Anda di halaman 1dari 39

Gizi Dalam Daur Kehidupan

Nadia Chalida Nur, SKM,MPH


GIZI REMAJA
Remaja
• Merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa
yang ditandai dengan banyak perubahan, seperti
pertambahan masa otot, jaringan lemak, dan perubahan
hormonal
Masa Remaja

Remaja Awal (10-14 th)

Remaja Pertengahan (14-17 th)

Remaja Akhir (17-21 th)


Rata-rata usia pubertas, pematangan kognitif dan
psikososial
Pemenuhan Kebutuhan Gizi
Remaja
• Peningkatan kebutuhan zat gizi untuk
mendukung pertumbuhan dan
perkembangan fisik dan psikis
• Perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan
• Kebutuhan gizi khusus pada remaja dengan
aktivitas olahraga tinggi, kehamilan,
gangguan perilaku makan, serta konsumsi
alkohol dan obat-obatan
Kebutuhan Gizi
• Energi
 Laki-laki 2400-2800kkal/hari
 Perempuan 2000-2200 kkal/hari
• Protein
 Usia 11-14 tahun 1g/kgBB
 Usia 15-18 tahun 0,8-0,9g/kgBB
• Lemak
 <25% total kebutuhan energi
• Karbohidrat
 50-60% total kebutuhan energi
• Zat Gizi Mikro
 Menunjang pertumbuhan tulang dan gigi (vit D)
 Memelihara sel dan jaringan baru (vit A, C, E)
 Diferensiasi sel reproduksi dan integritas sistem
imun (vit A)
 Metabolisme karbohidrat (vit B1, B2, Niasin)
 Sintesis DNA dan RNA (vit B6, Asam Folat, B12)
 Pembentukan eritrosit, sel saraf, material genetik,
metabolisme protein dan lemak (vit B12)
 Mencegah perdarahan kulit dan gusi (vit C)
 Penunjang akselerasi muskular dan skeletal
(Kalsium)
 Pertumbuhan dan kematangan seksual (Zink)
Masalah Gizi dan Kesehatan
Remaja
• Anemia
 Penurunan kemampuan Hb membawa Oksigen
• Obesitas
 Penurunan aktivitas fisik
 Obesitas dan malnutrisi kronis : pendek
• Makan Tidak teratur
 Melewatkan sarapan pagi
 Makanan zero kalori
• Gangguan Makan
 Anoreksia dan Bulimia
GIZI IBU HAMIL
Kehamilan
• Peristiwa yang terjadi mulai saat fertilisasi
(konsepsi) hingga lahirnya bayi
• Masa kehamilan dimulai dari periode akhir
menstruasi hingga kelahiran bayi, sekitar
266-288 hari atau 37-40 minggu
• Tahapan kehamilan
 Perkembangan zigot
 Perkembangan embrio
 Perkembangan janin
Perubahan selama Kehamilan

Perubahan Fisiologis
• Peningkatan aktivitas sistem gastrointestinal,
endokrin, sirkulatori, muskular dll
Perubahan metabolik
• Perubahan hormon progesteron, esterogen,
HPL, HCTP, paratiroid dsb
Perubahan anatomis
• Peningkatan volume darah, ukuran uterus, dsb
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
• Energi
 Penambahan energi tergantung aktivitas ibu
dan BMR
 Estimasi penambahan energi 300 kkal/hari
• Protein
 Penambahan protein 10g/kg BB
• Lemak
 Memilih sumber asam lemak esensial
• Karbohidrat
 Mencegah terjadinya ketosis
• Zat Besi (Fe)
 Kebutuhan meningkat untuk pertumbuhan janin
 Trimester 1 kebutuhan zat besi ± 1mg/hari
 Trimester 2 dan 3 kebutuhan zat besi ± 5mg/hari
• Yodium
 Kebutuhan yodium : 125µg/hari
• Asam Folat
 Pemecahan sel dan sintesis DNA
 Kebutuhan : 400-800 µg/hari
• Vitamin C
 Pembentukan substansi ekstraseluler jaringan janin
 Kebutuhan : 60 mg/hari
Plasenta
• Fungsi : menjamin kehidupan dan
pertumbuhan janin yang baik
 Nutrisi : memberikan bahan makanan
 Eksresi : mengalirkan keluar sisa metabolisme
 Respirasi : sirkulasi O2 dan CO2
 Endokrin : Menghasilkan hormon
 Imunologi : Menyalurkan antibodi
 Farmakologi : Menyakurkan obat-obatan
penting
 Proteksi : Barrier terhadap infeksi bakteri, virus
Cairan Amnion
• Fungsi cairan Amnion (air ketuban)
 Proteksi : Melindungi thdp trauma dari luar
 Mobilisasi : Memungkinkan ruang gerak
 Homeostatis : menjaga keseimbangan
lingkungan asam basa yang optimal
 Mekanik : Menjaga keseimbangan tekanan
intrauterine
 Persalinan : membersihkan jalan lahir
Masalah Gizi pada Ibu Hamil

Diabetes Gestasional

• Terjadi akibat perubahan metabolisme


karbohidrat
• TGT 140-200 mg/dL

Hipertensi pada Kehamilan


Preeklampsia/Eklampsia
• Peningkatan tekanan darah >140/90 mmHg
Gizi Kurang
• Ibu : anemia, pendarahan
• Persalinan : sulit dan lama
• Janin : Keguguran, kematian neonatal
Anemia
• Hb <11 g/dL
• Efek : meningkatkan risiko
morbiditas, bayi prematur dan BBLR
GIZI BAYI BALITA
Masa Bayi-Balita
• Masa bayi dimulai dari periode 0 hari atau
hari setelah kelahiran hingga usia 2 tahun
• Usia anak dibawah lima tahun atau balita
(WHO, 2002)
 Usia bayi 0-1 tahun
 Usia bayi bawah tiga tahun (batita) 2-3 tahun
 Usia anak prasekolah 4-5 tahun
Kebutuhan Zat Gizi Bayi-Balita
• Energi
 Kebutuhan energi bayi lebih besar, denga 2xRMR
dibanding masa dewasa
 Kebutuhan energi tahun pertama 100-110
kkal/kgBB dan tiap tiga tahun pertambahan usia
turun 10 kkal/kgBB
 Penggunaan energi 50% metabolisme basal; 5-
10% SDA; 12% pertumbuhan; 25% aktivitas fisik;
10% terbuang melalui feses
 Pembagian kebutuhan energi 50-60%
karbohidrat; 25-35% lemak; dan 10-15% protein
• Protein
 9 asam amino esensial + sistein dan tirosin
 Kebutuhan protein bayi usia 0-6 bulan 0,58
g/kgBB; dan usia 6-36 bulan 0,66 g/kgBB
 Asupan protein tinggi meningkatkan sekresi
insulin, insulin like growth factor (IGF-1), dan
IGF binding protein (IGFBP-1)
• Lemak
 Kebutuhan lemak bayi usia 0-6 bulan dipenuhi
dari ASI
 Kebutuhan lemak 15-20% energi total
 Asupan lemak dianjurkan pada makanan
sumber asam lemak esensial
• Karbohidrat
 Jenis KH yang paling cocok untuk bayi adalah
Laktosa
 Asupan optimal 40-60% total energi
 Sumber gula dibatasi <10% energi total
• Zat Gizi Mikro
 Vit D : Paparan sinar matahari pagi 30
menit/minggu
 Tidak cukup ASI : risiko defisiensi vit K
 Kalsium dari ASI : penyerapan 60%
 Risiko defisiensi Vit B12 jika ibu vegetarian
Pemberian Makan Bayi

ASI
•Protein ASI 40% kasein 60% whey
•Laktosa 42% total energi
•Penyerapan mineral ASI lebih baik
•Bakteri baik seperti L. bifidus dapat
menghambat pertumbuhan bakteri
patogen
Susu Formula
• Pengganti ASI yang diformulasi khusus
memenuhi kebutuhan bayi selama 6 bulan
• Susu Formula : formula awal, follow-up
formula, dan formula khusus tinjauan
medis
MP ASI
• Diberikan setelah usia 6 bulan
• Tekstur makanan : makanan halus
kemudian makanan saring kasar
Masalah Gizi
• Alergi
– Alergen : kacang, mentega, telur, susu sapi,
seafood
• Obesitas
– Penyebab : gaya hidup, pola makan, genetik
• Karies Gigi
– Penyebab : sufor, jus, yang dimunim melalui botol
• Diare
– Infeksi saluran cerna
• Pica
GIZI ANAK USIA SEKOLAH
Masalah Gizi pada Anak Sekolah
• Kurang Energi Protein (KEP)
 Menghambat pertumbuhan anak sehingga
menyebabkan stunting dan wasting
 KEP berhubungan dengan struktur dan fungsi
patologi pada otak yang mempengaruhi
perkembangan kognitif
 Penyebab : Kurang konsumsi energi dan protein
tinggi, ketahanan pangan keluarga, pola
pengasuhan anak, dan pelayanan kesehatan
dasar
• Kegemukan atau Obesitas
 Faktor risiko penyakit degeneratif
• Anemia Gizi Besi
 Dampak : menurunnya kemampuan dan
konsentrasi belajar, terganggu pertumbuhan sel
tubuh maupun sel otak, sehingga menurunkan
pretasi belajar, kecerdasan intelektual dan
kesehatan
 Anemia menyebabkan rendahnya daya ingat
dan konsentrasi
 Setiap penambahan 1g% kadar hemoglobin
dapat meningkatkan kecerdasan intelektual
sebesar 6-7 poin (ADB, 2009)
• Kurang Vitamin A
– Menyebabkan kerusakan sel yang menghasilkan
metaplasi keratinasi jaringan epitel seperti
saluran perncernaan dan pernafasan
– Penyebab : menurunnya cadangan vitamin A
dalam hati dan menurunnya kadar serum vit A
• GAKY
– Efek negatif terhadap perkembangan dan
pertumbuhan yang disebabkan tidak
tercukupinya produksi hormon tiroid
– GAKY moderat : kelainan psikomotorik dan
gangguan pertumbuhan intelektual
Gizi Seimbang Anak Sekolah
Biasakan makan 3x sehari
Biasakan mengonsumsi ikan dan sumber protein
lainnya
Perbanyak konsumsi sayuran dan buahan

Membawa bekal dan ar minum ke sekolah

Batasi mengonsumsi makanan cepat saji

Menyikat gigi sekurangnya dua kali sehari

Hindari merokok
Pangan Jajanan Anak Sekolah
• Keamanan makanan jajanan anak sekolah =
health promoting school
• Pembinaan kepada penyedia dan penjual
untuk mewujudkan jajanan yang bermutu,
aman, dan bergizi
• Pengaruh Makanan Jajanan
 Kognitif
 Kesehatan
Anemia dan Kecerdasan Anak
Sekolah
• Prevalensi AGB anak usia 5-12 th di Indonesia 29%
(Riskesdas, 2013)
• Anemia akan mengakibatkan gangguan konsentrasi
belajar, karena menurunnya daya ingat atau
berkurang kemampuan konsentrasi
• AGB mempengaruhi kemampuan kognitif karena
anemia menyebabkab terhambatnya transfer
oksigen yang memperlancar metabolisme sel-sel
otak
• Infeksi berulang pada anak dapat berefek pada
gangguan pembentukan darah shgg memperberat
AGB
GIZI DEWASA
Usia Dewasa
• KBBI : telah mencapai umur; akil baligh (15
tahun keatas); dapat membedakan baik atau
buruk
• Pengelompokan usia dewasa (Permenkes RI
No 41 th 2014)
 19-29 tahun
 30-49 tahun
 50-64 tahun
 >65 tahun (lansia)
Perubahan pada Usia Dewasa
Perubahan Fisik
• Perubahan BB, prevalensi permasalahan BB

Perubahan fisiologis
• Pertumbuhan yang cepat, pematangan
fungsi seksual
Perubahan Psikososial
• Interaksi lawan jenis
Faktor Mempengaruhi
Kebutuhan Gizi
• Usia tahap • Penyakit dan cedera
perkembangan • Kondisi fisiologis
• Ukuran Tubuh • Suhu tubuh
• Komposisi Tubuh • Suhu Lingkungan
• Jenis Kelamin • Sekresi Kalenjar
• Jumlah dan Intensitas endokrin
Aktivitas fisik • Status Gizi
Masalah Gizi pada Usia Dewasa
• Masalah berat badan
– Kekurangan berat badan
– Kelebihan berat badan
• Masalah gizi terkait PTM
– Penyakit kardiovaskular
– Penyakit kanker berkaitan dengan gizi
– Diabetes mellitus dan sindroma metabolik
REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai