Gangguan
spermatogenesis
Infertilitas
testis kanan
Pasien biasanya mengeluh belum memiliki
keturunan setelah beberapa tahun menikah
Mengeluh adanya benjolan diatas testis yang
terasa nyeri (rasa sakit yang tumpul atau rasa
berat pada sisi dimana terdapat varikokel)
Varikokel jarang menimbulkan rasa tidak
nyaman
Pasien posisi berdiri → palpasi → terdapat
bentukan seperti kumpulan cacing didalam
kantung (bag of worms) yg berada di sebelah
kranial testis, adanya distensi kebiruan dari
dilatasi vena
varikokel tidak terlihat secara visual → palpasi
dengan manuver valsava (mengedan)
Auskultasi → menggunakan stetoskop doppler
Orkidometer → untuk menentukan besar/volume
testis
Analisis Semen → menilai seberapa jauh varikokel
telah menyebabkan kerusakan pd tubuli
seminiferi
Secara klinis varikokel dibedakan dalam 3
tingkatan/derajat:
Subklinis : varikokel tidak teraba atau tidak
terlihat saat istirahat atau saat manuver
valsava tetapi dapat diketahui dengan
pemeriksaan penunjang (USG Doppler)
Derajat I kecil: varikokel dapat dipalpasi
setelah pasien melakukan manuver valsava
Derajat II sedang: varikokel dapat dipalpasi
tanpa melakukan manuver valsava
Derajat III besar: varikokel sudah dapat dilihat
bentuknya tanpa melakukan manuver valsava.
Thermografi Skrotal : adanya perbedaan suhu
skrotum yg lebih tinggi 0,6°C drpd orang
normal
Venografi retrograde : untuk melihat varikokel
sub klinis
USG skrotal : pmx non invasif yg dapat
mendeteksi abnormalitas intraskrotal yg
menvisualisasikan testis & struktur
sekelilingnya
Tindakan Operatif
Teknik Retroperitoneal (palomo)
Teknik Inguinal (ivanissevich)
Teknik Laparoskopik
Microsurgical varicocelectomy (Marmar-
Goldstein)
Teknik Embolisasi
Ablasi Non-operatif : dengan injeksi selektif
dengan skleroting agent kedalam v. spermatika
interna
Hormonal : digunakan sbg kombinasi setelah OP
atau digunakan tunggal apabila pasien menolak
OP