Anda di halaman 1dari 40

ADHILOKA SHOBAT SEWITA

Property Developer
Jl. Sukaraja II/32 Perumahan Bumi Sukaraja Ruko 2 Bandung 40175
Telp. 022-6018588/6006998; Fax. 022-6034991
Email: adhilokakashobats@gmail.com

STUDI ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS


SKYLAND CITY JATINANGOR

WAHANA TRANS UTAMA_traffic clinic center


Permata Niaga II No. 73 Taman Royal I Cipondoh Tangerang 15141
Telp/Fax : 021-82570111-82576555 email : har_dun@yahoo.co.id
MAKSUD DAN TUJUAN

MAKSUD
Untuk mengkaji besarnya dampak kegiatan lalu lintas yang timbul akibat rencana pengembangan
SKYLAND CITY JATINANGOR, yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap beban traffic pada
jaringan jalan yang ada.

TUJUAN
a. Melakukan analisis kinerja lalu lintas pada jaringan jalan internal maupun eksternal pada saat
pasca konstruksi, berdasarkan skenario yang telah ditetapkan.
b. Membuat alternatif – alternatif penanganan dampak baik yang dilakukan dalam konteks
jaringan, ruas jalan maupun persimpangan internal maupun eksternal.
c. Mengevaluasi alternatif – alternatif penanganan penanganan dampak baik yang dilakukan
dalam konteks jaringan, ruas jalan dan persimpangan internal maupun eksternal dengan
melakukan simulasi model.
d. Menetapkan rekomendasi – rekomendasi berkaitan dengan penanganan dampak terutama
terkait dengan manajemen dan rekayasa lalu lintas.
LINGKUP PEKERJAAN
a. Melakukan analisis kinerja jaringan jalan eksisting pada saat jam puncak ;
b. Melakukan analisis pemodelan kinerja jaringan apabila SKYLAND CITY telah
terbangun dan beroperasi (Pasca Konstruksi) pada saat jam puncak ;
c. Melakukan analisis pemodelan kinerja jaringan apabila SKYLAND CITY telah
beroperasi (Pasca Konstruksi) dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang
pada saat jam puncak ;
d. Evaluasi kinerja jaringan before-after, beroperasinya SKYLAND CITY ;
e. Melakukan analisis pemecahan masalah kinerja lalu lintas dengan pendekatan
kesetimbangan traffic baik lalu lintas internal maupun eksternal ;
f. Menetapkan rekomendasi penanganan dampak untuk perbaikan kinerja jaringan
(internal-eksternal) dalam menunjang beroperasinya SKYLAND CITY, misalnya
sirkulasi lalu lintas, radius tikungan atau diseain geometrik simpul, sistem
aksesibilitas, fasilitas parkir, kebutuhan perlengkapan jalan dan lain-lain.
g. Mendampingi dan memfasilitasi ke Pemerintah Daerah dalam hal perolehan IZIN
REKOMENDASI ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS.
DASAR HUKUM
Bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan, pasal 99, menyatakan bahwa “Setiap rencana
pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur yang akan
menimbulkan gangguan Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan wajib dilakukan analisis dampak Lalu Lintas”.
Analisis Dampak Lalu Lintas tersebut, sekurang-kurangnya harus memuat
analisis bangkitan dan tarikan lalu lintas, simulasi kinerja Lalu Lintas tanpa dan
dengan adanya pengembangan, rekomendasi dan rencana implementasi
penanganan dampak, tanggung jawab Pemerintah dan pengembang atau
pembangun dalam penanganan dampak dan rencana pemantauan dan
evaluasi.
METODOLOGI

Tata Guna Lahan


Masa Sekarang

Prosedur Analisis Kondisi


Master Plan Sekarang & Masa Datang
Daerah Pengembangan Daerah Pengembangan

Survey Lalu Lintas

Peramalan Bangkitan & Tarikan


Lalu Lintas Daerah Pengembangan

Usulan Rancana Pengaturan Lalu Lintas Terintegrasi


Kondisi Jaringan Jalan
Peramalan Sebaran Sekarang dan Masa
Pergerakan Datang di sekitar Daerah
Pengembangan Kondisi Terbangun Setelah 5 TH
(2014) Kawasan Terbangun
(2019)

Kondisi Lalu Lintas


Kondisi Lalu Eksternal
Simulasi Model Simulasi Model
Lintas Internal Lalu Lintas Lalu Lintas

