Tidak berspora
Bersifat tahan
dan tidak
asam
berkapsul
ETIOLOGI
Dinding sangat
Lebar 0,3 – 0,6 µm
kompleks, terdiri
dan panjang 1-4
dari lapisan lemak
µm
(60%)
Penularan M.tb melalui udara (airborne) yang menyebar
melalui droplet nuclei saat batuk, bersin, berbicara.
PATOGENESIS Bertahan di udara selama beberapa jam (1-2 jam)
TB tergantung ada atau tidaknya ventilasi yang baik, sinar
matahari dan kelembaban.
Port de entry kuman : Saluran respirasi atas bawah
- Masa inkubasi TB
berkisar antara 4-8
minggu.
Pe me r ik saan B akteriolog ik
Radiologi
KLASIFIKASI
01 02 03 04
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
ANAMNESIS
FISIK PENUNJANG
Lesi TB aktif:
− Bayangan berawan / nodular di segmen apikal
dan posterior lobus atas paru dan segmen
superior lobus bawah Lesi TB inaktif:
− Kaviti, terutama lebih dari satu, dikelilingi oleh − Fibrotik
bayangan opak berawan atau nodular − Kalsifikasi / Schwarte
− Bayangan bercak milier
− Efusi pleura unilateral (umumnya) atau bilateral
(jarang)
PEMERIKSAAN
LAB DAN
SPUTUM BTA
Lini Kedua
Kanamisin, Kuinolon, Derivat rifampisin dan INH
2 dan obat lain yang masih diteliti makrolid
amoksilin + asam klavulanat
KDT
3 Kombinasi Dosis Tetap (KDT) : Kombinasi 4 obat
dalam 1 tablet HRZE atau HRZ
Pengobatan TB pada pasien ko-infeksi TB HIV harus diberikan
segera sedangkan pengobatan ARV dimulai setelah pengobatan
TB dapat ditoleransi dengan baik.
ARV diberikan paling cepat 2 minggu dan paling lambat 8 minggu
setelah mulai pengobatan TB.
Thanks
THANK YOU FOR LISTENING
TERAPI ARV
Terapi ARV bertujuan untuk:
• Mengurangi laju penularan
HIV di masyarakat,
• Menurunkan angka kesakitan
dan kematian yang
berhubungan dengan HIV,
• Memperbaiki kualitas hidup
ODHA,
• Memulihkan dan memelihara
fungsi kekebalan tubuh, dan e.
Menekan replikasi virus secara
maksimal.
OAT LINI 1
Kanamisin (Km)
Amikasin (Ak)
Kapreomisin (Km)
OAT LINI 2 Levofloxacin (Lfx)
Ofloxacin (Ofx)
Moxifloxacin
Ethionamide (Eto)
OAT KATEGORI 1
2 (HRZE) / 4 (HR)3
OAT KATEGORI 2
2 HRZES / HRZE / 5 (HR)3 E3
Evaluasi Klinis Evaluasi Bakteriologik Evaluasi Radiologik (0-2-6/9)
Penderita dievaluasi setiap 2 Tujuan untuk mendeteksi ada • Sebelum pengobatan dimulai
minggu pada 1 bulan pertama tidaknya konversi dahak.
• Setelah 2 bulan pengobatan
pengobatan selanjutnya setiap
• Sebelum pengobatan dimulai
1 bulan • Pada akhir pengobatan
• Setelah 2 bulan pengobatan
Evaluasi respons pengobatan (setelah fase intensif)
dan ada tidaknya efek samping
obat serta ada tidaknya • Pada akhir pengobatan
komplikasi penyakit
Evaluasi klinik meliputi keluhan,
berat badan, pemeriksaan fisik.