Anda di halaman 1dari 11

PERILAKU AUDITOR DALAM AUDIT MANAJEMEN

Disusun Oleh Kelompok 2 :

 Abdul Hamid (02201740054)


 Devi Rizkiyana (02201740034)
 Esti Rahayu (02201740021)
 I Gusti Agung Aditya Putra (02201740027)
 Intan Permata Sari (02201740039)
 Sarah Dzakiyyah Nur (02201740042)
 Tri Dessy Anna (02201740025)
Menurut bahasa Yunani Kuno, etika berasal dari kata ethikos yang berarti “timbul dari
kebiasaan”. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.
Etika terbagi menjadi tiga bagian utama:
 Meta-etika (studi konsep etika)
 Tika normatif (studi penentuan nilai etika)
 Etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika.

Etika dalam auditing adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh serta
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersiasersi kegiatan ekonomi, dengan
tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut, serta penyampaian
hasilnya kepada pihakpihak yang berkepentingan

Tanggung Jawab Auditor


The Auditing Practice Committee, yang merupakan cikal bakal dari Auditing Practices
Board, ditahun 1980, memberikan ringkasan (summary) tanggung jawab auditor:
• Perencanaan, Pengendalian dan Pencatatan.
• Sistem Akuntansi
Kepercayaan Publik

Kepercayaan masyarakat umum sebagai pengguna jasa audit atas independen


sangat penting bagi perkembangan profesi akuntan publik.

Tanggung Jawab Auditor kepada Publik

Profesi akuntan memegang peranan yang penting dimasyarakat, sehingga


menimbulkan ketergantungan dalam hal tanggung-jawab akuntan terhadap
kepentingan publik.

Tanggung Jawab Dasar Auditor

Auditor adalah seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu dalam melakukan


audit atas laporan keuangan dan kegiatan suatu perusahaan atau organisasi.
KARAKTERISTIK

Ada 3 karakteristik dan hal-hal yang ditekankan untuk dipertanggung jawabkan


oleh auditor kepada publik, antara lain:
 Auditor harus memposisikan diri untuk independen, berintegritas, dan obyektif.
 Auditor harus memiliki keahlian teknik dalam profesinya.
 Auditor harus melayani klien dengan profesional dan konsisten dengan
tanggung jawab mereka kepada public.

Independensi Auditor

Independensi adalah keadaan bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh


pihak lain, tidak tergantung pada orang lain (Mulyadi dan Puradireja, 2002: 26).
Independensi juga berarti adanya kejujuran dalam diri dalam mempertimbangkan
fakta dan adanya pertimbangan yang objektif tidak memihak dalam diri auditor
dalam menyatakan hasil pendapatnya
Konsep dan Aspek Perilaku dalam Audit Manajemen Menurut Griffin dan Ebert
(1998) dalam Zulfahmi (2005), perilaku etis didefinisikan sebagai perilaku yang
sesuai dengan norma-norma sosial yang diterima secara umum sehubungan
dengan tindakan-tindakan yang bermanfaat dan yang membahayakan.

Faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang meliputi:


1. Faktor personal
2. Faktor situasional
3. Faktor stimulasi yang mendorong dan meneguhkan perilaku seseorang.

Menurut Code of Ethic for Professional Accountant (CEPA), auditor harus memiliki
prinsip etika, yaitu :
1. Integritas
2. Objektivitas
3. Kompetensi serta cermat dan kehati-hatian
4. Kerahasiaan
5. Perilaku profesional
Dalam menjalankan prinsip etika, auditor mendapatkan beberapa ancaman, yaitu:
1. Self-interest threat
2. Self-review threat
3. Advocacy threat
4. Familiarity threat
5. Intimidation threat

Pada dasarnya auditor manajemen (internal audit) memiliki peranan,


sebagai berikut:
• Peran sebagai pemecah masalah (problem solver)
• Peran sebagai conflict resolution
• Peran interviewer
• Peran negosiator dan komunikator
Perilaku Auditor dalam Melakukan Komunikasi dengan Manajemen Selama
Masa Audit

Selama berlangsungnya audit, auditor melakukan komunikasi mengenai berbagai hal


yang mencakup berikut ini:
• Pemahaman atas kebijakan maupun sistem pengendalian perusahaan.
• Rencana audit.
• Dampak perundangan atau standar profesional atas audit

Hubungan dan Pengaruh Audit Manajemen terhadap Perilaku Objek Audit

1. Hubungan Antar Manusia dalam Audit Manajemen adalah suatu proses interaksi
yang terjadi antara seseorang dengan orang lain untuk mendapatkan saling
pengertian, kesadaran, dan kebutuhan psikologis. Pengetahuan hubungan antar
manusia dapat digunakan untuk memecahkan berbagai masalah yang berhubungan
dengan faktor manusia dalam manajemen
2. Hubungan Kerjasama Antara Auditor Manajemen dan Eksternal Auditor Dalam
beberapa hal, auditor manajemen dan auditor eksternal memiliki kesamaan.
Keduanya merupakan profesi yang kerjasama antara manajemen dan eksternal
audit memainkan peran penting dalam tata kelola organisasi serta memiliki
kepentingan bersama dalam hal efektivitas pengendalian internal keuangan.

Perbedaan Auditor manajemen dan audit eksternal yaitu :


1. Perbedaan Misi
2. Perbedaan Organisasional
3. Perbedaan Pemberlakuan
4. Perbedaan Kualifikasi
5. Perbedaan Fokus dan Orientasi
6. Perbedaan Timing

3. Hubungan Auditor Manajemen dengan Auditee Hubungan yang terjadi antara


internal auditor dengan auditeenya adalah hubungan kerja biasa yang memiliki
tujuan untuk menciptakan perusahaan yang sehat dan berkembang secara wajar
4. Pengaruh Audit Manajemen Terhadap Perilaku Objek Audit Objek audit meliputi
keseluruhan perusahaan dan/atau kegiatan yang dikelola oleh perusahaan tersebut
dalam rangka mencapai tujuannya.

Hubungan Perilaku Etis terhadap Pengambilan keputusan Etis Auditor

Hubungan antar manusia adalah suatu proses interaksi yang terjadi antara seseorang
dengan orang lain untuk mendapatkan saling pengertian, kesadaran, dan kebutuhan
psikologis.
Perilaku etis ditentukan oleh masing-masing individu. Setiap orang menggunakan alasan
moral untuk memutuskan apakah sesuatu etis atau tidak.
Kesimpulan

Perilaku etis auditor dalam audit manajemen, yaitu auditor audit manajemen
harus mengungkap kecurangan yang ada. Agar kode etik perilaku auditor
diterapkan dengan baik, maka perlu dilakukan pemantauan pelaksanaan kode
etik oleh masing-masing atasan dari auditor secara berjenjang dan hasilnya
dituangkan dalam evaluasi kinerja auditor dan mengenakan sanksi apabila
melanggar.

Selama masa audit, auditor manajemen dapat melakukan pembicaraan dengan


pihak manajemen mengenai berbagai hal yang mencakup berikut ini: pemahaman
atas kebijakan maupun sistem pengendalian pada perusahaan fokus pada objek
auditnya, rencana audit, dan dampak perundangan atau standar profesional atas
audit. Auditor manajemen harus mengembangkan dan menjaga hubungan baik
dengan auditee untuk memperoleh informasi dan untuk memastikan tindakan
korektif atas temuan audit

Anda mungkin juga menyukai