Anda di halaman 1dari 28

TUTORIAL SKENARIO 1

KELOMPOK 8A
DOSEN PENGAMPU : Dr. dr. Charles Apul Simanjuntak, Sp.OT(K)Spine,M.Pd
Anggota Kelompok 8A
• Muthi’ah Irbah G1A118077
• Dita Aslamiyah G1A118081
• Muhammad Fadhil Naufal G1A118097
• Syahla Salsabila G1A118099
• Mutiara Hasanah Aqsa G1A118109
• Izzati Inayatullah G1A118057
• Amelda Mutia Sabrini G1A118080
• Eki Chandra Nopenda G1A118103
• Salsabilla Aulia Rahma G1A118108
Skenario 1
Apa yang terjadi padaku?
• Ny. C 29 tahun, datang ke IGD dengan keluhan nyeri hebat di daerah pinggang. Nyeri
mulai dirasakan sejak 3 hari yang lalu yang sifatnya hilang timbul. Nyeri timbul selama
lebih kurang 15 menit dan kemudian hilang secara tiba-tiba. Nyeri seperti saat
menstruasi tetapi dirasa lebih berat. Riwayat menstruasi teratur dan riwayat trauma di
daerah pinggang disangkal. Sejak seminggu yang lalu Ny. C merasakan BAK tidak
lancar, tidak tuntas, terasa nyeri. Keluhan disertai demam terus menerus, rasa terbakar
pada perut bagian bawah. Sehari-hari pasien jarang minum air putih dan lebih banyak
mengonsumsi minuman bersoda. Ny. C juga memiliki kebiasaan menahan BAK. Dokter
menduga ada gangguan di saluran kemih Ny.C, sehingga dokter melakukan
pemeriksaan fisik dan penunjang yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis secara
akurat. Dokter menganjurkan agar Ny. C dirawat untuk mendapat penatalaksanaan
yang optimal sehingga dapat terhindar dan komplikasi yang tidak diharapkan.
Klarifikasi Istilah
• Nyeri : sensasi tidak nyaman terhadap suatu jaringan,
Pengalaman Fisik atau emosional yang diakibatkan luka pada jaringan
• Menstruasi : keadaan psikoogis dan siklik berupa luruhnya
lapisan endometrium sehingga mengeluarkan secret berupa darah
dan jaringan mukosa dari uterus melalui vagina
• Trauma : Luka atau cedera baik secara fisik ataupun psikis
• Demam : respon tubuh terhadap inflmasi dan suhu tubuh
diatas normal
• Minuman bersoda : minuman berkabonisasi yang mengandung CO2
• Komplikasi : timbulnya beberapa penyakit pada penderita
yang sama
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Anatomi,histologi, dan fisiologi dari system urinarius?
2. Apa makna klinis dari nyeri hebat didaerah pinggang yang datang secara mendadak?
3. Apa saja organ yang terdapat didaerah pinggang beserta penyakitnya?
4. Bagaimana mekanisme nyeri hilang timbul pada pinggang Ny. C?
5. Jelaskan klasifikasi nyeri dan jenis nyeri Ny. C?
6. Apa makna klinis BAK tidak lancar, tidak tuntas, nyeri, dan terdapat sedikit darah?
7. Apa makna klinis demam terus-menerus dan rasa terbakar pada perut bagian bawah?
8. Jelaskan hubungan sedikit minum air putih dan banyak mengkonsumsi minuman bersoda?
9. Apa dampak menahan BAK terlalu sering?
10. Apa pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis?
12. Apa diagnosis banding dan diagnosis definitif pada kasus ini?
13. Bagaimana etiologi pada kasus ini?
14. Bagaimana patofisiologi pada kasus ini?
15. Bagaimana komplikasi pada kasus ini?
16. Bagaimana tata laksana pada kasus ini?
17. Bagaimana prognosis pada kasus ini?
ANALISIS MASALAH
1. Jelaskan Anatomi, Histologi dan Fisiologi dari Sistem Urinari!

ANATOMI GINJAL
HISTOLOGI SISTEM URINARI

CORTEX : URETER
Hanya terlihat glomerulus dan kapsula  terdiri dari 3 otot yaitu :
bowman longitudinal,sirkular,longitudinal
Glomerulus berbentuk bulat dan berwarna  Terdiri dari epitel transisional
merah karena mengandung kapiler
VESICA URINARIA
MEDULA :  Serat otot polos tak jelas
 Tubulus Kontortus Proksimal  mukosa transisional
- Selapis sel kuboid dengan batas tak jelas
- Sitoplasma asidofil URETHRA
- Ada brush border  jaringan ikat pada fibrosa
 Tubulus Kontortus Distal  Epitel selapis torak
- Selapis sel kuboid dengan batas jelas  Lumen bergelombang
- Sitoplasma basophil
- Tidak ada brush border
FISIOLOGI SISTEM URINARI
2. Apa makna klinis nyeri pinggang yang datang secara mendadak?

Terjadi gangguan pada organ-organ di sekitar pinggang, bisa terjadi akibat infeksi
bakteri (PNA) atau bisa jadi kibat obstruksi organ-organ berlumen. Gangguan saluran
kemih juga dapat menyebabkan nyeri ginjal. Nyeri mungkin menyebar ke anterior
menuju umbilicus.
Nyeri ginjal adalah nyeri visceral oleh peregangan kapsul ginjal yang terasa
tumpul,pegal, dan menetap.
Nyeri ureter biasanya berat dan seperti kolik akibat peregangan mendadak ureter serta
distensi pelvis ginjal, berawal di sudut kostovertebrae dan menyebar mengelilingi badan
menuju kuadran bawah abdomen, atau mungkin ke paha atas dan testis atau labium.
Nyeri kolik terjadi karena aktivitas peristaltik otot polos sistem kalises ataupun ureter
meningkat dalam usaha untuk mengeluarkan batu dari saluran kemih. Peningkatan
peristaltik itu menyebabkan tekanan intramluminalnya meningkat sehingga terjadi
peregangan dari terminal saraf yang memberikan sensasi nyeri.
3. Apa Saja Organ yang terdapat didaerah pinggang beserta penyakitnya?

- Pielonefritis akut
- Abses ginjal
- Abses perianal
- Abses pararenal
- Cystitis akut
- Epididimitis akut
- Urosepsis
- Batu ginjal
- Batu ureter
4. Bagaimana mekanisme nyeri hilang timbul pada pinggang Ny. C?
Nyeri ini timbul karena hipoksia yang di alami oleh jaringan dinding saluran. Karena kontraksi ini berjeda,
kolik di rasakan hilang timbul.
Obstruksi organ berlumen  respon hiperperistaltik  spasme pada otot organ dan meningkatkan
tekanan intraluminal  rasa nyeri yang hebat.
Setelah terjadi kontraksi yang maksimal  penurunan spasme otot polos  nyeri tersebut akan hilang.
itulah yang menyebabkan nyeri tersebut hilang timbul.

5. Jelaskan klasifikasi nyeri dan jenis nyeri Ny. C?


• Berdasarkan durasi :
- Nyeri akut
- Nyeri Kronik
• Berdasarkan letak :
- Nyeri visceral
- Nyeri somatic
• Berdasarkan sifat :
- Nyeri alih - Nyeri kolik
- Nyeri proyeksi - Nyeri Iskemik
- Nyeri kontinu
6. Apa makna klinis BAK tidak lancar, tidak tuntas, dan nyeri?
• BAK tak lancar  Sumbatan dan asupan air yang kurang.
• BAK yang tidak tuntas  sumbatan dari uretra.
• BAK nyeri  (Disuria) inflamasi pada buli-buli atau urethra. Disuria yang terjadi pada awal
miksi biasanya berasal dari kelainan pada urethra, dan jika terjadi pada akhir miksi adalah
kelainan pada buli-buli.
7. Apa makna klinis demam terus-menerus dan rasa terbakar pada perut bagian bawah?
• Demam  suhu tubuh di atas batas normal. Ketika set-point di pusat pengaturan suhu
hipotalamus menjadi lebih tinggi dari normal, semua mekanisme untuk meningkatkan suhu
tubuh terlibat, termasuk penyimpanan panas dan peningkatan pembentukan panas.
bakteri atau hasil pemecahan bakteri akan difagositosis oleh leukosit darah. Seluruh sel ini
selanjutnya mencerna hasil pemecahan bakteri dan melepaskan sitokinSalah satu yang
paling penting dari sitokin ini yang menyebabkan demam adalah interleukin-1 (IL-1)
yangdilepas oleh makrofag ke dalam cairan tubuh dan saat mencapai hipotalamus,
hampir segera mengaktifkan proses yang menimbulkan demam. Makna klinis jika sudah
terjadi demam merupakan telah terjadinya infeksi saluran kemih.
• Jika sudah terjadi infeksi saluran kemih, maka bakteri akan menimbulkan reaksi inflamasi
yang salah responnya memberikan rasa panas di lokasi radang sehingga menimbulkan rasa
terbakar di pinggang.
8. Jelaskan hubungan sedikit minum air putih dan banyak mengkonsumsi minuman
soda?
jarang minum air putih  kekurangan asupan cairan  supersaturasi bahan pembentuk
batu saluran kemih. Minuman ringan(softdrink) dibagi menjadi 2, yaitu minuman
berkarbonasi dan minuman non berkarbonasi.
Minuman bersoda

↑bikarbonat ↑ ↑ ↑asam fosfor


(pembentuk gelembung soda)

Merusak tulang
>>>asam

↑ Pelepasan kalsium dari tulang

Kalsium berlebih dibuang ke urin

↑resiko batu kalsium oksalat


10. Apa pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis?

Anamnesis:
• Keluhan utama
• Riwayat penyakit lain (pribadi / keluarga)
• Riwayat penyakit sekarang pada kasus urogenital / urologi
• Riwayat sosial dan ekonomi

Pemeriksaan fisik:
• Pemeriksaan Ginjal
Inspeksi -> palpasi -> perkusi
• Pemeriksaan Buli-Buli
11. Apa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk penyakit Ny.C?

A. Kolik renal et causa urolithiasis


• Pemeriksaan laboratorium
a. Darah rutin (Hb ,Ht, Leukosit, Trombsit)
b. Urine rutin (pH, BJ urine, Sedimen urine,)
c. Kultur urine
d. Faal ginjal
e. Kadar elektrolit

• Pemeriksaan radiografi
a. Ultrasonografi (USG)
b. Foto Polos Abdomen
c. IVP
d. Urogram
• Pemeriksaan renografi
Merupakan alat uji fungsi ginjal manusia dengan menggunakan teknologi nuklir
12. Apa diagnosis banding dan diagnosis denitif pada kasus ini?
• Diagnosis banding : Pielonefritis, Glomerulonefritis, Urolithiasis, Cystitis
• Diagnosis definitif : Nyeri kolik renal et causa suspect urolithiasis
13. Bagaimana etiologi pada kasus ini?

Urolithiasis

Faktor intrinsik Faktor ekstrinsik

1. Keturunan 1. Geografi
2. Umur 2. Iklim dan temperatur
3. Jenis kelamin 3. Asupan air
4. Diet
5. Pekerjaan
14. Bagaimana patofisiologi pada kasus ini?

- Usia - profesi - faktor diet - musim - keturunan


- Jenis kelamin - mentalitas - ras

Kelainan anatomi Gangguan aliran air kemih Infeksi saluran kemih Kelainan metabolisme Faktor Genetik

Ekskresi bahan pembentuk batu Ekskresi inhibitor pembentuk batu


meningkat, konsentrasi bahan menurun, konsentasi inhibitor di
pembentuk batu meningkat di dalam urin menurun
dalam urin

- Kelainan Kristaluria Batu

- Agregasi kristal saluran


Perubahan faktor fisiko-kimiawi menyebabkan Supersaturasi
- Pertumbuhan kristal menjadi lebih besar kemih
15. Bagaimana komplikasi pada kasus ini?

Batu mungkin dapat memenuhi seluruh pelvis renalis sehingga dapat


menyebabkan
obstruksi total pada ginjal retensi urin hidronefrosis
gagal ginjal

gejala gagal ginjal


- Sesak
- Hipertensi
- Anemia

stagnansi batu pada saluran kemih infeksi ginjal urosepsis


16. Bagaimana tata laksana pada kasus ini?

Penatalaksanaan :
• Mengatasi Gejala
1. Pasien di anjurkan untuk tirah baring dan di cari penyebab lain.
2. Berikan spasme analgetik atau inhibitor sintesis prostaglandin (intravena, intramuskular, maupun supositoria).
3. Obat NSAID dalam menurunkan kolik renal ,efek samping lebih sedikit

• Terapi medikamentosa pengeluaran batu


1. Batu ginjal berukuran 5mm atau kurang kemungkinan 70 % dapat keluar spontan.
2. Batu ukuran 5 – 10 mm hanya kurang dari 50 % yang dapat keluar sendiri.
- α-adrenergic reseptor blockers
- calsium-channel blocker

• Intervensi bedah pengambilan batu


batu lebih dari 10 mm, adanya infeksi saluran kemih dan obstruksi. Diperlukan intervensi bedah yaitu,
-extracorporeal shock-wafe lithotripsy
-pengambilan secara ureteroskopik
-percutaneus nephrolithotomy
-pembedahan terbuka.
17. Bagaimana prognosis pada kasus ini?

• Kolik renal et causa urolithiasis


Tergantung dari besarnya batu, letak batunya, adanya
infeksi,adanya obstruksi,makin besar batunya
prognosisnya buruk. Setelah pasien menderita batu
saluran kemih, ada kemungkinan besar bahwa batu
yang lain akan ada pada seumur hidup nya . Karena
batu saluran kemih mungkin juga turun-temurun
LEARNING ISSUES
1. Jenis-jenis nyeri kolik

-Kolik bilier

Kolik bilier biasanya datang tiba-tiba dan mencapai intensitas maksimum dalam waktu 60
menit di dua pertiga dari pasien. Rasa sakit biasanya berlanjut tanpa fluktuasi dan
menghilang secara bertahap selama 2-6 jam. Nyeri berlangsung lebih lama dari 6 jam harus
dicurigai sebagai kolesistitis akut
Lanjutan...
-Kolik renal
Fase serangan akut kolik ginjal
• Fase akut
Serangan yang khas di pagi hari atau di malam hari, membangunkan pasien dari tidur. Ketika
siang hari, serangan itu perlahan dan diam-diam. Tingkat rasa sakit meningkat sampai
intensitas maksimum dalam 30 menit setelah onset awal / lebih lambat. Pasien merasakan
nyeri maksimum mencapai 1-2 jam setelah dimulainya serangan kolik ginjal.
• Fase konstan
Setelah nyeri mencapai intensitas maksimum, cenderung tetap konstan sampai diobati atau
berkurang secara spontan,berlangsung 1-4 jam tapi bisa bertahan lebih lama dari 12 jam
dalam beberapa kasus. Sebagian besar pasien tiba di UGD selama fase serangan.
• Fase mereda
Selama tahap akhir, nyeri berkurang cukup cepat, dan pasien akhirnya merasa lega. Fase ini
dapat terjadi secara spontan pada setiap saat setelah onset awal kolik. Pasien bisa jatuh
tertidur, terutama jika mereka telah diberikan obat analgesik yang kuat.
DAFTAR PUSTAKA

• Hansen. John T. 2014. Netters: Clinical Anatomy. 3rd Ed. Saunders : Elsivier

• Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.

• Tim Histologi UI.2013. Buku Ajar histologi UI. Jakarta : Dian Rakyat

• Guyton dan Hall, E. Hall, Ph.D., John. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC

• Lyn S Bickley. 2015. Buku ajar pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan. 11th ed. Jakarta : EGC

• Sjamsuhidayat & de jong. 2017. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi IV Vol 1. Jakarta : EGC

• Purnomo, B Basuki. 2007. Dasar-Dasar Urologi Edisi Ketiga. Sagung Seto: Jakarta

• Jurnal Nyeri Kolik dan Hubungannya dengan Lokasi Batu Ureter Pada Penderita Batu Ureter Unilateral. Hilman Hadiansyah dan Arry Rodjani. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia Tahun 2013.

• Price, Sylvia Anderson. 2005. Patophysiology: Clinical Concept of Disease Processes. 6th Ed. Jakarta: EGC

• Fitriati N. Trisnawati E. Hernawan AD.2017. Perilaku Konsumsi Minuman Ringan dan pH Saliva dengan Kejadian Karies Gigi.
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph. Apr 28. 2017

• Sudoyo, Aru W, Dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, Edisi VI. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran UI.

• Setiati, Siti. 2014. Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2. 6th Ed. Jakarta: Interna Publishing.

• Kumar, Vinay dkk. 2010. Robbins & Cotran Dasar Patologi Penyakit. Jakarta : EGC

• Kasper, et al. 2015. Harrison’s The Principle of the Internal Medicine. 19th ed. United States : McGrawHill Education

• Goldman, Lee dan Andrew I. S. 2012. Goldman Cecil Medicine. 24th ed. Philadelphia : Elsevier

• Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid II, Edisi ke-3. Jakarta : Balai Penerbit FKUI, 2001.

• Grace, Pierce A & Borley, Neil R. 2007. At a Glance Ilmu Bedah Edisi Ketiga. Amalia Safitri Ed. Jakarta : Erlangga

• Gilroy, RK. 2009. Biliary Colic, in E-Medicine. http://emedicine.com. Diakses tanggal 12 November 2010.

• Kumar, Abbas, Fausto. 2008. Robbin’s and Cotran Pathologic Basis of Disease. 7th edition. Saunders.

• Leslie, SW. 2010. Nephrolithiasis, Acute Renal Colic, in E-Medicine. http://emedicine.com. Diakses tanggal 12 November 2010.

Anda mungkin juga menyukai