Kinerja Lalu Lintas Kinerja Lalu Lintas


Strategi Perencanaan Penentuan Jalan Tahun 2014 Tahun 2019
Sirkulasi Lalu Akses ke Jaringan
Lintas Internal Jalan tidak tidak
Ya Ya
Rekomendasi Rekomendasi
Skenario Sirkulasi Dampak Pada
Lalu Lintas
Lalu Lintas Internal Eksternal
LOKASI PROYEK
KONSEP PENGEMBANGAN
a. Tower A sebesar 7.408 m2, yang terbagi atas Rose in
Spring 1 sebesar 1.482 m2 atau 20,0%, gedung parkir
sebesar 963 m2 atau 13,0%, fasilitas umum apartemen
sebesar 206 m2 atau 2,8% dan fasilitas umum parkir
dan penghijauan sebesar 4.757 m2 atau 64,2%.
b. Tower B dan C sebesar 6.891 m2, yang terbagi atas
Rose in Spring 2 sebesar 965 m2 atau 14,0%, Rose in
Spring 3 sebesar 674 m2 atau 9,8%, fasilitas umum
apartemen sebesar 296 m2 atau 4,3% dan fasilitas
umum parkir dan penghijauan sebesar 4.956 m2 atau
71,9%.
c. Tower D sebesar 3.218 m2, yang terbagi atas Rose in
Spring 4 sebesar 956 m2 atau 30,0%, fasilitas umum
apartemen sebesar 215 m2 atau 6,7% dan fasilitas
umum parkir dan penghijauan sebesar 2.038 m2 atau
63,3%.
d. Tower E sebesar 5.932 m2, yang terbagi atas Rose in
Spring 5 sebesar 1.337 m2 atau 22,5%, fasilitas umum
apartemen dan lapangan sebesar 384 m2 atau 6,5% dan
fasilitas umum parkir dan penghijauan sebesar 1.062
m2 atau 68,0%.
STATUS DAN FUNGSI JALAN
TERKENA DAMPAK

Nama Jalan : Jl. Raya Jatinangor


Fungsi : Arteri primer
Status : Jalan nasional.

Tabel :
Kriteria Tingkat Pelayanan Jalan Sesuai Fungsi Jalan
NO FUNGSI JALAN TINGKAT PELAYANAN
1 Sistem jaringan jalan primer
a. Jalan Tol B
b. Jalan Artei Primer B
c. Jalan Kolektor Primer B
d. Jalan Lokal Primer C

2 Sistem jaringan jalan sekunder


a. Jalan Arteri Sekunder C
b. Jalan Kolektor Sekunder C
c. Jalan Lokal Sekunder D
d. Jalan Lingkungan D
Sumber : Kepmenhub No. 14 Tahun 2006
KARAKTERISTIK OPERASI JALAN ARTERI PRIMER
NO TINGKAT KARAKTERISTIK OPERASI TERKAIT
PELAYANAN
1 A o Arus bebas
o Kecepatan lalu lintas > 100 km/jam
o Jarak pandang bebas untuk mendahului hasrus selalu
ada
o Volume lalu lintas mencapai 20% dari kapasitas (yaitu
400 smp per jam, 2 arah)
o Sekitar 75% dari gerakan mendahului dapat dilakukan
dengan sedikit atau tanpa tundaan
2 B o Awal dari kondisi arus stabil
o Kecepatan lalu lintas > 80 km/jam
o Volume lalu lintas dapat mencapai 45% dari kapasitas
(yaitu 900 smp per jam 2 arah)
3 C o Arus masih stabil
o Kecepatan lalu lintas > 65 km/jam
o Volume lalu lintas dapat mencapai 70% dari kapasitas
(yaitu 1.400 smp per jam, 2 arah)
4 D o Arus mendekati tidak stabil
o Kecepatan lalu lintas turun sampai 60 km/jam
o Volume lalu lintas dapat mencapai 85% dari kapasitas
(yaitu 1.700 smp per jam, 2 arah)
5 E o Kondisi mencapai kapasitas dengan volume mancapai
2.000 smp per jam, 2 arah.
o Kecepatan lalu lintas pada umumnya berkisar 50
km/jam
6 F o Kondisi arus tertahan
o Kecepatan lalu lintas < 50 km/jam
o Volume dibawah 2.000 smp per jam
KARAKTERISTIK JL. RAYA JATINANGOR
(depan SKYLAND CITY JATINANGOR)

Lebar Lebar Lebar


Tipe Median Hambatan
Nama Ruas Jalan Jalan Lajur Bahu
Jalan Samping
(m) (m) (m) (m)
Jl. Jatinangor (depan lokasi
14.5 2/2 UD 5.25 - M
pembangunan Skyland City) 2.00

Kapasitas
Nama Ruas Jalan Co Fcw FCsp FCsf FCcs Ruas
(smp/jam)
Jl. Jatinangor (depan lokasi
2900 1.29 1 0.98 1 3666.18
pembangunan Skyland City)
LHR-12 JAM ARAH KE SUMEDANG
(depan SKYLAND CITY JATINANGOR)

PROPORSI PENGGUNAAN KENDARAAN

Proporsi Kendaraan

6% 11%
Kend. Pribadi
Kend. Umum
Kend. Barang
83%

3.24 2.27
0.73 -
0.06 Sepeda Motor
1.23 5.66 Mobil pribadi
Fluktuasi Kendaraan 4.04
Angkot
3000 Bus Kecil (Elf)
2500
2000 Bus 3/4
1500 17.84
1000 Bus Besar
500 JUMLAH (Kend)
0 64.93 Pick Up
JUMLAH (SMP) Truk Ringan
Truk Besar
Truk Gandeng
LHR-12 JAM ARAH KE BANDUNG
(depan SKYLAND CITY JATINANGOR)

PROPORSI PENGGUNAAN KENDARAAN

Proporsi Kendaraan

7% 12%
Kend. Pribadi
Kend. Umum
Kend. Barang
81%

1.74
0.02 0.72 0.00
3.57 Sepeda Motor
1.32 6.60
Fluktuasi Kendaraan 4.48
Mobil pribadi
Angkot
2500
2000 Bus Kecil (Elf)
1500
1000 Bus 3/4
500 JUMLAH (Kend) Bus Besar
0 19.09
JUMLAH (SMP) 62.45 Pick Up
Truk Ringan
Truk Besar
Truk Gandeng
PANDUAN KERANGKA ANALISIS
DAMPAK LALU LINTAS SKYLAND CITY JATINANGOR

a. Skenario I, adalah tahapan awal


KONDISI LALU LINTAS
ANALISIS DAMPAK LALU LINTASUSULAN PERBAIKAN
pengembangan pemodelan. Analisis
pada skenario ini merupakan analisis
model kondisi existing tahun 2012, yaitu SKENARIO I (KONDISI EKSISTING)
pada saat dilakukan studi. Kondisinya Ø TAHUN 2012 (BEFORE)
benar-benar real time saat ini sebelum Ø SEBELUM PEMBANGUNAN
pembangunan SKYLAND CITY SKYLAND CITY JATINANGOR
KABUPATEN SUMEDANG
JATINANGOR dilakukan (before).
b. Skenario II, adalah tahapan kedua SKENARIO II
dalam pengembangan skenario Ø TAHUN 2014 (AFTER)
KONDISI LALU Ø SETELAH PEMBANGUNAN Manajemen &
pemodelan. Analisis pada skenario ini LINTAS EKSISTING SKYLAND CITY JATINANGOR Rekayasa Lalu
adalah kondisi pada tahun 2014 dimana (HasilSurvey) KABUPATEN SUMEDANG DAN Lintas Terintegrasi
BEROPERASI
Pembangunan SKYLAND CITY
JATINANGOR telah selesai dan
SKENARIO III
beroperasi (after). Ø TAHUN 2019
c. Skenario III, adalah tahapan ketiga Ø 5 TAHUN SETELAH
dalam pengembangan skenario PEMBANGUNAN SKYLAND
CITY JATINANGOR
pemodelan. Analisis ini dilakukan dalam KABUPATEN SUMEDANG
time horizon 5 tahun setelah BEROPERASI

pembangunan SKYLAND CITY


JATINANGOR dioperasionalkan, yakni KINERJA LALIN EKSISTING
KINERJA LALIN PER SKENARIO ANALISIS SKENARIO
tahun 2019.
PEMBENTUKAN ZONA LALU LINTAS
7

2
1

1) Zona 1, Tower A.
2) Zona 2, Ruko/Rukan. 3
3) Zona 3, Tower B + C.
4) Zona 4, Tower D. 4
5) Zona 5, Tower E.
6) Zona 6, arah Bandung.
7) Zona 7, arah Sumedang.

5
9 007

3 034 5 007
303
51m

3 024 3 022
302
50m 3 023 3 041
9m

KODIFIKASI JARINGAN JALAN


304
5 006
301 16m
3 012
9 006 3 043 3 051

305

3 053
5 002 27m

3 061

9 002 306

3 063

44m

3 071

307
3 073 15m
3 081
308

3 083 9 001

5 001

73m

Jl. Raya Jatinangor 5 003


3 091

309
9 003 3 093 13m
3 101
310

3 103
18m
3 111
311

3 113 21m
3 121
312
3 123

Kondisi Eksisting
61m
9 004

5 004
3 131

313
3 133

32m

3 141

Kondisi setelah pembangunan


314

SKYLAND CITY JATINANGOR


9 005
5 005
BANGKITAN DAN TARIKAN PERJALANAN
2012 2014 2019

PERHITUNGAN TRIP RATE SKYLAND CITY JATINANGOR


DISTRIBUSI PERJALANAN
2014

2019
PEMILIHAN MODA
0.73 2.00 -
3.41
Sepeda Motor
0.04
11.55 6.14 Mobil pribadi
1.28
4.26
Angkot
6.31
Bus Kecil (Elf)
Pribadi
Bus 3/4
Umum
18.48 Bus Besar
Barang
63.66 Pick Up
Truk Ringan
82.14
Truk Besar
Truk Gandeng
PEMBEBANAN LALU LINTAS 51m
3 034
303
9 007

5 007

DO NOTHING TAHUN 2014 3 024 302


3 022

50m 3 023 3 041


9m
304
5 006
301 16m
3 012
9 006 3 043 3 051

305

3 053
5 002 27m

3 061

9 002 306

3 063

44m

3 071

307
3 073 15m
3 081
308

3 083
9 001

5 001

73m

5 003
3 091

309
9 003 3 093 13m
3 101
310
3 103
18m
3 111

311

3 113 21m
3 121

312
3 123

61m
9 004

5 004
3 131

313
3 133

32m

3 141

314

3 143

9 005
5 005
40m

3 151

315
PEMBEBANAN LALU LINTAS 9 007

5 007

DO NOTHING TAHUN 2019


3 034 303
51m

3 024 3 022
302
3 041
50m 3 023
9m
304
5 006
301 16m
3 012 3 051
9 006 3 043

305

3 053
5 002 27m

3 061

9 002 306

3 063

44m

3 071

307
3 073 15m
3 081
308

3 083 9 001

5 001

73m

5 003
3 091

309
9 003 3 093 13m
3 101
310

3 103
18m
3 111
311

3 113 21m
3 121
312
3 123

61m
9 004

5 004
3 131

313
3 133

32m

3 141

314

3 143

40m

9 005
5 005

3 151

315
IDENTIFIKASI MASALAH
NO URAIAN V/C > 1 No Ruas V/C
1 Tahun 2012 - 2 arah 0.99
2 Tahun 2014 2 3024 1.53
3034 1.55
3 Tahun 2019 4 3012 1.04
3022 1.09
3024 1.95
3034 1.98

HIPOTESA :
1) Adanya kegiatan keluar masuk kendaraan ke SKYLAND CITY JATINANGOR,
sehingga menyebabkan lalu lintas kendaraan menerus terganggu ;
2) Hambatan diprediksi juga terjadi dengan tingginya jumlah angkutan umum
yang berhenti untuk menaikkan dan menurunkan penumpang ;
3) Sebagai pusat pemukiman, jasa dan pertokoan diprediksi akan meningkatkan
jumlah pejalan kaki (pedestrian) baik yang menyusur maupun yang
menyeberang pada wilayah kawasan tersebut. Kondisi tersebut berdampak
adanya hambatan lalu lintas yang akan terjadi akibat konflik lalu lintas dan
tingginya pedestrian yang menyeberang jalan;
PENANGANAN DESAIN GEOMETRIK
Tabel 6.2. : Desain radius belok minimum berbagai jenis kendaraan
Desain / Mobil Kend. Sumbu Bus Mobil Kereta Kereta
Jenis Kendaraan Penumpang Tunggal Barang Tempelan Gandengan
Radius belok minimum 7,6 12,6 12,6 12 13,5 13,5
(meter)
Radius belok dalam, 4,7 8,5 6,1 6 6 6,8
(meter)
Sumber : Rekayasa Lalu Lintas, Ditjen Perhubungan Darat, Dephub RI, 2001

Seluruh radius tikungan yang ada pada


sekitar lokasi SKYLAND CITY
JATINANGOR minimal 13.5 meter,
sedangkan untuk pintu keluar dan 45 13,5
6m
masuk minimal adalah 7,6 meter, deraja m
dengan radius belok dalam sebesar 5 t
meter. Hal ini dapat dilihat pada setiap
desain goemetrik pintu keluar masuk
SKYLAND CITY JATINANGOR, yang
didesain dengan radius belok dalam
dengan rata-rata sebesar 5 meter,
sehingga para pengguna/penghuni/
pengunjung dapat berkendaraan dengan
nyaman.
PENANGANAN DESAIN LAJUR
PERLAMBATAN & PERCEPATAN

Aturan desain jalur percepatan dan


perlambatan tersebut adalah mengikuti
Standar Geometrik Perencanaan Jalan
Perkotaan dari Direktorat Jenderal Bina Marga.
PENANGANAN FASILITAS PEJALAN KAKI
Fasilitas Trotoar
Pedestrians/det./mtr Lebar trotoar (meter)
6 2,30 - 5,00
Dari data empiris yang ada, maka disarankan
3 1,50 - 2,30 lebar fasilitas trotor pada kawasan SKYLAND
2
1
0,90 - 1,50
0,60 - 0,90
CITY JATINANGOR minimal 0,90 – 1,50 meter.
Sumber : Buchanan, 1994

Fasilitas Penyeberang Jalan

Dengan melihat kondisi


yang ada di lokasi
pembangunan SKYLAND
CITY JATINANGOR, maka
fasilitas penyeberangan
yang sesuai adalah berupa
zebra cross, yang
dilengkapi dengan lampu
peringatan lalu lintas
(warning light).
PENANGANAN FASILITAS PEMBERHENTIAN
ANGKUTAN UMUM

Untuk saat ini kawasan SKYLAND CITY JATINANGOR terdapat pelayanan angkutan umum
yang melintasi kawasan tersebut. Oleh karenanya pada kawasan SKYLAND CITY
JATINANGOR harus disediakan fasilitas untuk pemberhentian angkutan umum, berupa
halte. Penempatan tempat henti angkutan umum secara teknis dapat diletakkan pada posisi
yang memiliki aksesibilitas tinggi, dengan asumsi bahwa tempat henti angkutan umum
lebih digunakan untuk para pengunjung kawasan yang tidak menggunakan kendaraan
pribadi, sehingga posisi tempat henti harus dapat dicapai oleh pejalan kaki secara mudah,
dimana standar pejalan kaki untuk memperoleh angkutan umum adalah berkisar 400 m.
PENANGANAN FASILITAS PARKIR

Penyediaan fasilitas
parkir kendaraan
bermotor secara
keseluruhan sudah
memadai (652 SRP)
dari kebutuhan minimal
sebesar 475 SRP.
PENANGANAN FASILITAS PERLENGKAPAN JALAN
Kriteria desain kebutuhan fasilitas perlengkapan jalan tersebut, harus berdasarkan
atas hal-hal sebagai berikut :
1) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun 1991 tentang Marka
Jalan ;
2) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 61 Tahun 1991 tentang Rambu-
Rambu Lalu Lintas di Jalan ;
3) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 Tahun 1991 tentang Alat
Pemeberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) ;
4) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 65 Tahun 1991 tentang Fasilitas
Pendukung Kegiatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ;
ALTERNATIF PENANGANAN DAMPAK LALU LINTAS
1) Alternatif Do Something 1 (miminalis), yaitu dengan mengoptimalkan lebar jalan Raya
Jatinangor menjadi 3 (tiga) lajur yang terbagi atas 2 lajur dari arah Bandung dan 1
lajur dari arah Sumedang, dengan pertimbangan potensi lalu lintas yang akan masuk
Kawasan SKYLAND CITY JATINANGOR lebih besar dari arah Bandung. Untuk kawasan
internal, perbaikan desain geometrik pintu keluar masuk disesuaikan dengan standar,
fasilitas parkir off street disesuaikan dengan standarr serta pemasangan fasilitas
perlengkapan jalan.
2) Alternatif Do Something 2 (moderat), yaitu dengan membuat Jl. Raya Jatinangor,
terutama di depan SKYLAND CITY JATINANGOR, menjadi 4/2 UD (4 lajur 2 arah tidak
terbagi) dengan masing-masing lajur 3 meter, dilengkapi dengan lajur percepatan dan
perlambatan, serta fasilitas perlengkapan jalan lain berupa rambu, marka, APILL,
penyeberang jalan dan halte. Untuk kawasan internal, perbaikan desain geometrik
pintu keluar masuk disesuaikan dengan standar, fasilitas parkir off street disesuaikan
dengan standarr serta pemasangan fasilitas perlengkapan jalan.
3) Alternatif Do Something 3 (maksimal), yaitu dengan membuat Jl. Raya Jatinangor,
terutama di depan SKYLAND CITY JATINANGOR, menjadi 4/2 D (4 lajur 2 arah terbagi)
dengan masing-masing lajur 3,5 meter, dilengkapi dengan median jalan, lajur
percepatan dan perlambatan, serta fasilitas perlengkapan jalan lain berupa rambu,
marka, APILL, penyeberang jalan dan halte. Untuk kawasan internal, perbaikan desain
geometrik pintu keluar masuk disesuaikan dengan standar, fasilitas parkir off street
disesuaikan dengan standarr serta pemasangan fasilitas perlengkapan jalan.
GAMBAR ALTERNATIF
PENANGANAN DAMPAK LALU LINTAS

AUTO CAD
KINERJA LALU LINTAS ALT DO SOMETHING 1
TAHUN 2014
9007

3034 5007
3 03
51 m

NOMO KAPASITAS, JUMLAH


VOLUME, V RASIO
NO. R C ANTRIAN 50 m
3024

3023
3 02
3022

3041
9m

RUAS (SMP/JAM) (SMP/JAM) V/C (SMP/JAM) 5006


3 01 3012
3 04
16 m
9006 3043 3051

1 3012 1496 1650 0.91 3 05

3053

2 3022 1569 1650 0.95 5002 27 m

3061

3 3023 330 3300 0.10 9002


3 06

4 3024 2799 3300 0.85 3063

44 m

5 3034 2842 3300 0.86


3071

6 3041 360 3300 0.11 3 07


3073 15 m

7 3043 332 3300 0.10 3 08


3081

8 3051 362 3300 0.11 3083


9001

9 3053 309 3300 0.09 5001

10 3061 340 3300 0.10 73 m

11 3063 309 3300 0.09


12 3071 340 3300 0.10 5003
3091

3 09
13 3073 311 3300 0.09 9003 3093 13 m
3101
3 10

14 3081 334 3300 0.10 3103


18 m
3111

15 3083 192 3300 0.06 3 11

3113 21 m

16 3091 334 3300 0.10 3 12


3121

3123
17 3093 192 3300 0.06
18 3101 334 3300 0.10
19 3103 194 3300 0.06 61 m
9004

20 3111 210 3300 0.06 5004


3131

21 3113 194 3300 0.06 3 13


3133

22 3121 210 3300 0.06 32 m

23 3123 194 3300 0.06 3141

3 14

24 3131 153 3300 0.05 3143

25 3133 194 3300 0.06


26 3141 202 3300 0.06
40 m 9005
5005

27 3143 194 3300 0.06 3151

28 3151 194 3300 0.06 3 15


KINERJA LALU LINTAS ALT DO SOMETHING 1
TAHUN 2019 3 034
9 007

5 007
303
51m

3 022

NOMO KAPASITAS, JUMLAH 3 024 302


3 041
VOLUME, V RASIO 50m 3 023
9m

NO. R C ANTRIAN 5 006


301
304
16m
3 012
3 051
RUAS (SMP/JAM) (SMP/JAM) V/C (SMP/JAM) 9 006 3 043

305

1 3012 1910 1650 1.16 260 3 053


5 002 27m

3 061
2 3022 2001 1650 1.21 351 9 002 306

3 3023 420 3300 0.13 3 063

4 3024 3574 3300 1.08 274 44m

5 3034 3626 3300 1.10 326 3 071

6 3041 459 3300 0.14 3 073


307
15m

7 3043 422 3300 0.13 308


3 081

8 3051 461 3300 0.14 3 083


9 001

9 3053 393 3300 0.12 5 001

10 3061 433 3300 0.13 73m

11 3063 393 3300 0.12


12 3071 433 3300 0.13 5 003
3 091
13 3073 397 3300 0.12 309
9 003 3 093 13m
14 3081 423 3300 0.13 310
3 101

