Anda di halaman 1dari 14

Nama Kelompok :

zakaria yahya (201610320311059)


Satrio deny s (201710320311025)
Achmas Nur r (201710320311055)
Moch cholil (201710320311059)
IDENTIFIKASI WILAYAH

Pinus merkusii di wilayah desa mulyorejo kecamatan ngantang kab.malang.


kecamatan Ngantang terletak pada 112°21’49′′ –112°22’86′′ BT dan
7°49’45′′ –7°56’03′′ LS dengan ketinggian antara 500 –700 m dari
permukaan laut..sebagian besar bulan dalam setahun terdapat curah hujan
yang signifikan sehingga hanya ada musim kemarau singkat. Daerah ini
memiliki suhu rata-rata 23 -32 oC dengan curah hujan sekitar lebih 1000
mm/thn,
LAYOUT DI LAHAN HTI NGANTANG
Pemeliharaan
• Kegiatan awal yang dilakukan oleh petani yakni penyiapan
lahan dan pemberian pupuk sebelum penanaman bibit di
lakukan . pemilihan pupuk kimia berdasarkan legilitas SNI
untuk mencegah hama jarak tanam 5x5 m agroforestri
• Pemeliharaan tanaman muda dilakukan mulai bibit selesai
di tanam..
• Kegiatan pemeliharaan berupa pembuatan gundukan
setelah tanaman berusia antara 5-8 bulan pada masing-
masing tanaman muda
Hama dan penyakit
Hama
Hama ini menyerang pohon pinus muda dan tua. Gejala serangan
dapat terlihat jelas pada bagian ranting yang terserang tertutup lilin
yang berwarna putih seperti tepung akibat dari benang-benang lilin
yang dikeluarkan oleh serangga tersebut untuk melindungi dirinya
yang lemah. Akibat serangan hama ini beberapa tanaman muda
mengalami kematian atau pertumbuhannya terhambat. Tanaman
tahun 2000 yang berkali-kali diserang kutu lilin tingginya sekitar 0,5 –
1 m, padahal tanaman yang sehat tingginya sekitar 3 –4 m. Tanaman
tua yang diserang hama ini produksi getahnya menurun. Serangan ini
polifag, terdapat di daerah tropis dan sub tropis. Di Jawa umumnya
menyerang tanaman di datarantinggi. Penyebarannya dilakukan oleh
angin, hujan, binatang lain seperti semut gramang. Populasinya tinggi
pada musim kemarau terutama jika kelembaban pada siang hari
dibawah 75 % dan berlangsung terus selama 3 -4 bulan dengan curah
hujan kurang dari 10 hari / bulan.
Penyakit
Informasi dari warga mengatakan penyakitnya ada hawar daun
(cendawan/jamur)Patogen yang menyebabkan hawar daun bibit
disepuluh lokasi representasi geoekologi kawasan hutan pinus di
Jawa Timur adalah jenis P. theae Sawadadengan indeks penyakit
(skala 0-100) mencapai 7,38-26,96 pada bibit berumur 2-6 bulan
dan 28-31 padatanaman umur 10 bulan di lapangan.. cendawan
adalah suatu keompok jasad hidup yang menyerupai tumbuhan
tingkat tinggi, karena dinding sel, tidak bergerak, berkembang biak,
dengan spora, tetapi tidak mempunyai klorofil
Pemeliharaan

• penyiangan merupakan kegiatan


pembuangan vegetasi pengganggu dengan
tujuan untuk menhindarkan persaingan
hara, air, dan cahaya
• Penyiangan memiliki 2 langkah yaitu 1.
kontrol gulma dipermukaan tanah meliputi
kontrol terhadap rumput, herba, dan semak,
2. Pembersian dan kegiatan pembebasan
melputi kegiatan pembuangan tanaman
pengganggu
PENDANGIRAN

Pendangiran dilakukan pada usia sekitar 3-4 bulan, kegiatan ini


dilakukan pada awal-awal masa penanaman, pendangiran sendiri untuk
menggemburkan tanah atau lahan pertanian untuk tujuan supaya tanah
menjadi subur dan tanaman menjadi lebih baik
Hasil panen
 Panen dari laporan warga desa mulyorejo mengatakan hasil panen pinus
berupa getah yang dipanen oleh pesanggem, mengahsilkan 4,7-5,0
kg/pohon/thn x harga jual kisaran Rp.10.000,- per liter jadi total yang di
dapat oleh perhutani melalui pesanggem = 10.000.000,-
 Tanaman sela di pohon pinus berupa cabe, terong, pisang, koro, dan pepaya
sudah pernah panen tapi tidak terdata karena banyak permintaan warga
akan kebutuhan sehari-hari dari tanaman ini dan tanaman ini tergolong
tanaman cepat panen
 Tanaman sela di pohon pinus lainya yaitu mahoni, durian, dan kopi
merupakan tanaman yang masa panen lama dan saat survey dilakukan
tanaman ini masih tergolong mudah dan belum bisa masuk dalam data
pemanenan hasil dari pemasukan perhutani (HTI)
 Pesanggem di desa mulyorejo terdapat 3 orang yang di pecaya oleh
perhutani dengan upah Rp.1000,000,- sedangkan warga sekitar ikut
berperan dengan Hti, keuntungan warga sendiri mendapat hasil panen
seperti : terong, cabe, koro, dan pepaya
PERMASALAHAN

 Pesanggem dengan warga ada rasa sifat iri dan dengki karena warga
tidak tahu dalam sistem perhutaninya
 Pihak perhutani kurang melakukan penyuluhan terhadap pesanggem,
hal ini berdampak pada hasil dan keahlian dalam mengelolah hasiil
kawasan HTI
dokumentasi
Kawasan HTI Mulyorejo Pemanenan Getah
Penyakit hawar daun Hama cabuk lilin
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai