Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENGEMBANGAN SEKOLAH

BERDASARKAN 8 SNP

Disusun sebagai Laporan Akhir Kegiatan Praktik


Diklat Penguatan Kepala Sekolah
Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Pada Tanggal : 24 September s/d 01 Oktober 2019

Nama : DAMARIS SIMANULLANG,S.Pd


Unit Kerja : SD NEGERI No : 118268 Emp.AEK RASO
NIP : 19600503 197909 2 001

PROGRAM PENGUATAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH


DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN
2019
PENGESAHAN

LAPORAN PENGEMBANGAN SEKOLAH


BERDASARKAN 8 SNP

Disusun oleh

Nama : DAMARIS SIMANULLANG,S.Pd


NIP : 19600503 197909 2 001
Unit Kerja : SD NEGERI No : 118268 Emp.AEK RASO

Mengetahui
Teluk Panji II, 24 September 2019
Kepala Dinas Pendidikan Kepala SDN 118268 Emp.A. RASO
Kabupaten Labuhanbatu Selatan Torgamba

AHMAD FUAD DAMARIS SIMANULLANG,S.Pd


NIP.11111 NIP. 19600503 197909 2 001
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
RahmatNya sehingga penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah ini dapat
terselesaikan.

Harapan kami semoga Rencana Pengembangan Sekolah ini dapat menjadi acuan
bagi jalannya proses pendidikan di SDN 118268 Emp.A. RASO selama tahun
pelajaran 2019-2020.

Akhirnya kami mohon doa restu agar Rencana Pengembangan Sekolah ini dapat
berjalan sesuai dengan rencana yang kita susun bersama.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan negara
Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu
setiap warga negara Indonesia tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama,
dan gender berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat
dan bakat yang dimilikinya. Pendidikan yang bermutu merupakan prasyarat
adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu warga negara yang
unggul secara intelektual, anggun dalam moral, kompeten dalam Ilmu
Pengetahuan Teknologi dan Senii (IPTEKS), produktif dalam karya dan memiliki
komitmen yang tinggi untuk berbagai peran sosial, serta berdaya saing terhadap
bangsa lain di era global.

Dengan demikian, pembangunan pendidikan nasional perlu diarahkan pada


peningkatan martabat manusia secara holistik, yang memungkinkan ketiga
dimensi kemanusiaan paling elementer di atas dapat berkembang secara optimal.
Oleh karena itu, lembaga pendidikan seyogyanya menjadi wahana strategis bagi
upaya pengembangan segenap potensi individu, termasuk membangun karakter
dan wawasan kebangsaan bagi peserta didik, yang menjadi landasan penting bagi
upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negawa
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga cita-cita membangun manusia
Indonesia seutuhnya dapat tercapai.

Dengan disusunnya Rencana Pengembangan Sekolah 118268 Emp.A. RASO akan


memandu semua warga sekolah bagaimana mengembangkan sekolah, ke mana
sekolah akan dikembangkan dan langkah apa yang harus ditempuh untuk
melaksanakannya. Keterlibatan semua pihak dalam penyusunan Rencana
Pengembangan Sekolah mendorong masyarakat untuk merasa “memiliki” sekolah
B. Tujuan
1. Menjamin agar tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan
tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil.
2. Mendukung koordinasi antar stakeholder sekolah.
3. menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi yang baik antar
pelaku sekolah, antar sekolah dan pembina pendidikan, dan antar waktu.
4. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan.

C. Hasil Yang di Harapkan

Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan 118268 Emp.A. RASO digunakan sebagai acuan bagi
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi. Secara umum indikator keberhassilan
terkait hal :
1. Pengelolaan
a. Memiliki RPS dan RAPBS.
b. Memiliki dokumen kurikulum: (silabus, RPP dan bahan ajar) untuk semua
mata pelajaran dan semua tingkatan kelas.
c. Memiliki ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang administrasi,
ruang ibadah, kamar kecil yang cukup dan memadai.

2. Proses Pembelajaran
a. Menerapkan MBS.
b. Menerapkan pendidikan kecakapan hidup, pembelajaran aktif, kreatif,
efektif, menyenangkan (PAKEM).

3. OutPut
a. Standar ketuntasan belajar minimal 95% (SKBM).
b. Nilai UASBN 10 besar tingkat kecamatan.
c. Memiliki prestasi di tingkat kecamatan, kota dan propinsi
BAB II

KONDISI SEKOLAH SAAT INI

A. PROFIL SEKOLAH

1. Kurikulum
a. Kurikulum yang telah disusun berdasarkan kompetensi dan tujuan akan
dicapai secara lengkap baru diperuntukkan kelas 1, 2, dan 3.
b. Pada kurikulum belum terlihat adanya hubungan/keterkaitan langsung dan
jelas antara tujuan yang akan dicapai dengan isi masing-masing komponen
kurikulum (masing-masing mata pelajaran).