15 3083 244 3300 0.07 3 103


18m
3 111

16 3091 423 3300 0.13 3 113


311

21m

17 3093 244 3300 0.07 312


3 121

18 3101 423 3300 0.13 3 123

19 3103 246 3300 0.07


20 3111 265 3300 0.08 61m
9 004

21 3113 246 3300 0.07


22 3121 265 3300 0.08 3 131
5 004

313
23 3123 247 3300 0.07 3 133

24 3131 194 3300 0.06 32m

25 3133 247 3300 0.07 314


3 141

26 3141 258 3300 0.08 3 143

27 3143 247 3300 0.07


28 3151 247 3300 0.07 40m
5 005
9 005

3 151

315
KINERJA LALU LINTAS ALT DO SOMETHING 2
TAHUN 2014
NOMO KAPASITAS, JUMLAH
VOLUME, V RASIO
NO. R C ANTRIAN
RUAS (SMP/JAM) (SMP/JAM) V/C (SMP/JAM)
1 3012 1496 3216 0.47
2 3022 1569 3216 0.49
3 3023 330 3300 0.10
4 3024 2799 3216 0.87
5 3034 2842 3216 0.88
6 3041 360 3300 0.11
7 3043 332 3300 0.10
8 3051 362 3300 0.11
9 3053 309 3300 0.09
10 3061 340 3300 0.10
11 3063 309 3300 0.09
12 3071 340 3300 0.10
13 3073 311 3300 0.09
14 3081 334 3300 0.10
15 3083 192 3300 0.06
16 3091 334 3300 0.10
17 3093 192 3300 0.06
18 3101 334 3300 0.10
19 3103 194 3300 0.06
20 3111 210 3300 0.06
21 3113 194 3300 0.06
22 3121 210 3300 0.06
23 3123 194 3300 0.06
24 3131 153 3300 0.05
25 3133 194 3300 0.06
26 3141 202 3300 0.06
27 3143 194 3300 0.06
28 3151 194 3300 0.06
KINERJA LALU LINTAS ALT DO SOMETHING 2
TAHUN 2019 9007

3034 5007
303
51 m

3022
3024 302
3023 3041

NOMO KAPASITAS, JUMLAH


50 m
9m
304
VOLUME, V RASIO 5006
301 16 m

NO. R C ANTRIAN 9006


3012
3043

305
3051

RUAS (SMP/JAM) (SMP/JAM) V/C (SMP/JAM) 5002


3053
27 m

1 3012 1910 3216 0.59 9002


3061

306

2 3022 2001 3216 0.62 3063

3 3023 420 3300 0.13 44 m

4 3024 3574 3216 1.11 358 3071

5 3034 3626 3216 1.13 410 3073


307
15 m

6 3041 459 3300 0.14 308


3081

7 3043 422 3300 0.13 3083


9001

8 3051 461 3300 0.14 5001

9 3053 393 3300 0.12 73 m

10 3061 433 3300 0.13


11 3063 393 3300 0.12 5003
3091

12 3071 433 3300 0.13 9003 3093


309
13 m

13 3073 397 3300 0.12


3101
310
3103
18 m

14 3081 423 3300 0.13 311


3111

15 3083 244 3300 0.07 3113 21 m


3121

16 3091 423 3300 0.13 3123


312

17 3093 244 3300 0.07


18 3101 423 3300 0.13
19 3103 246 3300 0.07 61 m
9004

20 3111 265 3300 0.08 3131


5004

21 3113 246 3300 0.07 3133


313

22 3121 265 3300 0.08 32 m

23 3123 247 3300 0.07 3141

314
24 3131 194 3300 0.06 3143

25 3133 247 3300 0.07


26 3141 258 3300 0.08 40 m
5005
9005

27 3143 247 3300 0.07


28 3151 247 3300 0.07 315
3151
KINERJA LALU LINTAS ALT DO SOMETHING 3
TAHUN 2014 3034
9007

5007
303
51 m

3024 3022
302
NOMO KAPASITAS, JUMLAH 3023 3041

VOLUME, V RASIO
50 m
9m
304
NO. R C ANTRIAN 5006

9006
301
3012
3043
16 m
3051

RUAS (SMP/JAM) (SMP/JAM) V/C (SMP/JAM) 305

3053

1 3012 1496 3300 0.45 5002 27 m

3061

2 3022 1569 3300 0.48 9002 306

3 3023 330 3300 0.10 3063

44 m

4 3024 2799 3300 0.85


5 3034 2842 3300 0.86 3071

307
6 3041 360 3300 0.11 3073 15 m
3081

7 3043 332 3300 0.10 308

8 3051 362 3300 0.11


3083
9001

5001

9 3053 309 3300 0.09


10 3061 340 3300 0.10 73 m

11 3063 309 3300 0.09


12 3071 340 3300 0.10 5003
3091

13 3073 311 3300 0.09 9003 3093


309
13 m
3101

14 3081 334 3300 0.10 3103


310

15 3083 192 3300 0.06


18 m
3111

311

16 3091 334 3300 0.10 3113 21 m


3121

17 3093 192 3300 0.06 3123


312

18 3101 334 3300 0.10


19 3103 194 3300 0.06
20 3111 210 3300 0.06 61 m
9004

21 3113 194 3300 0.06 5004


3131

22 3121 210 3300 0.06 313

23 3123 194 3300 0.06 3133

32 m

24 3131 153 3300 0.05 3141

25 3133 194 3300 0.06 314

3143

26 3141 202 3300 0.06


27 3143 194 3300 0.06 9005

28 3151 194 3300 0.06


5005
40 m

3151

315
KINERJA LALU LINTAS ALT DO SOMETHING 3
TAHUN 2019 303

304

NOMO KAPASITAS, JUMLAH 301

VOLUME, V RASIO
NO. R C ANTRIAN 305

RUAS (SMP/JAM) (SMP/JAM) V/C (SMP/JAM)


1 3012 1910 3300 0.58 306

2 3022 2001 3300 0.61


3 3023 420 3300 0.13
4 3024 3574 3300 1.08 274
307
5 3034 3626 3300 1.10 326
308
6 3041 459 3300 0.14
7 3043 422 3300 0.13
8 3051 461 3300 0.14
9 3053 393 3300 0.12
10 3061 433 3300 0.13
11 3063 393 3300 0.12
12 3071 433 3300 0.13 309

13 3073 397 3300 0.12 310

14 3081 423 3300 0.13 311

15 3083 244 3300 0.07


16 3091 423 3300 0.13 312

17 3093 244 3300 0.07


18 3101 423 3300 0.13
19 3103 246 3300 0.07
20 3111 265 3300 0.08
21 3113 246 3300 0.07
22 3121 265 3300 0.08
23 3123 247 3300 0.07
24 3131 194 3300 0.06
25 3133 247 3300 0.07
26 3141 258 3300 0.08
27 3143 247 3300 0.07
28 3151 247 3300 0.07
315
EVALUASI
BERBAGAI
ALTERNATIF
TAHUN 2014
EVALUASI
BERBAGAI
ALTERNATIF
TAHUN 2019
KESIMPULAN
1)Berdasarkan simulasi kinerja lalu lintas yang telah dilakukan, maka
pada tahun 2014, seluruh alternative yang dikembangkan mampu
meningkatkan kinerja lalu lintas, sehingga kinerja lalu lintasnya lebih
baik dari kondisi eksisting.
2)Pada tahun 2019, seluruh alternatif yang dikembangkan tidak lagi
mampu meningkatkan kinerja lalu lintas sampai diatas standar
minimal yang dipersyaratkan, akan tetapi alternatif do something 3,
lebih mampu mengantisipasi peningkatan volume lalu lintas yang
terjadi, dibandingkan dengan alternatif yang lain.
3)Berdasarkan evaluasi kinerja V/C ratio pada berbagai alternative,
maka alternative do something 3, menjadi rekomendasi teknis
penanganan dampak lalu lintas terhadap pembangunan SKYLAND
CITY JATINANGOR.
KEBUTUHAN RAMBU
DAN MARKA ALT DO
SOMETHING 3
SARAN
1) Rekomendasi teknis penanganan dampak tersebut, harus dilakukan
secara menyeluruh agar dapat dihasilkan kinerja lalu lintas sesuai
dengan yang diharapkan, termasuk pengadaan dan pemasangan
perlengkapan jalan seperti rambu lalu lintas, marka jalan, APILL (alat
pemberi isyarat lalu lintas), dan fasilitas perlengkapan jalan lainnya.
2) Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai harus terlebih dahulu
berkonsultasi dan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan
Kabupaten Sumedang, selaku instansi teknis penyelenggara
perhubungan di wilayah Kabupaten Sumedang.
3) Mengingat Jl. Raya Jatinangor merupakan jalan negara dengan fungsi
arteri primer, maka disarankan agar secara jaringan dapat
dikembangkan sistem jaringan jalan yang sejajar jalan Raya
Jatinangor sampai dengan Tanjung Sari, sehingga secara jaringan
permasalahan lalu lintas di wilayah Tanjung Sari sampai dengan
Jatinangor dapat tertangani secara menyeluruh.

Anda mungkin juga menyukai