Gangguan
Idiopatik
metabolik
Etiologi
Batu
Saluran
Kemih
Infeksi
Dehidrasi saluran
kemih
FAKTOR INTRINSIK :
Herediter : Faktor risiko yang lebih tinggi (kombinasi predisposisi
genetik dan eksposur lingkungan (misalnya, diet).
Umur : paling sering pada usia 30-50 tahun
Jenis kelamin : laki-laki 3x >> perempuan
FAKTOR EKSTRINSIK :
Iklim dan temperatur
Asupan air : Kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral
kalsium meningkatkan insiden batu saluran kemih
Diet : purin, oksalat, dan kalsium memudahkan terjadinya penyakit
batu saluran kemih
Pekerjaan : Sering pada orang yang pekerjaannya banyak duduk
dan kurang aktifitas atau sedentary life
Teori inti (nucleus)
Teori matriks
Xantin oksidase
manusia tidak memiliki urikase yg dpt merubah as. urat menjadi
allantonin yang larut dlm air shg as urat di ekskresikan ke dlm urin dlm
bentuk as urat bebas dan garam nitrat
Faktor yang menyebabkan terbentuknya batu asam urat adalah :
1. urine yang terlalu asam (pH urine < 6),
2. volume urine jumlahnya sedikit (< 2 liter/hr) atau dehidrasi,
3. hiperurikosuri atau kadar asam urat yang tinggi.
Bersifat radiolusen, sehingga pada pemeriksaan PIV tampak sebagai
bayangan filling defect
Ukuran: mm-staghorn
Batu sistin, batu xanthin, batu triamteren, dan batu silikat sangat jarang dijumpai (1-
2%)
Batu sistin kelainan metabolisme sistin, yaitu kelainan absorpsi sistin di mukosa
usus.
Batu xantin penyakit bawaan berupa defisiensi enzim xanthin oksidase.
Batu silikat pemakaian antasida yg mengadung silikat yang berlebihan dan
jangka waktu yg lama
Gejala subjektif
Asimptomatik – simptomatik.
Rasa sakit (pegal) di CVA atau nyeri kolik yang menjalar ke perut bagian bawah sesuai dengan lokasi batu
Gejala traktus digestivus yang menyertai: nausea, vomitus, distensi abdomen yang disebabkan oleh ileus paralitik.
Hematuria mikroskopis dan makroskopis
Infeksi, terjadi jika ada infeksi sekunder pada batu. penderita akan demam, menggigil, apatis
Gejala objektif
Peningkatan suhu tubuh jika infeksi terjadi
Tanda anemia bisa terjadi jika hematuria hebat
Status lokalis :
Bisa teraba masa, jika terjadi hidronefrosis.
Ada nyeri di tempat terbentuknya batu, atau pada CVA
Berasal dari batu yang terbentuk dari ginjal
Gejala subjektif
Rasa sakit (pegal) di CVA yang mendadak ketika aliran urin mengenai batu,
atau nyeri kolik yang menjalar ke perut bagian bawah sesuai dengan lokasi
batu dalam ureter disertai gejala tr digestivus dan nyeri alih yang khas. Pada
pria rasa sakit sampai ke testis/ scrotum. pada wanita sakit sampai ke vulva.
Gejala traktus digestivus : nausea, vomitus, distensi abdomen yang disebabkan
oleh ileus paralitik.
Jika batu sudah menetap di ureter, hanya ditemukan pegal pada sudut CVA
karena bendungan.
Gejala objektif
Sama dengan batu ginjal
Hypertrophy prostat
Strictur urethrae
Divertikel buli-buli
Infeksi
Benda asing
Neurogenic bladder
32
Gejala subjektif
Kencing yang lancar, tiba tiba berhenti. Namun bila pasien mengubah posisi,
aliran kencing dapat lancar kembali.
Disertai rasa nyeri hebat (yang menjalar sampai ke penis), pada anak anak
sering menangis dan berguling guling
Kadang terjadi hematuria
Kalau terjadi sistitis, ditemukan tanda infeksi.
Gejala objektif
Status generalisata :
Peningkatan suhu tubuh jika infeksi terjadi
Tanda anemia bisa terjadi jika hematuria hebat
Pada lokalis : Ada nyeri di suprapubik.
Striktur urethrae
Diverticulum urethrae
35
Gejala subjektif
Kencing yang lancar, tiba tiba berhenti
Disertai rasa nyeri hebat (pada glans penis, batang
penis, perineum dan rectum)
Retensi urin (total atau parsial)
LABORATORIUM
Darah Urin
- Hb - Ph
- Leukosit - Sedimen
- Ur Cr - Biakan Urin
- Ca,, asam urat - Ca, P, Asam Urat
RADIOLOGIS
Retrograde pielografi
atau antegrad
Foto BNO IVP pielografi USG
PEMERIKSAAN
RADIOLOGIK
1. USG
Melihat ada batu diginjal baik lusen/radiopaque
Melihat hydroneprosis/pelvio kaliektasis
Melihat tumor/kista ginjal
2. BNO/IVP
90% batu radiopaque nampak
Menentukan lokasi, besar dan jumlah batu
Melihat komplikasi/hydroneprosis
Mengetahui fungsi ginjal
Batu lusen nampak sebagai filling defect DD dengan tumor lihat USG
3. RPG
Dilakukan bila hasil BNO/IVP meragukan
Ginjal & ureter non visualize dengan IVP
39
Berdasarkan manifestasi yang paling menonjol:
Infeksi sekunder
44
ESWL
Operasi (open (gelombang
surgery) kejut litotrips
ekstrakorporeal)
PNL
(perkutaneous URS
nefrolitomi (uteroscopy)
uteroscopy)
MINIMAL INVASIF
Pengobatan baru ginjal tanpa pembedahan dengan resiko ringan
Sekarang hal ini sudah lebih sering dilakukan
1. Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL)
Pemecahan batu dengan gelombang kejut.
Persiapan Pasien
› Pemeriksaan darah & urinalysis jangan ada infeksi
› Radiologis : USG, BNO/IVP untuk melihat besar dan lokalisasi batu
› Pada orang tua perlu periksa keadaan jantung
46
Batu yang ideal ESWL Φ 2,5 – 3 cm. kalau lebih besar mungkin perlu beberapa
kali “ditembak”
Syarat lain :
Fungsi ginjal masih baik
Tak boleh ada obstruksi Tidak boleh ESWL
Wanita hamil
Aneurysme aorta abdominalis
Gangguan pembekuan darah
47
2. PERCUTANEOUS NEPHRO-LITHOTRIPSY(PCNL)
Indikasi PCNL lebih terbaAts dengan adanya ESWL
Ada 4 tipe :
Ada obstruksi :
Batu dalam divertikel calyx
Batu dengan stenosis UP J
Batu yang besar > 3 cm mis.:batu
Posisi batu terhalang untuk di “tembak” misalnya oleh tulang atau batu yang melengket di ginjal
PCNL paling baik untuk batu > 3 cm di pole bawah ginjal. Dengan ESWL hanya bisa bebas + 60%
URETERORENOSCOPY (URS)
Terutama untuk batu ureter
URS : alat endoskopi untuk melihat ureter sampai pelvis calyces ginjal
48
Bentuk pencegahan terjadinya batu saluran kencing lainnya adalah dengan mengkonsumsi obat
tergantung dari komponen pembentuk batu:
Hiperkalsiuria idiopatik
hidroklorotiazid 25 – 50 mg
Hiperurikosuria
aloporinol 100 – 300 mg/hari
Hipositraturia
Berikan kalium sitrat.
Hiperoksalouria
cairan, kalium sitrat (untuk mengkoreksi asidosi metanolik bila ada), kalsium karbonat (1 – 4 g/hari
untuk mengikat oksalat lumen intestinal).
Batu kalsium fosfat
Seperti pada pasien kalsium oksalat dapat diberikan kalium sitrat.
Urolithiasis adalah proses terbentuknya batu di saluran kemih. Proses
pembentukan batu ini dipengaruhi oleh banyak faktor baik dari internal
maupun eksternal.
Penatalaksanaan dari penyakit batu saluran kemih ini secara garis besar
adalah dengan terapi simptomatik, pengambilan batu, dan
pencegahan.
Pencegahan terjadinya batu saluran kemih kembali adalah dengan
mengetahui terlebih dahulu jenis batunya. Lalu setelah itu hilangkan
faktor-faktor yang dapat menyebabkan terbentukanya batu kembali.