Anda di halaman 1dari 38

Citicolin

Faktor Penentu Kesehatan Reproduksi


Faktor yang mempengaruhi kesehatan Reproduksi : Indikator kesehatan Reproduksi
1. Faktor sosial-ekonomi dan demografi di Indonesia
(terutama kemiskinan, tingkat pendidikan
yang rendah dan ketidaktahuan tentang
perkembangan seksual dan proses 1. Angka kematian ibu (AKI)
reproduksi, serta lokasi tempat tinggal yang 2. Tingkat aborsi
terpencil); 3. Anemia kehamilan
2. Faktor budaya dan lingkungan (misalnya, 4. Infertility
praktek tradisional yang berdampak buruk
pada kesehatan reproduksi, kepercayaan 5. Kematian neonatal
banyak anak banyak rejeki, informasi tentang 6. Penyakit hubungan seksual (PHS)
fungsi reproduksi yang membingungkan anak
dan remaja karena saling berlawanan satu
dengan yang lain)
3. Faktor psikologis (dampak keretakan orang
tua pada remaja, depresi karena
ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak
berharga wanita terhadap pria yang membeli
kebebasannya secara materi)
4. Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada
saluran reproduksi pasca penyakit menular
seksual )
BENTUK PIRAMIDA PENDUDUK (3)

1. Piramida Penduduk Muda (Expansive)


• Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka
kematian yang rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan
penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan sebagian besar
penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Contohnya adalah
negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia,
Malaysia, Filipina, dan India.

• Ciri-ciri komposisi penduduk ekspansif antara lain sebagai berikut.


• Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) sangat besar, sedangkan usia
tua sedikit.
• Angka kelahiran jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka
kematian.
• Pertumbuhan penduduk relatif tinggi.
• Sebagian besar terdapat di negara-negara berkembang, seperti
Indonesia, Malaysia, Thailand, Republik Rakyat Cina, Mesir, dan India.
2. Piramida Penduduk Stasioner

• Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran


yang hampir sama dengan tingkat kematian atau bersifat stasioner.
• Pertumbuhan penduduk cenderung tetap.
• Piramida ini menunjukkan jumlah penduduk muda, dewasa, dan tua
hampir sama.
• Contoh: bentuk piramida penduduk Jepang dan Singapura serta
beberapa negara yang tergolong maju.

• Ciri-ciri komposisi penduduk stasioner antara lain sebagai berikut.


• Perbandingan jumlah penduduk pada kelompok usia muda dan dewasa
relatif seimbang.
• Tingkat kelahiran umumnya tidak begitu tinggi, demikian pula dengan angka
kematian relatif lebih rendah.
• Pertumbuhan penduduk kecil.
• Terdapat di beberapa negara maju antara lain Amerika Serikat, Belanda, dan
Inggris.
3. Piramida Penduduk Tua (Constructive)
• Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran
yang lebih rendah dari tingkat kematian atau bersifat konstruktif.
• Penurunan tingkat kelahiran yang tajam menyebabkan
pertumbuhan penduduk mengalami penurunan.
• Piramida penduduk ini memiliki umur median (pertengahan)
sangat tinggi.
• Contoh: piramida penduduk negara Jerman, Belgia, dan Swiss
• Ciri-ciri komposisi penduduk konstruktif antara lain sebagai
berikut.
• Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) dan usia tua (di atas usia 64
tahun) sangat kecil.
• Jumlah penduduk yang tinggi terkonsentrasi pada ke lompok usia dewasa.
• Angka kelahiran sangat rendah, demikian juga angka kematian.
• Pertumbuhan penduduk sangat rendah mendekati nol, bahkan
pertumbuhan penduduk sebagian mencapai tingkat negatif.
• Jumlah penduduk cenderung berkurang dari tahun ke tahun.
• Negara yang berada pada fase ini, antara lain Swedia, Jerman, dan Belgia.
Isu……………… Gender
Gender  Perbedaan peran dan tanggungjawab perempuan dan laki-laki yang
ditentukan secara sosial. Berhubungan dengan bagaimana persepsi dan pemikiran
serta tindakan yang diharapkan sebagai perempuan dan laki-laki yang dibentuk
masyarakat, bukan karena perbedaan biologis

BEBAS
Masa Remaja
TERBATAS

KesetaraanGen • Tidakadanyadiskriminasiberdasarkanjeniskelaminseseorang
dalammemperolehkesempatandanalokasisumberdaya,manf
der aatataudalammengaksespelayanan

• Keadilanpendistribusianmanfaatdantanggungjawabperempuandanlaki-
laki.Konsepyangmengenaliadanyaperbedaankebutuhandankekuasaanantar
KeadilanGender aperempuandanlaki-laki,
yangharusdiidentifikasidandiatasidengancaramemperbaikiketidakseimbang
anantarajeniskelamin

• Munculbiladitemukanperbedaanhak,perandantanggung
jawabkarenaadanyanilai-
Masalahgender nilaisosialbudayayangtidakmenguntungkansalahsatujen
iskelamin(lazimnyaperempuan)
Isu……………… Budaya, Agama, Tradisi dan Mitos
Seksualitas
sebagai
konstruksi
sosial
Laki-laki ditolerir karena
Virginitas pada perempuan
cerminan maskulinitasnya
Dorongan Seksual idividu
berkonteks budaya,
Hasil pembelajaran
berbasis gender

4 Terlalu
Seksualitas, kesehatan (Tua, muda, banyak, sering)
Agen-agen Pembelajaran reproduksi dan kesehatan
seksual bukan hal tabu
Sosial :
1. Keluarga
2. Sekolah REKONSTRUKSI SOSIAL
3. Media Massa
Iklim Sosbud kondusif
Isu……………… Seksualitas
Akar Masalah • HIV/AIDS Kebijakan dan Program
• Kekerasan dalam rumah KESPRO dan Kesehatan
Konstruksi Sosial tangga seksualitas perlu
•Perdagangan perempuan dan mengaitkan dengan
anak persoalan gender dan
seksualitas

Deklarasi Kairo 1994 pasal VIII butir 7.34 Deklarasi dan Rencana Aksi Beijing 1995
(Konferensi perempuan Internasional) paragraf
96
Seksualitas dan relasi gender adalah saling Hak asasi Perempuan meliputi hak mereka
berkait dan mempengaruhi kemampuan laki- untuk menguasai dan secara bertanggungjawab
laki dan perempuan untuk mencapai dan memutuskan soal-soal yang menyangkut
mempertahankan kesehatan seksual dan seksualitasnya termasuk kesehatan seksual dan
mengelola kehidupan reproduksi mereka reproduksinya, bebas dari pemaksaan,
diskriminasi dan kekerasan

Pertemuan UNGASS 2006, Deklarasi Politik Tentang HIV/AIDS, Paragraf 30


Negara-negara berjanji untuk menghapuskan ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender
serta meningkatkan kapasitas perempuan untuk melindungi dirinya dari resiko terinfeksi HIV
melalui pelayanan kesehatan khususnya Kesehatan seksual dan kesehatan Reproduksi
Isu……………… NAPZA
EFEK
Depresan (mengurangi fx
Tubuh) • Morfin Pengguna NAPZA
• Putau
User Abuser Addict
•Opium
(sesekali) (alasan (Kebutuhan)
tertentu)
Tidak
terpenuhi
Stimulan
• Kokain
• Merangsang Fx Tubuh
•Nikotin PERILAKU • Efek fisik
•Meningkatkan Fx kerja •Sabu-sabu Penggunaan • Efek Psikis
•Meningkatkan Kesadaran
nya yang
beresiko
menularkan
Halusinogen • Ganja HIV, bukan
• Jamur narkotiknya
• Mengubah perasaan dan Masrum
fikiran • LSD

• Satu jarum • kontrol


PENYALAHGUNAAN NAPZA suntik
• gangguan syaraf dan Perilaku menyempit
bergantian  Hubungan
kesadaran (kejang, jantung) Agresif  • Kondisi
• Gejala sakau Tindakan seksual tidak
mabuk aman
•Ketergantungan Kriminal
TINGKAT KESEJAHTERAAN
KELUARGA
1. Tahap Keluarga Prasejahtera
2. Keluarga Sejahtera I
3. Keluarga Sejahtera II
4. Keluarga Sejahtera III dan
5. Keluarga Sejahtera III Plus.
Keluarga Pra Sejahtera
 keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya (basic needs) secara minimal,
seperti kebutuhan akan pangan, sandang, papan,
kesehatan dan pendidikan dasar bagi anak usia
sekolah
Keluarga Sejahtera Tahap I
Pengertian Indikator

• Keluarga baru dapat memenuhi • Pada umumnya anggota keluarga


kebutuhan dasarnya secara makan dua kali sehari atau lebih
minimal • Anggota keluarga memiliki pakaian
• Belum dapat memenuhi yang berbeda untuk di rumah,
keseluruhan kebutuhan sosial bekerja/sekolah dan bepergian
psikologisnya • Rumah yang ditempati keluarga
• kebutuhan akan agama / ibadah, mempunyai atap, lantai, dinding
• Kualitasmakanan, pakaian, papan, yang baik
penghasilan, pendidikan, • Bila ada anggota keluarga sakit
kesehatan dan keluarga berencana dibawa ke sarana kesehatan
• Bila pasangan usia subur ingin ber
KB pergi ke sarana pelayanan
kontrasepsi
• Semua anak umur 7-15 tahun
dalam keluarga bersekolah.
KONDISI SAAT INI
Tingginya Keluarga Pra KS dan KS I

Jumlah Keluarga Pra KS


dan KS I Sebesar 28,04
juta keluarga (43,35%)
dari total jumlah keluarga
sebesar 64,69 juta
keluarga
(hasil pendataan keluarga 2012)
Keluarga Sejahtera Tahap II
Pengertian Tahapan

• keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh • Pada umumnya anggota keluarga melaksanakan
kebutuhan dasar dan kebutuhan sosial ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan
psikologisnya masing-masing
• belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan • 8) Paling kurang sekali seminggu seluruh
perkembangannya (developmental needs), anggota keluarga makan daging/ikan/ telur
seperti peningkatan pengetahuan agama, • 9) Seluruh anggota keluarga memperoleh paling
interaksi dengan anggota keluarga dan kurang satu pasang pakaian baru dalam setahun
lingkungannya, serta akses kebutuhan • 10) Luas lantai rumah paling kurang 8 m2 untuk
memperoleh informasi setiap penghuni rumah;
• 11) Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan
sehat, sehingga dapat melaksanakan
tugas/fungsi masing-masing
• 12) Ada seorang atau lebih anggota keluarga
yang bekerja untuk memperoleh penghasilan
• 13) Seluruh anggota keluarga umur 10 - 60
tahun bisa baca tulisan latin
• 14) Pasangan usia subur dengan anak dua atau
lebih menggunakan alat/obat kontrasepsi
Keluarga Sejahtera Tahap III
Pengertian Tahapan

• keluarga yang telah dapat • Keluarga berupaya meningkatkan


memenuhi seluruh kebutuhan pengetahuan agama
dasar, kebutuhan sosial • 16) Sebagian penghasilan
psikologis dan kebutuhan keluarga ditabung dalam bentuk
pengembangannya, uang atau barang
• belum dapat memenuhi • 17) Kebiasaan keluarga makan
kebutuhan aktualisasi diri bersama paling kurang seminggu
• memberikan sumbangan kepada sekali dimanfaatkan untuk
masyarakat, berkomunikasi
• Peran aktif pengurus lembaga • 18) Keluarga ikut dalam kegiatan
kemasyarakatan / yayasan sosial, masyarakat di lingkungan tempat
keagamaan, kesenian, olah raga, tinggal
pendidikan • 19) Keluarga memperoleh
informasi dari surat
kabar/majalah/radio/tv.
Keluarga Sejahtera Tahap III Plus
Pengertian Indikator

• 20)Keluarga secara teratur


• Keluarga yang telah dapat dengan suka rela
memenuhi seluruh memberikan sumbangan
kebutuhannya, yaitu materiil untuk kegiatan
kebutuhan dasar, sosial sosial
psikologis, pengembangan • 21) Ada anggota keluarga
serta aktualisasi diri, yang aktif sebagai
terutama dalam pengurus perkumpulan
memberikan sumbangan sosial/yayasan/ institusi
yang nyata dan masyarakat
berkelanjutan bagi
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai