• Obat dengan berat molekul lebih dari 150 dan obat yang
telah dimetabolisis menjadi senyawa yang lebih polar, dapat
diekskresikan dari hati, melewati empedu menuju ke usus
dengan mekanisme pegangkutan aktif. Obat tersebut biasanya
dalam bentuk terkonjugasi dengan asam glukuronat, asam
sulfat atau glisin. Di usus bentuk terkonjugat tersebut secara
langsung diekskresikan melaui tinja, atau dapat mengalami
proses hidrolisis oleh enzim atau bakteri usus menjadi
senyawa yang bersifat non polar, sehingga diabsorpsi kembali
ke plasma darah, kembali ke hati, dimetabolisis, dikeluarkan
lagi melaui empedu menuju ke usus,demikian seterusnya
sehingga merupakan suatu siklus yang dinamakan siklus
enterohepatik. Siklus ini menyebabkan masa kerja obat
menjadi lebih panjang.
a. Ekskresi obat melalui Paru
Obat yang diekskresikan melalui paru terutama
obat yang digunakan secara
inhalasi. Sifat fisik yang menentukan kecepatan
ekskresi obat melalui paru adalah koefisien partisi
darah/udara.
b.Ekskresi obat melalui Ginjal
Ekskresi obat melalui Ginjal melibatkan tiga
proses:
1) Penyaringan Glomerulus
2) Absorpsi Kembali secara Pasif pada Tubulus
Ginjal
3) Sekresi Pengangkutan Aktif pada Tubulus Ginjal
4) Ekskresi Obat melalui Empedu