliputi :
• Rooting Refleks
• Refleks menghisap KAPAN HILANG ?
• Refleks terkejut
• Refleks tonik
• Refleks memegang
• Refleks melangkah/placing reflex
PERILAKU BAYI NORMAL
BERNAFAS, PENGLIHATAN dan PENDENGARAN
• Bayi dapat berhenti bernafas selama 5 – 10 detik dan
kemudian segera bernafas kembali
• Berhenti nafas > 10 detik keadaan gawat darurat
• Bayi dapat melihat gerakan dan warna hitam – putih
• Bulan I : melihat sesuatu dari sudut
• Usia 2 -3 bln : kontrol otot mata
• Bayi dapat membedakan berbagai macam suara
• Bayi mengenal suara keluarga dekat (orang tua)
• Bayi menoleh kearah suara yang dikenali
PERILAKU BAYI NORMAL
KONDISI BANGUN-TENANG (quiet-alert state)
Tanda bayi dalam keadaan bangun tenang:
• Gerakan tubuh bervariasi dari gerakan kecil sampai
gerakan aktif
• Mata terbuka dan bersinar
• Dapat memfokuskan perhatian pada wajah, suara dan
objek yang bergerak
PENGOBATAN
• Pilihan pengobatan termasuk mengentalkan makanan,
memposisikan khusus, sering bersendawa,
penghambat histamine-2 (H2), proton pump inhibitor,
dan, pada kasus tertentu, metoclopramide dan operasi.
PERUBAHAN PERILAKU/KELUHAN
BAYI
Gastroesophageal reflux perlu diperhatikan jika:
• Bertentangan dengan pemberian makan dan
pertumbuhan.
• Kerusakan pada kerongkongan (esophagitis).
• Menyebabkan kesulitan bernafas (seperti batuk, bersin,
atau berhenti bernafas).
• Berlanjut melewati masa bayi sampai masa kanak-
kanak
PERUBAHAN PERILAKU/KELUHAN
BAYI
KONJUNGTIVITIS NEONATORUM
DEFINISI
Konjungtivitis Neonatorum (Oftalmia Neonatorum)
adalah suatu infeksi pada konjungtiva (bagian putih
mata) dan selaput yang melapisi kelopak mata.
PERUBAHAN PERILAKU/KELUHAN
BAYI
PENYEBAB
• Konjungtivitis neonatorum didapat ketika bayi melewati
jalan lahir, dan organisme penyebabnya adalah bakteri
yang biasanya ditemukan di vagina
• Yang paling sering adalah Chlamydia.
• Bakteri lainnya adalah Streptococcus pneumoniae,
Hemophilus influenzae dan Neisseria gonorrhoeae.
• Virus yang paling sering adalah virus herpes simpleks.
• Obstruksi duktus lakrimalis
PERUBAHAN PERILAKU/KELUHAN
BAYI
GEJALA
• Konjungtivitis karena Chlamydia biasanya timbul dalam
waktu 5-14 hari setelah bayi lahir.
Infeksinya bisa ringan atau berat dan menghasilkan
nanah (bisa sedikit ataupun banyak).
• Konjungtivitis karena bakteri lainnya mulai timbul pada
hari ke 4-21, bisa disertai ataupun tanpa pembentukan
nanah.
• Infeksi herpes simpleks bisa hanya menyerang mata
atau bisa juga mengenai mata dan bagian tubuh
lainnya.
PERUBAHAN PERILAKU/KELUHAN
BAYI
GEJALA
• Konjungtivitis karena bakteri gonore timbul pada hari
ke 2-5 atau mungkin lebih awal (terutama jika selaput
ketuban telah pecah sebelum waktunya dan infeksi
sudah mulai timbul sebelum bayi lahir).
• Apapun penyebabnya, kelopak mata dan bagian putih
mata biasanya membengkak. Jika kelopak mata dibuka,
maka nanah akan mengalir keluar.
• Jika pengobatan ditunda, maka bisa terbentuk luka
terbuka pada kornea sehingga bisa terjadi gangguan
penglihatan.
PERUBAHAN PERILAKU/KELUHAN
BAYI
DIAGNOSA
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil
pemeriksaan mata.
• Untuk menentukan organisme penyebabnya, contoh
nanah diperiksa dengan mikroskop atau dibiakkan.
PENGOBATAN
• Untuk mengobati konjungtivitis karena bakteri,
diberikan salep yang mengandung polimiksin dengan
basitrasin, eritromisin atau tetrasiklin yang dioleskan
langsung ke mata.
PERUBAHAN PERILAKU/KELUHAN
BAYI
PENGOBATAN
• 50% bayi yang menderita konjungtivitis klamidia juga
menderita infeksi klamidia di bagian tubuh lainnya,
karena itu juga diberikan eritromisin per-oral
• Konjungtivitis karena virus herpes diobati dengan obat
tetes mata atau salep trifluridin dan salep idoksuridin.