2. Guru
a. Jumlah dan kualifikasi akademik telah sesuai dengan kebutuhan karena lebih
dari 50% guru memiliki tingkat pendidikan S1 dan lainnya D2.
b. Kemampuan yang dimiliki oleh guru belum sesuai dengan mata pelajaran
yang diampu..
3. Kepala Sekolah
a. Tingkat pendidikan S2.
b. Telah memiliki sertifikasi profesi sebagai kepala sekolah

f. Telah mampu menggunakan ICT sederhana.


4. Tenaga Kependidikan
a. Pustakawan
1. Tingkat pendidikan S1.
2. Bidang pendidikan : bukan berasal dari bidang perpustakaan namun
memiliki integritas yang diasah lewat pelatihan dan workshop.
3. Telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagai
pustakawan.
b. Laboran
Belum adanya tenaga laboran, namun fungsi laboran untuk sementara dilakukan
oleh guru kelas yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas dan
fungsi sebagai laboran.
c. Teknisi Komputer
1. Tingkat pendidikan S1.
2. Bidang pendidikan bukan berasal dari jurusan komputer/teknik informatika,
tetapi memiliki kompetensi untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagai
teknisi komputer karena perekrutan melalui uji kelayakan dan kesetaraan.
d. Kepala TU
1. Tingkat pendidikan S1.
2. Bidang pendidikan bukan berasal dari jurusan administrasi pendidikan,
tetapi memiliki kompetensi untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagai
kepala TU.
3. Memiliki kemampuan dalam bidang komputer.
e. Tenaga administrasi kesekretariatan dan keuangan
1. Tingkat pendidikan SMA/SMK.
2. Bidang pendidikan administrasi keuangan dan kesekretariatan.
3. Memiliki kompetensi untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagai tenaga
kesekretariatan dan administrasi keuangan.
4. Memiliki kemampuan menggunakan komputer.
5. Sarana Prasarana
6. Kesiswaan
a. Penerimaan siswa baru didasarkan atas kriteria yang jelas, tegas dan
dipublikasikan.
b. Siswa memiliki tingkat kesiapan belajar yang memadai, baik mental maupun
fisik.
c. Memiliki program yang jelas tentang pembinaan, pengembangan, dan
pembimbingan siswa tetapi belum maksimal.
d. Memberi kesempatan yang luas kepada siswa untuk berperan serta dalam
penyelenggaraan upaya sekolah untuk peningkatan prestasi tetapi belum
menyeluruh.
e. Melakukan evaluasi belajar tetapi belum sepenuhnya menggunakan cara-cara
yang memenuhi persyaratan evaluasi.
7. Pembiayaan
a. Belum tersedianya dana pendididkan yang cukup dan berkelanjutan untuk
menyelenggarakan pendidikan di sekolah.
b. Belum maksimalnya penghimpunan/penggalangan dana dari potensi sumber
dana yang bervariasi.

9. Kultur sekolah
Sekolah telah menumbuhkan dan mengembangkan budaya/kultur yang
kondusif bagi peningkatan efektifitas sekolah pada umumnya dan efektifitas
pembelajaran pada khususnya, yang dibuktikan oleh : berpusat pada
pengembangan peserta didik lingkungan belajar yang kondusif, penekanan
pada pembelajaran, profesionalisme, harapan tinggi, keunggulan, respek
terhadap setiap individu warga sekolah; keadilan; kepastian; budaya korporasi
atau kebiasaan bekerja jadi masyarakat belajar; wawasan masa secara
kolaboratif/kolektif, kebiasaan mendepan yang sama, perencanaan bersama;
kolegialitas, tenaga kependidikan sebagai pembelajar.

B. Capaian 8 Standard Nasional Pendiikan (SNP)

1. Standar Isi
Standar isi pendidikan adalah mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi
untuk mencapai kompetensi lulusan dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi
memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat
satuan pendidikan dan kalender pendidikan/akademik.
a. Kelompok Mata Pelajaran dan Kedalaman Isi
Standar isi pendidikan mengatur kerangka dasar kurikulum, beban belajar,
kalender akademik, dan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Standar isi
mencakup lingkup dan kedalaman materi pembelajaran untuk memenuhi standar
kompetensi lulusan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SDN.
b. Beban Belajar
Beban belajar belum diperhitungkan secara maksimal dan terinci dengan
menggunakan jam pembelajaran per minggu per semester dengan sistem tatap
muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur sesuai dengan
kebutuhan dan ciri khas masing-masing.

c. Kurikulum Kecakapan Hidup


Kurikulum di SDN Ketintang I/409 telah memasukkan pendidikan kecakapan
hidup, namun pendidikan kecakapan hidup yang telah dijalankan baru mencakup
kecakapan pribadi dan kecapakan sosial sedangkan kecakapan akademik

d. Kurikulum Muatan Lokal


Kurikulum untuk SDN Ketintang I/409 seharusnya dapat memasukkan pendidikan
berbasis keunggulan lokal, namun dengan terbatasnya kemampuan sumber daya
manusia sehingga kurikulum muatan lokal hanya mengacu pada keputusan hasil
rapat kerja kepala sekolah.

e. Kalender Pendidikan
Waktu pembelajaran yang dituangkan dalam kalender pendidikan atau kalender
akademik mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif, dan hari libur. Untuk setiap satuan pendidikan harus
mengacu pada peraturan meteri, khususnya sekolah dasar negeri.

2. Standar Proses
Untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien seharusnya
setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan, pelaksanaan, penilaian proses
pembelajaran, dan pengawasan yang baik. Perencanaan di SMP Negeri 3
KAmpung Rakyat telah dibuat secara rutin dan konsisten namun sebenarnya harus
didukung oleh sekurang-kurangnya dokumen kurikulum, silabus untuk setiap
mata pelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran, buku teks pelajaran, pedoman
penilaian, dan alat/media pembelajaran. Melalui KKG, silabus dan RPP dibuat
secara kelompok dalam satuan gugus sekolah karena terbatasnya kemampuan
guru. Pelaksanaan proses pembelajaran sementara ini belum memungkinkan
memperhatikan jumlah maksimal peserta didik per kelas dan beban mengajar
maksimal per pendidik karena faktor kebutuhan ruang yang tidak memenuhi
syarat. Rasio maksimal buku teks pelajaran per peserta didik, dan rasio maksimal
jumlah peserta didik per pendidik juga belum terealisasi.

Penilaian proses pembelajaran di SMP Negeri 3 KAmpung Rakyat untuk


kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi seharusnya
menggunakan berbagia teknik penilaian, termasuk ulangan dan atau penugasan,
sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai dalam satu tahun. Penilaian
proses pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan
teknologi belum mencakup observasi dan evaluasi harian secara individual
terhadap peserta didik, serta observasi dan evaluasi harian secara individual yang
dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu semester. Penilaian proses
pembelajaran baru dalam tahap mencakup aspek kognitif sedangkan aspek
psikomotorik, dan afektif sering diabaikan. Pengawasan baru mencakup
pemantauan, supervisi, evaluasi, sedangkan pelaporan, dan pengambilan langkah
tindak lanjut yang diperlukan belum secara konsisten dilakukan.

3. Standar Kompetensi Lulusan


Standar kompetensi lulusan seharusnya meliputi kompetensi untuk seluruh mata
pelajaran atau kelompok mata pelajaran, termasuk kompetensi membaca dan
menulis. Kompetensi lulusan juga mencakup pengetahuan, keterampilan, dan
sikap sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Namun jika standar kompetensi
lulusan di SDN Ketintang I/409 mengacu pada standar ketuntasan belajar yang
tinggi, maka angka mengulang di kelas VI akan melebihi 5% disebabkan input
siswa kelas I yang beragam (tidak semua melalui TK). Oleh karena itu Standar
Kompetensi Lulusan di SDN Ketintang I/409 diarahkan secara bertahap untuk
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Standar pendidik di SDN Ketintang I/409 ditinjau dari :
a. Kompetensi pedagogik : dalam hal perencangan dan pelaksanaan
pembelajaran para pendidik masih konvensional. Pengembangan peserta didik
dalam mengaktualisasikan diri belum maksimal.
b. Kompetensi kepribadian : rendahnya konsep diri dan pencitraan
diri seorang pendidik menyebabkan para pendidik memiliki kepribadian yang
labil.
c. Kompetensi sosial : rasa humanisme yang terbangun kadangkala
mengurangi derajat profesionalisme sehingga para pendidik cenderung bersifat
subyektif.

5. Standar Prasarana dan Sarana


SDN Ketintang I/409 dalam hal standar prasarana pendidikan yang mencakup
persyaratan minimal dan wajib dimiliki oleh setiap satuan pendidikan telah
memenuhi syarat yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang
pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang kantin, tempat berolahraga,
tempat beribadah, tempat bermain, dan tempat lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Standar sarana
pendidikan mencakup persyaratan minimal tentang perabot, peralatan pendidikan,
media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta
perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang
teratur dan berkelanjutan pengadaannya telah dilakukan secara bertahap sesuai
skala prioritas.
BAB III

PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SEKOLAH

A. PERSIAPAN

1. Persiapan
a. Merumuskan dan menetapkan panduan penyelenggaraan pendidikan di SDN
Ketintang I/409.
b. Menyusun instrumen evaluasi dan supervisi sebagai bahan penilaian
kelayakan proses belajar mengajar dan layanan publik.
c. Melakukan penilaian kelayakan guru kelas, guru mata pelajaran dan
pembimbing kegiatan ekstra kurikuler,
d. Menetapkan kelayakan sesuai standar pelayanan minimal,
e. Menyusun program pembinaan.

D. REFLEKSI

1. Untuk mengetahui sejauh mana minat peserta didik mengikuti


pembelajaran.
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Sekolah sebagai suatu sistem dan bagian dari suatu sistem yang lebih luas
yang berinteraksi secara berkesinambungan, memperoleh masukan dari
masyarakat dan memberikan output kepada masyarakat. Sehingga mutu
pelayanan sekolah sangat tergantung dari input yang diterimanya dan proses
yang dikerjakannya. Oleh karena itu jika pelayanan sekolah ingin
ditingkatkan maka input dan proses dalam sekolah itu harus disempurnakan.

B. Saran

Demikianlah makalah yang sederhana yang masih banyak kekurangan di


sana sini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan.

Anda mungkin juga menyukai