Perubahan Fisiologis
• Peningkatan aktivitas sistem gastrointestinal,
endokrin, sirkulatori, muskular dll
Perubahan metabolik
• Perubahan hormon progesteron, esterogen,
HPL, HCTP, paratiroid dsb
Perubahan anatomis
• Peningkatan volume darah, ukuran uterus, dsb
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
• Energi
Penambahan energi tergantung aktivitas ibu
dan BMR
Estimasi penambahan energi 300 kkal/hari
• Protein
Penambahan protein 10g/kg BB
• Lemak
Memilih sumber asam lemak esensial
• Karbohidrat
Mencegah terjadinya ketosis
• Zat Besi (Fe)
Kebutuhan meningkat untuk pertumbuhan janin
Trimester 1 kebutuhan zat besi ± 1mg/hari
Trimester 2 dan 3 kebutuhan zat besi ± 5mg/hari
• Yodium
Kebutuhan yodium : 125µg/hari
• Asam Folat
Pemecahan sel dan sintesis DNA
Kebutuhan : 400-800 µg/hari
• Vitamin C
Pembentukan substansi ekstraseluler jaringan janin
Kebutuhan : 60 mg/hari
Plasenta
• Fungsi : menjamin kehidupan dan
pertumbuhan janin yang baik
Nutrisi : memberikan bahan makanan
Eksresi : mengalirkan keluar sisa metabolisme
Respirasi : sirkulasi O2 dan CO2
Endokrin : Menghasilkan hormon
Imunologi : Menyalurkan antibodi
Farmakologi : Menyakurkan obat-obatan
penting
Proteksi : Barrier terhadap infeksi bakteri, virus
Cairan Amnion
• Fungsi cairan Amnion (air ketuban)
Proteksi : Melindungi thdp trauma dari luar
Mobilisasi : Memungkinkan ruang gerak
Homeostatis : menjaga keseimbangan
lingkungan asam basa yang optimal
Mekanik : Menjaga keseimbangan tekanan
intrauterine
Persalinan : membersihkan jalan lahir
Masalah Gizi pada Ibu Hamil
Diabetes Gestasional
ASI
•Protein ASI 40% kasein 60% whey
•Laktosa 42% total energi
•Penyerapan mineral ASI lebih baik
•Bakteri baik seperti L. bifidus dapat
menghambat pertumbuhan bakteri
patogen
Susu Formula
• Pengganti ASI yang diformulasi khusus
memenuhi kebutuhan bayi selama 6 bulan
• Susu Formula : formula awal, follow-up
formula, dan formula khusus tinjauan
medis
MP ASI
• Diberikan setelah usia 6 bulan
• Tekstur makanan : makanan halus
kemudian makanan saring kasar
Masalah Gizi
• Alergi
– Alergen : kacang, mentega, telur, susu sapi,
seafood
• Obesitas
– Penyebab : gaya hidup, pola makan, genetik
• Karies Gigi
– Penyebab : sufor, jus, yang dimunim melalui botol
• Diare
– Infeksi saluran cerna
• Pica
GIZI ANAK USIA SEKOLAH
Masalah Gizi pada Anak Sekolah
• Kurang Energi Protein (KEP)
Menghambat pertumbuhan anak sehingga
menyebabkan stunting dan wasting
KEP berhubungan dengan struktur dan fungsi
patologi pada otak yang mempengaruhi
perkembangan kognitif
Penyebab : Kurang konsumsi energi dan protein
tinggi, ketahanan pangan keluarga, pola
pengasuhan anak, dan pelayanan kesehatan
dasar
• Kegemukan atau Obesitas
Faktor risiko penyakit degeneratif
• Anemia Gizi Besi
Dampak : menurunnya kemampuan dan
konsentrasi belajar, terganggu pertumbuhan sel
tubuh maupun sel otak, sehingga menurunkan
pretasi belajar, kecerdasan intelektual dan
kesehatan
Anemia menyebabkan rendahnya daya ingat
dan konsentrasi
Setiap penambahan 1g% kadar hemoglobin
dapat meningkatkan kecerdasan intelektual
sebesar 6-7 poin (ADB, 2009)
• Kurang Vitamin A
– Menyebabkan kerusakan sel yang menghasilkan
metaplasi keratinasi jaringan epitel seperti
saluran perncernaan dan pernafasan
– Penyebab : menurunnya cadangan vitamin A
dalam hati dan menurunnya kadar serum vit A
• GAKY
– Efek negatif terhadap perkembangan dan
pertumbuhan yang disebabkan tidak
tercukupinya produksi hormon tiroid
– GAKY moderat : kelainan psikomotorik dan
gangguan pertumbuhan intelektual
Gizi Seimbang Anak Sekolah
Biasakan makan 3x sehari
Biasakan mengonsumsi ikan dan sumber protein
lainnya
Perbanyak konsumsi sayuran dan buahan
Hindari merokok
Pangan Jajanan Anak Sekolah
• Keamanan makanan jajanan anak sekolah =
health promoting school
• Pembinaan kepada penyedia dan penjual
untuk mewujudkan jajanan yang bermutu,
aman, dan bergizi
• Pengaruh Makanan Jajanan
Kognitif
Kesehatan
Anemia dan Kecerdasan Anak
Sekolah
• Prevalensi AGB anak usia 5-12 th di Indonesia 29%
(Riskesdas, 2013)
• Anemia akan mengakibatkan gangguan konsentrasi
belajar, karena menurunnya daya ingat atau
berkurang kemampuan konsentrasi
• AGB mempengaruhi kemampuan kognitif karena
anemia menyebabkab terhambatnya transfer
oksigen yang memperlancar metabolisme sel-sel
otak
• Infeksi berulang pada anak dapat berefek pada
gangguan pembentukan darah shgg memperberat
AGB
GIZI DEWASA
Usia Dewasa
• KBBI : telah mencapai umur; akil baligh (15
tahun keatas); dapat membedakan baik atau
buruk
• Pengelompokan usia dewasa (Permenkes RI
No 41 th 2014)
19-29 tahun
30-49 tahun
50-64 tahun
>65 tahun (lansia)
Perubahan pada Usia Dewasa
Perubahan Fisik
• Perubahan BB, prevalensi permasalahan BB
Perubahan fisiologis
• Pertumbuhan yang cepat, pematangan
fungsi seksual
Perubahan Psikososial
• Interaksi lawan jenis
Faktor Mempengaruhi
Kebutuhan Gizi
• Usia tahap • Penyakit dan cedera
perkembangan • Kondisi fisiologis
• Ukuran Tubuh • Suhu tubuh
• Komposisi Tubuh • Suhu Lingkungan
• Jenis Kelamin • Sekresi Kalenjar
• Jumlah dan Intensitas endokrin
Aktivitas fisik • Status Gizi
Masalah Gizi pada Usia Dewasa
• Masalah berat badan
– Kekurangan berat badan
– Kelebihan berat badan
• Masalah gizi terkait PTM
– Penyakit kardiovaskular
– Penyakit kanker berkaitan dengan gizi
– Diabetes mellitus dan sindroma metabolik
REFERENSI