Metabolisme Lipid

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 16

METABOLISME

NamaLIPID
Kelompok :
1. Muhammad Arif Lukman (16020200053)
2. Devindah Nurlita Sari (18020200014)
3. Niken Dewi Hastuti (18020200028)
4. Chomzah Nur Martika (18020200051)
5. Fadlilah (18020200054)
6. Adelia Chandra Permatasari (18020200065)
7. Dodi Vermansyah (18020201082)
8. Ayu Cahyaning Arum (18020201094)
A. TUJUAN PRAKTIKUM
 Mahasiswa mampu melakukan percobaan membuktikan terjadinya
hidrolisis lipid
 Mahasiswa mampu melakukan identifikasi kolesterol dalam darah pada
keagalan proses metabolisme lipid
 Mahasiswa mampu melakukan identifikasi keton dalam urine
B. DASAR TEORI
Lipid disebut juga lemak yang merupakan suatu zat yang kaya akan
energi, berfungsi sebagai sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh.
Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari
makanan dan hasil produksi organ hati, yang bias disimpan da dalam sel-sel
lemak (jaringan adiposa, Brown Adipose Tissue, di bawah kulit) sebagai
cadangan energi.
Selain itu lemak juga berfungsi sebagai pelindung organ tubuh, pembentukan
sel, sumber asam lemak esensial, alat angkut vitamin larut lemak, menghemat
protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas, dan memelihara
suhu tubuh. Namun demikian, secara struktur lipid sering didefinisikan sebagai
ester asam lemak dengan alcohol.
Secara ilmu gizi, lipid atau lemak dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
 Lipid sederhana/netral, merupakan lipid yang hanya mengandung senyawa
gliserol dan hasil lemak, diantaranya ialah monogliserida, digliserida dan
trigliserida/triasil gliserol.
 Lipid gabungan/majemuk, merupakan ester asam lemak dengan alcohol dari
molekul lain selain lemak, misalnya fosfolipid, lipoprotein dan spingolipid.
 Derivate/turunan lipid, merupakan senyawa yang dihasilkan dari hidrolisis
lipid, misalnya terpena, lilin, asam lemak dan sterol (kolesterol, ergosterol).
Secara morfologi lipid sering dibagi menjadi lemak dan minyak.
Lemak merupakan lipid yang berbentuk padat dalam suhu kamar sedangkan
minyak merupakan lipid dalam bentuk cair pada suhu kamar. Titik lebur suatu
senyawa lemak sangat ditentukan oleh kandungan jenis asam lemaknya.
Semakin banyak kandungan asam lemak jenuh maka biasanya lipid tersebut
akan bersifat cair pada suhu kamar. Selain itu, lipid memiliki sifat yang sulit
larut dalam air tetapi larut dalam pelarut hidrokarbon seperti eter, alkohol
aseton, dan chloroform.
Lemak dan minyak sering kali diberi nama derivat asam-asam
lemaknya, yaitu dengan cara menggantikan akhiran at pada asam lemak dengan
akhiran in, misalnya :
 Tristearat dari gliserol diberi nama tristearin
 Tripalmitat dari gliserol diberi nama tripalmitin
Selain itu , lemak dan minyak juga diberi nama dengan cara yang biasa
dipakai untuk penamaan suatu ester, misalnya:
 Triestearat dari gliserol disebut gliseril tristearat
 Tripalmitat dari gliserol disebut gliseril tripalmitat
Lemak dan minyak merupakan senyawaan trigliserida dari gliserol.
Dalam pembentukannya, trigliserida merupakan hasil proses kondensasi satu
molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak (umumnya ketiga asam lemak
tersebut berbeda –beda) yang membentuk satu molekul trigliserida dan satu
molekul air.
Turunan Lipid (Derivat Lipid)
Derivat lipid adalah seemua senyawa yang dihasilkan pada hidrolisis lipid
sederhana dan lipid majemuk yang masih mempunyai sifat-sifat seperti lemak.
Sehingga derivat lipid dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
 Asam lemak
Asam lemak tidak lain adalah asam alkanoat atau asam karboksilat berderajat
tinggi (rantai C lebih dari 6). Asam lemak merupakan asam monokarboksilat
rantai panjang. Adapun rumus umum dari asam lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH
 Terpena
Terpena merupakan suatu golongan hidrokarbon yang banyak dihasilkan oleh
ttumbuhan dan terutama terkandung pada getah dan vakuola selnya. Senyawa
dasar terpen merupakan satuan C5 disebut isoprene.
C. WAKTU PELAKSANAAN
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 22 November 2019 di Laboratorium
Biologi Terpadu STIKes Rumah Sakit Anwar Medika.
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Pada praktikum ini ada 2 pengamatan berbeda yang masing-masing
pengamatannya memerlukan alat-alat yang berbeda. Pada pengamatan
pertama dibutuhkan alat berupa tabung reaksi beserta rak, plat tetes, beaker
glass, dan pipet tetes. Pada pengamatan kedua dibuthkan alat berupa
tabung reaksi beserta rak, pipet tetes, pipet ukur.
2. Bahan
Pada praktikum ini ada 2 pengamatan berbeda yang masing-masing
pengamatannya memerlukan bahan-bahan yang berbeda. Pada pengamatan
pertama dibutuhkan bahan berupa serum darah manusia normal dan
kolesterol tinggi. Pada pengamatan kedua dibutuhkan bahan berupa urine
dan larutan uji Rothera.
E. PROSEDUR KERJA
1. Percobaan Hidrolisis Lipid
Masukan 5 ml minyak goreng ke dalam erlenmeyer, tambahkan 1,5
gram NaOH dan 12,5 ml etanol. Panaskan selama 15 menit, sampai
mendidih tutup bagian atas labu erlenmeyer dengan gelas arloji. Cek
kesempurnaan reaki penyabunan yang terjadi dengan cara ambil 3 tetes
larutan dan larutkan dalam 5 ml aquades, jika larut maka reaksi sudah
sempurna. Uapkan etanol yang tersisa sampai habis, dinginkan dan
tambahkan 75 ml aquades kemudian panaskan sampai semua sabun larut.
2. Identifikasi Kolesterol dalam Darah
Metode identifikasi kadar kolesterol dalam darah berupa metode
kolesterol oksidase peroksidase. Adanya 3 enzim kolesterol esterase (CE) ,
kolesterol oksidase (CO), dan peroksidase (POD), pada campuran fenol dan
4-aminoantipirin (4-AA) akan bereaksi dengan hydrogen peroksidase
menghasilkan warna merah quinoneimine yang sebanding dengan
konsentrasi kolesterol dalam sampel.
F.HASIL PENGAMATAN
1. Percobaan Hidrolisis Lipid

No Sampel Perlakuan Pengamatan

1. 5ml minyak goreng Memasukan 5ml minyak goreng Berwarna kuning,agak kental
kedalam erlenmayer
2. 1,5gram NaOH Menambahkan 1,5gram NaOH + Berwarna kuning muda,terdapat
12,5ml etanol 12,5ml etanol gumpalan dari NaOH

3. - Memanaskan selama 15 menit Berwarna kuning muda,NaOH


menggumpal
4. 3 tetes larutan + 5ml Ambil 3 tetes larutan dan Cairan larutan
aquadest lakukan dengan 5ml aquadest sempurna,berwarna putih keruh

5 Etanol sisa Menguapkan etanol yang sisa -


2. Identifikasi Kadar Kolestrol Dalam Darah

No Sampel Kadar kolestrol Kesimpulan

1. Ke-1 99,9 mg/dl Normal

2. Ke-2 180,0 mg/dl Normal


3. Identifikasi Kadar Keton Dalam Urine

No Sampel Kadar keton Kesimpulan

1. DM Keton (-) Glukosa (+++)


(Uji urin Strip) Glukosa (+++)

2. Pasien DM + Cincin berwarna putih

3. Normal - Terdapat 2 fase dan cincin


berwarna putih
G. ANALISIS HASIL
Pada hasil pengamatan praktikum metabolisme lipid didapatkan hasil
uji hidrolisis lipid, identifikasi keton dalam urine dan identifikasi kolesterol
dalam darah. Pada uji identifikasi hidrolisis lipid menggunakan reagen 5mL
minyak goreng, 1,5 gram NaOH, 12,5mL etanol dan 5mL aquades. Yang mana
reagen minyak goreng sebanyak 5mL dicampurkan dengan 1,5 gram NaOH
dan 12,5mL etanol lalu di panaskan dalam penangas air selama 15 menit.
Saat reagen minyak goreng dicampurkan dengan NaOH dan etanol
mendapatkan pengamatan bahwa sampel berwarna kuning muda, terdapat
gumpalan dari NaOH. Dan pada saat sampel telah dipanaskan selama 15 menit
mendapatkan hasil pengamatan berupa sampel brwarna kuning muda, adanya
gumpalan yang di identifikasi itu adalah gumpalan NaOH.
1. Uji Identifikasi Kadar Keton Dalam Urine
Pada uji identifikasi kadar keton dalam urine menggunakan sampel
Dm uji urine strip, urine pasien penderita Dm, dan urine normal ( urine pada
pasien yang tidak mempunyai riwayat penyakit DM). Dan hasil identifikasi uji
keton dalam urine pada sampel DM uji urine stip mendapatkanhasil kadar keton
dalam urine (-) dan glukosa (+++).
Dan pada sampel urine pasien penderita DM mendapatkan hasil kadar
keton (+) yang mana pada urine tersebut terbentuk cincin berwarna putih. Pada
uji urine normal yang mana pasien tidak mempunyai riwayat penyakit DM
Kadar keton dalam urine (-) yang mana dari urine terdapat 2 fase pada cincin
berwarna putih.
2. Uji Identifikasi Kadar Keton dalam Darah
Dalam uji identifikasi kadar keton dalam darah menggunakan sampel
normal dan sampel pasien. Pada sampel normal didapatkan hasil kadar keton
dalam darah 99,9 mg/dL (Normal) dan pada sampel pasien mendapatkan hasil
180 mg/dL (Normal).
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan ini dapat disimpulkan bahwa metabolisme lipid
adalah suatu proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penggunaan dan
ekskresi lipid di dalam tubuh mahkluk hidup. Lipid yang kita peroleh sebagai
sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara
gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid
adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa
monogliserida. Terdapat beberapa jenis lipid yaitu asam lemak, gliserida,
fosfogliserida, lipid kompleks, dan non gliserida.
DAFTAR PUSTAKA

Hart, Harold. 1987. Kimia Organik Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga.

Pramarsh. Dasar – Dasar Biokimia Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Tim Penyusun. 2019. Petunjuk Praktikum Biokimia. Sidoarjo : STIKES RS


ANWAR MEDIKA

Sutresna, Nana. 2009. Kimia. Bandung : Grafindo.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai