Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MANDIRI AGAMA

REVIEW BUKU ISLAMI


SIFAT SHALAT NABI

Disusun Oleh :
Muhammad Kholis Dzaky
G1A118071

Dosen Pengajar :
H. Sulhi Muhammad Daud Abdul Kadir, Lc., M.H.

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN AKADEMIK 2018-2019
RESENSI BUKU SIFAT SHALAT NABI

Nama Pengarang : Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani

Judul Buku : Sifat Shalat Nabi

Penerjemah : Abu Ihsan al-Atsari

Penerbit : At-Tibyan

Tahun Terbit : 2013

Jumlah Halaman : 228

Cetakan Ke : XVI/16

Review:

Setiap muslim tentu sepakat bahwa ibadah shalat adalah ibadah yang sangat penting.
Perintah shalat didapatkan langsung oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam
peristiwa Isra’ Mi’raj dan diwajibkan kepada setiap hambaNya. Allah telah menjanjikan
keberuntungan dan keselamatan bagi setiap orang yang menegakkan shalat dengan khusyu’
serta menjadikan ibadah ini sebagai pembeda yang mendasar antara seorang muslim dengan
yang kafir, serta mencegah dari perbuatan keji dan munkar.

“Lima shalat telah diwajibkan oleh Allah Ta’ala. Barangsiapa berwudhu dengan
sempurna dan mendirikan kelima shalat itu tepat pada waktunya, menyempurnakan ruku’ dan
sujud dengan khusyu’, niscaya dijanjikan oleh Allah bahwa Allah akan memberinya
ampunan. Dan barangsiapa yang tidak melakukannya, maka dia tidak memiliki perjanjian
(ampunan) dari Allah. Jika Allah menghendaki Dia akan mengampuninya, dan jika Allah
menghendaki dia akan mengadzabnya.” (HR. Abu Dawud).

Mengingat pentingnya ibadah shalat, kita tentu tidak ingin menyia-nyiakannya hanya
karena ketidaktahuan kita akan seluk beluk shalat ini. Sebab, yang tidak kalah penting untuk
dipahami adalah sebuah sabda yang ringkas dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam yang telah memberikan kepada kita petunjuk yang nyata dan tuntunan yang begitu
jelas dalam ibadah yang mulia ini.

“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat.” (HR. Bukhari dan Ahmad)
Ya, kita diperintahkan untuk shalat sebagaimana yang telah dicontohkan oleh
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Bukan hanya sekadar menjalankannya sesuai dengan
apa yang dahulu pertama kali diajarkan atau yang kita saksikan dari orang tua kita, tanpa
adanya dasar ilmu yang shahih. Sebab, jika untuk disiplin ilmu-ilmu dunia yang lain kita
selalu mengupayakan untuk meng-upgrade diri kita dengan informasi yang faktual, mengapa
dalam beribadah kita tidak mengupayakan hal yang sama? Faktanya, banyak dari kaum
muslimin hari ini yang menjalankan shalat sebatas pada pengetahuan yang dahulu ia dapatkan
semasa kanak-kanak tanpa ada keinginan untuk mencari tahu satu hal yang sangat
penting; apakah tatacara shalat kita telah sesuai dengan apa yang dicontohkan Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam?

Berangkat dari hal tersebut, Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani, sang


Muhaddits abad ini, menyusun sebuah karya monumental yang menjadi sebuah warisan yang
sangat berharga bagi seluruh kaum muslimin, yakni kitab Sifat Shalat Nabi. Alhamdulillah,
kitab yang terdiri atas tiga jilid tersebut kini telah hadir di tengah-tengah kita, dan telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sehingga memudahkan kita dalam menelusuri dan
mempelajarinya. Kitab ini disusun karena perhatian Syaikh al Albani pada pentingnya ibadah
shalat dalam agama kita, sementara pengetahuian tentang seluk beluk ibadah shalat secara
terperinci menjadi sesuatu yang sulit bagi kebanyakan kaum muslimin. Sebab, belum ada
kitab yang secara lengkap menerangkan tentang tata cara shalat Nabi, dimulai dari takbiratul
ihram hingga salam.

Kitab Sifat Shalat Nabi selesai ditulis sejak tahun 1366 H pada saat Syaikh berusa 33
tahun. Rangkaian seri kitab ini adalah versi lengkap dari buku ringkasan Sifat Shalat Nabi. Ia
disusun dengan melakukan berbagai penyesuaian dan pengumpulan manuskrip yang begitu
teliti menggunakan metode kajian yang sangat tertib dan terperinci sehingga menjaga
orisinalitas karya ini. Kitab ini akan membawa kita kepada kedalaman ilmu dari Syaikh al
Albani, dimana beliau tidak mencantumkan hadits-hadits nabi kecuali yang
sanadnya tsabit (kuat), sesuai dengan kaidah-kaidah dan ushul (dasar-dasar) ilmu hadits.
Dikemas dalam edisi hardcover dengan desain yang eksklusif, rangkaian kitab ini siap
menjadi teman setia yang akan menemani Anda untuk menelusuri cara shalat sesuai tuntunan
Nabi Shallallahu ‘alahi wasallam yang dipaparkan dengan lugas dan mendalam.

Kitab ini disajikan dalam dua bagian. Bagian pertama yang berada di halaman bagian
atas memuat pokok sajian materi dengan menampilkan matan-matan (isi) atau cuplikan
hadits yang diletakkan di tempat yang sesuai dan dirangkaikan dengan cuplikan hadits
lainnya serta pada beberapa kesempatan turut dicantumkan pula hadits lain dengan lafazh-
lafazh lainnya. Sedangkan bagian kedua berada pada bagian bawah halaman yang memuat
catatan kaki yang merupakan penjelasan dari matan (pokok sajian/pembahasan) dengan
memuat takhrij hadits-hadits yang terlampir pada pokok pembahasan. Pada bagian ini pula,
Syaikh al Albani memberikan komentar terhadap sanad-sanad tersebut disertai pen-ta’dil-an
dari jarh-nya, penshahihan dan pendhaifannya, sesuai dengan ketentuan dan kaidah-kaidah
ilmu hadits. Disebutkan pula beberapa mahdzab ulama seputar hadits yang ditakhrijnya,
disertai dengan alasan masing-masing, beserta pengkajian materi, penjelasan pada setiap
alasan, baik yang diterima atau yang ditolak.

Jilid pertama akan dibuka dengan pengantar mengenai alasan penulisan kitab ini,
dilanjutkan dengan metode kajian yang digunakan, dimana Syaikh menjelaskan bahwa kitab
ini disusun berdasarkan nash-nash yang shahih serta tidak terikat pada salah satu madzhab
tertentu, sehingga mengamalkannya uraiannya insya Allah akan lebih mendekatkan kita
kepada hidayah Allah. Selanjutnya dipaparkan pula mengenai pernyataan para imam dari
empat madzhab agar mengikuti sunnah dan meninggalkan pendapat mereka yang
menyelisihinya. Bagian ini akan memahamkan kepada kita untuk menghindari sikap fanatik
buta kepada madzhab tertentu dan mengutamakan kebenaran yang bersumber dari al Qur’an
dan as Sunnah.

Selanjutnya, kita akan memasuki bagian pokok dari rangkaian kitab ini, yakni sifat
shalat Nabi sejak takbir hingga salam. Bagian inti ini akan memaparkan kepada kita dengan
sangat rinci, lugas, dan jelas mengenai hal-hal yang penting untuk kita ketahui dalam
rangkaian ibadah shalat. Dimulai dari pembahasan mengenai menghadap ke kiblat,
dilanjutkan dengan berdiri ketika shalat, serta keadaan-keadaan tertentu yang dialami
seseorang ketika ia akan shalat. Misalnya, tentang shalat duduk bagi orang sakit, shalatnya
orang yang berada di atas perahu, shalat malam dengan berdiri dan dengan duduk, serta shalat
dengan menggunakan alas kaki. Hal-hal yang berkaitan dengan shalat pun akan dirincikan
dalam kitab ini, misalnya mengenai sutrah (pembatas) ketika shalat, shalat menghadap ke
kubur, serta bagaimana tuntunan dalam berpakaian ketika shalat.

Setelah itu, pembahasan akan berlanjut kepada niat dalam shalat dan dilanjutkan
dengan takbiratul ihram yang didalamnya mencakup bahasan tentang mengangkat kedua
tangan ketika bertakbir, lalu dilanjutkan dengan bersedekap dengan meletakkan tangan kanan
di atas tangan kiri di atas dada. Terdapat pula larangan melakukan ikhtisar atau meletakkan
kedua tangan di pinggang ketika shalat, serta perintah untuk memandang tempat sujud dan
khusyu di dalam shalat. Ketika menelusuri rangkaian pembahasan dalam kitab ini, seringkali
kita akan mendapati bahwa bagian catatan kaki justru mendominasi pada setiap halaman. Di
mana setiap pembahasannya memang mengacu pada hadits-hadits yang shahih yang turut
disertai pula dengan tela’ah haditsiyyah yang menakjubkan yang kembali memperlihatkan
kepada kita kedalaman penguasaan ilmu fiqih Syaikh al Albani.
Selanjutnya, pembahasan akan diteruskan dengan pemaparan mengenai bacaan doa
istiftah. Akan diuraikan contoh-contoh lafazh yang dibaca oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam lengkap dengan rujukan dan uraian yang mendalam pada setiap lafazhnya, sehingga
akan memberikan kepada kita pemahaman yang terang benderang dan jauh dari keraguan.

Berikutnya dipaparkan pula mengenai bacaan shalat yang mencakup pada bacaan
surah al Fatihah dan anjuran untuk berhenti pada setiap ayat, disertai pula penjelasan bahwa
membaca al al Fatihah merupakan salah satu dari rukun shalat dan memiliki keutamaan yang
amat besar, baik dalam shalat jahriyah maupun sirriyah. Dilanjutkan pula dengan ucapan
‘Aamiin’ selepas membaca surah al Fatihah serta tuntunan dalam membaca ayat-ayat dari al
Qur’an, dimana Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menyatukan beberapa surat yang memiliki
kesamaan makna dan kandungan, juga surat-surat lainnya dalam satu rakaat.

Memasuki jilid kedua dari rangkaian kitab sifat shalat nabi, pembahasan akan
dilanjutkan mengenai keadaan dimana Rasulullah Shallallhu alaihi wasallam hanya membaca
al Fatihah saja dalam rakaat-rakaat shalat beliau. Temukan penjelasannya dalam bagian ini.
Dilanjutkan dengan pemaparan mengenai waktu-waktu men-jaharkan dan men-sirrkan
bacaan shalat, serta surat-surat tertentu yang dibaca oleh nabi Shallallahu alaii wasallam
dalam setiap shalatnya, mulai dari subuh hingga isya, termasuk pula dalam shalat Lail, Witir,
shalat Jum’at, shalat saat hari raya, dan dalam shalat jenazah. Dilanjutkan dengan
pembahasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan bagian ini, misalnya tentang
membaguskan suara dan membaca al Qur’an dengan tartil di dalam shalat, bagaiamana cara
membetulkan bacaan imam, serta membaca isti’adzah dan meludah ketika shalat untuk
menampik perasaan waswas. Dari setiap rangkaian ilmu yang dipaparkan dalam kitab ini, kita
akan menemuka kejelian Syaikh yang memaparkan permaslahan dengan berdasarkan dalil-
dalil yang shahih, sehingga segala sesuatunya tidak lagi memiliki celah untuk diperdebatkan
atau dipertentangkan lagi.

Kemudian, pembahassan akan kembali dilanjutkan dengan ruku’ di mana dipaparkan


mengenai tata cara ruku’, wajibnya tuma’ninah ketika ruku’, bacaan atau dzikir-dzikir ketika
ruku’, anjuran untuk memperlama ruku’ dan larangan membaca al Qur’an di dalamnya.
Selanjutnya, dibahas mengenai i’tidal dan dzikir di dalamnya, serta memperlama berdiri
i’tidal dan wajibnya tuma’ninah ketika i’tidal.

Jilid kedua ini akan ditutup dengan rangkaian pembasan mengenai sujud. Akan
dibahas mengenai tata cara sujud yang benar, termasuk pula mengenai keutamaan sujud, serta
hal-hal yang berkaitan dengan sujud. Apa yang dimaksud dengan duduk iftirasy dan duduk al
iq’aa? Pembahasannya akan kita temukan pula pada bagian ini.
Memasuki jilid terakhir dari rangkaian seri kitab sifat shalat nabi, pembahasan masih
akan dilanjutkan seputar sujud. Dilanjutkan dengan pemaparan mengenai tasyahud awal,
qunut nazilah pada shalat lima waktu, qunut pada waktu shalat witir, dan tasyahud akhir
hingga pembahasan tentang wajibnya ucapan salam, yang merupakan penutup dari setiap
rangkaian ibadah shalat, sekaligus menjadi bahasan terakhir pada kitab ini.

Menelusuri kitab ini benar-benar membawa kita untuk turut menyeksamai tata cara
shalat yang benar-benar bersumber dari apa yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam. Uraiannya yang mendalam dan begitu terperinci merupakan kekuatan yang
dimiliki oleh kitab ini, baik dari sisi hadits maupun fiqih. Terdapat kecermatan yang luar
biasa dalam mengolah alur dalam setiap bahasan yang disajikan secara ilmiah dan sangat
detil pada setiap bab permasalahan. Kitab ini telah meneliti setiap permasalahan yang
berkenaan dengan pokok bahasannya, memberi jawaban yang tepat bagi setiap pertanyaan,
membimbing setiap orang untuk berada di atas petunjuk yang jelas dalam perkara agama dan
shalatnya.

Tidak diragukan lagi, bahwa nama Syaikh al Albani merupakan jaminan mutu dari
sebuah karya yang akan sangat sayang jika Anda lewatkan begitu saja. Pada akhirnya,
jadikanlah kitab ini sebagai sebuah pegangan yang kokoh serta warisan yang sangat berharga
seluruh anggota keluarga Anda! Insya Allah.

Anda mungkin juga menyukai