Juga diberikan obat anti virus asiklovir dengan
pertimbangan bahwa virus telah menyebar atau akan
menyebar ke otak dan organ lainnya.
• Salep kortikosteroid tidak diberikan karena akan
memperburuk infeksi klamidia maupun infeksi virus
herpes.
PERUBAHAN PERILAKU/KELUHAN
BAYI
PENCEGAHAN
• Untuk mencegah konjungtivitis, kepada bayi baru lahir
secara rutin diberikan salep atau tetes mata perak
nitrat, eritromisin atau tetrasiklin.
• Kepada bayi yang ibunya menderita gonore diberikan
suntikan antibiotik seftriakson.
PERUBAHAN PERILAKU/KELUHAN
BAYI
TIDAK BAK DALAM 48 JAM
Penyebab Prerenal
• Sepsis
• Dehidrasi
• Perdarahan
• Hipotensi
• Asfiksia
• Hipokalemi
• Gagal jantung
• Obat-obatan (indometasin, captopril dan β-agonis)
PERUBAHAN PERILAKU/KELUHAN
BAYI
Renal
• Renal agenesis
• Hipoplasia, displasia atau kistik
• Pielonefritis
• Trauma vaskular (arteri renal dan trombosis vena)
• Infeksi (sifilis kongenital, citomegalovirus,
toxoplasmosis, dan bakteri gram negatif)
• Akut tubular nekrosis
• Obat-obatan nefrotoksik (tolazolin, aminoglikosid,
indometasin, amfoterisin, asiklovir)
PERUBAHAN PERILAKU/KELUHAN
BAYI
Penyebab Postrenal
• Neurogenik bladder
• Striktur uretra
• Kompresi ekstrinsik (sakrocoksigeal teratoma)
PERUBAHAN PERILAKU/KELUHAN
BAYI
1. Konstipasi
2. Abnormalitas anorektal (anus imperforata)
3. Obstruksi
4. Penyebab lain
PERUBAHAN PERILAKU/KELUHAN
BAYI
KONSTIPASI
• Batasan konstipasi menyangkut 2 aspek, yaitu
frekuensi defekasi dan konsistensi tinja.
• Frekuensi defekasi umumnya < 3 x/minggu
• Konsistensinya lebih keras dari biasanya, yaitu tinja
berbentuk bulat-bulat seperti pelet atau kotoran
kambing.
• Temuan penting lainnya yang menunjukkan adanya
konstipasi adalah terabanya skibala pada palpasi
abdomen.
• Aspek lain adalah rasa nyeri yang timbul saat defekasi.
PERUBAHAN PERILAKU/KELUHAN
BAYI
KONSTIPASI
Kriteria Diagnosis
• Frekuensi defekasi <3 kali seminggu, tinja yang keras,
rasa sakit pada defekasi, kecepirit dan terabanya
skibala pada palpasi abdomen merupakan petunjuk
adanya konstipasi.
• Bila ada keterlambatan pengeluaran mekonium (>24
jam pasca lahir). pikirkanlah kemungkinan Morbus
Hirschsprung (MH)
PERUBAHAN PERILAKU/KELUHAN
BAYI
Kriteria Diagnosis
• Bila riwayat konstipasi terjadi sejak lahir, pikirkanlah
pula kemungkinan MH.
• Bila konstipasi disertai gangguan tumbuh kembang.
Pikirkan penyebab organik.
• Konstipasi yang terjadi pada usia > 3 tahun umumnya
fungsional.
PERUBAHAN PERILAKU/KELUHAN
BAYI
OBSTRUKSI
• Obstruksi oleh mekonium
• Terjadi di kolon dan rektum. Biasanya pada bayi
dengan ibu DM dan bayi prematur
• Pada ileum terminal akibat kistik fibrosis
• Penyakit Hirschsprung’s
• Terjadi akibat aganglionosis plexus Meissner dan
auerbach pada rektum dan kolon distal.
• 5 kali lebih sering pd bayi laki-laki.
• Kadang disertai dengan kelainan bawaan lainnya,
misalnya sindroma Down
PERUBAHAN PERILAKU/KELUHAN
BAYI
OBSTRUKSI
• Ateresia ileus
• Penyebab sekunder hirschsprung, hernia inkarserata
dan intusepsi.
• Adhesi
• Terjadi setelah postoperatif
• 30 % terjadi setelah operasi
• Hernia Inkarserata
• Malrotasi
PERUBAHAN PERILAKU/KELUHAN
BAYI
PENYABAB LAIN
• Kondisi lain yang menyababkan ileus
• Sepsis
• NEC
• Hipokalemi
• Pneumonia
• Hipotiroid
• Penggunaan Anastesi narkotik dan magnesium
sulfat
• Prematuritas